Ingin memulai usaha ternak kuda? Tentu usaha ini lebih menantang ketimbang usaha menunggang kuda.
Pada usaha ternak kuda, kamu akan melakukan pembiakan kuda untuk kemudian dijual kepada usaha lain atau pencinta kuda.
Pendapatan utama kamu bakal berasal dari penjualan anak kuda dan kuda muda. Tergantung dari jenis, peranakan, dan umurnya, kamu bisa menjual kuda mulai harga Rp5 juta hingga Rp75 juta.
Harganya bisa melambung jika kudamu memenangkan kontes kecantikan kuda. Cukup menggiurkan, bukan?
Baca juga: Kenali 4 Perilaku Konsumen Ini Agar Bisnismu Makin Untung!
Tips Memulai Usaha Ternak Kuda
Meski menggiurkan, modal yang dibutuhkan untuk usaha ternak kuda juga tidak terbilang sedikit.
Kamu pun harus memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk mengembangbiakkan kuda. Belum lagi keharusan memiliki lahan peternakan yang luas, agar kuda bisa beraktivitas tanpa stres.
Berikut ini sejumlah tips memulai usaha ternak kuda yang bisa kamu terapkan jika memutuskan untuk melakukan bisnis ini.
1. Melakukan Riset Pasar
Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai usaha ternak kuda, yaitu melakukan riset pasar.
Pastikan kebutuhan dan permintaan akan kuda ada di sekitarmu. Misalnya untuk kebutuhan olahraga, misalnya polo, balap kuda, dan olahraga berkuda lainnya.
Adapun kuda dibutuhkan untuk rekreasi dan hiburan, seperti kuda tunggang atau penarik delman.
Jika semua kebutuhan ini ada di sekitarmu, kamu punya peluang untuk menggaet pasar yang belum terpenuhi permintaannya.
2. Hitung Biaya Operasional
Saat memulai usaha ternak kuda, kamu perlu melakukan analisis biaya operasional dan perkiraan profit yang tepat. Apalagi jika kamu berniat hingga mengekspor kuda hingga ke negara lain.
Ada sejumlah faktor kunci yang perlu diperiksa ketika melakukan analisis tersebut, yakni akses pasar, akses pakan, akses obat-obatan, akses tenaga kerja, dan kondisi iklim yang baik.
Biaya pengobatan, perawatan, dan pakan merupakan faktor paling penting yang berkontribusi terhadap keseluruhan biaya dalam menjalankan usaha ternak kuda.
Tiga hal ini harus dipertimbangkan sebagai faktor utama saat melakukan analisis biaya operasional dan prakiraan profit.
3. Antisipasi Risiko dan Tantangan Usaha
Salah satu tantangan utama bagi usaha ternak kuda, yaitu keberadaan peternakan kuda lain yang sudah mapan dekat lokasimu.
Satu-satunya cara untuk menghindari tantangan ini, yaitu dengan menciptakan pasarmu sendiri.
Berkonsentrasilah pada segmentasi tertentu, misalnya menyediakan kuda untuk olahraga seperti polo, balap kuda, dan sebagainya.
Risiko dan tantangan lain yang mungkin akan kamu hadapi ialah penurunan ekonomi global, cuaca buruk, bencana alam, kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan, dan datangnya kompetitor baru di lokasi yang sama.
Hampir tidak ada yang dapat kamu lakukan terkait risiko dan tantangan ini, selain optimistis dan terus bekerja keras.
Baca juga: 10 Skill yang Dibutuhkan Business Development dan Tugasnya
4. Dapatkan Sertifikasi Profesi
Selain menghasilkan kuda berkualitas, sehat, dan terawat dengan baik, kamu juga perlu menunjukkan bahwa kamu adalah profesional di bidang usaha ternak kuda.
Dapatkan pendidikan peternakan terkait dan sertifikasi profesi sebagai peternak kuda. Adanya sertifikasi, dapat meningkatkan kepercayaan pelangganmu bahwa mereka membeli kuda pada orang yang tepat.
Sertifikasi memvalidasi kompetensimu dan menunjukkan bahwa kamu sangat terampil, berkomitmen pada karier, dan selalu tahu informasi terbaru di pasar.
5. Urus Dokumen Terkait Legalitas
Pada setiap bisnis apa pun, penting untuk memiliki dokumen terkait perizinan dan legalitas usaha, tak terkecuali usaha ternak kuda.
Urus semua hal ini pada jauh hari, bahkan sebelum kamu memulai operasional usahamu. Hal ini untuk menghindari masalah hukum pada kemudian hari.
Jika kamu tidak yakin bisa melakukannya sendiri, mintalah bantuan pada konsultan hukum mengenai dokumen apa saja yang perlu kamu lengkapi.
6. Siapkan Modal Awal
Seperti yang disebutkan sebelumnya, memulai usaha ternak kuda membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Apalagi jika kamu membuat peternakan kuda besar yang bisa memasok kuda untuk komunitas yang lebih luas lagi.
Ada banyak modal awal yang kamu persiapkan. Menurut Profitableventure, berikut ini adalah persiapan yang harus kamu lakukan untuk memulai usaha ternak kuda:
- Lahan peternakan yang luas.
- Membangun kandang kuda yang aman dan kondusif.
- Membuat pagar yang aman.
- Membeli dua kuda pertama (jantan dan betina).
