Zone picking adalah salah satu teknik pengambilan barang di gudang.
Selain zone picking, ada metode lain, yaitu batch picking dan wave picking.
Teknik pengambilan barang ini sangat sesuai jika kamu memiliki gudang yang luas dengan jumlah SKU dan barang yang banyak. Apalagi jika kamu juga kebanjiran pesanan setiap harinya.
Dengan menerapkan teknik pengambilan barang ini, semua karyawanmu di gudang bisa fokus pada zona tertentu.
Mereka pun tidak perlu repot-repot mengelilingi gudang untuk memenuhi satu pesanan yang tentunya sangat menguras tenaga dan waktu.
Jadi, apa itu zone picking? Mari simak penjelasan mengenai zone picking di artikel ini sampai habis.
Baca Juga: Bisnis Container Baru dan Bekas, Begini Cara Memulainya
Pengertian Zone Picking
Menurut Cogoport, zone picking adalah istilah yang terkait dengan teknik pengambilan barang untuk order fulfillment dalam manajemen gudang.
Ini mengacu pada mekanisme pengambilan pesanan di mana fasilitas gudang dipisahkan dan dipecah menjadi zona pengambilan yang berbeda.
Karyawan pengambil barang di gudang, ditugaskan ke zona tertentu dan hanya mengambil stok dari zona yang ditugaskan.
Lorong penyimpanan barang dibagi, sehingga pengambil barang bekerja dalam jumlah lorong yang ditentukan.
Ukuran lorongnya dibuat untuk mengakomodasi penugasan satu atau dua pengambil barang.
Pesanan diselesaikan dengan memindahkan wadah barang pesanan dari satu zona ke zona lain hingga terpenuhi. Sistem ini juga dikenal sebagai pick and pass.
Hal yang perlu diperhatikan dalam zone picking adalah menyeimbangkan jumlah pengambilan barang dari zona ke zona untuk mempertahankan aliran yang konsisten.
Untuk mencapai produktivitas tinggi ini, menciptakan area pengambilan cepat yang dekat dengan konveyor atau meja pengumpulan barang sangat penting.
Metode ini paling efektif dalam operasi besar dengan jumlah total SKU yang tinggi, jumlah total pesanan tinggi, dan pengambilan per pesanan yang rendah hingga sedang.
Baca Juga: Ini Manfaat Billing Address dan Bedanya dengan Shipping Address
Cara Kerja Zone Picking
Bagaimana dengan cara kerja zone picking? Cara kerja zone picking adalah setiap pengambil barang ditempatkan di zona mereka.
Mereka pun hanya mengambil SKU dari dalam zona yang ditugaskan untuk memenuhi pesanan.
Namun menurut Netsuite, ada dua bentuk utama dari zone picking, yaitu sequential zone picking dan simultaneous zone picking.
Masing-masing bekerja dengan cara yang sedikit berbeda. Untuk mengilustrasikan perbedaannya, bayangkan pesanan pelanggan ke retailer besar.
Pesanan tersebut meliputi:
- 1 pouch cairan pembersih lantai (zona 1, perlengkapan rumah tangga).
- 1 bungkus deterjen bubuk (zona 1, perlengkapan rumah tangga).
- 2 buah sabun batang (zona 2, perlengkapan perawatan tubuh).
- 1 pak buku tulis (zona 3, perlengkapan alat tulis).
- 1 kaleng car wax (zona 4, otomotif).
Berdasarkan contoh pesanan pelanggan ini, metode order fulfillment bisa dilakukan dengan dua cara.
1. Sequential Zone Picking
Dengan menggunakan metode ini, pesanan dikumpulkan saat diambil. Misalnya, pengambil barang di zona 1 akan memilih cairan pembersih lantai dan deterjen bubuk.
Barang pesanan ini kemudian diletakkan di troli atau wadah lain. Troli kemudian akan diteruskan ke zona 2, di mana dua buah sabun batang akan ditambahkan.
Selanjutnya, troli akan masuk ke zona 3, tempat buku tulis akan diambil, serta zona 4 tempat car wax ditemukan.
Proses ini terus berlanjut, satu zona demi zona berikutnya, hingga seluruh pesanan dipenuhi.
2. Simultaneous Zone Picking
Dengan metode ini, beberapa pekerja akan mengambil semua produk di zona yang relevan secara bersamaan. Artinya, setiap wadah hanya mengunjungi satu zona.
Dengan kata lain, pengambil barang di zona 1, 2, 3, dan 4 masing-masing akan mengambil barang yang relevan secara bersamaan.
Mereka kemudian membawa barang mereka ke area pengepakan. Proses pengambilan bisa lebih cepat daripada pengambilan berurutan atau sequential zone picking.
Namun pesanan kemudian harus dikompilasi dan dicocokkan sebelum dikemas untuk pengiriman. Ini membutuhkan langkah tambahan.
Baca Juga: Cek Resi, Cara Periksa Status Pengiriman Pesanan
Strategi Zone Picking
Berdasarkan penjelasan di atas, kamu pasti sudah memahami bahwa zone picking adalah teknik pengambilan barang di gudang berdasarkan zona.
Teknik ini sangat bermanfaat jika kamu memiliki gudang luas dengan jumlah SKU dan barang yang banyak.
