Penipuan COD kini semakin marak terjadi. Yuk, kenali berbagai modus penipuan COD dan tips mengatasinya!
Penipuan belanja online dengan sistem pembayaran COD kini makin marak terjadi. Banyak pelanggan yang menerima barang yang tidak sesuai dengan pesanannya.
Sebagian lagi bahkan tertipu oleh sistem COD karena barang yang dibeli tidak lengkap atau diterima dalam kondisi rusak.
Peningkatan tren belanja online di Indonesia sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir tampaknya dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan kejahatan.
Menurut data Statista, jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 125,9 juta pada tahun 2025, dari 91,0 juta pada tahun 2021.
Menanggapi tren belanja online yang semakin meningkat, banyak perusahaan dan toko offline di Indonesia yang telah mengadopsi strategi e-commerce dan menjual produk mereka secara online.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah toko online dan pasar e-commerce di Indonesia.
Sayangnya, hal ini juga sejalan dengan maraknya kasus penipuan COD yang merugikan konsumen.
Baca Juga: Arti Restock dalam Bisnis Online, dan Tips Memaksimalkannya
Penjelasan Tentang Sistem COD
Sebelum mendalami modus penipuan COD, kita perlu memahami cara kerja sistem COD terlebih dahulu.
COD (Cash on Delivery) atau pembayaran tunai pada saat pengiriman adalah salah satu metode pembayaran yang umum digunakan oleh e-commerce di Indonesia.
Dalam metode ini, pembeli melakukan pembayaran tunai kepada kurir atau pengantar barang saat barang diterima di alamat tujuan.
Metode pembayaran COD memberikan beberapa keuntungan bagi pembeli, seperti memungkinkan pembeli untuk memastikan barang terlebih dahulu sebelum membayar, meminimalkan risiko penipuan, dan memungkinkan pembeli untuk membayar secara langsung menggunakan uang tunai.
Akan tetapi, cara memastikan barang tersebut bukan berarti pembeli boleh membongkar kemasan produk.
Pembeli hanya dapat memeriksa nota, faktur, atau resi pengiriman.
Pembeli tidak diperkenankan membongkar kemasan barang yang dibeli secara online sebelum melakukan pembayaran.
Terlebih lagi jika pembelian dilakukan melalui e-commerce yang sudah menjamin perlindungan konsumen.
Jikalau barang yang sudah dibayar tidak sesuai atau tidak lengkap, pembeli dapat melaporkan kasus tersebut melalui layanan pelanggan platform e-commerce yang digunakan.
Bagaimana pun kondisinya, pihak kurir atau ekspedisi hanya melakukan pengiriman barang. Bukan memastikan keaslian produk yang dikirim.
Baca Juga: Mengenal Barang Preloved dan 5 Tips Menjualnya agar Laku
Ciri-Ciri Penipuan COD
Penipuan COD atau penipuan pada metode Cash on Delivery adalah ketika seseorang memesan barang secara online dan sepakat untuk membayar saat barang tersebut sampai di tempat yang ditentukan.
Namun, ketika kurir tiba dan pembayaran telah dilakukan, barang yang diterima ternyata tidak sesuai atau tidak lengkap.
Penipuan COD dapat dikenali dengan ciri-ciri berikut, yakni:
1. Harga Barang Terlalu Murah
Penjual yang menawarkan harga barang yang terlalu murah bisa menjadi tanda penipuan.
Penjual bisa saja menawarkan harga yang murah untuk menarik minat pembeli agar melakukan pemesanan secepat mungkin.
Namun, setelah barang diterima dan dibayar oleh pembeli, barang yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi atau gambar yang dijanjikan.
2. Informasi Penjual Tidak Jelas
Penjual yang tidak memberikan informasi yang jelas tentang alamat toko, nomor telepon, dan informasi kontak lainnya, bisa menjadi tanda-tanda penipuan.
Penjual yang tidak transparan atau tidak memberikan informasi yang jelas mengenai toko dan produknya dapat membuat pembeli merasa tidak nyaman dan tidak percaya.
