Surplus Konsumen: Pengertian, Rumus, dan Contohnya

Share this Post

surplus konsumen
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Memahami pengertian dan cara mengukur surplus konsumen sangat penting bagi bisnis. Konsep ini juga jadi fokus analisis ekonomi.

Surplus konsumen merupakan konsep penting dalam ekonomi yang menggambarkan kelebihan nilai yang diperoleh konsumen ketika membeli produk atau layanan lebih murah daripada harga maksimum yang mereka bersedia bayar.

Konsep ini menjadi fokus perhatian dalam analisis ekonomi mikro karena menggambarkan kesejahteraan konsumen dalam sebuah pasar.

Ketika harga suatu produk atau layanan berada di bawah harga yang bersedia dibayar oleh konsumen, maka terjadi surplus konsumen.

Dikatakan surplus apabila terdapat selisih antara nilai tertinggi yang diberikan oleh konsumen dan harga pasar yang sebenarnya.

Surplus konsumen dapat terjadi karena adanya perbedaan antara harga yang sebenarnya dibayar oleh konsumen dengan harga maksimum yang bersedia mereka bayarkan.

Konsumen cenderung mendapatkan manfaat ekstra ketika harga yang mereka bayarkan lebih rendah daripada nilai yang mereka tempatkan pada produk atau layanan tersebut.

Surplus konsumen ini penting dalam mengevaluasi kesejahteraan masyarakat dalam sebuah pasar, karena dapat menunjukkan efisiensi alokasi sumber daya.

Baca Juga: 5 Alasan Belanja Online Lebih Disukai Oleh Konsumen

Pengertian Surplus Konsumen

Surplus Konsumen: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Foto: Konsumen Memilih Baju (Pexels.com)

Melansir dari Investopedia, surplus konsumen adalah konsep dalam ekonomi yang menggambarkan perbedaan antara nilai maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk suatu barang atau layanan dengan harga yang sebenarnya mereka bayarkan.

Dalam konteks pasar, surplus konsumen terjadi ketika harga pasar suatu barang atau layanan lebih rendah daripada harga maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen.

Perbedaan ini menciptakan kelebihan manfaat atau nilai yang diterima oleh konsumen, yang disebut sebagai surplus konsumen. Secara grafis, surplus konsumen dapat diwakili oleh area di bawah kurva permintaan dan di atas harga pasar.

Konsep surplus konsumen menjadi penting dalam menganalisis kesejahteraan konsumen dalam sebuah pasar.

Surplus konsumen menyiratkan bahwa konsumen mendapatkan manfaat ekstra dari transaksi pembelian, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Dengan memahami surplus konsumen, ekonom dapat mengevaluasi sejauh mana pasar telah memenuhi preferensi dan kebutuhan konsumen.

Selain itu, surplus konsumen juga dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan konsumen di berbagai situasi pasar atau untuk menganalisis dampak kebijakan ekonomi tertentu terhadap kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: 7 Tips Dan Trik Penjualan Efektif Rumah Tangga Konsumen

Cara Menghitung Surplus Konsumen

Surplus Konsumen: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Foto: Kurva Keuangan (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Surplus konsumen adalah nilai kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen ketika membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa dengan harga lebih rendah dari jumlah maksimum yang bersedia mereka bayarkan.

Dalam teori ekonomi, surplus konsumen dapat dihitung dengan rumus berikut:

Surplus Konsumen = ½ ​× (Nilai Manfaat Total−Harga Pasar) × Jumlah Barang

Contoh Kasus Surplus Konsumen:

Misalnya, seorang konsumen bersedia membayar Rp600.000 untuk membeli satu pasang sepatu olahraga. Harga pasar sepatu tersebut adalah Rp500.000. Kita ingin menghitung surplus konsumen yang dihasilkan.

Diketahui:

  • Konsumen bersedia membayar Rp600.000. Jadi, nilai manfaat totalnya adalah Rp600.000.
  • Harga pasar sepatu adalah Rp500.000.

Surplus Konsumen = ½ ​× (Nilai Manfaat Total−Harga Pasar) × Jumlah Barang

= 1/2 ​× (Rp600.000−Rp500.000) × 100

= 1/2 × Rp100.000 × 100

= Rp5.000.000

Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa surplus konsumen yang dihasilkan sangat besar.

