Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Share this Post

total cost
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Untuk mencapai keuntungan optimal, perusahaan senantiasa berupaya mengelola total cost dengan efisien.

Dengan melakukan pengaturan yang cermat terhadap total cost, perusahaan dapat mengontrol pengeluaran mereka serta memperhitungkan besarnya potensi profit dari setiap produk yang dihasilkan.

Dalam konteks ini, total cost atau biaya total merujuk pada jumlah keseluruhan dari semua biaya yang terkait dengan proses produksi atau penyediaan jasa.

Ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, biaya distribusi, dan biaya administrasi.

Dengan memahami dan mengelola total biaya dengan cermat, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dan meningkatkan efisiensi operasional.

Baca Juga: Cash Flow Adalah Ringkasan Pemasukan Dan Pengeluaran Perusahaan

Definisi Total Cost

Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Foto: Definisi Total Cost (Unsplash.com)

Sebelum membahas proses perhitungan, penting untuk memahami definisi dari biaya total itu sendiri.

Total cost adalah gabungan dari semua biaya tetap dan variabel yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk selama periode tertentu.

Periode ini mencakup rangkaian proses dari pembelian bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk kepada konsumen.

Dalam pengertian yang lebih umum, total cost merujuk pada total biaya aktual yang dikeluarkan dalam proses produksi pada tingkat output tertentu.

Ini mencakup semua biaya yang dihabiskan, baik secara eksplisit maupun implisit, untuk mendapatkan tingkat output tersebut dari sumber daya yang digunakan.

Dalam konteks ekonomi, total cost mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh sebuah bisnis selama satu periode produksi.

Periode produksi ini mencakup rangkaian proses dari akuisisi bahan baku, proses produksi, hingga penyebaran produk jadi kepada konsumen.

Dengan memahami konsep total cost ini, seorang pengusaha diharapkan mampu memahami besarnya biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnisnya.

Sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam mengelola keuangan dan strategi operasional.

Baca Juga: Akuisisi Perusahaan Adalah? Pengertian, Tujuan, Dan Jenisnya

Manfaat Menghitung Total Cost

Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Foto: Manfaat Menghitung Total Cost (Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Selain membantu dalam menentukan profitabilitas dari waktu ke waktu, total cost juga memberikan manfaat lain yang signifikan. Apa saja? Berikut beberapa manfaat lain dari total biaya.

  1. Informasi ini sangat penting bagi stakeholder eksternal karena:
    • Digunakan sebagai faktor utama dalam bernegosiasi terkait rantai pasokan.
    • Membantu dalam menentukan strategi pengadaan dan penawaran harga yang kompetitif.
  2. Pimpinan bisnis memanfaatkan informasi ini untuk:
    • Menyusun keputusan strategis terkait penetapan harga produk dan layanan.
    • Memahami titik harga yang dapat diterima oleh konsumen sambil memaksimalkan profitabilitas perusahaan.
  3. Pentingnya pemahaman terhadap total cost:
    • Total cost membantu dalam mengukur efisiensi bisnis dengan mengidentifikasi dan mengurangi biaya variabel dan tetap.
    • Memberikan landasan untuk merancang strategi pricing dan pemasaran yang efektif.
  4. Manfaat dari pengetahuan tentang total biaya:
    • Membantu dalam menentukan jumlah produk yang perlu dijual untuk mencapai target profit.
    • Memungkinkan penyusunan target penjualan dan pemasaran yang realistis dan terukur.
  5. Peran total cost sebagai alat evaluasi produk:
    • Digunakan untuk mengidentifikasi lini produk yang tidak sesuai harapan performanya.
    • Memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti menghentikan atau merancang ulang produk, untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi.

Jenis-Jenis Total Cost

Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Foto: Jenis-Jenis Biaya Total (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Dalam ranah ekonomi manajerial, terdapat tiga kategori biaya total yang perlu dipahami, yakni:

1. Total Fixed Cost

Total Fixed Cost merupakan bagian dari total cost yang menggambarkan biaya-biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Biaya-biaya ini cenderung stabil dan tidak berubah meskipun volume produksi atau aktivitas perusahaan berfluktuasi.

