Pasar Konsumen: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Bedanya dengan Pasar Bisnis

Share this Post

pasar konsumen
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Dalam bidang pemasaran, penting untuk memahami siapa target audiens. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang karakteristik target pasar. Untuk itu, memahami pasar konsumen sangatlah penting.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan faktor konsumen? Apa saja yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen?

Temukan jawabannya dengan membaca artikel berikut tentang pasar konsumen hingga selesai.

Baca Juga: 8 Tips Menulis Deskripsi Produk Baju Untuk Memikat Konsumen

Pengertian Pasar Konsumen

Pasar Konsumen: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Bedanya dengan Pasar Bisnis
Foto: Seorang Wanita Sedang Berbelanja (Pixabay.com)

Dilansir dari laman Indeed, Pasar konsumen merupakan salah satu jenis pasar di mana bisnis menjual produk langsung kepada konsumen akhir.

Dikenal juga sebagai pasar business to consumer (B2C), dalam pasar ini, konsumen biasanya membayar harga yang telah ditetapkan untuk setiap produk, meskipun kadang-kadang mereka dapat memanfaatkan kupon atau diskon.

Pasar konsumen mencakup berbagai jenis produk, mulai dari makanan dan minuman, produk konsumen, produk transportasi, hingga barang-barang ritel.

Di pasar ini, permintaan bisnis terhadap barang dari pemasok mereka juga seringkali meningkat ketika permintaan konsumen meningkat.

Dalam memahami pasar konsumen, penting untuk menyadari bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor ini meliputi pengaruh dari kelompok referensi, selera dan preferensi pribadi, strategi pemasaran dari perusahaan, dan kondisi ekonomi saat ini.

Untuk memahami karakteristik konsumen dan melakukan pemasaran yang efektif, bisnis sering melakukan riset pasar.

Riset ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik geografis, demografis, dan perilaku konsumen.

Karakteristik geografis meliputi ukuran pasar, iklim, dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah pelanggan.

Sementara karakteristik demografis mencakup faktor seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan latar belakang etnis.

Sedangkan karakteristik perilaku termasuk dalam kategori pengguna ringan, sedang, atau berat, serta seberapa sering mereka berinteraksi dengan bisnis tersebut.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik konsumen, bisnis dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan menargetkan pelanggan potensial dengan lebih baik.

Baca Juga: Surplus Konsumen: Pengertian, Rumus, Dan Contohnya

Ciri-Ciri Pasar Konsumen

Pasar Konsumen: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Bedanya dengan Pasar Bisnis
Foto: Ciri Pasar Konsumen (Pixabay.com)
shopee pilih lokal

Berikut ini beberapa ciri pasar konsumen secara umum:

1. Pembelian Bersifat Individual

Walaupun pasar konsumen dapat melibatkan jumlah konsumen yang besar, setiap pembelian biasanya bersifat individual atau dalam skala kecil.

Sebagai contoh, meskipun jutaan orang di seluruh dunia membeli ponsel genggam, setiap pembelian tersebut dilakukan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan atau preferensi pribadi mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam pasar konsumen, setiap konsumen memiliki keinginan dan preferensi yang unik, sehingga pembelian dilakukan secara personal dan berdasarkan kebutuhan individual.

Contoh lainnya adalah ketika seseorang membeli pakaian, makanan, atau buku. Meskipun banyak orang membeli produk-produk ini, setiap pembelian dilakukan berdasarkan preferensi, selera, dan kebutuhan pribadi masing-masing individu.

Ini menunjukkan bahwa pasar konsumen menangani sejumlah besar pembelian individu yang beragam, meskipun dapat melibatkan jumlah konsumen yang besar secara keseluruhan.

2. Perubahan Tren dan Selera

Pasar konsumen cenderung dinamis dan selalu berubah seiring dengan perubahan tren, selera, dan preferensi konsumen.

Penting bagi perusahaan untuk terus memantau dan memahami perubahan ini agar dapat beradaptasi dan tetap relevan di mata konsumen.

Misalnya, tren fashion yang berkembang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk pakaian tertentu.

Perusahaan yang peka terhadap tren ini dapat menyesuaikan desain dan penawaran produk mereka sesuai dengan apa yang sedang diminati oleh konsumen.

Pemahaman mendalam tentang ciri-ciri pasar konsumen menjadi kunci dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.

Dengan memahami perilaku konsumen, seperti preferensi, motivasi pembelian, dan sikap terhadap merek, perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran mereka dengan lebih tepat sasaran.

Sebagai contoh, jika perusahaan menyadari bahwa konsumen di suatu wilayah memiliki preferensi tertentu terhadap produk organik, mereka dapat memasarkan produk-produk organik dengan lebih agresif di wilayah tersebut.

3. Siklus Pembelian yang Lebih Pendek

Di pasar konsumen, produk seringkali memiliki siklus pembelian yang lebih pendek karena konsumen cenderung membeli sesuai dengan kebutuhan sehari-hari atau keinginan yang muncul secara spontan.

Misalnya, makanan dan minuman merupakan contoh produk yang dibeli secara reguler oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi mereka sehari-hari.

