Apa itu cash and carry?
Istilah cash and carry mungkin cukup asing di telinga. Namun dalam dunia bisnis, istilah ini seringkali ditemui.
Bagi kamu yang belum tahu, cash and carry adalah model bisnis yang telah lama muncul. Tepatnya, sudah ada sejak tahun 1900-an.
Cash and carry merupakan sistem jual beli yang dilakukan dengan pembayaran uang tunai. Barulah konsumen dapat memeroleh barang atau jasa yang mereka inginkan.
Ini termasuk dalam metode perdagangan tradisional. Di mana transaksi digital belum hadir dan tidak banyak dilakukan oleh masyarakat.
Meski di tengah kemajuan teknologi saat ini, metode cash and carry atau perdagangan tunai masih banyak dilakukan penjual dan pembeli.
Baca Juga: Rumus Perhitungan Cash to Cash Cycle untuk Operasional, Catat!
Cara Kerja Cash and Carry
Cara kerja cash and carry dalam perdagangan sangatlah sederhana. Seperti pada transaksi tradisional lainnya yang menggunakan uang tunai sebagai metode pembayarannya.
Jadi, penjual menerima uang tunai yang dibayarkan oleh pembeli. Barulah pembeli bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan.
Walaupun saat ini kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi telah bergeser menjadi serba digital, akan tetapi metode perdagangan dengan uang tunai masih banyak dilakukan oleh penjual dan pembeli.
Namun kini, perdagangan dengan uang tunai biasanya juga dikombinasikan dengan metode pembayaran cashless.
Biasanya, hal tersebut dilakukan apabila pembeli harus berbelanja banyak barang sekaligus sehingga nominal uang yang harus dibayarkan sangat besar.
Nah, untuk mempermudah transaksi jual beli tersebut pembeli diperbolehkan untuk melakukan pembayaran online.
Misalnya dengan cara transfer antar rekening, menggunakan QRIS, e-wallet, dan jenis pembayaran non-tunai lainnya.
Baca Juga: Definisi Free Cash Flow dan Fungsinya dalam Bisnis
Keuntungan Transaksi Cash and Carry
Diterapkannya metode pembayaran tunai oleh pemilik toko bukan dilakukan tanpa alasan.
Justru, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika bisnis kamu menggunakan metode pembayaran ini, di antaranya:
1. Lebih Universal
Metode pembayaran dengan uang tunai tentu saja jauh lebih umum dibandingkan dengan transaksi cashless.
Apalagi, jika transaksinya dilakukan di desa atau wilayah yang jauh dari perkotaan.
Sebagian besar masyarakat pasti masih menggunakan metode tradisional dalam melakukan jual beli dengan uang tunai sebagai alat pembayarannya.
Dengan menerapkan metode ini, bisnis kamu pun bisa menerima pembeli dari kalangan mana pun.
2. Transaksi Tidak Terbatas
Keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dari perdagangan menggunakan metode uang tunai, yakni tidak adanya batasan transaksi.
Pembeli bisa melakukan transaksi sebanyak apapun dengan uang mereka. Lain halnya dengan pembayaran digital yang biasanya dibatasi setiap transaksi.
Misalnya e-wallet yang hanya memiliki limit tertentu setiap melakukan pembayaran. Begitu juga dengan transfer bank, umumnya ada batasan jumlah uang yang ditransaksikan.
3. Tidak Dikenai Biaya Tambahan
Ketika melakukan transaksi menggunakan metode tradisional seperti dengan uang tunai sebagai alat pembayarannya, pihak pembeli dan penjual tidak akan dikenai biaya.
Jumlah uang yang mereka terima itulah keseluruhan hasil penjualan. Tanpa potongan biaya lainnya yang biasanya diberlakukan dalam metode pembayaran online.
Contohnya pada pembayaran dengan transfer, biasanya pihak pengirim akan dikenai biaya administrasi jika rekening tujuan berbeda dari jenis bank miliknya.
Tentu saja, hal itu membuat pembeli mengeluarkan uang lebih selama proses transaksi.
Sebab, ada biaya tambahan yang harus dibebankan kepada pihak ketiga sebagai penyedia layanan pembayaran.
Baca Juga: Cashless Society: Keuntungan dan Tantangannya untuk Masa Depan Ekonomi Indonesia
Transaksi Kredit dalam Cash and Carry
Selain transaksi tunai, metode cash and carry juga bisa dilakukan secara kredit. Dalam hal ini, pembeli bisa menggunakan kartu kredit dalam memproses pembayarannya kepada penjual.
