Konsep Penjualan Bisnis, Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

Share this Post

konsep penjualan
Table of Contents
shopee pilih lokal

Dalam menjalankan usaha, kamu akan menemukan istilah konsep penjualan (selling concept) untuk menghasilkan keuntungan.

Namun, apakah kamu sudah paham dengan istilah tersebut?

Selain konsep penjualan, ada juga konsep pemasaran (marketing concept). Kedua istilah ini pun seringkali disalah artikan karena memiliki sedikit kemiripan.

Padahal nyatanya, konsep penjualan dan konsep pemasaran memiliki perbedaan.

Oleh karena itu, mari cari tahu apa saja perbedaan selling concept dan marketing concept.

Kenali juga lebih lanjut apa yang dimaksud dengan konsep penjualan.

Baca Juga: Ini 4 Strategi Defensive Marketing Untuk Pertahankan Posisi Perusahaan Di Pasar

Pengertian Konsep Penjualan

konsep penjualan
Foto: Proses Penawaran (Pexels.com)

Bagi kamu yang belum tahu, melansir dari laman Indeed, selling concept atau konsep penjualan adalah konsep bisnis yang memiliki fokus pada strategi untuk menjual produk atau layanan. Berbeda dari marketing konsep yang berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pembuatan konsep ini akan berusaha untuk menemukan cara agar target pasar mau melakukan pembelian agresif.

Salah satunya dengan menciptakan strategi promosi yang persuasif dan kuat.

Singkatnya, bisnis hanya akan berfokus pada kegiatan penjualan produk atau layanan yang mereka produksi.

Bukan menyediakan atau membuat sesuatu yang dibutuhkan oleh konsumen.

Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya cukup kuat untuk dapat menghasilkan penjualan yang telah ditargetkan sebelumnya.

Mengingat fokus utama bisnis adalah menghasilkan penjualan, maka merek seringkali tidak memerhatikan hubungan dengan pelanggannya.

Penjual yang menganut konsep penjualan ini cenderung mengabaikan fokus untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Jadi umumnya, konsep bisnis seperti ini diterapkan secara lebih mendalam pada produk-produk yang jarang diinginkan oleh masyarakat.

Konsep penjualan ini seringkali cocok untuk produk atau layanan yang memerlukan pendekatan langsung dan persuasif dalam pemasarannya.

Produk-produk seperti asuransi, ensiklopedi, atau barang-barang yang membutuhkan penjelasan detail dan meyakinkan konsumen tentang manfaatnya dapat sangat mengandalkan konsep penjualan.

Namun demikian, penting juga untuk diingat bahwa dalam menjalankan konsep penjualan, perusahaan perlu tetap mempertimbangkan kepuasan dan kebutuhan pelanggan dalam jangka panjang.

Meskipun fokus utama adalah penjualan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan bisnis.

Baca Juga: Contoh Surat Jalan Barang Dan Cara Membuatnya, Simak Yuk!

Beda Konsep Penjualan dengan Konsep Pemasaran

beda konsep penjualan dengan konsep pemasaran
Foto: Dokumen Asuransi (Pexels.com)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, istilah konsep penjualan ini seringkali dianggap keliru karena mirip dengan konsep pemasaran.

Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan, di antaranya:

1. Fokus Bisnis

Perbedaan selling concept dan marketing concept yang pertama bisa kamu lihat pada fokus bisnisnya.

Umumnya, konsep penjualan memiliki fokus bisnis untuk menjual produk yang sudah ada kepada konsumen.

Jadi, tingkat permintaan dan penawaran yang dilakukan biasanya ada dalam posisi seimbang.

Sedangkan konsep pemasaran menggunakan fokus bisnis berbeda, yakni memiliki fokus untuk membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Namun, bisa juga menawarkan produk yang sudah ada dengan cara mengomunikasikannya pada konsumen agar sesuai kebutuhan mereka.

2. Perencanaan

Perbedaan antara selling concept dan marketing concept selanjutnya yakni dalam hal perencanaan.

Umumnya, bisnis penjualan memiliki perencanaan jangka pendek.

Sedangkan bisnis yang menerapkan konsep pemasaran akan memiliki perencanaan dalam jangka lebih panjang.

Dalam selling concept, bisnis baru akan melakukan inovasi produk setelah diterima oleh pasar. Dengan cara meluncurkan produk baru.

Sementara itu, bisnis dengan konsep pemasaran akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan untuk mendapatkan loyalitas konsumen.

3. Orientasi

Orientasi bisnis yang menganut konsep penjualan yakni keuntungan produk dari strategi penjualan.

Sedangkan bisnis dengan konsep pemasaran memiliki orientasi untuk memberikan kepuasan pada konsumennya.

Jadi, semakin banyak jumlah penjualan yang berhasil dilakukan, kesuksesan bisnis dipandang dengan baik.

Sementara bisnis yang menggunakan konsep pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika mereka dapat memuaskan konsumen secara optimal.

Dengan begitu, strategi pemasaran yang dibuat akan semakin besar potensinya untuk berhasil.

