Kenali beberapa contoh kebijakan moneter yang berpengaruh bagi perekonomian. Hal ini juga berdampak pada perkembangan bisnis secara umum.
Kebijakan moneter merupakan salah satu instrumen utama yang digunakan oleh pemerintah dan bank sentral dalam mengatur aktivitas ekonomi suatu negara.
Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan penciptaan lapangan kerja.
Dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan suku bunga, bank sentral dapat mempengaruhi tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta tingkat pengangguran dalam suatu negara.
Berbagai alat kebijakan moneter dapat diterapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Salah satu alat yang sering digunakan adalah pengaturan suku bunga.
Melalui penyesuaian suku bunga acuan, bank sentral dapat mengendalikan aktivitas pinjaman dan investasi, sehingga mengarahkan arus uang dalam perekonomian.
Selain itu, bank sentral juga dapat menggunakan instrumen lain seperti operasi pasar terbuka, di mana mereka membeli atau menjual surat berharga pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar.
Ingin memahami lebih lanjut tentang kebijakan moneter? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: Perbedan BI Fast Dan Realtime Online, Mana Yang Lebih Baik?
Pengertian Kebijakan Moneter
Melansir dari Investopedia, kebijakan moneter merupakan serangkaian tindakan dan kebijakan yang diambil oleh bank sentral suatu negara untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan suku bunga dalam perekonomian.
Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serta menciptakan lapangan kerja yang memadai.
Untuk mencapai tujuan tersebut, bank sentral menggunakan berbagai instrumen kebijakan, termasuk pengaturan suku bunga, operasi pasar terbuka, dan pengaturan cadangan bank.
Salah satu instrumen utama dalam kebijakan moneter adalah pengaturan suku bunga. Bank sentral dapat menyesuaikan suku bunga acuan untuk mempengaruhi aktivitas pinjaman dan investasi di masyarakat.
Ketika suku bunga diturunkan, masyarakat cenderung lebih cenderung untuk meminjam dan menginvestasikan uangnya, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, peningkatan suku bunga dapat mengurangi aktivitas pinjaman dan investasi, yang dapat membantu menekan inflasi jika diperlukan.
Selain pengaturan suku bunga, bank sentral juga menggunakan instrumen lain seperti operasi pasar terbuka.
Dalam operasi pasar terbuka, bank sentral membeli atau menjual surat berharga pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar di pasar.
Dengan cara ini, bank sentral dapat menyesuaikan likuiditas pasar dan memengaruhi suku bunga jangka pendek.
Secara keseluruhan, kebijakan moneter memainkan peran kunci dalam mengarahkan aktivitas ekonomi suatu negara menuju tujuan-tujuan makroekonomi yang diinginkan, seperti stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Contoh Kebijakan Fiskal Untuk Pertumbuhan Ekonomi
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter
Jenis-jenis kebijakan moneter mencakup beberapa pendekatan dan instrumen yang digunakan oleh bank sentral untuk memengaruhi aktivitas ekonomi. Berikut beberapa di antaranya:
1. Pengaturan Suku Bunga
Salah satu pendekatan utama dalam kebijakan moneter adalah pengaturan suku bunga. Bank sentral dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan untuk mempengaruhi tingkat pinjaman, investasi, dan pengeluaran konsumen.
Kebijakan ini berdampak pada aktivitas ekonomi secara keseluruhan, dengan menekan inflasi atau merangsang pertumbuhan ekonomi.
2. Operasi Pasar Terbuka
Bank sentral menggunakan operasi pasar terbuka dengan membeli atau menjual surat berharga pemerintah di pasar terbuka.
Dengan melakukan ini, bank sentral dapat mengendalikan jumlah uang yang beredar di pasar dan mempengaruhi tingkat suku bunga jangka pendek.
3. Kebijakan Cadangan Bank
Bank sentral dapat mengatur persyaratan cadangan yang harus dipertahankan oleh bank-bank komersial.
Dengan menyesuaikan cadangan ini, bank sentral dapat mengontrol likuiditas dan ketersediaan kredit di pasar, serta mengatur kemampuan bank-bank untuk memberikan pinjaman.
