Kini, kamu tidak perlu mempelajari coding untuk mengelola website. Kamu hanya perlu menguasai cara menggunakan CMS untuk membangun situs bisnismu sendiri!
Dahulu, membangun website terlihat rumit dan membutuhkan kemampuan coding yang mumpuni. Sebuah bisnis sering dikaitkan dengan kumpulan kode yang tak bisa dipahami oleh orang awam.
Namun, siapa sangka kini mengelola website bisa dilakukan dengan praktis dan cepat. Kamu bahkan tidak perlu menguasai coding untuk bisa membangun website sendiri. Ditambah lagi, situs ini jadi salah satu media pemasaran yang bagus untuk bisnis.
Perkembangan bisnis digital diikutin dengan penguasaan teknologi yang semakin baik. Penggunaan website dinilai sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan fungsi digital marketing.
Maka dari itu, tak aneh jika kini banyak bisnis yang membutuhkan website sendiri. Apalagi, kamu juga bisa melakukan transaksi secara langsung di dalam website. Hal ini makin memudahkan para pebisnis dalam berinteraksi dengan pelanggannya.
Untuk mengelola website dan seluruh konten di dalamnya, dibutuhkan semua sistem yang dinamakan sebagai Content Management System. Apa itu dan bagaimana cara menggunakan CMS?
Baca Juga: 5 Cara Melihat Traffic Website yang Berguna Bagi Bisnismu
Definisi Cara Menggunakan CMS
Menurut Kinsta, Content Management System atau sering disingkat CMS, adalah perangkat lunak yang membantu pengguna membuat, mengelola, dan memodifikasi konten di situs web tanpa perlu pengetahuan teknis khusus.
Sementara itu, menurut Tech Target CMS adalah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, berkolaborasi, mempublikasikan dan menyimpan konten digital.
CMS biasanya digunakan untuk Enterprise Content Management (ECM) dan Web Content Management (WCM).
Dalam bahasa yang lebih sederhana, CMS adalah alat yang membantumu untuk membangun situs web tanpa perlu menggunakan pengkodean atau coding.
CMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, dan mempublikasikan konten dari mana saja dan kapan saja.
Penggunaan CMS tidak perlu diinstal pada komputer pribadi pengguna, melainkan cukup diakses menggunakan browser.
Baca Juga: 6 Manfaat Framework dalam Pengembangan Website atau Aplikasi
Bagaimana Cara Kerja CMS?
CMS menyediakan tampilan antarmuka pengguna dengan adanya berbagai alat untuk membuat, mengedit, dan mempublikasikan konten web tanpa perlu menulis kode dari awal.
CMS memiliki dua komponen, yaitu Content Management Application (CMA) dan Content Delivery Application (CDA).
CMA adalah antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna untuk merancang, membuat, memodifikasi dan menghapus konten dari situs web tanpa menggunakan HTML.
Komponen CDA menyediakan layanan back-end yang mendukung manajemen dan pengiriman konten setelah pengguna membuatnya di CMA.
Baca Juga: Pilihan CMS Toko Online untuk Kelola Bisnis, Menarik!
Tujuan CMS
Dilansir dari Tech Terms, Tujuan dari CMS adalah untuk menyediakan antarmuka pengguna yang intuitif untuk membangun dan memodifikasi konten halaman web.
Setiap CMS juga menyediakan alat penerbitan web yang memungkinkan satu atau lebih pengguna untuk mempublikasikan pembaruan secara langsung.
Fitur editor ini disebut CMA, sedangkan alat penerbitan atau publikasi disebut CDA. Kedua komponen ini terintegrasi bersama dalam CMS untuk memudahkah proses pengembangan web.
CMS tersedia sebagai aplikasi yang dapat diinstal atau berbasis web. Program perangkat lunak CMS seperti Adobe Contribute, sebagian besar telah digantikan oleh CMS berbasis web.
Kebanyakan pengguna lebih menyukai CMS berbasis web, sebab dapat menyederhanakan proses pembaruan situs web.
Selain itu, sebagian besar CMS berbasis web diperbarui secara otomatis, sehingga memastikan semua pengguna memiliki alat terbaru untuk mengelola konten mereka.