4. Fungsi

Perbedaan selling concept dan marketing concept selanjutnya bisa dilihat dari fungsinya.

Bisnis yang menggunakan selling concept umumnya memiliki fungsi untuk menghasilkan banyak penjualan.

Ini juga berlaku bagi barang-barang inventaris yang telah lama tersimpan di gudang. Untuk dapat digantikan dengan produk baru, barang harus dikeluarkan dan dijual.

Sedangkan marketing concept biasanya diterapkan sebagai fungsi promosi atau iklan suatu produk. Jadi dengan pemasaran yang tepat, produk kamu bisa dikenal oleh lebih banyak orang.

5. Strategi

Strategi dalam penerapan kedua konsep ini tentu saja memiliki perbedaan.

Dalam selling concept, bisnis menggunakan strategi untuk menjual produk sebanyak-banyaknya.

Sementara itu, marketing concept dilakukan dengan strategi pemasaran yang terintegrasi.

Jadi, konsumen juga akan mendapatkan pengalaman belanja yang nyaman dan menyenangkan.

Baca Juga: Mengenal Metode Inventory Control Dan Jenisnya Dalam Bisnis

Kelebihan Konsep Penjualan

kelebihan konsep penjualan
Foto: Dokumen Kontrak Perjanjian (Pexels.com)

Ada beberapa kelebihan diterapkannya konsep penjualan ini bagi bisnis, seperti:

1. Menghasilkan Banyak Keuntungan

Dengan fokus pada penjualan, bisnis yang menerapkan selling concept biasanya akan lebih banyak menghasilkan keuntungan.

Melalui strategi penjualan yang persuasif dan dilakukan secara gencar, bisnis bisa mendapatkan penjualan berulang dari banyak konsumen.

Jadi, kamu bisa meraup pendapatan usaha sebanyak mungkin.

2. Memperluas Jangkauan Pasar

Tidak hanya meningkatkan pendapatan bisnis, selling concept juga dapat membantu kamu dalam menjangkau pasar yang lebih luas.

Pasalnya, konsep penjualan dapat memaparkan pelanggan pada produk yang biasanya tidak mereka pertimbangkan untuk dibeli.

Dengan begitu, bisnis kamu akan mendapatkan lebih banyak pelanggan baru.

Itu artinya, perusahaan bisa meningkatkan pangsa pasar secara signifikan melalui upaya penjualan yang terkonsentrasi.

3. Menghabiskan Stok Barang atau Inventaris

Melansir laman Indeed, perusahaan yang menerapkan selling concept dalam menjalankan bsinisnya bisa menghabiskan stok barang.

Strategi penjualan yang agresif dapat menciptakan lebih banyak penjualan sehingga tidak ada stok barang tersisa.

Jadi, tempat penyimpanan inventaris bisa dikosongkan dan dapat diisi dengan beragam produk baru.

Baca Juga: Ketahui 15 Perbedaan Pasar Bisnis Dan Pasar Konsumen Berikut Ini

Kekurangan Konsep Penjualan

kekurangan konsep penjualan
Foto: Proses Penjualan (Pexels.com)

Meski memiliki banyak kelebihan, akan tetapi penerapan selling concept pada bisnis juga memiliki beberapa kekurangan, contohnya:

1. Mengabaikan Kepuasan Pelanggan

Dikutip dari laman Marketingtutor, salah satu kekurangan selling concept ialah cenderung mengabaikan kepuasan pelanggan.

Padahal, kebutuhan pelanggan juga penting untuk diperhatikan oleh merek.

Perusahaan yang menggunakan konsep ini lebih fokus untuk menjual apa pun yang mereka produksi daripada menyediakan barang yang dibutuhkan pelanggan.

2. Hanya Bertahan dalam Jangka Pendek

Konsep penjualan biasanya akan lebih sulit untuk dipertahankan oleh bisnis dan hanya bekerja paling baik dalam jangka pendek.

Hal ini karena selling concept biasanya menggunakan strategi yang agresif dan sangat persuasif saat menarik perhatian konsumen.

Ketika pelanggan disuguhkan dengan strategi penjualan yang sama, mereka kemungkinan akan menjadi bosan dan coba beralih ke bisnis lain dengan konsep berbeda.

3. Tidak Memedulikan Feedback dari Pelanggan

Tidak hanya mengabaikan kebutuhan pelanggan, selling concept juga umumnya tidak akan memedulikan feedback dari target pasarnya.

Padahal dengan adanya umpan balik pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan membuat pelanggan semakin puas.

Bisnis yang cenderung mengabaikan feedback pelanggan ini pun biasanya tidak akan pernah tahu komentar negatif apa yang dapat berdampak buruk pada reputasi perusahaan.

Jadi, lebih rentan untuk ditinggalkan oleh pelanggannya karena tidak melakukan perbaikan ke arah yang positif.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kepuasan Pelanggan Di Bulan Ramadan

Itu dia penjelasan seputar konsep penjualan yang perlu kamu pahami dalam menjalankan usaha.

Jadi, manakah konsep bisnis yang akan kamu terapkan, selling concept atau marketing concept?

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X