Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang: Cara Membuat dan Contohnya

Share this Post

Laporan laba rugi perusahaan dagang
Table of Contents
shopee pilih lokal

Laporan laba rugi perusahaan dagang adalah prestasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Simak penjelasannya berikut untuk melihat contohnya!

Jika kamu sedang ditugaskan untuk membuat laporan laba rugi perusahaan dagang, penting untuk memahami bahwa hal ini tidaklah mudah seperti yang mungkin kamu bayangkan.

Diperlukan pengetahuan yang tepat untuk menghasilkan laporan yang sesuai dengan neraca dan laporan arus kas yang valid, berdasarkan periode waktu tertentu.

Untuk membantu kamu dalam tugas tersebut, mencari informasi tentang contoh dan cara pembuatan laporan laba rugi perusahaan dagang merupakan langkah yang tepat.

Informasi ini akan memberikan panduan yang cukup detail untuk membantu kamu memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang.

Dengan memahami langkah-langkah tersebut, kamu akan dapat membuat laporan laba rugi yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan jasa maupun dagang.

Baca Juga: Fungsi Buku Besar Pembantu Untuk Mencatat Keuangan, Simak!

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang: Cara Membuat dan Contohnya

Foto: Diskusi Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang (Pexels.com)

Bagaimana langkah-langkahnya dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang?

Untuk membuat laporan laba rugi perusahaan, kamu memerlukan sejumlah informasi penting, seperti yang akan kami bahas berikut ini.

1. Unsur Utama dalam Membuat Laporan Laba Rugi

Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang, terdapat beberapa elemen penting yang harus diperhatikan.

  • Pendapatan (Revenue): Pada laporan laba rugi, elemen ini penting karena mencatat semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk, bunga penjualan, dan sumber pendapatan lainnya. Di sini, kita harus memperhitungkan berbagai faktor seperti diskon, tunjangan penjualan, dan retur barang rusak yang bisa memengaruhi pendapatan. Pendapatan juga bisa berasal dari deviden, sewa, bunga, ongkos, jasa, atau fee, tergantung pada jenis bisnisnya.
  • Beban (Expenses): Elemen ini mencakup pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya, biaya gaji, sewa, penjualan, perlengkapan, asuransi, pajak, penyusutan, telepon, dan biaya lainnya.
  • Keuntungan (Profit): Juga dikenal sebagai laba bersih, ini adalah selisih antara pendapatan bersih dengan biaya operasional dan beban pokok penjualan.
  • Kerugian (Loss): Terjadi ketika laba perusahaan lebih kecil dari total beban yang ditanggung.

Dengan adanya laporan laba rugi, perusahaan dapat mengevaluasi kondisi keuangannya dan memberikan pertanggungjawaban keuangan kepada para pemangku kepentingan seperti direksi dan pemegang saham.

2. Tujuan Pembuatan Laporan Laba Rugi

Pendapatan merupakan komponen penting dalam laporan laba rugi karena mencatat semua pemasukan yang diperoleh perusahaan dari berbagai sumber.

Hal ini termasuk penjualan produk, bunga penjualan, dan pendapatan lainnya.

Faktor-faktor seperti diskon, tunjangan penjualan, dan retur barang rusak harus diperhitungkan karena dapat memengaruhi total pendapatan.

Selain dari penjualan, pendapatan juga dapat berasal dari deviden, sewa, bunga, ongkos, jasa, atau fee, bergantung pada jenis bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Beban merupakan segala pengeluaran yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya.

Ini mencakup berbagai biaya seperti gaji karyawan, sewa gedung, biaya penjualan, pembelian perlengkapan, premi asuransi, pajak, penyusutan aset, biaya telepon, dan berbagai beban lainnya yang terkait dengan operasional harian perusahaan.

Keuntungan, yang sering disebut sebagai laba bersih, adalah selisih antara total pendapatan bersih dengan total biaya operasional dan beban pokok penjualan.

Ini mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh.

