Pasar persaingan tidak sempurna merupakan salah satu struktur pasar yang hadir dalam konteks perekonomian.
Keberadaan pasar ini terjadi ketika kondisi pasar persaingan sempurna tidak tercapai secara optimal.
Jika pasar persaingan sempurna menandai kehadiran penjual dan pembeli dalam jumlah yang besar, maka pasar persaingan tidak sempurna menunjukkan skenario yang berbeda.
Di dalam struktur pasar ini, jumlah penjual atau pedagang biasanya lebih sedikit daripada pembeli.
Meskipun jumlah penjual terbatas, mereka memiliki kendali atas penjualan produk tertentu, yang menghasilkan keterbatasan dalam persaingan dan penentuan harga di pasar.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan lengkap mengenai pasar persaingan tidak sempurna mulai dari pengertian, ciri, jenis, dan contohnya.
Baca Juga: Ini 10+ Peluang Bisnis Halal Yang Bikin Usahamu Berkah!
Pengertian Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah jenis pasar di mana terdapat hanya satu atau beberapa penjual, sementara jumlah pembelinya sangat banyak.
Dalam konteks ini, pembeli memiliki kehadiran yang dominan, sementara penjual berada dalam jumlah yang terbatas. Ini menciptakan kondisi di mana penjual memiliki kontrol atas harga dan pasokan barang tertentu.
Sebagai contoh, produk yang ditawarkan oleh penjual tunggal atau beberapa penjual memiliki sedikit atau tidak ada substitusi yang tersedia, sehingga pembeli memiliki sedikit pilihan.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, penawaran barang atau produk serupa dari beberapa penjual dapat memengaruhi harga pasar.
Pasar semacam ini sering kali tidak memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, dan seringkali terjadi ketidakseimbangan dalam distribusi keuntungan di antara pelaku pasar.
Kondisi ini membuat pasar tidak sempurna karena adanya kecacatan dalam strukturnya, yang dapat menyebabkan ketidakadilan dalam alokasi sumber daya dan distribusi keuntungan.
Baca Juga: Arti Buyback, Dampak, Dan Cara Kerjanya Dalam Pasar Modal
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Agar dapat membedakan antara pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna, kita perlu memahami ciri-cirinya terlebih dahulu.
Berikut beberapa tanda yang menunjukkan adanya pasar persaingan tidak sempurna yang perlu kita kenali:
1. Jumlah Pembeli Lebih Banyak Dibanding Jumlah Penjual
Pada pasar persaingan tidak sempurna, terdapat sedikit atau bahkan hanya satu penjual yang mendominasi pasar, sedangkan jumlah pembelinya sangat banyak.
Kondisi ini memungkinkan penjual untuk menghasilkan keuntungan maksimal karena mereka memiliki kontrol yang besar atas harga dan pasokan produk.
Dalam situasi ini, penjual memiliki keunggulan yang signifikan dalam menentukan harga dan kualitas produk yang ditawarkan.
2. Tidak Ada Produk Pengganti
Pada pasar persaingan tidak sempurna, barang atau produk yang ditawarkan sering kali memiliki karakteristik unik atau spesifik yang sulit untuk ditemukan di tempat lain.
Hal ini menyebabkan pembeli terbatas dalam pilihan mereka, karena hanya penjual di pasar tersebut yang menyediakan barang tersebut.
Dalam konteks ini, produk yang dijual mungkin memiliki fitur khusus atau keunikan tertentu yang membuatnya sulit digantikan oleh produk sejenis dari pasar lain.
Sebagai hasilnya, pembeli cenderung terikat pada penjual tertentu untuk memperoleh barang yang mereka inginkan.
3. Penjual Menentukan Harga
Adapun perbedaan mendasar yang bisa kita jadikan patokan untuk membedakan antara pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna yaitu penentuan harga produk yang mereka jual.
Di dalam pasar persaingan sempurna, harga produk akan ditentukan oleh pasar melalui jumlah penawaran dari para penjual dan permintaan konsumen yang terjadi.
Sementara di dalam pasar persaingan tidak sempurna, harga pasarnya ditentukan langsung oleh penjual itu sendiri.
4. Sulit Bersaing
Di pasar persaingan tidak sempurna, penjual baru sering menghadapi kesulitan dalam bersaing dengan penjual yang sudah mapan.
Hal ini karena penjual yang sudah lama beroperasi telah membangun reputasi dan jaringan yang kuat dengan para pembeli.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa penjual yang sudah ada lebih memilih untuk menjaga dominasi mereka dengan mengurangi kemungkinan penjualan dari penjual baru.
Hal ini bisa tercermin dalam upaya kolusi atau praktik-praktik tidak adil lainnya yang bertujuan untuk menghambat masuknya pesaing baru ke pasar.
