Istilah wave picking erat kaitannya dengan pergudangan.
Ini merupakan salah satu teknik pengambilan barang yang bisa diterapkan pada sistem pergudangan.
Selain wave picking, ada dua teknik pengambilan barang lainnya, yaitu zone picking dan batch picking.
Jika kamu menjalankan bisnis yang juga mengoperasikan gudang, kamu bisa memilih satu dari tiga pilihan teknik pengambilan barang ini.
Tentunya kamu harus memilih yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu ketika menjatuhkan pilihan.
Namun apakah wave picking merupakan teknik pengambilan barang yang tepat untuk bisnismu? Mari simak penjelasannya lebih lanjut di artikel ini.
Baca Juga: Tips dan Contoh Iklan Bisnis Perusahaan yang Bisa Kamu Tiru
Pengertian Wave Picking
Wave picking dikenal pula sebagai cluster picking.
Mengutip dari Netsuite, wave picking adalah satu dari beberapa sistem pengambilan barang di gudang untuk meningkatkan efisiensi.
Wave picking melibatkan pelepasan pesanan khusus ke lantai gudang untuk pemenuhan berdasarkan faktor umum.
Misalnya, tanggal pengiriman, barang serupa, zona gudang, dan sebagainya.
Cara kerjanya bukanlah menjadwalkan sejumlah karyawan pengambil barang pada tiap shift, kemudian berharap pesanan mengalir sesuai jadwal. Ini tidak mungkin, karena pesanan bisa datang kapan saja.
Wave picking justru membantu tim untuk memenuhi komitmen tertentu. Misalnya, memenuhi sejumlah pesanan pada tiap shift atau memenuhi tenggat waktu pengiriman.
Untuk melakukannya, wave picking berfokus pada saat pesanan diambil. Manajemen menyelaraskan interval pengambilan pendek atau gelombang.
Interval ini disesuaikan dengan variabel gudang lainnya, seperti rencana transportasi atau jadwal keberangkatan.
Hasilnya, pesanan dikelompokkan kemudian diambil, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.
Dengan demikian, kamu menerapkan efisiensi terutama dengan mengurangi atau menghilangkan waktu tunggu pengambil barang.
Dengan kata lain, wave picking mungkin tidak dijadwalkan sampai semua pesanan hingga tenggat waktu tertentu telah masuk.
Jadi, pengambil barang tidak perlu menghabiskan waktu menunggu instruksi.
Baca Juga: Pahami Exposure, Ini 3 Maknanya dalam Investasi dan Bisnis
Jika penjelasan di atas masih membingungkan, mari kita simulasikan wave picking dengan sebuah contoh.
Seorang karyawan pengambil barang di gudang akan menerima daftar pengambilan pesanan yang perlu diambil, kemudian dikirim ke bagian pengepakan.
Ketimbang berjalan bolak-balik untuk mengambil barang satu per satu, barang dikelompokkan bersama berdasarkan kriteria tertentu.
Kriteria ini bisa berupa zona lokasinya, prioritas pengiriman, atau bahkan berdasarkan pengangkut yang akan mengangkut barang.
Kemudian, karyawan pengambil barang menggunakan troli atau keranjang untuk pergi mengumpulkan barang-barang dalam satu perjalanan.
Setelah selesai, mereka mengirim setiap kelompok barang untuk dikemas dan dikirim. Ini membuat pesanan tetap teratur dan diproses lebih cepat.
Selain itu, teknik pengambilan barang ini sangat mengurangi stres akibat berjalan mengelilingi gudang sepanjang hari.
Wave picking dapat digunakan dalam operasi pemenuhan pesanan volume tinggi dan rendah. Ketika volume pesanan sedang rendah, teknik ini sangat bagus untuk mengurangi perjalanan bolak-balik setiap karyawan.
Adapun ketika volume pesanan sedang besar, teknik ini membantu mengimbangi waktu henti. Selain itu, mengurangi jumlah orang yang dibutuhkan untuk bekerja selama periode yang lebih lambat.
Namun, ada beberapa kasus yang membuat wave picking tidak disarankan. Khususnya ketika barang harus segera dikemas dan dikirim segera setelah pesanan diterima.
Baca Juga: Jenis-Jenis Persediaan di Gudang untuk Menunjang Bisnis
Apakah Teknik Wave Picking Efisien?
Pertanyaannya kemudian, apakah teknik wave picking efisien untuk sistem pergudanganmu?
Mengutip dari SKUVault, wave picking merupakan salah satu cara gudang modern meningkatkan efisiensi dan akurasi.
Teknik pengambilan barang ini dapat mengurangi kesalahan, mengurangi biaya tenaga kerja, dan meminimalkan pengembalian.
Namun, ini hanya berfungsi jika ada sistem manajemen inventaris yang kuat yang terintegrasi dengan operasi gudang.
Jika kamu masih ragu mau menggunakan teknik ini atau tidak, kamu bisa melihat perbandingan kelebihan dan kekurangannya.
Berikut ini adalah kelebihan dari teknik wave picking:
- Pengiriman tepat waktu. Hal ini karena teknik ini mempertimbangkan jadwal pengiriman dan sumber daya yang tersedia. Gelombang dilepaskan atau dieksekusi dengan perkiraan waktu tunggu sebelum pengirim atau pengangkut berangkat.
