Dalam siklus perekonomian suatu negara, ada yang disebut sebagai neraca perdagangan. Apa itu neraca perdagangan?
Bagi kamu yang belum tahu, neraca perdagangan adalah selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor dari suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Adanya perdagangan internasional dalam sebuah negara memang memiliki peran yang penting. Melalui kegiatan ekspor dan impor ini, negara bisa menghasilkan pendapatan tambahan sekaligus memenuhi kebutuhannya.
Dengan adanya balance of trade (neraca perdagangan), negara dapat mengetahui kondisi dan kinerja ekspor maupun impornya.
Baca Juga: 2 Metode Pembuatan Neraca Saldo Perusahaan Jasa
Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor suatu negara.
Neraca ini merincikan laba rugi pada jangka waktu tertentu yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Mengutip Investopedia, neraca perdagangan ini merupakan komponen terbesar dari neraca pembayaran suatu negara.
Dengan adanya balance of trade, para ekonom dapat menghitung potensi asosiatif ekonomi suatu negara.
Baca Juga: 8 Manfaat Laporan Penjualan, Penting Bagi Bisnis!
Beda Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Sering kali, neraca perdagangan tertukar dengan istilah neraca pembayaran. Meski namanya sama-sama neraca, akan tetapi makna dari kedua istilah tersebut berbeda.
Neraca perdagangan adalah laporan keuangan yang mencatat impor dan ekspor komoditas suatu negara. Ini berkaitan dengan proses akuntansi dari transaksi yang dilakukan oleh negara.
Sementara itu, neraca pembayaran adalah laporan keuangan yang melacak semua transaksi ekonomi suatu negara. Jadi, merincikan transaksi pembayaran sebuah negara dengan dunia.
Neraca pembayaran memiliki beberapa komponen penting di dalamnya, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial.
Transaksi berjalan biasanya berkaitan dengan ekspor dan impor berupa barang dan jasa dalam kurun waktu satu tahun.
Dalam hal ini, transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan (transaksi barang), transaksi jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder
Sedangkan transaksi modal biasanya digunakan untuk mencatat hasil bersih yang diperoleh dari transaksi pengeluaran dan pendapatan modal.
Jenis transaksi modal ini terdiri dari aset tetap dan hibah investasi. Dengan sebagian besar berupa transfer modal.
Sementara itu, transaksi finansial dalam neraca pembayaran adalah transaksi yang menunjukkan adanya perubahan kepemilikan aset dan kewajiban finansial luar negeri dalam kurun waktu satu periode.
Contoh kategori yang ada dalam transaksi finansial ini meliputi investasi langsung, investasi portofolio, derivatif finansial, dan investasi lainnya.
Pada penggunaannya, penjumlahan seluruh transaksi pembayaran ini harus menunjukkan nilai nol.
Baca Juga: Contoh Neraca Saldo Sederhana yang Mudah Dibuat
Jenis Neraca Perdagangan
Balance of trade ini dibagi dalam beberapa jenis, yaitu neraca perdagangan surplus, defisit, dan seimbang.
Lebih lanjut, berikut penjelasan jenis-jenis balance of trade yang perlu kamu pahami.
1. Neraca Perdagangan Surplus
Neraca perdagangan dapat dikatakan surplus jika jumlah ekspor suatu negara lebih besar dari jumlah impornya.
Ketika hal ini terjadi, negara dapat diuntungkan karena pendapatan yang diperoleh dari transaksi ekspor lebih besar.
Oleh karenanya, banyak negara yang berlomba-lomba untuk menjaga nilai neraca perdagangannya dalam kondisi surplus agar perekonomiannya terus meningkat.
2. Neraca Perdagangan Defisit
Neraca perdagangan dikatakan defisit ketika jumlah impor suatu negara lebih besar dari jumlah ekspornya.
Dalam beberapa kasus, defisitnya balance of trade bisa menyebabkan kerugian. Sebab, negara harus mengeluarkan biaya impor lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh dari transaksi ekspornya.
3. Neraca Perdagangan Seimbang
Neraca perdagangan dapat dikatakan seimbang apabila nilai transaksi ekspor dan impor dalam suatu negara seimbang. Jadi, negara tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian.
