Di tengah dinamika bisnis yang terus berkembang, memahami konsumen menjadi landasan utama bagi kesuksesan bisnis.
Sebagai elemen kunci dalam ekosistem bisnis, konsumen tidak hanya memiliki preferensi yang unik, tetapi juga pola perilaku dan kebutuhan yang beragam.
Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus menggali pemahaman mengenai konsumen untuk mengantisipasi perubahan pasar dan menyesuaikan strategi agar tetap relevan.
Seperti apa contohnya? Cari tahu, yuk!
Baa]ca Juga: 10 Macam Pekerjaan Sampingan, Tambah Penghasilanmu!
Definisi Konsumen
Konsumen, menurut definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merujuk pada individu atau kelompok yang menggunakan barang atau jasa hasil produksi, seperti pakaian, makanan, dan layanan tertentu.
Mereka juga dapat diartikan sebagai penerima pesan iklan dan pengguna berbagai jenis jasa.
Peran konsumen dalam konteks aktivitas ekonomi sangatlah penting.
Mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pembelian dan penggunaan berbagai produk dan layanan, tetapi juga menjadi penggerak utama permintaan pasar.
Baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan yang lebih spesifik, seperti gaya hidup dan preferensi tertentu, menjadi fokus dari aktivitas konsumsi.
Dalam perekonomian, keputusan dan preferensi konsumen memiliki dampak yang signifikan terhadap dinamika pasar.
Perubahan dalam perilaku konsumen dapat memengaruhi penawaran dan permintaan, serta mengarahkan perkembangan bisnis dan inovasi produk.
Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai konsumen menjadi kunci bagi kesuksesan bisnis dalam memenuhi kebutuhan dan memanfaatkan peluang pasar yang ada.
Baca Juga: Praktis! Begini Cara Membuat Kartu Kredit Maybank
Contoh Konsumen Sesuai Kategori Barang
Ada berbagai kategori konsumen dalam bidang barang, tergantung pada jenis produk yang mereka beli.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari klasifikasi konsumen berdasarkan jenis barang yang dikonsumsi.
1. Contoh Konsumen di Bidang Fashion
Orang-orang yang membeli pakaian, sepatu, dan aksesori untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari atau acara khusus merupakan salah satu kategori konsumen dalam industri fashion.
Di sisi lain, toko pakaian atau butik yang memperoleh produk fashion untuk dijual kepada pelanggan juga merupakan konsumen.
Dalam arti bahwa mereka membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir.
2. Contoh Konsumen di Bidang Makanan dan Minuman
Orang-orang yang berbelanja di supermarket atau toko kelontong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, merupakan salah satu contoh konsumen dalam sektor ritel makanan dan minuman.
Di sisi lain, restoran atau kafe yang memperoleh bahan baku makanan dan minuman dari pemasok untuk diolah dan disajikan kepada pelanggan mereka juga merupakan konsumen.
Hal ini karena mereka membeli produk untuk digunakan dalam operasional bisnis mereka.
3. Contoh Konsumen di Bidang Elektronik
Konsumen dalam kategori ini meliputi individu yang membeli perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, atau perangkat lainnya untuk kebutuhan pribadi atau profesional.
Sementara itu, perusahaan yang membeli perangkat keras komputer untuk mendukung operasional bisnis mereka juga termasuk dalam kategori konsumen.
Ini karena mereka memperoleh barang-barang tersebut untuk digunakan dalam aktivitas bisnis sehari-hari.
4. Contoh Konsumen di Bidang Hiburan
Konsumen dalam kategori ini mencakup individu yang membeli tiket untuk berbagai acara hiburan seperti bioskop, konser, atau pertunjukan lainnya untuk menikmati waktu luang mereka.
Di sisi lain, pusat hiburan atau penyelenggara acara juga dapat menjadi konsumen ketika mereka membeli peralatan dan layanan yang diperlukan untuk produksi acara.
Ini seperti perlengkapan audio dan pencahayaan, untuk menyelenggarakan acara hiburan yang menarik bagi pengunjung.
Baca Juga: Apa Itu COA? Ini Jenis, dan Manfaatnya bagi Bisnis
5. Contoh Konsumen di Bidang Rumah Tangga
Individu atau keluarga yang berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga mencakup pembelian perabotan, peralatan dapur, dan barang-barang lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah.
Sementara itu, kontraktor yang terlibat dalam proyek konstruksi menjadi konsumen ketika mereka membeli bahan bangunan, peralatan, dan perlengkapan lainnya.
6. Contoh Konsumen di Bidang Olahraga
Orang perseorangan yang membeli perlengkapan olahraga, seperti sepatu, pakaian, atau peralatan outdoor, seringkali melakukan pembelian ini untuk mendukung aktivitas fisik.
Di sisi lain, klub olahraga atau sekolah membeli peralatan olahraga untuk dengan tujuan untuk mendukung latihan, pertandingan, atau kegiatan lainnya yang terkait dengan olahraga.
7. Contoh Konsumen di Bidang Kesehatan
Orang-orang yang membeli produk perawatan kulit, kosmetik, atau suplemen kesehatan biasanya melakukannya untuk menjaga kecantikan dan kesehatan pribadi mereka.
