Apa Itu Jurnal Umum? Ini 5 Fungsi dan Cara Membuatnya!

Share this Post

Table of Contents
shopee pilih lokal

Apakah kamu sudah tahu tentang jurnal umum?

Tidak hanya memiliki keterampilan dalam pemasaran, penting juga bagi setiap pengusaha untuk mengetahui pencatatan keuangan. Salah satu yang perlu dipahami adalah pencatatan jurnal umum.

Menurut buku Pengantar Akuntansi I (Teori & Praktik), jurnal umum adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis.

Pencatatan jurnal umum dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan rekening yang didebit dan dikredit.

Dengan mencatat transaksi serinci mungkin, mulai dari tanggal, nama transaksi, jumlah atau nominal, dan keterangan lainnya.

Pada umumnya, jurnal umum dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis.

Sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan jurnal khusus.

Baca Juga: Definisi Free Cash Flow dan Fungsinya dalam Bisnis

Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum

prinsip pembuatan jurnal umum
Foto: Penyusunan Jurnal Umum (pexels.com)

Dalam praktiknya, pembuatan jurnal umum pada perusahaan jasa memiliki beberapa prinsip dasar.

Berikut prinsip dasar pembuatan jurnal umum, dikutip dari jurnal Universitas Sahid Jakarta:

  • Melakukan pengidentifikasian bukti transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan. Contoh dari bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota, memo, dan sebagainya.
  • Menentukan akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan
    menggolongkannya dalan jenis harta, utang, ataukah modal.
  • Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang terkait dengan
    transaksi yang dilakukan.
  • Menetapkan untuk mendebit atau mengkredit akun yang terkait dengan transaksi yang
    terjadi. Sebelumnya, kamu harus sudah menguasai cara menentukan debit-kredit dalam
    suatu akun.
  • Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi yang
    dilakukannya.

Baca Juga: Ketahui 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha dan Tips Memilihnya

Fungsi Jurnal Umum bagi Perusahaan Jasa

fungsi jurnal umum
Foto: Kesepakatan Bisnis (unsplash.com)

Jurnal umum dalam siklus akuntansi memiliki 5 fungsi penting untuk sebuah perusahaan
jasa. Ada pun kelima fungsi tersebut adalah:

1. Fungsi Historis

Pencatatan setiap transaksi dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Jurnal menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus menerus.

Inilah mengapa Jurnal umum memiliki fungsi historis karena dilakukan secara sistematis dan kronologis.

2. Fungsi Pencatatan

Jurnal umum digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan.

Tiap perubahan kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke dalam jurnal umum, agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan secara lengkap.

Baca Juga: Apa Itu Niche Marketing? Selami Strategi Ceruk Pasar Ini

3. Fungsi Analisis

Pencatatan dalam jurnal umum merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun yang terpengaruh.

Analisis ini mengenai penggolongan nama akun, pencatatan dalam pendebitan ataupun pengkreditan beserta jumlahnya.

4. Fungsi Instruksi

Catatan dalam jurnal umum merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal.

Pencatatan dalam jurnal umum bukan sebatas dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi.

Hal ini dimaksudkan bahwa jurnal umum berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar.

5. Fungsi Informatif

Catatan dalam jurnal umum memberikan penjelasan mengenai bukti pencatatan setiap transaksi pada perusahaan.

Artinya, jurnal dapat memberikan informasi/pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi.

Selain dari segi fungsi, kamu juga perlu mengetahui manfaat yang diperoleh dari jurnal umum seperti yang dikutip dari jurnal Universitas Darussalam Ambon, yakni:

  • Untuk mengetahui apakah akan menimbulkan penambahan atau penguranmgan suatu akun.
  • Untuk mengetahui jumlah saldo yang akan dicatat pada satu atau lebih akun.
  • Untuk melihat keseimbangan saldo antara sisi yang didebit dan sisi yang dikredit.
  • Bisa dibuat tanda atau referensi untuk mengetahui apakah suatu transaksi sudah diposting ke buku besar atau belum.