Baca Juga: Mengenal Buku Besar Bentuk T, Cara Membuat dan Contohnya
Faktor yang Memengaruhi Neraca Perdagangan
Ada banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi nilai balance of trade suatu negara, di antaranya:
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan
Salah satu hal yang dapat memengaruhi nilai balance of trade suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi dan pendapatan.
Ketika pertumbuhan ekonomi negara meningkat, standar hidup dan jumlah pendapatan masyarakat tinggi. Kondisi bisnis pun berekspansi sehingga menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan pendapatan negara.
Pada akhirnya, hal tersebut dapat meningkatkan permintaan impor. Ada banyak kalangan yang akan membutuhkan permintaan dari luar negeri. Baik itu rumah tangga hingga kalangan bisnis untuk kebutuhan bahan baku dan barang modal.
Perdagangan internasional antar negara pun menggeliat dan menggerakan roda perekonomian secara masif.
2. Nilai Tukar
Faktor lain yang dapat memengaruhi nilai neraca perdagangan suatu negara yaitu nilai tukar saat ini.
Nilai tukar bisa menjadi faktor yang berpengaruh karena mata uang atau valuta yang digunakan sebagai metode pembayaran atau alat tukar pasti akan berbeda dari suatu negara dengan negara lainnya.
Saat nilai tukar mata uang sebuah negara terapresiasi, daya beli negara tersebut terhadap mata uang negara lain akan meningkat.
Hal itu dapat membuat barang-barang luar negeri lebih murah sehingga permintaan akan barang-barang impor di dalam negeri meningkat.
Sebaliknya, ketika nilai tukar mata uang suatu negara terdepresiasi, barang produksi dalam negeri akan dinilai lebih murah oleh masyarakat asing. Jadi, nilai ekspor ke luar negeri akan merangkak naik.
Sementara itu, barang impor dari luar negeri akan memiliki nilai yang lebih tinggi sehingga mengurangi permintaan impor.
Baca Juga: Syarat dan Cara Menjadi Eksportir, Apa Saja yang Harus Disiapkan?
3. Daya Saing Produk
Daya saing produk juga menjadi faktor yang dapat memengaruhi neraca perdagangan.
Daya saing produk di pasar internasional biasanya akan tergantung pada harga jual dan kualitas produk. Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam daya saing produk yaitu struktur biaya.
Ketika harga input yang ditetapkan rendah, bisnis dalam negeri akan memiliki struktur biaya yang rendah pula.
Jadi, bisnis bisa menjual produk dengan harga lebih murah dan lebih kompetitif di pasar internasional.
Sedangkan kualitas produk biasanya akan tergantung pada diferensiasi produk. Produk yang terdiferensiasi tentu akan memberikan produsen kekuatan pasar.
Contohnya barang modal yang dipasarkan oleh negara Jepang dengan teknologi canggih. Keunggulan produk yang mereka miliki membuat pangsa pasar Jepang sangat besar, meskipun harga jual barangnya tinggi.
4. Proteksi Perdagangan
Faktor lain yang dapat memengaruhi neraca pedagangan suatu negara yaitu proteksi perdagangan.
Dalam hal ini, proteksi perdagangan yang dimaksud dapat berupa tarif atau hambatan non-tarif.
Beberapa contoh hambatan non-tarif yakni lisensi impor, lisensi ekspor, kuota ekspor, subsidi, pembatasan ekspor, persyaratan konten lokal, embargo, devaluasi mata uang, dan dumping.
Proteksi pedagangan semacam ini bisa memengaruhi balance of trade, tergantung pada signifikasi dan jenis hambatan perdagangannya.
Baca Juga: Mudah Kok, Ini 5 Cara Ekspor Barang ke Luar Negeri!
Cara Menghitung Neraca Perdagangan
Lantas, bagaimana cara menghitung balance of trade sehingga dapat mengetahui nilai surplus, defisit, atau seimbang?
Ada rumus yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui nilai balance of trade suatu negara, yaitu dengan mengurangi jumlah ekspor dengan jumlah impor.
Jadi, perhitungannya dilakukan dengan cara berikut:
Neraca Perdagangan = Ekspor – Impor
Ekspor adalah barang dan jasa yang dibuat oleh produsen dalam negeri yang kemudian dijual dan dikirimkan ke luar negeri.
Sementara impor adalah barang dan jasa produksi luar negeri yang dibeli oleh penduduk suatu negara.
Namun sayangnya, nilai balance of trade mungkin saja tidak sesuai dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
Hal ini karena adanya perdagangan gelap (black market) yang membuat nilai ekspor dan nilai impor dicatat dengan keliru.