- Menyiapkan pakan dan obat-obatan.
- Menyediakan peralatan lain untuk menunjang peternakan kuda.
Semua persiapan ini merupakan hal dasar yang harus dipenuhi peternakan kuda. Pastikan modal awal kamu bisa menutupi semua pengeluaran awal ini.
Ada banyak cara untuk mendapatkan modal. Mulai dari merogoh kocek sendiri, mencari investor, atau mengajukan pinjaman ke bank.
Asal kamu bisa menyampaikan ide bisnis dengan baik dan menguasai bidang usaha ternak kuda, kamu berpeluang besar mendapatkan investor.
Baca juga: 6 Manfaat Manajemen Manpower bagi Perusahaan
7. Pilih Lokasi yang Cocok
Kamu tidak bisa sembarangan memilih lokasi untuk peternakan kuda. Daerah perumahan dan perkotaan tidak cocok untuk usaha ini.
Usaha ternak kuda cocok dilakukan di pinggiran kota atau perdesaan. Selain itu, pastikan iklim dan cuaca lokasi sesuai dengan jenis kuda yang kamu kembang biakkan.
Faktor penting lainnya dalam memilih lokasi yang cocok, yaitu masyarakat sekitar. Jaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan pastikan mereka tidak terganggu oleh aktivitas peternakan kudamu.
8. Pekerjakan Karyawan untuk Membantumu di Peternakan Kuda
Jumlah karyawan dan peralatan yang tepat akan membuat operasional pada usaha ternak kuda kamu berjalan dengan lancar.
Ketika baru memulai, tentu kamu belum membutuhkan karyawan dalam jumlah banyak. Sesuaikan dengan besaran lahan peternakan, jumlah kuda, dan jumlah pekerjaan sehari-hari yang harus dibereskan.
Tambah jumlah karyawan seiring berkembangnya peternakan kudamu.
Namun, tenaga kerja yang kamu butuhkan tidak hanya terkait teknis di peternakan saja.
Untuk memasarkan dan menjual kuda, kamu tentunya butuh tenaga sales dan marketing. Jika kamu tidak bisa melakukannya sendiri, tentu kamu perlu menambah karyawan khusus di bidang pemasaran dan penjualan.
Tenaga lain yang kira-kira akan kamu butuhkan, yaitu akuntan dan penjaga keamanan. Adapun untuk dokter hewan, kamu bisa melakukan kerja sama berbasis kontrak ketimbang mempekerjakannya.
Baca juga: Intip Sejarah Aplikasi Twitter, Kini Telah Menjadi “X”
9. Buat Strategi Pemasaran
Sebagai seorang peternak kuda, kamu harus membuktikan bahwa kamu tidak hanya hebat mengelola peternakan kuda, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Oleh karena itu, kamu perlu membuat strategi pemasaran yang jitu untuk menggaet segmentasi pasar tertentu.
Targetkan calon pelanggan yang membutuhkan pasokan kuda dalam jangka panjang. Misalnya usaha sekolah menunggang kuda, klub polo, balap kuda, tempat rekreasi, dan sebagainya.
Untuk menghadapi persaingan dengan kompetitor, kamu harus terus memunculkan kreativitas dan inovasi terhadap usaha ternak kuda milikmu.
Ketika kamu menyusun rencana dan strategi pemasaran untuk usaha ternak kuda, pastikan kamu membuat profil pribadi serta profil perusahaan yang menarik.
Selain kualifikasi dan pengalamanmu sendiri, penting untuk menyatakan pencapaianmu pada masa lalu terkait industri yang kamu inginkan untuk memulai bisnismu.
Tambahan informasi Ini akan membantu meningkatkan peluangmu di pasar saat memasarkan kuda.
10. Tentukan Harga yang Wajar
Hal pertama yang perlu kamu lakukan, yaitu menentukan harga pokok dengan menghitung semua biaya yang sudah dikeluarkan sejak awal.
Mulai dari biaya membeli kuda, pakan, obat-obatan, dan biaya-biaya lain. Dari hitungan semua biaya tersebut, kamu bisa mendapatkan harga pokok.
Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan, yaitu menghitung berapa profit yang mau kamu ambil, kemudian tentukan harga yang wajar.
Harga wajar di sini, maksudnya kamu harus memperhatikan kondisi kuda yang akan kamu jual. Jika kudamu dalam kondisi terbaiknya, kamu bisa menjualnya lebih mahal.
Harga anak kuda jauh lebih murah ketimbang kuda muda atau kuda dewasa. Namun, jika kuda dewasa mengalami cedera atau masalah kesehatan lainnya, harganya bisa jatuh.
Unsur estetika terkadang memengaruhi harga. Jika kudamu memenangi kontes kecantikan kuda, harganya tentu akan melambung tinggi.
Jenis ras juga sangat memengaruhi. Ras kuda tertentu, seperti kuda Sumbawa bisa dijual dengan harga lebih murah ketimbang kuda impor.
Jadi, penting pula untuk mengikuti perkembangan harga di pasar kuda agar kamu bisa menetapkan harga yang kompetitif.
Baca juga: 8 Bisnis untuk Pelajar SMP, Modalnya Kecil Lho!
Itulah tips-tips memulai usaha ternak kuda. Bagaimana? Kamu sudah siap menjadi peternak kuda?