Untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan, penting bagi pengusaha untuk selalu beradaptasi dengan perubahan zaman serta memahami secara mendalam perilaku konsumen.
Perubahan dalam preferensi konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti produk baru atau perubahan dalam kualitas layanan.
Oleh karena itu, mengenali indikator keputusan pembelian yang digunakan oleh konsumen menjadi kunci dalam strategi pemasaran yang efektif.
Memahami perilaku konsumen adalah aspek penting dalam menjalankan bisnis. Pengusaha harus mampu membaca kebutuhan dan keinginan konsumen pada setiap periode waktu tertentu.
Apa yang dianggap penting hari ini mungkin tidak akan sama dengan apa yang diinginkan konsumen pada masa mendatang.
Misalnya, konsumen mungkin mengharapkan produk berkualitas tinggi saat ini, namun pada bulan-bulan berikutnya, mereka mungkin lebih tertarik pada penawaran diskon untuk produk yang sama.
Oleh karena itu, pengusaha harus memahami indikator keputusan pembelian untuk dapat merespon dengan tepat terhadap perubahan preferensi konsumen.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail pengertian indikator keputusan dalam pembelian serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Baca Juga: Brand Recall: Definisi, Manfaat, Tips Meningkatkan, Dan Contohnya
Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Para Ahli
Ada beberapa pengertian keputusan pembelian menurut beberapa ahli, di antaranya:
Menurut Buchari Alma
Keputusan pembelian merupakan hasil dari sejumlah faktor yang memengaruhi konsumen, mulai dari aspek ekonomi dan keuangan, hingga teknologi, politik, dan budaya.
Berbagai elemen seperti produk itu sendiri, harga, lokasi, promosi, serta kualitas layanan dan proses bisnis turut berperan dalam membentuk sikap konsumen.
Konsumen secara aktif mengumpulkan informasi, mempertimbangkan berbagai faktor ini, dan pada akhirnya membuat keputusan tentang produk mana yang akan mereka beli.
Menurut Kotler dan Armstorng
Menurut penjelasan dari buku “Keputusan Pembelian Produk” karya Yenni Arfah dan Bincar Nasution, serta kutipan dari Kotler dan Armstrong, tahap keputusan pembelian merupakan momen krusial dalam proses pengambilan keputusan konsumen di mana mereka akhirnya melakukan pembelian.
Pada tahap ini, konsumen secara aktif mempertimbangkan bagaimana produk, jasa, ide, atau pengalaman tertentu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Ini melibatkan proses seleksi, pembelian, dan penggunaan barang atau layanan yang diinginkan, baik oleh individu, kelompok, maupun organisasi.
Menurut Schiffman Kanuk
Keputusan pembelian melibatkan proses pemilihan di antara beberapa opsi atau alternatif yang tersedia. Ini mengindikasikan bahwa seseorang harus memiliki pilihan-pilihan yang berbeda untuk membuat keputusan dalam pembelian.
Berdasarkan pandangan para ahli yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh konsumen.
Hal ini sebelum mereka benar-benar memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa.
Ini merupakan langkah nyata yang diambil oleh konsumen untuk memperoleh barang atau layanan yang mereka butuhkan.
Dengan demikian, proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian oleh konsumen melibatkan evaluasi dan pemilihan di antara berbagai alternatif solusi yang tersedia.
Baca Juga: Indeks Harga Konsumen: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitung
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, konsumen umumnya melalui serangkaian tahapan dalam proses pengambilan keputusan.
Tahap ini adalah ketika konsumen menentukan produk yang dianggap paling optimal, yang kemudian memicu niat untuk melakukan pembelian.
Proses dimulai dengan pengenalan kebutuhan konsumen saat menghadapi situasi atau permasalahan tertentu.
Setelah itu, mereka mencari informasi tentang produk yang diinginkan dan mengevaluasi berbagai alternatif yang tersedia.
