PO adalah singkatan dari purchase order yang artinya dokumen yang dibuat untuk menunjukkan barang yang ingin dibeli.
Dokumen purchase order biasanya berisi informasi mengenai jumlah dan jenis barang yang dipesan oleh pelanggan.
Hal ini meliputi nama merek, SKU, atau nomor model tertentu, harga per unit, tanggal pengiriman, lokasi pengiriman, alamat tagihan, hingga ketentuan pembayaran.
Dengan membuat purchase order, maka pelanggan telah berkomitmen untuk membeli barang/jasa sesuai kesepakatan dengan penjual.
Jadi, purchase order adalah bukti pemesanan barang dari penjual kepada pelanggan. Kemudian, barang tersebut dikirimkan di masa mendatang.
Sistem purchase order ini biasa diterapkan dalam bisnis. Berikut penjelasan mengenai purchase order.
Baca Juga: Apa Beda Kwitansi Dan Nota? Ini 3 Perbedaannya
Pengertian PO atau Pre Order
Dari sudut pandang penjual, purchase order adalah cara untuk menawarkan kredit kepada pembeli tanpa risiko, karena pembeli berkewajiban untuk membayar setelah produk atau layanan dikirimkan.
Sementara bagi pelanggan, sistem pemasaran ini menguntungkan karena mereka bisa memesan barang tanpa harus membayarnya segera.
Biasanya, purchase order digunakan oleh usaha kecil yang memesan barang dalam jumlah banyak.
Menurut laman Shopify, setiap purchase order memiliki nomor unik yang terkait dengannya sehingga membantu pembeli dan penjual melacak pengiriman dan pembayaran.
Baca Juga: 40+ Marketing Quotes Yang Bisa Jadi Ide Pemasaran Bisnismu
Format PO atau Pre Order
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, purchase order merupakan dokumen yang berisi informasi pembelian suatu barang.
Oleh sebab itu, purchase order memiliki format tersendiri dalam pembuatannya. Biasanya, format purchase order tergantung pada setiap perusahaan.
Namun, inilah format yang lazim digunakan dalam bisnis:
1. Nama Pembeli
Ketika pelanggan mengajukan pembelian barang melalui sistem PO, maka purchase order sudah terdapat nama pembeli.
Selain nama, juga berisi informasi lain, seperti nomor telepon pembeli dan alamatnya.
2. Tanggal Pembuatan
Tanggal pembuatan barang yang dipesan pelanggan harus transparan untuk kepentingan perusahaan. Jadi, penjual mengetahui kapan barang dipesan oleh pelanggan.
3. Nomor PO
Nomor purchase order digunakan untuk kepentingan data perusahaan, sehingga memudahkan mereka mengaudit penjualan.
Biasanya, nomor purchase order dibuat rangkap sebagai arsip dan untuk dikirimkan kepada penjual.
4. Detail Pemesanan
PO juga berisi informasi pemesanan secara rinci. Mulai dari jenis barang, warna, jumlah, ukuran, harga, dan informasi yang diperlukan.
5. Pengiriman
Dokumen purchase order juga harus disertai dengan informasi pengiriman karena ini merupakan bukti pembelian pelanggan.
Baca Juga: Corporate Branding: Definisi, Kelebihan, Dan Strateginya
Prosedur Pembuatan PO atau Pre Order
Selain memiliki format tersendiri, prosedur pembuatan PO juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Ada beberapa tahap pembuatan purchase order, antara lain:
1. Daftar Permintaan
Sebelum pembelian dilakukan, permintaan internal perlu dibuat dan disetujui. Setelah persetujuan diterima pada tahap ini dari tim terkait, maka proses pembuatan pesanan pembelian dapat dimulai.
2. Pembuatan Pesanan
Setelah permintaan disetujui, pembeli memulai komunikasi dengan vendor dan menyetujui spesifikasi barang dan jasa yang dibutuhkan, harga, dan persyaratan pengiriman lainnya.
Pesanan pembelian kemudian dibuat yang menyebutkan semua detail yang disepakati.
3. Konfirmasi/Persetujuan
Saat proses pesanan pembelian sedang berlangsung, vendor meninjau pesanan untuk memastikan semua detail telah didiskusikan.
Jika semuanya sudah siap, vendor menerima pesanan. Mereka juga dapat menolak pesanan jika ada perbedaan, atau menandai masalah apa pun.
4. Pengajuan
Karena salah satu tujuan mengikuti proses pesanan pembelian adalah untuk merampingkan pembelian, cara ini merupakan praktik yang baik bagi pembeli untuk mencatat atau mengajukan pesanan pembelian untuk referensi di masa mendatang.