- Mengurangi kemacetan. Ketika gelombang terbentuk, lokasi produk, sumber daya tenaga kerja, dan peralatan dipertimbangkan. Hal ini untuk memastikan bahwa alokasi tenaga kerja dan peralatan yang berlebihan pada satu lorong tidak terjadi. Operasional gudang pun bebas dari kemacetan.
- Pengurangan biaya. Alasan mengapa wave picking perlu mengumpulkan pesanan serupa, yaitu agar dapat mengurangi jumlah perjalanan pengambil barang. Memilih beberapa barang per SKU atau memilih barang yang berdekatan dapat mengurangi waktu perjalanan secara signifikan. Dengan kata lain, mengurangi biaya.
- Peningkatan akurasi. Dalam kasus wave picking yang dikombinasikan dengan pengambilan zone picking dan batch picking, memungkinkan pemeriksaan ulang pada kode dan kuantitas produk. Pengambilan dan penyortiran merupakan proses terpisah ketika zone picking dan batch picking digunakan, sehingga meningkatkan akurasi.
- Cocok untuk barang segar. Hal ini karena pesanan diambil tepat pada waktunya sebelum pengiriman, barang segar seperti bahan makanan, dapat memiliki waktu menganggur yang lebih sedikit. Ini berlaku juga untuk barang yang butuh keamanan tinggi.
Teknik pengambilan barang ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Berikut ini daftar kelemahannya:
- Ada potensi waktu henti. Jika tenaga kerja tidak terdistribusi secara merata dalam wave picking, waktu henti dapat berpotensi terjadi. Teknik ini harus dieksekusi secara berurutan. Karyawan harus menunggu gelombang saat ini selesai sebelum melanjutkan ke gelombang berikutnya.
- Tidak mengakomodasi pilihan darurat. Setelah gelombang terbentuk dan dieksekusi, sulit untuk mengakomodasi pengambilan darurat, prioritas tinggi, atau pesanan same day tanpa menggunakan proses manual.
Baca Juga: 11 Teknik Closing yang Bisa Diterapkan dalam Bisnis
Strategi Wave Picking
Kini kita beranjak pada topik bahasan strategi wave picking. Meski konsepnya sederhana, pelaksanaan wave picking dapat menjadi rumit.
Hal ini karena teknik ini memerlukan upaya kolaboratif karyawan di gudang yang melakukan order fulfillment.
Mulai dari penerimaan, pengepakan, pengiriman, hingga koordinasi dengan perusahaan pengangkutan.
Oleh karena itu, wave picking paling efektif bila dilihat dalam tiga langkah proses. Langkah-langkah tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Pre-wave Picking
Sebelum wave picking dilakukan, pekerjaan yang perlu dilakukan adalah menjadwalkan gelombang menurut variabel tertentu.
Sebagai proses bisnis, pengambilan barang harus dikelompokkan dan dijadwalkan secara logis.
Pengelompokan berdasarkan waktu pengiriman, misalnya. Harus ada waktu tenggang yang cukup untuk mengambil pesanan dan mengemasnya sebelum waktu keberangkatan yang dijadwalkan mitra pengiriman.
Perencanaan ini jauh lebih mudah dengan bantuan warehouse management system (WMS).
WMS dapat memperhitungkan semua variabel yang diperlukan untuk membuat jadwal pengambilan optimal. Jika dilakukan secara manual, akan sangat melelahkan dan memakan waktu.
Baca Juga: Mengenal Warehouse, Punya Peran Penting untuk Bisnis
2. Performing Wave Picking
Pada langkah kedua ini, wave picking dilakukan. Pelaksanaannya dibuat lebih efisien dengan teknologi seperti alat pemindai portabel yang menyediakan daftar pengambilan digital.
Karyawan pengambil barang pun langsung ke lokasi produk, tidak perlu lagi mencetak kertas daftar pesanan.
Teknologi ini dapat dihubungkan ke WMS dan memetakan rute pengambilan yang optimal sambil melacak setiap langkah dari proses pengambilan.
Berikut ini cara kerja karyawan pengambil barang dengan menggunakan perangkat ini:
- Karyawan menerima daftar pesanan untuk 4-12 pesanan per gelombang.
- Karyawan menggunakan troli dengan kantong atau sekat yang banyak untuk memisahkan pesanan.
- Karyawan dikirim ke setiap lokasi penyimpanan secara berurutan dan alat pemindai portabel memberi informasi SKU serta kuantitas yang harus dipilih.
- Karyawan menarik produk yang ditunjuk dan memindai barcode untuk mengonfirmasi pengambilan.
- Karyawan menempatkan produk di kantong atau sekat yang sesuai dan memindai barcode wadah untuk mengonfirmasi. Ia juga dapat memasukkan jumlah pada perangkat seluler.
- Karyawan kemudian diarahkan ke pengambilan barang berikutnya dan proses berulang sampai semua pesanan selesai.
3. Post-wave Picking
Tahap ini terjadi setelah semua barang sudah diambil. Sering kali, pesanan disimpan di tempat terpisah saat diambil. Alat pemindai dan wadah terpisah dapat mempermudah hal ini.
Namun jika pesanan tidak dipisahkan, produk harus diatur agar bisa disortir dan dikemas untuk pengiriman.
Penjadwalan wave picking harus memberikan waktu untuk langkah penyortiran dan pengemasan tambahan jika perlu. Akhirnya, pesanan dimuat dan dikirim.
Baca Juga: 7 Cara Menggunakan Kartu Debit untuk Belanja Online
Itulah penjelasan singkat mengenai wave picking. Bagaimana, tertarik menggunakan teknik pengambilan barang ini?