Beberapa alat CMS bisa digunakan secara gratis. Namun, ada juga CMS yang memerlukan biaya bulanan. Banyak CMS menyediakan komponen dasar gratis, tetapi mengenakan biaya untuk template premium, hosting web, nama domain khusus, atau fitur lainnya.
Baca Juga: Perbedaan Landing Page dan Website yang Perlu Diketahui
Manfaat Menggunakan CMS
ada sejumlah manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menggunakan CMS untuk mengelola website, yaitu:
- Mudah digunakan: tampilan antarmuka pengguna berupa grafis yang mudah digunakan, bahkan pengguna yang memiliki pengetahuan terbatas tentang CMS juga dapat menggunakannya dengan mudah.
- Kemudahan mencari informasi: fungsi pencarian memungkinkan pengguna untuk memasukkan apa yang mereka cari dan memiliki daftar item yang bisa diakses.
- Kemudahan mengelola konten: tidak hanya membuat konten yang mudah, tetapi juga menghapus konten. CMS memudahkanmu untuk membatalkan publikasi konten untuk menjaga situs web tetap up to date.
- Dapat diakses dari mana saja: CMS dapat berbasis cloud atau di tempat, tetapi pengguna dapat mengakses konten dari mana saja dengan perangkat yang terhubung ke internet.
- Memungkinkan beberapa pengguna: CMS memudahkan untuk mengelola izin publikasi bersama beberapa pengguna.
- Pembaruan konten yang instan: CMS memungkinkan pengguna untuk mengelola dan memperbarui konten secara real time.
- Pengembangan yang mudah: CMS memudahkan bisnis untuk menambahkan halaman web baru saat bisnis tengah tumbuh tanpa perlu pengembang.
- Mudah diperbarui: tim pengembangan atau pengelola CMS dapat meluncurkan pembaruan hanya dengan beberapa klik.
Baca Juga: 10 Kata-kata Promosi Baju Menarik, Bikin Penjualanmu Naik!
Bagaimana Cara Menggunakan CMS?
Ada beberapa CMS populer yang bisa kamu gunakan untuk membangun website. Misalnya seperti WordPress, Joomla!, Drupal, Typo3, Serendipity, Dotclear, Blogspot, dan Chamilo.
Kemudian, ada beberapa cara menggunakan CMS yang mudah untuk pemula, yaitu:
1. Tentukan Jenis Website yang Akan Kamu Buat
Hal pertama yang perlu kamu siapkan adalah menentukan jenis website yang akan kamu buat. Sebab, pemilihan CMS nantinya juga bergantung pada jenis website.
Setidaknya, ada beberapa jenis website yang umum digunakan seperti website pribadi, website perusahaan, dan website lembaga atau organisasi.
2. Tentukan Gambaran Isi Website
Setelah menentukan jenis website yang akan kamu buat, selanjutnya cobalah membuat gambaran isi website tersebut.
Sebagai contoh, kamu bisa membuat sketsa tata letak website mulai dari judul web, informasi yang ditampilkan, variasi warna, dan komponen grafis apa saja yang akan muncul.
3. Pilih Nama Domain
Membangun website ibarat membangun rumah. Kamu perlu mengetahui dimana rumahmu berada dan alamat lengkapnya agar mudah ditemukan oleh orang lain.
Nama domain berperan sebagai alamat dari website yang bisa ditemukan oleh pengguna. Contoh nama domain adalah www.store.orami.com, yang bisa kamu pilih sesuai keinginan.
4. Pilih CMS yang Akan Digunakan
Jenis CMS yang akan digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan website. Jika ingin membangun website untuk komersil, gunakan CMS OpenCart.
Jika ingin memiliki website pribadi, maka gunakan WordPress. Jika ingin membuat website lembaga atau organisasi, kamu bisa menggunakan Drupal atau Joomla.
4. Install CMS
Setelah menentukan jenis CMS, selanjutnya kamu bisa memasang CMS menggunakan Softaculous Auto Installer pada hosting.
Baca Juga: 5 Cara Mencari Kata Kunci yang Tepat Untuk Blog
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang cara menggunakan CMS yang bisa kamu coba untuk mengembangkan website bisnismu sendiri.