Bagaimana cara membuat laporan laba rugi untuk perusahaan? Temukan penjelasan lengkapnya dan langkah membuat laporan laba rugi!
Sebelum mempelajari contoh laporan laba rugi lebih lanjut, penting untuk memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip yang terkait dengan laporan keuangan ini.
Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang penting karena memberikan gambaran tentang keuntungan atau kerugian bisnis selama periode waktu tertentu.
Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan dan biaya yang terkait dengan operasi bisnis selama periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun fiskal.
Dalam laporan ini, pendapatan dari penjualan produk atau jasa akan dikurangi dengan berbagai biaya, termasuk biaya produksi, biaya operasional, dan biaya lainnya.
Selisih antara pendapatan dan biaya tersebut akan menunjukkan apakah bisnis kamu berhasil mencetak keuntungan bersih atau mengalami kerugian.
Untuk memahami laporan laba rugi dengan baik, kamu perlu memahami setiap komponen yang termasuk di dalamnya, seperti pendapatan, biaya, laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.
Dengan memahami konsep dasar ini, pebisnis akan lebih siap untuk menganalisis dan menggunakan informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
Baca Juga: 8 Manfaat Laporan Penjualan, Penting Bagi Bisnis!
Definisi Laporan Laba Rugi
Dilansir dari Investopedia, Laporan laba rugi juga dikenal sebagai income statement atau profit and loss statement, adalah salah satu elemen penting dalam laporan keuangan perusahaan.
Laporan ini menggambarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
Selain itu, laporan juga memberikan informasi mengenai laba bersih atau rugi bersih yang diperoleh oleh perusahaan dalam periode tersebut.
Pada dasarnya, laporan laba rugi terdiri dari dua komponen utama, yakni pendapatan dan beban.
Pendapatan mencakup semua penerimaan uang yang diperoleh oleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa mereka selama periode tertentu.
Di sisi lain, beban mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik itu untuk operasional bisnis maupun biaya lainnya.
Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah membantu pemilik bisnis dalam mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Dengan menganalisis laporan laba rugi, pemilik bisnis dapat mengetahui apakah mereka berhasil menghasilkan keuntungan, dan jika tidak, mereka dapat mengevaluasi cara untuk meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya.
Laporan laba rugi juga merupakan salah satu dokumen yang penting dalam pembukuan perusahaan, bersama dengan neraca keuangan dan laporan arus kas.
Biasanya, laporan ini disusun pada akhir periode akuntansi, baik itu setiap bulan, kuartal, atau tahun, untuk memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan selama periode tersebut.
Laporan laba rugi yang disiapkan oleh departemen akuntansi memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada pihak terkait.
Misalnya seperti manajemen sumber daya manusia, investor, dan pihak eksternal lainnya, yang membutuhkan data keuangan untuk membuat keputusan dan evaluasi yang tepat.
Baca Juga: Fungsi Buku Besar Pembantu Untuk Mencatat Keuangan, Simak!
Elemen dalam Laporan Laba Rugi
Sebelum mengeksplorasi cara membuat laporan laba rugi, penting untuk memahami elemen-elemen kunci yang membentuk strukturnya. Elemen-elemen ini meliputi:
1. Pendapatan
Pendapatan dalam laporan laba rugi mencerminkan jumlah uang yang diperoleh oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya selama periode tertentu.
Ini termasuk pendapatan dari penjualan produk atau jasa, dan bisa juga termasuk pendapatan lain seperti bunga atau dividen.
Untuk menghitung nilai pendapatan, total laba kotor perusahaan dihitung terlebih dahulu.
Ini merupakan jumlah total uang yang diterima dari penjualan sebelum dikurangi dengan diskon, retur barang, atau tunjangan lainnya yang mungkin diberikan kepada pelanggan.
Jadi, pendapatan dalam laporan laba rugi adalah bagian yang penting karena mencerminkan seberapa sukses perusahaan dalam menghasilkan uang melalui aktivitas utamanya selama periode tertentu.
2. Beban
Elemen ini mencerminkan pengeluaran atau pemakaian aset yang menghasilkan kewajiban dalam periode waktu tertentu.
Beban ini mungkin muncul dari berbagai aktivitas seperti pengiriman barang, proses produksi, atau kegiatan operasional lainnya.
3. Keuntungan
Elemen ini terjadi ketika terjadi peningkatan ekuitas sebagai hasil dari transaksi perusahaan atau pendapatan atau investasi yang diperoleh dari pemilik perusahaan.
Ini dapat mencakup tambahan modal dari pemilik, pendapatan yang diinvestasikan kembali, atau keuntungan yang dihasilkan dari operasi perusahaan.
4. Kerugian
Unsur kerugian muncul ketika terjadi penurunan ekuitas akibat dari transaksi atau beban yang dialami oleh perusahaan serta pengurangan bagi pemilik perusahaan.
Meskipun setiap laporan laba rugi memiliki karakteristik dan perincian yang berbeda, unsur-unsur tersebut tetap menjadi pondasi penting dalam menggambarkan performa keuangan suatu perusahaan.
Dengan memahami elemen-elemen tersebut, kamu dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang laporan laba rugi dan menginterpretasikan informasi keuangan dengan lebih efektif.
Baca Juga: Cara Mudah Hitung Burn Rate, Keuangan Lebih Lancar!
Cara Membuat Laporan Laba Rugi
Dalam penataannya, laporan laba rugi disusun setelah laporan neraca. Ini karena informasi yang digunakan dalam pembuatan laporan laba rugi diperoleh dari kolom laba rugi pada neraca saldo.