Baca Juga: Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional, Begini Sejarahnya
3. Pemesanan yang Tidak Wajar
Penjual yang mendorong pembeli untuk memesan dalam jumlah besar atau untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan bisa menjadi tanda-tanda penipuan.
Hal ini bisa dilakukan untuk menipu pembeli agar melakukan pemesanan secepat mungkin dan melakukan pembayaran tanpa mengetahui isi paket yang Ia terima.
4. Kurir Tidak Resmi
Modus penipuan COD bisa terjadi ketika pengiriman barang dilakukan oleh kurir yang tidak resmi atau pengantar barang yang tidak dikenal, atau barang dikirim tanpa nomor resi atau informasi pengiriman yang jelas.
Hal ini bisa menjadi tanda-tanda penipuan karena kurir yang tidak resmi tidak memiliki kredibilitas yang cukup untuk menjamin keamanan barang yang dikirimkan.
Selain itu, tak sedikit pula kasus kurir palsu yang mengaku mengirim barang COD pesanan salah satu anggota keluarga.
Setelah pesanan dibayar, ternyata anggota keluarga yang dimaksud merasa tidak pernah melakukan pembelian.
5. Barang yang Tidak Sesuai Deskripsi
Penjual yang nakal dapat mengatasnamakan toko online terkemuka atau mengirim barang palsu atau rusak sebagai pengganti barang yang sebenarnya.
Hal ini bisa menjadi tanda-tanda penipuan karena penjual mencoba untuk menipu pembeli dengan mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan deskripsi atau gambar yang dijanjikan.
Baca Juga: 6 Tips Jitu Flash Sale Untuk Meningkatkan Penjualan
Tips Mengatasi Penipuan COD
Berikut beberapa tips mengatasi penipuan belanja berbasis COD yang bisa kamu lakukan:
- Memastikan identitas penjual dan produk. Sebelum melakukan transaksi COD, pastikan untuk memverifikasi penjual dan produk dengan teliti. Periksa reputasi penjual dan ulasan dari pembeli lainnya. Jangan ragu untuk bertanya-tanya kepada penjual mengenai produk yang ingin dibeli.
- Periksa resi barang sebelum membayar. Pastikan untuk memeriksa resi barang dengan cermat sebelum membayar. Pastikan barang yang diterima sesuai dengan deskripsi dan kualitas yang dijanjikan oleh penjual. Jangan ragu untuk meminta penjual menunjukkan bukti foto produk asli dan nota pengiriman.
- Jangan membayar sebelum menerima barang. Pastikan untuk tidak membayar sebelum menerima barang. Pastikan barang yang diterima sesuai dengan deskripsi yang dijanjikan oleh penjual. Jika ada perbedaan atau masalah pada barang yang diterima, jangan ragu untuk menolak dan membatalkan transaksi melalui e-commerce yang digunakan.
- Gunakan layanan kurir terpercaya. Gunakan layanan kurir terpercaya dan pastikan untuk memeriksa nomor resi pengiriman. Pastikan untuk memantau status pengiriman barang dan konfirmasi penerimaan barang ketika barang sudah diterima.
- Laporkan ke pihak berwenang. Jika terjadi penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang atau platform e-commerce yang digunakan untuk melakukan transaksi. Sertakan bukti-bukti yang dapat mendukung laporan kamu, seperti chat dengan penjual atau bukti pembayaran.
- Gunakan sistem perlindungan konsumen. Jika memungkinkan, gunakan sistem perlindungan konsumen yang tersedia di platform e-commerce. Sistem ini dapat membantu melindungi pembeli dari penipuan dan memberikan kompensasi jika terjadi kerugian.
Baca Juga: 4 Cara Menggunakan Kartu Debit untuk Belanja Online
Demikian penjelasan seputar penipuan COD yang kian marak terjadi. Jangan lupa teliti produk sebelum melakukan pembelian, ya!
Sumber:
- https://www.statista.com/topics/6304/covid-19-economic-impact-on-india/
- https://www.investopedia.com/terms/c/cashondelivery.asp