Apa Itu Goodwill? Ini Manfaat dan Cara Menghitungnya

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Goodwill merupakan bagan dari aset yang dimiiki oleh perusahaan. Bagaimana cara menghitungnya?

Goodwill merupakan bagian dari neraca keuangan yang termasuk dalam aset tidak berwujud. Artinya, segala item yang termasuk di dalamnya tidak memiliki wujud fisik.

Berbeda dengan aset berwujud seperti properti dan perlengkapan kantor yang juga memiliki fungsi yang dapat dilihat. Aset tak berwujud memiliki fungsi yang tidak dapat dilihat dan tidak disadari semua orang.

Padahal, keberadaannya dalam neraca keuangan sangat penting. Mengingat goodwill adalah aset tak berwujud, maka jumlahnya lebih sulit diukur ketimbang aset berwujud. Namun, secara manfaat aset tak berwujud ini bisa membesarkan nama perusahaan.

Goodwill biasanya terjai ketika perusahaan membeli perusahaan lain di atas harga pasar yang termasuk aset bersih. Selisih pembelian inilah yang disebut aset goodwill. Lantas, apa bagaimana cara menghitungnya?

Baca Juga: 10 Manfaat CSR bagi Perusahaan, Bisa Tingkatkan Reputasi Brand!

Definisi Goodwill

goodwill
Foto: Pekerja Perusahaan (freepik.com)

Menurut Investopedia, goodwill adalah aset tidak berwujud yang berkaitan dengan pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Secara khusus, goodwill adalah selisih dari harga pembelian yang lebih tinggi dari jumlah nilai semua aset yang dibeli.

Kekayaan intelektual, nama besar perusahaan, basis pelanggan yang solid, hubungan pelanggan yang baik, hubungan karyawan yang baik, dan teknologi perusahaan yang dibeli merupakan beberapa contoh dari goodwill.

Sementara itu, menurut Accounting Tools, goodwill adalah kelebihan dari harga pembelian yang dibayarkan untuk entitas yang diakuisisi dibandingkan dengan harga aset dan kewajiban yang diperoleh.

Nilai ini muncul ketika seorang pengakuisisi membayar harga tinggi untuk membeli perusahaan lain. Aset ini hanya muncul dari akuisisi dan tidak dapat dihasilkan secara internal.

Goodwill adalah aset tidak berwujud, dan oleh karena itu tercantum dalam aset jangka panjang dari neraca perusahaan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan tentu memiliki hak kekayaan intelektual, memiliki nama besar atau citra yang positif, memiliki kelompok pasarnya sendiri, dan memiliki budaya kerja yang positif. Semua ini merupakan aset tak berwujud, sebab tak dapat diukur secara fisik.

Ketika perusahaan tersebut dibeli oleh perusahaan lain, maka tidak hanya terjadi perpindahan aset fisik saja. Aset tak berwujud seperti citra perusahaan, budaya kerja, dan kelompok pasar juga akan ikut berpindah dan dimiliki oleh perusahaan lain yang membelinya.

Nah, perpindahan aset tak berwujud inilah yang selanjutnya disebut sebagai goodwill.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Transformasi Bisnis Perlu Dilakukan Perusahaan

Faktor-Fakor yang Memengaruhi Goodwill

Apa Itu Goodwill? Ini Manfaat dan Cara Menghitungnya
Foto: Meeting Manajemen Perusahaan (freepik.com)
shopee pilih lokal

Dilansir dari Hashmicro, goodwill dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut, yakni:

  1. Kualitas produk: Kualitas produk yang baik akan meningkatkan penjualan, keuntungan, dan meningkatkan nilai goodwill
  2. Efisiensi manajemen: Nilai goodwill akan meningkat seiring dengan peningkatan efisiensi manajemen perusahaan. Selain itu, peningkatan efisiensi manajemen perusahaan akan membuat kegiatan operasional berjalan dengan baik.
  3. Lokasi: Lokasi perusahaan yang strategis akan memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa yang dijual perusahaan. Akibatnya, ini juga akan meningkatkan nilai goodwill.
  4. Kondisi pasar: Situasi pasar monopoli berpotensi mendapatkan lebih banyak keuntungan. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan nilainya.
  5. Akses ke bahan baku: Jika perusahaan memiliki akses yang mudah untuk membeli bahan baku, tentu akan menjamin pasokan barang dan berpengaruh kepada penjualan langsung.
  6. Keuntungan khusus: Jika perusahaan mendapatkan keuntungan khusus seperti merek dagang dan citra merek, maka perusahaan juga akan mendapatkan nilai goodwill yang lebih tinggi.
  7. Sumber eksternal: Dalam hal ini contohnya adalah layanan penjualan, efektivitas iklan, pasokan listrik, dan merek dagang tentu akan mendapatkan nilai goodwill yang lebih besar.

Baca Juga: Apa Itu OKR? Ini Fungsinya dalam Mencapai Tujuan Perusahaan

Manfaat Goodwill

Apa Itu Goodwill? Ini Manfaat dan Cara Menghitungnya
Foto: Manfaat Goodwill (freepik.com)
shopee pilih lokal

Mengingat pentingnya goodwill bagi perusahaan, tentunya ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan. Apa saja manfaatnya?