Secara umum, cara membuat laporan laba rugi meliputi beberapa tahapan yang perlu diikuti secara sistematis, yakni:
1. Perencanaan Periode Laporan
Cara membuat laporan laba rugi yang pertama adalah menetapkan periode yang akan dicakup oleh laporan laba rugi.
Penetapan periode ini sangat penting karena akan memastikan bahwa laporan keuangan disusun dengan teratur dan rapi.
Dengan memiliki periode yang jelas, perusahaan akan lebih mudah melakukan evaluasi atas kinerja keuangan dalam rentang waktu tersebut.
Periode laporan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti mingguan, bulanan, triwulanan, atau per semester.
Jika ingin menghindari kelelahan, pembuatan laporan secara bulanan dapat menjadi pilihan yang baik.
2. Membuat Laporan Saldo
Cara membuat laporan laba rugi selanjutnya adalah melakukan pelaporan saldo.
Untuk menyusun laporan saldo ini, kamu dapat menggunakan berbagai aplikasi perhitungan akuntansi berbasis cloud yang memudahkan kamu dalam melihat hasil neraca saldo secara cepat dan efisien.
Penggunaan aplikasi juga dapat membantu kamu dalam menyusun kebutuhan laporan laba rugi di masa mendatang.
Namun, jika kamu tidak terbiasa dengan cara ini, kamu juga dapat menyusun laporan secara manual.
Dalam pelaporan saldo, kamu perlu mencatat jumlah saldo yang tersisa pada periode tertentu.
Selanjutnya, kamu dapat menghitung laba bisnis atau kerugian dari produk yang telah dijual berdasarkan perbedaan saldo tersebut.
3. Hitung Biaya Penjualan Barang
Selain menghitung pendapatan, penting juga untuk memperhatikan biaya penjualan barang sebagai salah satu cara membuat laporan laba rugi.
Biaya penjualan barang mencakup biaya tenaga kerja, bahan baku, dan overhead untuk barang atau jasa yang dijual. Pastikan untuk memastikan bahwa semua nilai-nilai ini tercatat dengan benar.
Dalam menghitung laporan laba rugi, kamu perlu memasukkan semua jenis biaya tersebut ke dalam bagian harga pokok penjualan pada laporan saldo.
Kamu dapat menyusun daftar total harga pokok penjualan di bagian bawah baris pendapatan.
Selain itu, dalam tahap ini, penting untuk memiliki catatan penjualan barang harian. Ini menjadi lebih penting jika toko kamu tidak memiliki harga yang sudah ditetapkan secara khusus.
Dengan catatan ini, kamu dapat menghindari kesalahan dalam mencatat harga barang terjual yang dapat berbeda dengan kenyataan.
Baca Juga: Administrasi Keuangan, Kenali Cara Kerja Dan Tujuannya
4. Hitung Pendapatan Kotor
Cara membuat laporan laba rugi selanjutnya adalah menghitung pendapatan. Pendapatan ini mencakup semua uang yang kamu peroleh dari penjualan produk atau jasa kamu.
Untuk membuat laporan ini, kamu perlu memasukkan semua item pendapatan ke bagian pemasukan dalam laporan neraca percobaan.
Setelah itu, jumlahkan total pendapatan yang telah kamu catat dan masukkan jumlah tersebut ke dalam baris pendapatan pada laporan laba rugi.
5. Hitung Gross Margin dan Biaya Operasional
Dalam pembuatan laporan laba rugi, penting untuk mengetahui gross margin dan biaya operasionalnya. Gross margin dapat dihitung dengan mengurangkan total pendapatan dari harga penjualan.
Setelah mengetahui gross margin, langkah berikutnya adalah menambahkan biaya operasional yang tercatat dalam neraca saldo.
Total biaya operasional ini kemudian dimasukkan dalam laporan sebagai bagian dari biaya penjualan dan biaya administrasi. Biasanya, biaya operasional ditempatkan di bawah gross margin dalam laporan laba rugi.
6. Hitung Laba Bersih
Salah satu aspek penting dalam cara membuat laporan laba rugi adalah menghitung penghasilan bersih.
Karena kesalahan kecil dalam perhitungan penghasilan ini dapat menyebabkan kesalahan dalam menentukan nilai keuntungan atau kerugian yang akurat.
Untuk menghitung penghasilan bersih, kamu perlu mengurangkan total biaya penjualan dan biaya administrasi dari gross margin.
Dengan demikian, kamu dapat mengetahui berapa pendapatan sebelum dipotong pajak.
Hasil perhitungan ini kemudian dapat dimasukkan ke bagian bawah laporan laba rugi sebagai penghasilan bersih yang diperoleh oleh perusahaan.
7. Hitung Nilai Pajak
Cara membuat laporan laba rugi terakhir adalah memasukkan nilai pajak.
Pajak merupakan komponen penting yang harus diperhitungkan dalam laporan laba rugi karena dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan bersih perusahaan.
Untuk menghitung nilai pajak, kamu perlu mengurangkan pendapatan bersih perusahaan dengan pajak pendapatan yang dikenakan.
Hasil perhitungan ini kemudian dimasukkan ke dalam laporan laba rugi pada baris paling akhir.
Dengan memasukkan nilai pajak ke dalam laporan laba rugi, kamu dapat mengetahui pendapatan bersih sebenarnya dari bisnis.
Hal ini setelah mempertimbangkan semua biaya operasional dan kewajiban pajak yang harus dibayar.
Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Di Bulan Ramadhan Untuk Berbisnis
Setelah memahami cara membuat laporan laba rugi, kamu dapat mencoba menerapkannya sendiri.
Penting untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan karena dapat berdampak serius pada bisnis kamu ke depannya. Semoga informasi ini bermanfaat!