Mereka mencari produk-produk ini untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri sehari-hari atau untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu.
Di sisi lain, apotek atau toko obat membeli obat-obatan dari produsen atau distributor untuk dijual kepada pelanggan mereka.
Mereka berperan sebagai perantara antara produsen obat dan konsumen akhir, menyediakan akses ke berbagai macam obat-obatan dan produk kesehatan.
8. Contoh Konsumen di Bidang Otomotif
Membeli kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, atau kendaraan lainnya biasanya melakukannya untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau keluarga.
Mereka mencari kendaraan ini sebagai sarana transportasi sehari-hari, untuk bepergian ke tempat kerja, berbelanja, atau kegiatan lainnya.
Di sisi lain, perusahaan yang membeli armada kendaraan biasanya melakukannya untuk kebutuhan bisnis mereka.
Mereka menggunakan kendaraan ini untuk berbagai tujuan seperti pengiriman barang, layanan transportasi, atau kegiatan operasional lainnya yang memerlukan mobilitas.
Baca Juga: Apa Itu Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)? Begini Cara Menghitungnya
Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian
Menurut Philip Kotler, seorang profesor pemasaran dari Amerika Serikat, ada lima tahap dalam pengambilan keputusan konsumen.
Tahapan ini mencakup proses yang harus dilalui sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi konsumen terhadap suatu barang.
1. Adanya Keinginan atau Kebutuhan
Analisis keinginan dan kebutuhan bertujuan untuk mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang mungkin belum terpenuhi atau belum terpuaskan.
Saat konsumen menyadari adanya kebutuhan yang belum terpenuhi atau bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang harus dipenuhi segera, proses pembelian pun dimulai.
Tahap ini merupakan awal dari proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli barang atau jasa.
2. Pencarian Informasi
Ketika kebutuhan konsumen terpenuhi, mereka cenderung mencari informasi tambahan tentang produk atau jasa yang dibutuhkan.
Proses pencarian informasi ini bisa dilakukan secara aktif atau pasif. Pencarian informasi aktif melibatkan kegiatan seperti mengunjungi beberapa toko untuk membandingkan harga dan kualitas produk.
Di sisi lain, pencarian informasi pasif terjadi saat konsumen membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa memiliki tujuan tertentu dalam pikirannya mengenai produk yang diinginkan.
Dalam kedua kasus ini, tujuan utama adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang produk atau jasa yang akan dibeli.
3. Tujuan Pembelian
Pada tahap ini, konsumen mengalami dua proses sekaligus. Pertama, mereka menetapkan tujuan pembelian yang bervariasi tergantung pada jenis produk dan kebutuhan individual masing-masing.
Tujuan pembelian bisa beragam, mulai dari meningkatkan prestasi hingga memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Setelah menetapkan tujuan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan memilih alternatif pembelian yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Proses ini melibatkan penilaian terhadap berbagai pilihan yang tersedia dan seleksi terhadap yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Vacuum Cleaner yang Awet dan Terjangkau
4. Keputusan Pembelian
Setelah melalui serangkaian tahap sebelumnya, konsumen tiba pada tahap di mana mereka harus membuat keputusan pembelian yang nyata.
Pada tahap ini, konsumen harus mempertimbangkan apakah akan melakukan pembelian atau tidak, berdasarkan evaluasi atas informasi yang telah mereka peroleh sebelumnya.
Jika keputusan untuk membeli diambil, konsumen kemudian dihadapkan pada sejumlah keputusan penting terkait dengan jenis produk yang akan dibeli dan merek yang dipilih.
Hal ini tempat pembelian, jumlah barang yang dibeli, waktu pembelian, dan metode pembayaran yang akan digunakan.
Penting bagi perusahaan untuk memahami berbagai faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, agar dapat merancang strategi pemasaran yang efektif.
5. Pasca Pembelian
Saat konsumen telah melakukan pembelian, tahapan selanjutnya adalah evaluasi terhadap tingkat kepuasan atau ketidakpuasan mereka terhadap produk tersebut.
Peran pemasar tidak berakhir pada saat pembelian terjadi. Sebaliknya, mereka harus memastikan bahwa konsumen merasa puas dengan produk yang dibeli.
Ini berarti pemasar harus terus memantau tingkat kepuasan pasca pembelian, mengamati tindakan atau interaksi konsumen setelah pembelian, dan memperhatikan bagaimana konsumen menggunakan produk tersebut setelah membelinya.
Dengan memahami dinamika pasca pembelian ini, pemasar dapat mengidentifikasi area di mana produk atau layanan dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Baca Juga: 5 Tugas Umum Sales Admin Dan Fungsinya Untuk Perusahaan
Nah, itulah beberapa contoh konsumen dan tahapan keputusan pembelian.
Kamu jadi bisa membuat strategi yang tepat untuk menghadapi setiap contoh konsumen. Semoga membantu!
Sumber:
- https://www.lucidchart.com/blog/consumer-decision-making-process
- https://dealhub.io/glossary/buying-decision-process/#:~:text=The%20buying%20decision%20process%2C%20or,during%2C%20and%20post%2Dpurchase.
- https://www.shopify.com/id/blog/purchase-decision