Contohnya adalah biaya-biaya seperti sewa gedung, pembelian tanah, dan pembelian mesin. Ini adalah jenis biaya yang perlu dibayarkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu tanpa memandang produksi atau penjualan yang terjadi.

2. Total Variable Cost

Total Variable Cost (TVC) adalah bagian dari total cost yang lebih cenderung berfluktuasi tergantung pada kebutuhan produksi perusahaan dalam suatu periode tertentu.

TVC terkait erat dengan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan sekali pakai yang diperlukan dalam proses produksi.

Biaya-biaya ini akan terus muncul secara rutin seiring dengan aktivitas produksi, dan jumlahnya dapat bervariasi sesuai dengan tingkat produksi yang berubah-ubah.

Sebagai contoh, pengeluaran untuk TVC bisa mencakup pembelian bahan baku tambahan, pembayaran tenaga kerja sesuai dengan jam kerja, dan pembelian peralatan tambahan yang diperlukan dalam proses produksi.

3. Marginal Cost

Marginal Cost merupakan total biaya produksi tambahan yang timbul ketika jumlah unit produksi bertambah satu unit lagi.

Dalam penghitungannya, Marginal Cost menggabungkan Total Fixed Cost (TFC) dan Total Variable Cost (TVC).

Meskipun Total Fixed Cost (TFC) tetap tidak berubah dengan peningkatan produksi, Total Variable Cost (TVC) akan meningkat dengan setiap unit tambahan yang diproduksi.

Marginal Cost tidak tetap dari satu periode ke periode berikutnya, tetapi berubah sesuai dengan tingkat produksi yang berfluktuasi.

Analoginya, Marginal Cost mirip dengan pembayaran pajak perusahaan yang hanya dikeluarkan satu kali dalam beberapa periode, namun jumlahnya dapat bervariasi sesuai dengan berbagai faktor termasuk pendapatan perusahaan.

Baca Juga: 7 Cara Investasi Dollar Yang Menguntungkan, Catat!

Cara Menghitung Total Cost

Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Foto: Cara Menghitung Biaya Total (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, untuk menghitung total cost, pertama-tama kita perlu melakukan serangkaian langkah sebagai berikut:

1. Pilih Product Line yang Akan Dianalisis

Jika bisnis kamu menawarkan berbagai produk atau jasa kepada konsumen, disarankan untuk menghitung total cost untuk setiap produk atau layanan tersebut.

Menyertakan semua detail spesifik dalam perhitungan biaya total adalah kunci untuk memastikan hasil yang akurat sesuai dengan tujuan bisnismu.

Misalnya, jika kamu memiliki toko pakaian yang menawarkan berbagai jenis pakaian seperti kaos, celana jeans, dan jaket, penting untuk menghitung total cost untuk setiap jenis produk tersebut.

Ini melibatkan memperhitungkan biaya tetap dan variabel yang terkait dengan setiap jenis produk, seperti biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan sebagainya.

Dengan cara ini, kamu dapat memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang biaya yang terlibat dan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam bisnis.

2. Hitung Fixed Cost

Langkah pertama dalam menghitung rumus total cost adalah menentukan fixed cost.

Fixed cost merupakan pengeluaran bisnis yang tetap, tidak terpengaruh oleh jumlah produk atau jasa yang diproduksi.

 Ini termasuk biaya-biaya seperti sewa bangunan, pembelian peralatan dan mesin, biaya asuransi, dan sebagainya.

Setelah mengidentifikasi semua komponen fixed cost, langkah selanjutnya adalah menjumlahkannya secara keseluruhan.

Misalnya, dalam sebuah perusahaan manufaktur, fixed cost dapat mencakup biaya sewa pabrik, pembelian mesin produksi, biaya asuransi, dan biaya gaji karyawan tetap.

Setelah semua biaya ini diidentifikasi, perusahaan akan menjumlahkannya untuk mendapatkan total fixed cost dalam periode tertentu, misalnya per bulan atau per tahun.