5. Pengiriman
Sebagai langkah selanjutnya dari proses pemesanan pembelian, vendor kemudian akan mengirimkan barang dan pembeli bisa memverifikasi apakah kualitas dan spesifikasinya sesuai dengan yang dibahas.
Pemeriksaan kualitas ini membantu mengidentifikasi kekurangan apa pun sehingga vendor dapat segera diberi tahu.
6. Penutup
Ini adalah langkah terakhir dalam proses pemesanan pembelian. Setelah pembeli puas dengan pesanan, pesanan pembelian dikirim untuk penutupan.
Vendor lalu mengajukan faktur yang disetujui oleh tim keuangan pembeli. Setelah pembayaran diproses, pesanan ditutup untuk mengakhiri proses pesanan pembelian.
Baca Juga: Apa Itu COD? Berikut Pengertian Dan Faktanya
Keuntungan dan Kekurangan PO
Melansir SUMUP Business Guide, purchase order bagi pembeli berguna untuk melacak inventaris dan riwayat pembelian.
Ditambah lagi, pembeli bisa memesan barang terlebih dahulu tanpa harus langsung membayar.
Pengiriman dengan PO juga cenderung lebih cepat, karena purchase order membantu menjadwalkan pengiriman saat pembeli membutuhkannya.
Demikian pula untuk penjual, purchase order dapat membantu mereka untuk melacak inventaris, pesanan berulang, dan banyak lagi.
Selain itu, dokumentasi dengan purchase order akan mengikat pembeli untuk membayar setelah pesanan dipenuhi, sehingga memberikan ketenangan pikiran dan keamanan hukum kepada penjual.
Sementara dari segi kekurangannya, PO bisa menambah dokumen tidak perlu jika pembelian yang dilakukan berada dalam kuantitas kecil.
Baca Juga: 5 Perbedaan E-Business Dan E-Commerce, Ini Penjelasannya!
PO dalam Bisnis Online
Dalam bisnis online, istilah preorder juga banyak digunakan. Namun, artinya berubah dari purchase order menjadi pre order.
Jadi dalam transaksi jual beli online, arti PO adalah ketika pembeli harus menunggu barang untuk siap dikirim dalam beberapa jangka waktu tertentu.
Jika dalam bisnis konvensinal pembayaran PO dilakukan ketika barang selesai, PO pada bisnis online harus dibayar terlebih dahulu sebelum barang dikirimnkan.
Apabila pelanggan setuju untuk mengikuti sistem pre order, mereka harus membayar sesuai harga yang disepakati dengan penjual, kemudian barang baru akan dikirimkan sesuai estimasi pembuatan.
Dengan uang yang dibayarkan oleh pelanggan tersebut, penjual akan menggunakannya sebagai biaya produksi barang.
Jangka waktu yang paling umum dalam sistem penjualan PO adalah 7 hari. Namun, bisa lebih singkat atau pun sebaliknya.
Sistem penjualan PO ini mayoritas digunakan pada barang yang sulit didapatkan atau produk yang bersifat custom atau dibuat sesuai dengan permintaan pelanggan.
Bagi pelanggan, pre-order artinya adalah berkesempatan menjadi yang pertama mendapatkan barang langka, unik, dan berharga.
Sementara bagi penjual, ini adalah cara yang baik untuk mempromosikan koleksi produk di masa mendatang.
Selain itu, penjual juga akan terhindar dari kemungkinan penumpukan stok barang yang tak terjual.
Karena dengan mengikuti grafik PO, penjual dapat menyesuaikan stok untuk selalu memiliki jumlah barang yang tepat dan cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Nah, jika kamu ingin sukses berjualan online dengan sistem PO. Cobalah maksimalkan penggunaan media sosial untuk promosi produk.
Ciptakanlah ketegangan dengan memberi tahu pelanggan melalui berbagai platform, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter bahwa produk baru hanya akan tersedia dengan sistem pre-order.
Dengan begitu, hal ini akan menarik perhatian banyak orang ke toko online kamu.
Jangan lupa untuk memberikan instruksi yang jelas tentang cara pemesanan sehingga pelanggan tak bingung.
Gunakan label khusus dan deskripsi singkat untuk barang yang dijual dengan sistem PO dan tentukan perkiraan periode pengiriman.
Baca Juga: 7 Aplikasi Untuk Bisnis Online Wajib Kamu Install!
Itulah pengertian PO dalam bisnis. Semoga sistem ini bisa menjadi strategi kamu dalam menjalankan bisnis, ya!
Sumber:
- https://www.shopify.co.id/encyclopedia/purchase-order
- https://corporatefinanceinstitute.com/resources/accounting/purchase-order/