Sebagai hasilnya, penjual baru sering menghadapi tantangan besar dalam memasuki dan bersaing di pasar tersebut.
Baca Juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Security, Ada Dalam Bahasa Inggris!
5. Produk yang Dijual Sama
Di pasar persaingan tidak sempurna, produk yang dijual cenderung homogen, yang berarti bahwa barang-barang yang ditawarkan oleh para produsen atau penjual memiliki kesamaan atau kemiripan yang signifikan.
Ini berarti bahwa dalam pasar semacam ini, pilihan pembeli terbatas pada satu jenis produk atau varian tertentu.
Sebagai contoh, jika kamu mengunjungi pasar tradisional yang menjual beras, kamu mungkin akan menemukan bahwa mayoritas penjual menawarkan jenis beras yang sama, tanpa banyak variasi atau opsi lain.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar tersebut lebih condong ke arah homogenitas produk, yang dapat membatasi variasi yang tersedia bagi konsumen.
Baca Juga: 8 Strategi Penetrasi Pasar Agar Bisnis Makin Cuan!
Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna terbagi menjadi beberapa jenis, seperti pasar monopoli, oligopoli, monopolistik, monopsoni, dan oligopsoni.
Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna:
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah kondisi pasar di mana hanya ada satu penjual atau satu kekuatan yang mengendalikan seluruh pasokan produk atau layanan tertentu. Dalam konteks ini, tidak ada pesaing yang signifikan atau “pure monopoly” hadir.
Contoh pasar monopoli meliputi industri seperti perusahaan negara dan industri minyak bumi serta gas alam.
Beberapa ciri khas dari pasar monopoli adalah sebagai berikut:
- Terdapat hanya satu penjual dominan di dalam pasar.
- Produk yang dijual tidak memiliki barang pengganti yang mirip atau tidak ada barang pengganti yang dapat menggantikan fungsi produk tersebut.
- Terdapat hambatan atau rintangan bagi perusahaan baru yang ingin memasuki pasar monopoli, seperti paten, lisensi, atau biaya masuk yang tinggi.
- Penjual monopoli memiliki kekuatan untuk menentukan harga dan output produknya tanpa terpengaruh oleh pesaing. Meskipun demikian, harga barang lain dalam perekonomian tetap stabil meskipun jumlah barang yang dijual bisa berubah.
Pasar monopoli umumnya menciptakan lingkungan di mana konsumen memiliki sedikit pilihan, serta penjual memiliki kekuasaan yang besar untuk menetapkan harga dan kualitas produk.
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah kondisi pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual yang menguasai mayoritas penawaran produk, baik secara independen maupun melalui kerja sama diam-diam.
Contoh pasar oligopoli meliputi industri seperti industri otomotif, baja, rokok, dan sabun mandi.
Beberapa ciri khas dari pasar oligopoli adalah sebagai berikut:
- Terdapat sedikit penjual, biasanya antara 3 hingga 10, yang menawarkan produk substitusi atau produk yang memiliki elastisitas permintaan silang yang tinggi.
- Terdapat hambatan masuk yang signifikan bagi perusahaan baru yang ingin memasuki industri oligopoli, karena jumlah penjual yang sudah mapan dalam pasar tersebut terbatas.
- Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan akan mempertimbangkan tanggapan dan tindakan pesaing lainnya dalam industri. Hal ini karena adanya saling ketergantungan antara perusahaan-perusahaan dalam mengatur harga dan strategi pemasaran.
- Penjual dalam pasar oligopoli tidak sepenuhnya memengaruhi harga dan output produk lain dalam perekonomian, namun harga cenderung stabil meskipun jumlah barang yang terjual bisa berubah.
Pasar oligopoli menciptakan lingkungan di mana beberapa perusahaan besar memiliki kekuatan pasar yang signifikan untuk memengaruhi harga dan kualitas produk.
Meski begitu, mereka juga harus mempertimbangkan respons dari pesaing lainnya dalam industri.
3. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik terjadi ketika terdapat banyak produsen yang menawarkan produk-produk yang memiliki perbedaan, meskipun produk tersebut memiliki fungsi yang sama atau mirip.
Diferensiasi ini bisa berupa perbedaan merek, kemasan, kualitas, atau fitur tambahan.
Sebagai contoh, dalam pasar rumah makan, setiap restoran mungkin menawarkan menu dan suasana yang berbeda, meskipun pada dasarnya mereka semua menjual makanan.
Begitu pula dengan tukang cukur, di mana setiap salon mungkin menawarkan gaya potongan rambut yang berbeda atau layanan tambahan seperti pijat kepala.
