Rumus dan Cara Pencatatan Prive dalam Transaksi

Share this Post

prive
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Prive merupakan salah satu terminologi yang sering ditemui dalam ranah aktivitas akuntansi dan keuangan perusahaan.

Secara umum, prive terkait dengan transaksi penarikan dana yang terjadi antara investor dengan rekanan atau mitra perusahaan.

Ketika seorang investor melakukan penarikan modal, arus kas perusahaan akan keluar dari akun modal.

Namun, pertanyaannya, apakah pencatatan transaksi ini penting dalam laporan keuangan perusahaan?

Mungkin masih banyak yang belum familiar dengan istilah ini dan bagaimana sebaiknya mengelolanya.

Oleh karena itu, mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai konsep dan pentingnya mencatat transaksi prive dalam laporan keuangan perusahaan.

Baca Juga: Jenis Consumer Goods Dan 11 Perusahaan Yang Memproduksinya

Pengertian Prive

Rumus dan Cara Pencatatan Prive dalam Transaksi
Foto: Pengertian Prive (Freepik.com)

Prive merupakan praktik pengambilan sebagian modal atau aset dari bisnis atau perusahaan. Biasanya, pengambilan modal ini digunakan untuk kebutuhan pribadi oleh pemilik bisnis atau perusahaan.

Pada bisnis perseorangan atau kemitraan, pengambilan dana ini dilakukan secara konvensional. Namun, pada perusahaan besar, proses ini sering disebut sebagai aktivitas distribusi.

Ketika pemilik bisnis mengambil uang dari perusahaannya untuk keperluan pribadi, perusahaan akan menarik dana dari modalnya.

Ini adalah langkah yang masuk akal karena pemilik bisnis pada dasarnya memiliki saham dalam perusahaannya sendiri.

Dengan demikian, pemilik dapat mengakses dana tunai sebagai imbalan atas kepemilikan sebagian modalnya dalam perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan akan mencatat transaksi ini dalam entri jurnal dengan mendebet akun penarikan oleh pemilik, dan mengkredit akun uang tunai.

Prive atau penarikan dana oleh pemilik dianggap sebagai ekuitas atau akun modal sementara yang akan ditutup pada akhir tahun buku.

Baca Juga: Komersial: Arti Dalam Perdagangan, Tujuan, Dan Ciri-Cirinya

Karakteristik Prive

Rumus dan Cara Pencatatan Prive dalam Transaksi
Foto: Karakteristik Prive (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Dalam bidang akuntansi, prive berperan dalam menjaga keseimbangan saldo modal perusahaan.

Secara lebih mendalam, prive memiliki sejumlah karakteristik yang unik, seperti:

1. Dapat Melacak Modal

Dengan menggunakan akun prive, perusahaan dapat memantau jumlah total modal atau dana yang sudah ditarik oleh pemiliknya untuk keperluan pribadi.

Hal ini mempermudah pengawasan terhadap penarikan dana oleh pemilik bisnis, serta memastikan bahwa saldo modal perusahaan tetap terjaga dan sesuai dengan catatan arus kas yang telah terdokumentasi.

2. Bukan Akun Permanen

Akun withdrawals atau prive tidak dianggap sebagai catatan keuangan yang tetap atau berkelanjutan. Dengan kata lain, pada akhir periode atau tahun keuangan, akun tersebut diseimbangkan dengan kredit dalam buku besar.

Kemudian, sisa saldo akan disalurkan ke dalam jumlah modal atau ekuitas pemilik bisnis dalam neraca, yang dicatat sebagai debit.

Akun penarikan ini hanya digunakan kembali pada tahun atau periode berikutnya untuk melacak penarikan dana dari bisnis di periode sebelumnya.

Oleh karena itu, jenis akun ini tidak termasuk sebagai akun permanen atau berkelanjutan, melainkan hanya sebagai akun sementara dalam pencatatan keuangan.

3. Bukan Termasuk Akun Pengeluaran Bisnis

Meskipun prive merupakan penarikan dana dan dicatat sebagai akun debit, namun tidak termasuk dalam kategori pengeluaran.

Pengurangan ini hanya berlaku pada total ekuitas bisnis untuk keperluan pribadi.

Jika dianggap sebagai pengeluaran, maka transaksi tersebut akan tercermin dalam laporan laba rugi, tetapi tidak demikian halnya dengan prive.

Baca Juga: Konsep Ekonomi Kreatif Dan Jenis-Jenisnya, Sudah Tahu?

Pengaruh Prive dalam Pencatatan Akuntansi

Rumus dan Cara Pencatatan Prive dalam Transaksi
Foto: Pencatatan Akuntansi (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Proses pencatatan akuntansi terkait akun prive pada dasarnya melibatkan pencatatan setiap penarikan dana atau aset dari bisnis oleh pemiliknya.