Kerugian terjadi ketika total biaya yang ditanggung oleh perusahaan melebihi pendapatan yang diperoleh, menyebabkan perusahaan mengalami kerugian finansial.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penurunan penjualan, kenaikan biaya operasional, atau keputusan investasi yang buruk.

Dengan memahami dan menganalisis komponen-komponen ini, perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kinerja keuangan mereka.

Termasuk memonitor keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan kesehatan finansial perusahaan.

Baca Juga: Tips Menerapkan Strategi Buy 1 Get 1 Dalam Berbisnis

3. Memahami Jenis Laba

Dalam operasional sebuah perusahaan dagang, penting untuk memahami berbagai jenis laba yang digunakan dalam perhitungan laba rugi.

Berikut adalah penjelasan detail tentang jenis-jenis laba dalam perhitungan laba rugi:

  • Laba Kotor: Laba kotor adalah hasil dari mengurangkan pendapatan penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Laba kotor mencerminkan pendapatan langsung yang diperoleh dari penjualan produk perusahaan dalam suatu periode waktu.  Dengan memahami laba kotor, kita dapat menilai apakah perusahaan mampu menutupi biaya produksi produknya atau tidak.
  • Laba Operasi: Laba operasi adalah selisih antara pendapatan operasional dengan beban operasional perusahaan. Dengan memahami laba operasi, kita dapat menilai apakah perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya operasionalnya.
  • Laba Sebelum Pajak: Laba sebelum pajak adalah jumlah laba yang diperoleh oleh perusahaan sebelum memperhitungkan pajak penghasilan. Rumus perhitungan laba sebelum pajak adalah laba operasi dikurangi dengan pendapatan produk.
  • Laba Bersih: Laba bersih adalah kelebihan dari pendapatan bersih perusahaan setelah dipotong dengan beban pokok penjualan, pajak penghasilan, dan biaya operasional. Laba bersih ini umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biaya operasional, pendapatan, tarif pajak penghasilan, dan beban pokok penjualan.

Untuk memahami perbedaan dan perhitungan laba-laba ini, penting bagi para pengelola keuangan, investor, dan kreditur untuk mempelajari laporan penjualan dengan seksama.

Ini karena laporan keuangan menjadi alat penting dalam mengevaluasi kinerja dan keberlanjutan finansial suatu perusahaan.

4. Persiapan dalam Membuat Laporan Laba Rugi

Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang, penting untuk menggunakan neraca lajur sebagai alat bantu yang mempermudah pembuatan kolom laba rugi pada neraca saldo.

Proses penyusunan laporan laba rugi perusahaan dagang umumnya melibatkan beberapa langkah penting, yaitu:

  • Menentukan jenis laporan keuangan dalam bentuk laporan laba rugi.
  • Menuliskan identitas perusahaan di bagian header laporan laba rugi.
  • Menuliskan periode atau jangka waktu tertentu laporan laba rugi yang akan dibuat.

Setelah langkah-langkah di atas ditentukan, ada beberapa komponen utama dalam penulisan laba rugi yang tidak boleh terlewatkan, yaitu:

  • Total Pendapatan: Mencakup semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu.
  • Total Beban: Termasuk semua biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode waktu yang sama.
  • Total Laba Rugi: Dihasilkan dari selisih antara total pendapatan dan total beban. Ini mencerminkan keuntungan atau kerugian bersih yang diperoleh oleh perusahaan dalam periode waktu tersebut.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyusunan laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi perusahaan dagang, kamu dapat menggunakan buku “Penyusunan Dan Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” sebagai referensi yang berguna.

Baca Juga: Cara Mudah Hitung Burn Rate, Keuangan Lebih Lancar!

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang: Cara Membuat dan Contohnya

Foto: Ilustrasi Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang (Pexels.com)

Dilansir dari Investopedia, contoh laporan laba rugi dibagi menjadi dua, yaitu laporan tipe single step dan laporan tipe multiple step.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang, berikut ini disajikan contoh laporan laba rugi yang bisa kamu gunakan sebagai panduan.