Ini akan menjadi dasar untuk perhitungan selanjutnya dalam menentukan total biaya dari operasi bisnis.

3. Hitung Variable Cost

Langkah berikutnya dalam menghitung total cost adalah menghitung jumlah dari variable cost. Variable cost adalah pengeluaran bisnis yang berubah tergantung pada jumlah produk yang diproduksi.

Biaya-biaya ini cenderung berfluktuasi sesuai dengan aktivitas operasional dan kondisi pasar.

Variable cost dapat mencakup berbagai hal seperti harga bahan baku, biaya packaging, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya transportasi.

Sebagai contoh, dalam bisnis bakery, variable cost dapat mencakup biaya tepung, gula, telur, kemasan kertas untuk kue, dan biaya pengiriman produk kepada pelanggan.

Karena variable cost dapat berubah seiring waktu, penting untuk menghitungnya dalam jangka waktu tertentu, misalnya per bulan atau per kuartal.

Dengan memantau dan menghitung variable cost secara berkala, bisnis dapat mengelola dan mengendalikan biaya operasional mereka sesuai dengan perubahan dalam produksi dan permintaan pasar.

4. Hitung Jumlah Unit yang Diproduksi

Untuk menghitung total cost, perlu dihitung jumlah unit yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu yang konsisten dengan periode ketika menghitung fixed cost dan variable cost.

Hal ini penting agar perhitungan total cost mencerminkan pengeluaran yang sesuai dengan produksi aktual.

Sebagai contoh, jika perusahaan menghitung fixed cost dan variable cost per bulan, maka jumlah unit yang diproduksi juga harus dihitung dalam rentang waktu bulanan yang sama.

Dengan demikian, perusahaan dapat menyesuaikan biaya produksi dengan volume produksi yang sebenarnya.

Misalnya, sebuah pabrik sepatu menghitung fixed cost dan variable cost setiap bulan. Dalam bulan tertentu, pabrik tersebut memproduksi 5.000 pasang sepatu.

Jumlah ini akan digunakan dalam perhitungan total cost untuk bulan tersebut, sehingga biaya produksi dapat dikelompokkan secara akurat sesuai dengan volume produksi yang sebenarnya.

Baca Juga: Arti Buyback, Dampak, Dan Cara Kerjanya Dalam Pasar Modal

Rumus Total Cost

Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Foto: Rumus Total Cost (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Total biaya tidak hanya mencakup biaya yang harus dikeluarkan oleh bisnis untuk menjalankan operasinya, tetapi juga memengaruhi penetapan harga produk yang akan dijual ke pasar.

Rumus untuk menghitung total cost adalah dengan menambahkan total biaya tetap (TFC), total biaya variabel (TVC), dan biaya marjinal (MC).

Sebagai contoh, kita ambil Bisnis B yang memiliki biaya tetap sebesar Rp200.000.000.

Selain itu, biaya variabel per unit produknya adalah Rp50.000, dan biaya marjinalnya dalam satu bulan adalah Rp1.000.000. Dalam bulan tersebut, Bisnis B memproduksi 2000 unit produk.

Dari data tersebut, dapat dihitung bahwa:

TFC = Rp200.000.000

MC = Rp1.000.000

VC = Rp50.000

Q = 2000 unit

Dengan demikian, TVC dapat dihitung sebagai berikut: TVC = (VC x Q) = Rp50.000 x 2000 = Rp100.000.000

Maka, total cost Bisnis B di bulan tersebut adalah: Total Cost = TFC + TVC + MC Total Cost = Rp200.000.000 + Rp100.000.000 + Rp1.000.000 = Rp301.000.000.

Jadi, biaya total Bisnis B dalam bulan tersebut adalah Rp301.000.000.

Baca Juga: Capital Gain: Cara Menghitung Dan Perbedaanya Dengan Dividen

Nah, itu tadi informasi lengkap yang perlu kamu ketahui seputar total cost. Semoga, informasi ini berguna bagi kamu yang sedang menjalankan bisnis.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X