Hal selanjutnya yang perlu kamu pelajari dari zone picking adalah strategi penerapannya. Menurut Logiwa, idealnya mesin mendukung metode zone picking di gudang.
Namun otomatisasi bukan sekadar menambahkan peralatan. Otomatisasi justru memerlukan pemikiran yang intensional terkait strategi pengambilan barang oleh gudangmu secara keseluruhan.
Strategi pengambilan barang menggunakan zone picking adalah sebagai berikut.
1. Strategi Pengambilan Berbasis Alat Angkut
Strategi pertama zone picking adalah pengambilan berbasis alat angkut. Ini merupakan strategi yang relatif murah, mencakup peralatan seperti troli atau pallet jack listrik.
Strategi ini juga adaptif. Hal ini karena peralatan tidak harus mengikuti jalur yang telah ditentukan. Cara pengambilan barang dapat dengan mudah diubah.
Baca Juga: 7 Strategi Scale Up yang Bisa Diterapkan dalam Bisnis
2. Strategi Pengambilan Berbasis Konveyor
Strategi selanjutnya dari penerapan zone picking adalah pengambilan berbasis konveyor.
Konveyor merupakan sistem yang menggunakan ban berjalan dan memudahkan pemindahan SKU dalam jumlah besar melalui gudang. Namun, sistem berbasis konveyor mahal untuk diterapkan.
Perlu dicatat bahwa strategi terpopuler zone picking adalah pengambilan berbasis konveyor. Hal ini berdasarkan seberapa mudahnya bergerak melalui gudang.
Perusahaan yang tidak memiliki sumber daya untuk menerapkan sistem konveyor, dapat memilih sistem berbasis kendaraan untuk pendekatan pengambilan zona mereka.
3. Strategi Pengambilan Barang ke Orang
Strategi selanjutnya zone picking adalah pengambilan barang ke orang.
Strategi ini menggunakan peralatan seperti carousel dan sistem pengambilan robot yang dapat meningkatkan pengambilan barang secara signifikan.
Namun menerapkan strategi ini sangat mahal dan sulit untuk dikonfigurasi ulang jika bisnismu berubah.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Aplikasi Stok Barang untuk Bisnis Online
Mengetahui Manfaat Zone Picking: Kelebihan dan Kekurangannya
Dalam menentukan teknik pengambilan barang, tentu harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi gudangmu.
Apalagi zone picking adalah teknik pengambilan barang yang cukup kompleks karena membutuhkan alat angkut, kendaraan, hingga konveyor.
Jika kamu masih ragu dalam menggunakan teknik pengambilan barang ini, kamu bisa membandingkan kelebihan dan kekurangannya.
Hal ini agar kamu dapat melihat manfaat keseluruhan dari zone picking dan menjadikannya bahan pertimbangan.
Daftar kelebihan menggunakan zone picking adalah sebagai berikut.
- Mengurangi kemacetan
Dengan pekerja yang hanya beroperasi di zona tertentu, kemungkinan banyak orang berlalu-lalang di lorong yang sama akan jauh lebih kecil.
Ini tidak hanya mengurangi kekacauan dan waktu yang dibutuhkan untuk berjalan dari zona ke zona.
Teknik ini praktis menghilangkan kemungkinan pengambil barang menunda pekerjaan mereka karena lorong yang padat.
- Membuat operasi gudang besar lebih efisien
Jika kamu memiliki SKU dalam jumlah besar, teknik pengambilan barang ini akan memastikan barang bergerak lebih cepat ketimbang metode pengambilan tradisional.
Misalnya, jika kamu mengetahui SKU mana yang bergerak paling cepat, kamu dapat membaginya menjadi beberapa zona secara strategis untuk mempercepat pergerakannya.
- Karyawan bisa fokus pada beberapa SKU
Teknik ini membuat karyawan terkonsentrasi di zona tertentu. Ketimbang menghafal penempatan barang di seluruh gudang, ia bisa fokus pada beberapa SKU saja.
Ini tentu akan mempercepat pekerjaannya karena ia lebih paham tata letak barang di zonanya.
Selain kelebihan, teknik pengambilan barang ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Kekurangan zone picking adalah sebagai berikut.
- Pesanan multizona
Jika kamu mendapat pesanan multizona, tentu saja kamu harus menggabungkan semua barang pesanan pada tahap akhir.
Hal ini membutuhkan kolaborasi yang efektif antara tim pengambil barang.
- Kurang interaksi
Ada kemungkinan kamu melihat penurunan moral jika pengambil barang ditugaskan ke zona seorang diri.
Kurangnya interaksi manusia karena penerapan teknik ini, tidak ideal untuk membangun kekompakan tim.
Oleh karena itu, jika kamu memilih teknik ini, penting untuk menggabungkannya dengan strategi yang mendorong kolaborasi jarak jauh.
- Permintaan tidak konsisten per zona
Seiring berjalannya waktu, kamu mungkin menemukan bahwa permintaan per zona tidak konsisten. Ada zona yang permintaannya barangnya tinggi, ada yang tidak.
Ini pasti akan membuat beberapa pengambil barang sangat sibuk, sedangkan yang lain menunggu pekerjaan.
Baca Juga: Mengenal SERP, Ketahui Juga Mengenai Fungsi dan Tujuannya!
Itulah penjelasan singkat mengenai zone picking. Semoga informasi ini bermanfaat.