Secara umum, proses pembelian dengan metode kredit ini tidak memiliki dampak apapun bagi penjual.
Kamu yang berperan sebagai penjual tetap akan memeroleh pembayaran di muka, urusan angsuran atau cicilan yang harus dibayarkan pembeli menjadi tanggung jawab mereka dengan pihak ketiga sang penyedia kredit.
Justru dengan adanya kartu kredit, penjual memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan usaha.
Sebab, konsumen yang mungkin saja belum memiliki dana tetap bisa melakukan pembelian dengan adanya pinjaman atau kredit tersebut.
Baca Juga: Cash Flow Adalah Ringkasan Pemasukan dan Pengeluaran Perusahaan
Kelebihan Transaksi Secara Kredit
Bagi penjual yang menggunakan sistem cash and carry dan memperbolehkan transaksi secara kredit, bisa mendapatkan beberapa keuntungan seperti:
1. Mudah Dilakukan
Metode pembayaran yang didukung oleh kartu kredit akan mudah dilakukan.
Pembeli hanya perlu menyerahkan kartu kredit untuk diproses menggunakan mesin EDC.
Kemudian, memasukkan jumlah nominal pembayaran, menuliskan PIN, dan transaksi bisa diselesaikan secara cepat.
Dengan segala kepraktisannya tersebut, membuat sang pemilik kartu kredit untuk leluasa dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Bisa Digunakan Siapa Saja
Penggunaan transaksi kredit ini pun bisa digunakan oleh siapa saja. Asalkan, mereka memenuhi ketentuan dan syarat dari pihak peminjam kredit.
Biasanya, setiap organisasi yang mengeluarkan kartu kredit untuk keperluan transaksi akan memiliki peraturannya tersendiri.
Jadi, kartu kredit satu dan yang lainnya juga dapat memiliki keuntungan berbeda.
3. Meningkatkan Keuntungan
Bagi pemilik usaha yang menyediakan metode pembayaran kredit, tentunya akan sangat diuntungkan.
Pasalnya, mereka bisa menerima penjualan dari banyak pembeli sekaligus. Dengan pembayaran di muka dari pihak pemiliki kartu kredit.
Jadi, kamu tetap dapat memeroleh keuntungan bisnis meskipun pembeli membayarnya secara angsuran.
Sebagai penjual, kamu bahkan tidak terkena dampak ini, lho. Jumlah pembayaran yang masuk tetap akan sesuai dengan nominal pembelian.
Hanya pihak pembeli yang menggunakan kartu kreditlah, yang akan berurusan dengan angsuran atau cicilan pembayaran.
4. Praktis dan Nyaman
Pembayaran non-tunai yang dilakukan menggunakan kartu kredit ini tentunya sangat praktis dan nyaman.
Pemilik kartu kredit bisa melakukan transaksi apapun di toko mana saja. Asalkan pihak penjual menerima pembayaran dengan kartu kredit ini.
Meski begitu, kartu kredit biasanya memiliki limit atau batasan transaksi. Hal ini tergantung ketentuan yang diberikan oleh penerima kredit kepada nasabah.
5. Menguntungkan Penggunanya
Selain memudahkan proses transaksi, kartu kredit yang digunakan juga bisa membuat sang pemilik lebih untung. Mengapa demikian?
Hal ini karena penyedia kredit biasanya akan memberikan rewards berupa poin atau promosi menarik lainnya ketika peminjam melakukan transaksi.
Tentunya, hal seperti ini akan sangat menggiurkan para pemegang kartu kredit. Jadi, mereka terdorong untuk melakukan transaksi secara kredit.
Meski demikian, kartu kredit harus digunakan dengan bijak oleh pemiliknya. Pastikan untuk mengetahui batas dan kemampuan bayar saat melakukan transaksi dengan pembayaran cicilan.
Jangan sampai angsuran membengkak dan tidak sanggup membayarnya.
Sebab, keterlambatan pembayaran kredit biasanya akan dikenai bunga. Itu artinya, jumlah uang yang dibayarkan akan semakin besar berdasarkan denda keterlambatan pelunasannya.
Kini, kamu sudah semakin paham dengan cash and carry, bukan? Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan kamu, ya.