Penarikan ini dapat berupa aset, tidak terbatas pada uang tunai, yang diambil dari bisnis atau perusahaan oleh pemiliknya untuk keperluan pribadi.

Penarikan tersebut dapat mencakup berbagai jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat diambil oleh pemilik untuk keperluan pribadi mereka.

Hal ini meliputi peralatan, produk yang tidak terjual yang diambil dari persediaan, dan aset lain yang dimiliki oleh bisnis yang digunakan untuk keperluan pribadi pemilik.

Cara Menghitung Prive

Untuk menghitung prive, digunakan sebagai pengurang dari modal perusahaan. Berikut rumusnya:

Prive = Modal akhir – (Modal awal + Laba)

Mari kita lihat contoh perhitungan prive:

PT XYZ memulai dengan modal awal sebesar Rp200 juta. Laba bersih perusahaan adalah Rp80 juta. Kemudian, salah satu investor menarik dana sehingga modal akhirnya menjadi Rp250 juta.

Total prive dapat dihitung sebagai berikut:

Prive = Modal akhir – (Modal awal + Laba) Prive = Rp250 juta – (Rp200 juta + Rp80 juta) Prive = Rp250 juta – Rp280 juta = -Rp30 juta

Perlu dicatat bahwa tanda minus (-) menunjukkan penarikan modal.

Baca Juga: Augmented Product: Definisi, Cara Kerja, Dan Contohnya

Contoh Kasus Prive

Untuk memahami karakteristik prive dalam akuntansi keuangan, mari kita lihat ilustrasi berikut:

Seorang pemilik bisnis bernama Maya memiliki saham sebesar 60% dari total kepemilikan perusahaan.

Maya ingin melakukan renovasi kantor perusahaan dan memerlukan tambahan dana sebesar Rp 100.000.000. Oleh karena itu, Maya memutuskan untuk menarik dana dari perusahaan untuk membiayai proyek renovasi tersebut.

Perusahaan mencatat penarikan dana tersebut dengan mendebit akun prive Maya sebesar Rp 100.000.000 dan mengkredit akun kas sejumlah yang ditarik.

Ayat jurnalnya akan terlihat seperti ini:

[D] Prive Maya Rp 100.000.000

[K] Kas Rp 100.000.000

Pada akhir periode atau saat penutupan buku, jumlah modal yang dimiliki oleh Maya akan berkurang sebesar Rp 100.000.000.

Pengurangan ini tidak memengaruhi operasional perusahaan secara langsung, namun hanya mengurangi kepemilikan modal yang dimiliki oleh Maya sebagai pemilik perusahaan.

Baca Juga: Mengenal Competitive Advantage Atau Persaingan Pasar

Tips Mengelola Prive

Rumus dan Cara Pencatatan Prive dalam Transaksi
Foto: Tips Mengelola Prive (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Setelah memahami definisi, karakteristik, cara menghitung, dan contoh kasusnya, penting untuk mempelajari bagaimana mengelolanya secara efektif.

Berikut adalah beberapa langkah pengelolaan prive:

1. Menetapkan Batas Prive

Penting bagi pemilik bisnis atau investor bisnis untuk menetapkan batasan atas transaksi prive perusahaan. Contohnya, memastikan bahwa jumlah penarikan tidak melebihi 50% dari modal awal perusahaan.

2. Persiapan Dana Cadangan

Menyiapkan dana cadangan sangat penting untuk menghadapi kebutuhan mendesak. Dana ini dapat diambil dari laba yang ditahan oleh perusahaan.

3. Memisahkan Keuangan

Dalam pengelolaan keuangan perusahaan, penting untuk tidak mencampuradukkan data keuangan pribadi dengan keuangan perusahaan. Privasi pribadi harus dipisahkan dari urusan perusahaan.

4. Batasi Penarikan sesuai Laba

Sebaiknya perusahaan memiliki aturan yang mengatur bahwa penarikan prive tidak boleh melebihi jumlah laba yang diperoleh. Hal ini membantu menjaga keseimbangan keuangan perusahaan.

5. Melakukan Evaluasi

Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau kondisi perusahaan.

Evaluasi ini membantu menentukan apakah terjadi penurunan atau peningkatan modal atau aset perusahaan, serta sejauh mana transaksi prive telah memengaruhi keuangan perusahaan.

Baca Juga: 6 Varibel Segmentasi Demografis Bisnis Dan Cara Kerjanya

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penarikan prive harus dilakukan dengan teliti karena akan berdampak pada posisi ekuitas perusahaan.

Semoga informasi ini dapat diterapkan dalam perhitungan akuntansi, ya!

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X