Konsumen biasanya tidak melakukan perencanaan yang jauh ke depan untuk pembelian produk ini, melainkan membelinya sesuai dengan kebutuhan yang muncul saat itu juga.

Dalam konteks ini, siklus pembelian yang singkat menunjukkan bahwa produk harus tersedia secara konsisten dan mudah diakses oleh konsumen.

Perusahaan harus memastikan ketersediaan produk mereka di berbagai tempat dan kanal distribusi agar dapat memenuhi permintaan yang terus berubah dari konsumen.

Selain itu, strategi pemasaran yang fokus pada kenyamanan dan ketersediaan produk dapat membantu menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian impulsif.

4. Promosi Konsumen

Bisnis yang beroperasi di pasar konsumen sering mengandalkan promosi dan iklan massal sebagai strategi pemasaran utama mereka untuk mencapai konsumen potensial.

Mereka menggunakan berbagai saluran promosi yang meliputi iklan televisi, radio, media sosial, dan kampanye pemasaran lainnya untuk memperkenalkan produk atau jasa mereka kepada audiens yang lebih luas.

Contoh dari pemasaran massal di pasar konsumen adalah ketika sebuah perusahaan minuman mengadakan kampanye iklan di televisi nasional untuk memperkenalkan produk minuman baru mereka kepada masyarakat luas.

Dalam iklan tersebut, perusahaan mungkin menampilkan keunikan produknya, manfaatnya, dan cara produk tersebut dapat meningkatkan gaya hidup konsumen.

Tujuannya adalah untuk menciptakan kesadaran merek, menarik minat konsumen, dan mendorong pembelian produk. Dengan mengandalkan iklan massal, perusahaan dapat mencapai audiens yang lebih besar secara efektif dan meningkatkan penjualan produk mereka.

Baca Juga: 7 Tips Mengidentifikasi Target Konsumen, Praktikkan!

Jenis Pasar Konsumen

Pasar Konsumen: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Bedanya dengan Pasar Bisnis
Foto: Jenis Pasar Konsumen (Pixabay.com)
shopee pilih lokal

Terdapat tiga jenis pasar barang konsumsi yang memiliki karakteristik unik yang membedakannya satu sama lain.

Berikut penjelasannya.

1. Fast Moving Consumer Goods (FMCG)

Industri barang konsumsi cepat (FMCG) adalah salah satu sektor terkemuka dalam pasar konsumen, di mana produk yang ditawarkan sering kali memiliki harga terjangkau dan masa pakai yang singkat.

Produk kemasan konsumen sering kali memerlukan penggantian atau pengisian ulang secara teratur oleh pelanggan, sementara permintaan akan produk-produk ini tetap tinggi, menciptakan persaingan yang ketat di pasar.

Contoh produk FMCG meliputi makanan kemasan seperti cokelat batangan, keripik kentang, kerupuk, makanan siap saji, minuman kemasan seperti minuman ringan, jus, atau air, serta produk rumah tangga seperti sabun cuci, pembersih lantai, dan cairan pencuci piring.

Meskipun perusahaan FMCG sering menjual produk dengan harga yang lebih rendah, mereka mampu menghasilkan keuntungan yang besar melalui volume penjualan yang tinggi.

Untuk mengimbangi margin keuntungan yang tipis, perusahaan ini umumnya mengadopsi strategi distribusi massal.

Pasar FMCG sangat sensitif terhadap harga, oleh karena itu, perusahaan sering kali fokus pada membangun loyalitas merek melalui promosi, iklan, dan program loyalitas pelanggan.

Ketika basis pelanggan setia telah terbentuk, perusahaan dapat mempertimbangkan peningkatan harga secara bertahap untuk meningkatkan profitabilitas.

Selain itu, perusahaan FMCG terus melakukan inovasi dan penelitian produk untuk memperkenalkan barang-barang yang unik dan menarik bagi konsumen.

Ini dapat mencakup peluncuran varian produk baru, perbaikan kemasan, atau pengembangan formulasi yang lebih efektif.

2. Pasar Barang Tahan Lama

Barang konsumsi yang tahan lama merupakan kategori produk yang umumnya memiliki umur pakai yang lebih panjang dan jarang dibeli oleh konsumen.

Hal ini karena perusahaan merancangnya untuk bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Contoh dari produk ini meliputi:

  1. Elektronik dan Komputer: Produk seperti laptop, smartphone, dan televisi merupakan contoh barang konsumsi tahan lama yang umumnya dibeli dengan harapan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
  2. Perabot Rumah dan Kantor: Furnitur seperti sofa, meja, lemari, dan kursi kantor termasuk dalam kategori ini karena umumnya bertahan selama bertahun-tahun.
  3. Perhiasan: Barang-barang perhiasan seperti cincin, kalung, dan gelang sering dianggap sebagai investasi jangka panjang dan bertahan dalam waktu yang lama.
  4. Peralatan Rumput dan Taman: Produk seperti gergaji listrik, mesin pemotong rumput, dan alat penyiram tanaman biasanya dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
  5. Barang Olahraga: Seperti alat-alat olahraga seperti sepeda, peralatan ski, atau papan selancar yang umumnya dibeli untuk digunakan secara berulang dalam jangka waktu yang lama.
  6. Kendaraan dan Suku Cadang: Mobil, sepeda motor, dan truk adalah contoh kendaraan tahan lama yang umumnya memiliki umur pakai yang lebih lama daripada barang konsumsi lainnya. Begitu juga dengan suku cadangnya yang sering kali dibeli sebagai investasi jangka panjang untuk perawatan kendaraan.