Contoh lain adalah industri angkutan, di mana perusahaan taksi atau layanan ride-sharing menawarkan layanan yang serupa tetapi dengan perbedaan dalam hal tarif, kenyamanan, atau kecepatan pelayanan.
Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen memiliki sedikit kekuatan pasar karena produk mereka memiliki diferensiasi, tetapi mereka juga menghadapi persaingan yang cukup besar dari produsen lain yang menawarkan produk serupa.
Oleh karena itu, strategi pemasaran dan diferensiasi produk menjadi kunci dalam menjaga daya saing di pasar ini.
Baca Juga: Perang Harga Di Pasar: Intip Strategi Bertahan Dan Menang
4. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni merupakan situasi di mana terdapat banyak penjual tetapi hanya ada satu pembeli.
Dalam kondisi ini, pembeli memiliki kekuatan pasar yang besar karena mereka dapat menentukan harga dan jumlah barang yang dibeli.
Sebagai contoh, pasar tenaga kerja di daerah yang didominasi oleh satu perusahaan besar bisa menjadi contoh pasar monopsoni.
Di sini, perusahaan tersebut adalah satu-satunya pembeli tenaga kerja di wilayah tersebut, sementara tenaga kerja memiliki sedikit pilihan untuk menawarkan jasanya ke perusahaan lain.
Dalam hal ini, perusahaan memiliki kekuatan untuk menetapkan upah dan kondisi kerja, sementara pekerja memiliki sedikit negosiasi dalam menetapkan harga jasa mereka.
Dalam pasar monopsoni, penjual harus bersaing untuk mendapatkan kontrak dengan pembeli tunggal tersebut, sehingga mereka akan berusaha untuk menjaga kualitas produk atau jasa mereka agar tetap kompetitif.
Meskipun pembeli memiliki kekuatan pasar yang besar, kualitas produk atau jasa biasanya terjaga karena penjual berusaha untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh pembeli tunggal tersebut.
5. Pasar Oligopsoni
Pasar yang disebut memiliki banyak penjual dan beberapa pembeli, di mana pembeli mengolah produk sebelum dijual kembali, seringkali dikenal sebagai pasar oligopsoni.
Di pasar ini, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan harga dan jumlah pembelian produk yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, pasar jagung di mana beberapa produsen jagung menjual hasil panennya kepada beberapa pengolah makanan ternak.
Produsen jagung memiliki sedikit pilihan pembeli, yaitu pengolah makanan ternak yang membutuhkan jagung sebagai bahan baku utama untuk pakan hewan.
Dalam hal ini, pengolah makanan ternak memiliki kekuatan untuk menetapkan harga yang mereka bayar kepada produsen jagung.
Dalam pasar ini, harga produk cenderung stabil karena pembeli memiliki kontrol atas permintaan dan penawaran.
Namun, harga tersebut lebih ditentukan oleh pembeli berdasarkan kebutuhan mereka daripada oleh penjual.
Meskipun produsen jagung memiliki banyak penjual, kekuatan negosiasi mereka relatif rendah karena terbatasnya jumlah pembeli potensial.
Sebagai hasilnya, produsen jagung harus menerima harga yang ditetapkan oleh pembeli utama mereka.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Charger iPhone yang Awet dan Berkualitas
Contoh Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar saham adalah contoh yang baik dari pasar persaingan tidak sempurna karena harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aksi para pemodal besar dan informasi yang cepat.
Misalnya, jika seorang investor atau lembaga keuangan besar membeli atau menjual saham dalam jumlah besar, itu bisa memengaruhi harga saham secara signifikan.
Selain itu, dalam era perdagangan elektronik, kecepatan dalam mendapatkan informasi juga menjadi faktor penting.
Orang-orang atau lembaga yang memiliki akses lebih cepat ke informasi pasar dapat mengambil keputusan yang lebih cepat daripada investor lain, menciptakan ketidakseimbangan dalam pasar.
Sebagai contoh, jika seorang analis keuangan memiliki informasi sensitif tentang kinerja perusahaan yang akan diumumkan, mereka dapat memanfaatkan informasi itu untuk melakukan perdagangan sebelum informasi tersebut tersedia untuk publik secara luas.
Hal ini menyebabkan investor lain yang tidak memiliki akses yang sama ke informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk merespons dengan cepat, menciptakan ketidakadilan dalam pasar.
Baca Juga: Jenis-Jenis Visual Marketing Tepat Untuk Pasarkan Bisnismu
Demikian penjelasan lengkap mengenai pasar persaingan tidak sempurna, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis hinga contoh-contohnya. Semoga bermanfaat!
Sumber:
- https://economictimes.indiatimes.com/definition/imperfect-competition
- https://www.investopedia.com/terms/i/imperfectmarket.asp