Konsumen mendapatkan keuntungan karena dapat membeli sepatu dengan harga lebih rendah daripada yang sebenarnya bersedia dibayarkan.

Baca Juga: Ini 15 Perbedaan Pasar Bisnis Dan Pasar Konsumen

Kurva Surplus Konsumen

Surplus Konsumen: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Foto: Kurva Surplus Konsumen (Cerdasco.com)
shopee pilih lokal

Surplus konsumen biasanya direpresentasikan dalam bentuk kurva pada grafik ekonomi.

Kurva surplus konsumen menggambarkan hubungan antara harga suatu barang atau layanan dengan surplus konsumen yang terjadi pada tingkat harga tersebut.

Kurva ini berada di atas kurva permintaan dan di bawah garis horizontal yang menunjukkan harga pasar.

Pada sumbu vertikal, biasanya jumlah uang atau manfaat tambahan yang diterima oleh konsumen diukur. Sedangkan pada sumbu horizontal, tingkat harga barang atau layanan ditunjukkan.

Saat harga turun, luas area di bawah kurva permintaan namun di atas garis harga pasar menunjukkan surplus konsumen yang meningkat.

Kurva surplus konsumen memiliki bentuk segitiga atau trapesium tergantung pada bentuk kurva permintaan. Jika kurva permintaan berbentuk garis lurus, maka kurva surplus konsumen akan berbentuk segitiga.

Namun, jika kurva permintaan memiliki bentuk kurva, maka kurva surplus konsumen akan berbentuk trapesium.

Dalam konteks grafik, jika harga pasar sama dengan harga maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen, maka surplus konsumen akan menjadi nol.

Sebaliknya, semakin besar perbedaan antara harga pasar dengan harga maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen, semakin besar pula surplus konsumen yang terjadi.

Secara visual, kurva surplus konsumen menunjukkan bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi surplus yang dinikmati oleh konsumen dalam sebuah pasar.

Tentunya ini menjadi alat penting dalam menganalisis kesejahteraan konsumen.

Baca Juga: Kenali 4 Perilaku Konsumen Ini Agar Bisnismu Makin Untung!

Surplus Konsumen VS Surplus Produsen

Surplus Konsumen: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Foto: Uang Rupiah (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Surplus konsumen dan surplus produsen adalah dua konsep utama dalam ekonomi yang menggambarkan kelebihan manfaat atau keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing pihak dalam sebuah pasar.

Surplus konsumen terjadi ketika harga pasar suatu barang atau layanan lebih rendah daripada harga maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen.

Ini menciptakan kelebihan manfaat atau nilai bagi konsumen, karena mereka mendapatkan manfaat tambahan dari pembelian produk atau layanan tersebut.

Surplus konsumen dapat diukur sebagai selisih antara nilai maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen dengan harga pasar yang sebenarnya mereka bayarkan.

Ini mencerminkan kesejahteraan konsumen dalam pasar dan menunjukkan seberapa jauh konsumen mendapatkan manfaat ekstra dari transaksi pembelian.

Sementara itu, surplus produsen terjadi ketika harga pasar suatu barang atau layanan lebih tinggi daripada biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen.

Ini menciptakan keuntungan ekstra bagi produsen, karena mereka dapat menjual barang atau layanan dengan harga yang lebih tinggi daripada biaya produksinya.

Surplus produsen dapat diukur sebagai selisih antara harga pasar dengan biaya produksi per unit.

Ini mencerminkan kesejahteraan produsen dalam pasar dan menunjukkan seberapa jauh produsen mendapatkan keuntungan ekstra dari kegiatan produksinya.

Dalam sebuah pasar yang efisien, surplus konsumen dan surplus produsen dapat terjadi secara bersamaan.

Namun, dalam situasi di mana harga pasar tidak mencerminkan biaya sebenarnya atau nilai maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen, surplus konsumen atau surplus produsen dapat terpengaruh.

Baca Juga: 7 Tips Mengidentifikasi Target Konsumen, Praktikkan!

Demikian penjelasan tentang surplus konsumen dan cara mengukurnya. Semoga informasi ini mudah dipahami dan bermanfaat, ya!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X