Setelah menyelesaikan evaluasi, konsumen memilih produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Keputusan pembelian kemudian dibuat, dengan kecenderungan konsumen untuk memilih produk yang paling disukai.
Faktor eksternal seperti pandangan orang lain dan kejadian tak terduga juga dapat memengaruhi hubungan antara niat dan keputusan pembelian.
Setelah pembelian, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan, yang penting bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa baik produk atau layanannya memenuhi harapan konsumen.
Baca Juga: Pasar Persaingan Sempurna: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Dua pakar telah menjelaskan mengenai indikator keputusan pembelian yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.
Indikator Keputusan Pembelian Menurut Kotler
- Kemantapan suatu produk: Keputusan pembelian yang terjadi setelah konsumen melakukan pencarian informasi menyeluruh mengenai produk tersebut, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap produk tersebut sebelum melakukan pembelian.
- Kebiasaan dalam membeli: Rekomendasi dari teman atau sahabat memegang peranan penting dalam proses keputusan pembelian. Hal ini menandakan bahwa konsumen cenderung mengikuti saran atau pengalaman positif dari orang terdekat mereka, sehingga rekomendasi ini menjadi indikator yang signifikan dalam proses pembelian.
- Rekomendasi kepada orang lain: Upaya konsumen untuk menyampaikan informasi mengenai produk kepada orang lain dapat menjadi indikasi bahwa mereka puas dengan pembelian yang dilakukan. Hal ini mencerminkan kepuasan konsumen terhadap produk tersebut, sehingga mereka merasa nyaman untuk merekomendasikannya kepada orang lain.
- Pembelian ulang: Tindakan konsumen untuk melakukan pembelian ulang menunjukkan bahwa produk atau layanan yang mereka beli memberikan pengalaman yang memuaskan. Ini mencerminkan kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap kualitas produk, sehingga bisnis memiliki peluang untuk mempertahankan posisi yang kuat di benak konsumen.
Indikator Keputusan Pembelian Menurut Hahn
- Kualitas produk yang diterima oleh konsumen: Indikator keputusan pembelian dapat dilihat dari sejauh mana produk tersebut memenuhi atau tidak memenuhi harapan konsumen. Evaluasi ini mencerminkan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap kualitas produk yang mereka dapatkan.
- Rutinitas konsumen dalam pembelian: Tingkat konsistensi dalam pembelian oleh konsumen dapat menjadi indikator yang relevan. Pertanyaannya adalah apakah konsumen akan tetap memilih produk tersebut ketika ada promosi terbaru, ataukah mereka akan beralih ke produk pesaing yang dianggap lebih baik. Evaluasi rutinitas konsumen ini memperhitungkan faktor-faktor seperti promosi, perubahan dalam preferensi konsumen, dan kualitas produk.
- Loyalitas konsumen terhadap keputusan pembelian: Tingkat kesetiaan konsumen terhadap merek atau produk tertentu dapat menjadi indikator penting. Apakah konsumen akan tetap menanti produk terbaru dari perusahaan, ataukah mereka akan cenderung beralih ke pesaing? Evaluasi loyalitas konsumen ini memperhitungkan seberapa kuat ikatan emosional atau fungsional konsumen terhadap merek atau produk yang mereka pilih.
Baca Juga: Cara Menghitung Rumus Payback Period untuk Studi Kelayakan Bisnis
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian dan penerapan indikator keputusan pembelian yang dianjurkan.
Penting bagi bisnis untuk memahami hal ini karena analisis terhadap indikator keputusan pembelian dapat memberikan wawasan yang berharga mengenai perilaku konsumen.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, bisnis dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan mereka.
Ketika bisnis telah memahami pentingnya indikator keputusan pembelian, mereka akan lebih siap untuk merancang strategi pemasaran yang efektif.
Selain itu, menggunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan juga dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan pengalaman pembelian dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Sumber:
- https://perpustakaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/19821_2_BAB_II.pdf
- https://www.lucidchart.com/blog/consumer-decision-making-process