3. Pasar Barang yang Tidak Tahan Lama

Produk konsumen yang tidak tahan lama memiliki masa pakai kurang dari tiga tahun dan seringkali dibeli oleh konsumen untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh produk konsumen tidak tahan lama meliputi:

  1. Produk Pembersih: Seperti sabun cuci piring, deterjen, atau pembersih lantai yang sering dibeli dan digunakan secara teratur dalam kegiatan rumah tangga.
  2. Pakaian: Pakaian termasuk dalam kategori ini karena sering digunakan dalam jangka waktu yang relatif singkat sebelum perlu diganti atau diperbarui.
  3. Barang Sekali Pakai: Seperti kertas makanan, gelas plastik, dan sendok garpu sekali pakai yang umumnya digunakan hanya untuk satu kali penggunaan sebelum dibuang.
  4. Makanan dan Minuman: Produk makanan dan minuman yang memiliki umur simpan yang pendek, seperti sayuran segar, susu, atau roti, termasuk dalam kategori ini.
  5. Bahan Bakar: Seperti bensin, solar, dan minyak yang dibeli untuk digunakan dalam kendaraan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
  6. Barang-barang Rumah Tangga: Seperti bola lampu, selotip, atau korek api yang sering dibeli dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari di rumah.
  7. Produk Kertas: Seperti handuk kertas, tisu wajah, atau kertas toilet yang umumnya digunakan secara singkat sebelum perlu diganti dengan yang baru.

Baca Juga: Kenali 4 Perilaku Konsumen Ini Agar Bisnismu Makin Untung!

Perbedaan Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis

Pasar Konsumen: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Bedanya dengan Pasar Bisnis
Foto: Perbedaan Pasar Bisnis dan Konsumen (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Pasar konsumen dan pasar bisnis adalah dua jenis pasar yang berbeda.

Perbedaan utama di antara keduanya adalah siapa yang membeli produk atau jasa, tujuan pembelian, dan proses pembelian yang terlibat.

  1. Pelaku Pembelian:
    • Pasar Konsumen: Dalam pasar konsumen, individu atau kelompok masyarakat membeli produk atau jasa untuk kebutuhan pribadi atau keluarga mereka.
    • Pasar Bisnis: Di pasar bisnis, perusahaan atau organisasi membeli produk atau jasa untuk digunakan dalam operasional bisnis mereka atau untuk dijual kembali kepada konsumen lainnya.
  2. Tujuan Pembelian:
    • Pasar Konsumen: Pembelian dalam pasar konsumen umumnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti makanan, pakaian, perumahan, atau hiburan.
    • Pasar Bisnis: Pembelian dalam pasar bisnis dilakukan untuk mendukung operasional bisnis, seperti membeli bahan baku, peralatan kantor, atau layanan konsultasi.
  3. Proses Pembelian:
    • Pasar Konsumen: Pembelian dalam pasar konsumen sering dipengaruhi oleh preferensi pribadi, iklan, merek, dan rekomendasi dari teman atau keluarga. Prosesnya bisa lebih impulsif dan kurang rumit.
    • Pasar Bisnis: Pembelian dalam pasar bisnis melibatkan proses yang lebih panjang dan kompleks. Keputusan pembelian biasanya didasarkan pada evaluasi yang lebih rasional, termasuk analisis biaya-manfaat, kinerja produk, dan dukungan purna jual.
  4. Volume Pembelian:
    • Pasar Konsumen: Pembelian dalam pasar konsumen seringkali dalam jumlah kecil, karena ditujukan untuk individu atau keluarga.
    • Pasar Bisnis: Pembelian dalam pasar bisnis bisa dalam volume besar, karena perusahaan sering membeli dalam jumlah yang lebih besar untuk mendukung operasi mereka.
  5. Hubungan Pelanggan:
    • Pasar Konsumen: Hubungan antara penjual dan konsumen dalam pasar konsumen seringkali sifatnya transaksional, dengan sedikit interaksi setelah pembelian dilakukan.
    • Pasar Bisnis: Hubungan dalam pasar bisnis seringkali lebih jangka panjang dan berkembang, dengan fokus pada layanan pelanggan yang berkelanjutan dan kebutuhan khusus perusahaan.

Baca Juga: Sejarah Hari Konsumen Nasional Dan Makna Penting Dibaliknya

Nah, itulah pembahasan mengenai pasar konsumen, mulai dari pengertian, jenis, ciri dan bedanya dengan pasar bisnis.

Dengan memahami perbedaan antara pasar konsumen dan pasar bisnis, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran dan penjualan yang sesuai dengan audiens!

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X