Laporan Laba Rugi Single Step:

Dalam jenis laporan laba rugi ini, proses penulisan dimulai dengan mencatat semua pendapatan dan keuntungan yang terkait dengan operasional perusahaan.

Setelah itu, dicantumkan semua beban operasional dan beban lainnya.

Tipe laporan ini sering digunakan karena lebih sederhana dan mudah dibaca. Penyusunannya simpel karena menggunakan metode single step.

Untuk membuat laporan jenis ini, beberapa hal perlu diperhatikan:

  1. Pendapatan dari penjualan produk dikelompokkan dan dijumlahkan secara terpisah.
  2. Total beban juga dikelompokkan dan dijumlahkan secara terpisah.
  3. Total pendapatan dikurangi dengan total beban untuk mendapatkan nilai laba atau rugi.
  4. Laba atau rugi diperoleh dari selisih antara pendapatan dan beban.

Dengan memahami langkah-langkah tersebut, kamu dapat menyusun laporan laba rugi single step dengan lebih efektif.

Contoh:

PT DAMAI SENTOSA

Laporan Laba Rugi

01/02/2023 – 28/02/2023

PENDAPATAN Penjualan Produk Pendapatan Jasa Pendapatan Lainnya Total Pendapatan

PENGELUARAN Harga Pokok Penjualan Biaya Operasional Biaya Administrasi Total Pengeluaran

PENDAPATAN BERSIH

Rp180.000.000 Rp40.000.000 Rp15.000.000 Rp235.000.000

Rp120.000.000 Rp50.000.000 Rp15.000.000 Rp185.000.000

Rp50.000.000

Laporan Laba Rugi Multiple Step

Laporan laba rugi tipe multiple step adalah jenis laporan yang memberikan rincian yang lebih terperinci tentang transaksi keuangan dalam satu periode pencatatan.

Dalam laporan ini, kegiatan operasional dan non-operasional dibedakan dengan jelas.

Untuk menyusun laporan tipe ini, kamu perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pendapatan harus dibedakan antara pendapatan dari penjualan produk dan pendapatan lainnya seperti pendapatan bunga atau deviden.
  2. Beban juga harus dibedakan antara beban operasional yang terkait langsung dengan kegiatan operasional perusahaan dan beban lainnya yang bersifat non-operasional.
  3. Pencatatan dalam laporan dimulai dengan mencatat pendapatan dan beban operasional terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh pendapatan dan beban non-operasional.
  4. Akun beban dan pendapatan dikelompokkan secara terpisah agar lebih mudah dipahami dan dianalisis.

Dengan menyusun laporan laba rugi tipe multiple step ini, kamu dapat memiliki gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu.

Contoh:
PT. MAKMUR JAYA

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Penjualan 400.000.000

Retur Penjualan (20.000.000)

Penjualan Bersih 380.000.000

Harga Pokok Penjualan (HPP) (180.000.000)

Laba Kotor 200.000.000

Beban Operasional

Beban Gaji Karyawan (50.000.000)

Beban Listrik (8.000.000)

Beban Transportasi (15.000.000)

Total Biaya Operasional (73.000.000)

Pendapatan Operasional 127.000.000

Pendapatan Lainnya

Pendapatan Deviden 6.000.000

Pendapatan Bunga 4.000.000

Total Pendapatan Lainnya 10.000.000

Pengeluaran Lainnya

Beban Pajak (8.000.000)

Beban Penyusutan (6.000.000)

Total Pengeluaran Lainnya (14.000.000)

Pendapatan Bersih 123.000.000

Keterangan:

Angka dalam kurung menunjukkan nilai negatif.

Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Di Bulan Ramadhan Untuk Berbisnis

Itulah penjelasan lengkap mengenai laporan laba rugi perusahaan dagang. Untuk mempermudah proses penyusunannya, kamu dapat menggunakan platform seperti Excel atau Spreadsheet.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X