Baca Juga: Pengertian dan Peran PPIC dalam Perusahaan

Bentuk Jurnal Umum

bentuk jurnal umum
Foto: Jurnal Umum (harmony.co.id)

Dalam penggunaannya, bentuk jurnal umum terdiri dari:

  • Setiap halaman jurnal diberi nomor urut referensi.
  • Kolom tanggal dipergunakan untuk mencatat tahun yang ditulis pada bagian atas kolom pertama dan bulan yang ditulis sekali saja pada baris pertama, kecuali kalau bulannya berubah. Serta tanggal yang ditulis sekali saja untuk setiap transaksi yang terjadi pada hari itu.
  • Kolom nomor bukti, dipergunakan untuk mencatat nomor bukti transaksi (dokumen) yang dijadikan dasar pencatatan dalam jurnal.
  • Kolom keterangan, dipergunakan untuk mencatat nama perkiraan yang didebit (ditulis agak tepi paling kiri), nama perkiraan yang harus dikredit (ditulis agak ke kanan
  • sedikit), dan penjelasan singkat dari transaksi.
  • Kolom referensi, dipergunakan untuk mencatat nomor kode perkiraan yang bersangkutan dalam buku besar.
  • Kolom debit, dipergunakan untuk jumlah uang yang harus didebit dalam perkiraan yang bersangkutan.
  • Kolom kredit, dipergunakan untuk mencatat jumlah uang yang harus dikredit dalam perkiraan yang bersangkutan.

Baca Juga: Waspada Marketing Myopia dalam Berbisnis, Ini Penyebabnya!

Cara Pengisian Jurnal Umum

cara pengisian jurnal umum
Foto: Kalkulator Untuk Menghitung (unsplash.com)

Untuk mengisi jurnal umum, berikut langkah-langkah yang perlu kamu terapkan:

1. Mencatat Tanggal

Dalam mencatat tanggal, kamu perlu menuliskan tahun dicatat pada kolom tanggal paling atas (pada baris pertama) dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman, kecuali jika telah berganti halaman ataupun berganti tahun.

Kemudian, menuliskan bulan yang dicatat pada baris kedua pada kolom tanggal dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman kecuali telah berganti halaman atau pun telah berganti bulan.

Dilengkapi dengan tanggal yang ditulis pada baris kedua pada kolom tanggal berlajur kecil setiap terjadi transaksi.

2. Mendebet Perkiraan

Nama perkiraan yang harus didebet dicatat sebelah atas dan merapat ke sebelah kiri pada garis kolom tanggal yang terdapat pada kolom di sebelah kiri dari kolom keterangan.

Atau bisa juga kolom nomor bukti, jika kolom ini dianggap perlu dan telah dibuat sebelumnya.

Baca Juga: Catatan Kas: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

3. Mengkredit Perkiraan

Nama perkiraan yang harus dikredit dicatat pada sebelah bawah perkiraan yang didebet dan menjorok ke sebelah kanan.

Kemudian ditulis pada kolom keterangan kurang lebih seukuran kata pada sebagaimana cara baca jurnal misalkan kas pada penjualan, piutang pada pendapatan, dan lainnya.

4. Lajur Reference

Lajur reference diisi dengan nomor kode perkiraan apabila jurnal itu telah dipindahkan ke buku besar.

5. Halaman Jurnal

Pada halam jurnal diisi sesuai dengan lembaran jurnal.

Baca Juga: Pengertian Nota Debit dan 3 Fungsinya dalam Bisnis

6. Memindahkan Jumlah Jurnal

Apabila suatu halaman jurnal yang dipakai sudah penuh, maka pencatatan transaksi akan dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan menuliskan kata “jumlah dipindahkan” dalam lajur keterangan.

Setelah itu jumlahkan lajur debet dan kredit dan pastikan jumlahnya harus sama.

Kemudian, beri tanda sudah dicek (V) dalam lajur reference.

Baca Juga: Bagaimana Alur Penjualan Kredit? Ketahui Tata Cara dan 6 Tips Mengontrolnya

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai pencatatan jurnal umum dalam laporan keuangan perusahaan jasa. Semoga kamu bisa menerapkannya dengan baik dalam mengelola finansial bisnis, ya.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X