1. Mendapat Penghasilan dari Penjualan Produk Perusahaan Lain

Manfaat pertama yang akan kamu rasakan adalah mendapat keuntungan dari penjualan produk perusahaan yang telah diakuisisi. Sebuah perusahaan tentu mengakuisisi perusahaan lain karena berbagai alasan.

Namun, secara umum alasan akuisisi perusahaan dilakukan karena produk yang dijual dinilai memiliki prospek penjualan yang baik di masa depan.

Pihak yang mengakuisisi rela membayarkan harga yang cukup mahal untuk akuisisi, dengan harapan produk perusahaan yang dibeli harganya akan meningkat di masa depan.

Peningkatan harga inilah yang akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang mengakuisisinya.

2. Mendapat Penghasilan dari Biaya Sewa

Selain memperoleh keuntungan dari penjualan perusahaan yang diakuisisi, keuntungan lain juga didapat dari biaya sewa. Misalnya, sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang menyewakan asetnya ke entitas lain.

Maka, pendapatan dari sewa juga akan diterima oleh perusahaan yang mengakuisisi. Bentuk lain dari pendapatan sewa adalah ketika kamu mengakuisisi aset perusahaan lain yang sudah tidak berfungsi, misalnya bangunan gudang.

Nah, gudang tersebut bisa kamu kelola dan kamu sewakan. Pendapatannya dihitung sebagai pemasukan dari sewa.

3. Mempercepat Operasional Usaha

Umumnya, salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam akuisisi perusahaan adalah melihat relevansi bisnisnya dengan perusahaan pembeli.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki bisnis laundry pakaian, tentu bisnis lain yang paling mungkin kamu akuisisi adalah bisnis yang serupa, yaitu laundry pakaian, laundry sepatu, atau sejenisnya.

Dengan memiliki beberapa bisnis yang relevan, kamu bisa mempercepat operasional bisnis dan layanan pelanggan. Sebab, kamu jadi memiliki dua kelompok pegawai dan dua kelompok sarana usaha dengan bidang yang sama.

Ketika kapasitas produksi bisnis yang satu sudah penuh, kamu bisa mengalihkannya ke bisnis lain. Artinya, proses pelayanan pelanggan menjadi jauh lebih cepat.

Baca Juga: Manfaat Pentingnya Program Charity bagi Perusahaan Kamu

4. Efisiensi Jumlah Tenaga Kerja

Kembali lagi ke contoh kasus sebelumnya. Ketika kamu memiliki satu usaha lanudry, mungkin saja kamu kekurangan pegawai atau justru kelebihan pegawai. Dengan mengakuisisi perusahaan lain, kamu bisa melakukan rotasi dan mutasi.

Perusahaan yang kelebihan pegawai, bisa memutasi sebagian pegawainya ke perusahaan lain. Sebaliknya, jika ada salah satu perusahaan yang kekurangan pegawai, perusahaan ini bisa mengambil pegawai dari perusahaan lain.

Artinya, kamu jadi tidak perlu melakukan pengurangan pegawai atau merekrut pegawai baru.

5. Mendapat Lisensi Perusahaan Baru

Ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain, otomatis Ia akan mendapatkan lisensi atau hak milik perusahaan.

Dengan begitu, kedua perusahaan dapat saling berkolaborasi dalam banyak hal. Misalnya, melakukan kolaborasi produk, iklan, atau mengadakan acara khusus tertentu.

Artinya, segmen pasar kedua perusahaan juga akan saling terlibat. Tentunya cara ini bisa membentuk kelompok pasar gabungan yang lebih besar.

Baca Juga: Ini 7 Struktur Organisasi Perusahaan Kecil yang Bisa Jadi Referensi

Bagaiamana Cara Menghitung Goodwill?

Apa Itu Goodwill? Ini Manfaat dan Cara Menghitungnya
Foto: Pekerja Perusahaan Meeting (freepik.com)
shopee pilih lokal

Nilai goodwill dapat dihitung dengan mengurangi total aktual harga yang dibayarkan oleh perusahaan pembeli dengan nilai aset bersih perusahaan yang dibeli.

Goodwill = Harga Jual Aktual – Nilai Bersih Aset berdasarkan Nilai Wajar

Nilai aset bersih dapat mencakup total dari kas, piutang usaha, persediaan, aset tetap, aset tidak berwujud, dan liabilitas. Contohnya, PT Aman memiliki total aset Rp300.000.000,-, liabilitas Rp50.000.000,-, dan nilai aset bersih sebesar Rp200.000.000,-.

Kemudian, PT Sentosa membeli PT Aman seharga Rp220.000.000,- maka goodwill yang diperoleh adalah:

Rp220.000.000,- – Rp200.000.000,- = Rp20.000.000,-. (harga jual – nilai bersih aset)

Jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut:

AkunDebit (Rp)Kredit (Rp)
Aset300.000.000 
Goodwill20.000.000 
Liabilitas 50.000.000
Kas 220.000.000
shopee pilih lokal

Nah, itulah penjelasan tentang goodwill yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu tertarik mengakuisisi bisnis lain?

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X