Dalam perdagangan gelap, transaksi yang dilakukan biasanya hanya akan mencatat negara yang melakukan ekspor dan impor.
Negara lain yang menerima tidak tercatat sehingga nilai transaksinya dalam balance of trade menjadi tidak seimbang.
Baca Juga: Contoh Rekap Data Penjualan dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Manfaat Neraca Perdagangan
Menurut Jurnal Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, berikut ini manfaat neraca perdagangan bagi sebuah negara:
- Sebagai Tolak Ukur Arah Kebijakan yang Diambil oleh Pemerintah dan Pihak Terkait
Neraca perdagangan merupakan salah satu alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal ini pelaku kegiatan ekonomi internasional.
- Mengetahui Besaran Jumlah Pengeluaran dan Pendapatan Negara
Neraca perdagangan memiliki fungsi sebagai pemberi informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor.
Apabila nilai ekspor lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau keadaan yang tidak menguntungkan.
- Menjadi Informasi Kegiatan Ekonomi Internasional
Neraca perdagangan dalam hal ini menjadi sumber informasi perdagangan internsional.
Ketika suatu negara mengalami peningkatan ekspor atau impor, negara lain pun akan mengetahui dan dapat dilakukan pertimbangan untuk menjalin kerjasama.
Baca Juga: Tugas Kementerian Perdagangan yang Perlu Kamu Ketahui!
Dampak Neraca Perdagangan yang Defisit
Nilai balance of trade perlu dipantau secara berkala karena dapat memengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.
Kondisi neraca perdagangan yang perlu mendapat perhatian yakni ketika nilainya defisit.
Tidak main-main, ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari defisitnya balance of trade, di antaranya:
1. Melemahnya Mata Uang
Ketika balance of trade menunjukkan nilai defisit, mata uang negara bisa melemah di pasar internasional.
Misalnya ketika neraca perdagangan Indonesia defisit, mata uang Rupiah dapat terdepresiasi oleh mata uang dollar.
Itu artinya, ada lebih sedikit mata uang Dollar yang diperoleh Indonesia dari kegiatan ekspornya sehingga biaya yang dibutuhkan untuk membayar impor tidak mencukupi.
2. Inflasi Meningkat
Ketika mata uang melemah, harga barang-barang akan lebih tinggi. Termasuk harga barang-barang impor.
Pada akhirnya, terjadilah inflasi atau kenaikan harga barang. Sementara itu, daya beli konsumen cenderung menurun.
Ketika hal ini berlangsung terus-menerus, inflasi dapat mengakibatkan roda perekonomian melambat bahkan lumpuh.
Tentu saja, kondisi tersebut amat tidak diharapkan karena menyebabkan ketidakstabilan ekonomi suatu negara.
Baca Juga: Penjelasan Audit: Tahapan, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan yang Defisit
Apabila nilai balance of trade tidak sesuai dengan target suatu negara sehingga menimbulkan kerugian (defisit), ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya.
Salah satu strategi yang efektif untuk mengatasi defisitnya balance of trade yaitu meningkatkan jumlah ekspor dan mengurangi barang-barang impor di dalam negeri.
Untuk dapat menciptakan lebih banyak ekspor ke luar negeri, produsen lokal perlu memperbaiki kualitas produksinya.
Jadi, produk-produk dalam negeri memiliki kualitas dan standar yang setara pasar global.
Sejalan dengan itu, barang-barang impor harus dikendalikan agar tidak terlalu membanjiri pasar lokal.
Meskipun negara masih membutuhkan produk impor, akan tetapi jumlahnya perlu diperhatikan agar tidak merusak pasar dalam negeri.
Dalam hal ini, negara perlu membuat kebijakan khusus yang tegas untuk menekan barang-barang impor.
Dengan begitu, diharapkan neraca perdagangan negara bisa memiliki nilai yang lebih sehat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
Baca Juga: Manfaat Cukai dan Pengertiannya dalam Perdagangan
Itu dia penjelasan seputar neraca perdagangan yang perlu kamu ketahui. Kini, kamu pun sudah lebih memahaminya, bukan?
Sumber:
- http://repo.iain-tulungagung.ac.id/12228/5/BAB%20II.pdf
- https://www.investopedia.com/terms/b/bot.asp