4. Forward Guidance
Forward guidance adalah praktik di mana bank sentral memberikan indikasi tentang arah kebijakan moneter di masa depan kepada pasar dan masyarakat.
Hal ini dapat mencakup informasi tentang rencana-rencana pengaturan suku bunga atau kebijakan lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan investasi dan konsumsi.
5. Quantitative Easing (Pelonggaran Kuantitatif)
Quantitative easing adalah kebijakan di mana bank sentral membeli surat berharga jangka panjang dari pasar terbuka untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dan menurunkan suku bunga jangka panjang.
Tujuannya adalah untuk merangsang pinjaman, investasi, dan pertumbuhan ekonomi ketika suku bunga sudah sangat rendah.
Baca Juga: Subsidi: Definisi, Jenis, Contoh, Dan Kelebihan Serta Kekurangannya
Instrumen Kebijakan Moneter
Instrumen kebijakan moneter adalah alat-alat yang digunakan oleh bank sentral untuk menerapkan kebijakan moneter dan memengaruhi aktivitas ekonomi.
Berikut adalah beberapa instrumen kebijakan moneter yang umum digunakan:
1. Suku Bunga
Suku bunga adalah instrumen utama dalam kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengatur suku bunga acuan untuk mempengaruhi tingkat suku bunga di pasar keuangan.
Misalnya, menaikkan suku bunga acuan dapat menurunkan pinjaman dan investasi, sementara menurunkan suku bunga dapat merangsang aktivitas ekonomi.
2. Kebijakan Diskonto
Kebijakan diskonto mengacu pada suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral kepada bank-bank komersial yang meminjam dana dari bank sentral.
Penyesuaian suku bunga diskonto dapat mempengaruhi minat bank untuk meminjam dan memberikan kredit.
3. Forward Guidance
Forward guidance adalah instrumen di mana bank sentral memberikan sinyal atau panduan kepada pasar dan masyarakat tentang arah kebijakan moneter yang mungkin diambil di masa depan. H
al ini dapat mempengaruhi ekspektasi pasar dan keputusan investasi serta konsumsi.
4. Intervensi Valuta Asing
Bank sentral dapat melakukan intervensi valuta asing dengan membeli atau menjual mata uang asing di pasar valuta asing. Tindakan ini dilakukan untuk memengaruhi nilai tukar mata uang dan stabilitas ekonomi negara.
Baca Juga: Kebijakan Fiskal Ekspansif: Definisi, Tujuan, Dan Contohnya
Contoh Kebijakan Moneter
Sebagai contoh, pertimbangkan kebijakan moneter longgar yang diterapkan oleh bank sentral dalam situasi ekonomi yang melambat atau resesi.
Dalam skenario ini, bank sentral mungkin memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebagai respons terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Dengan menurunkan suku bunga, bank sentral berharap untuk merangsang aktivitas ekonomi dengan mendorong pinjaman dan investasi.
Selain menurunkan suku bunga, bank sentral juga dapat menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE).
Dalam QE, bank sentral membeli surat berharga jangka panjang dari pasar terbuka, seperti obligasi pemerintah atau surat berharga hipotek.
Melalui pembelian ini, bank sentral meningkatkan likuiditas di pasar dan menurunkan suku bunga jangka panjang. Hal ini bertujuan untuk merangsang pinjaman dan investasi jangka panjang serta menekan suku bunga yang relevan, seperti suku bunga hipotek.
Selain itu, bank sentral juga dapat memberikan forward guidance kepada pasar dan masyarakat tentang rencana-rencana kebijakan moneter masa depan.
Misalnya, bank sentral dapat menyatakan niatnya untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kasus lain misalnya memberikan indikasi bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif sampai tingkat pengangguran turun ke level tertentu.
Dengan kombinasi dari penurunan suku bunga, pelonggaran kuantitatif, dan forward guidance, bank sentral berharap untuk merangsang aktivitas ekonomi, mendorong pertumbuhan, dan mengatasi risiko resesi.
Namun, efektivitas kebijakan moneter ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku pasar dan konsumen.
Baca Juga: Krisis Moneter 1998, Guncangan Ekonomi Indonesia Terburuk
Demikian penjelasan seputar contoh kebijakan moneter beserta jenis dan instrumennya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!