Sebagai pengusaha, apakah kamu tahu ISO dan manfaatnya bagi bisnis? Jika belum, maka simak penjelasannya di bawah ini.
Kepanjangan ISO adalah International Organization for Standardization. Perusahaan harus memastikan setiap jenis produk yang dibuat mempertahankan kualitas secara menyeluruh.
Tujuannya, menjaga kepuasan pelanggan itu sendiri. Terutama perusahaan yang memproduksi sebuah produk yang kompleks seperti kendaraan.
Harus adanya jaminan kualitas, terutama dalam produk seperti kendaraan yang memiliki komponen lebih banyak dan membuatnya lebih rumit untuk memastikan kualitasnya.
Dalam hal ini, perannya sangat penting untuk memastikan setiap kualitas dari produk itu sendiri. Perusahaan juga membuat aturan dasar sebagai indikator dari turunan ISO.
Itu sebabnya, produsen harus verifikasi setiap produk yang dikeluarkan sesuai ISO dan memiliki fungsi yang baik sesuai standar.
Untuk memulai pembahasan kali ini, mari kita mulai dengan membahas pengertiannya terlebih dahulu.
Baca Juga: Good Manufacturing Practices adalah Standar Kualitas Manufaktur
Pengertian dan Manfaatnya ISO
Seperti yang telah disebutkan di atas, kepanjangannya itu sendiri adalah Internationan Organization for Stadardization.
Dilansir dari website ISO, merupakan badan non-pemerintahan yang terdiri dari 160 negara sebagai anggotanya.
ISO ini yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar untuk berbagai industri dan mempertahankan kualitas, keamanan dan efisiensi.
Pada dasarnya, tidak ada paksaan untuk setiap perusahaan mematuhi standar dari ISO.
Namun, sudah bisa dipastikan setiap perusahaan akan memilih distributor yang terdaftar dan terverifikasi ISO.
Hal ini untuk memastikan setiap barang yang diproduksi menggunakan bahan pokok yang sesuai standar keamanan, kualitas dan menghasilkan barang yang efisien, efektif dan tepat guna.
ISO merupakan organisasi yang dapat memberikan spesifikasi setiap barang yang kualitasnya terjamin dan berstandar kelas dunia.
Setiap perusahaan yang terverifikasi akan mendapatkan peluang untuk memenangkana persaingan pasar global karena dapat memberikan kualitas produk dan bermanfaat bagi konsumen.
Dari penjelasan di atas, standarisasi sangat penting dan memiliki manfaatnya. Berikut ini adalah daftar dari manfaatnya dalam bisnis, yaitu:
- Standar dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan karena hal ini penting untuk membuat produk perusahaan bersaing di pasar global.
- Manfaat kedua, yaitu dapat mengoptimalkan kinerja karyawan. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi serta peraturan yang bermutu sesuai standar dan dapat membuat perusahaan menjadi optimal dan efisien.
- Dapat meningkatkan citra perusahaan sehingga perusahaan dapat memiliki pandangan baik di mata konsumen. Sertifikat yang didapat juga dapat membuat nilai perusahaan menjadi lebih positif lagi.
- Standar yang didapat juga bisa mencegah pemborosan. Umumnya perusahaan selalu menghadapi masalah dalam produksi, terutama terkait dengan keuangan. Dengan adanya standarisasi ini permasalahan tersebut tidak akan terjadi karena adanya standar yang dapat mengantisipasi hal tersebut.
Dari keempat manfaat tersebut, kamu sebagai pengusaha tentu sadar betul pentingnya standarisasi. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi banyak aspek lainnya.
Baca Juga: Ini 5 Perbedaan Supplier dan Distributor, Jangan Tertukar ya!
Jenis-Jenis ISO
Terdapat beberapa jenis ISO dengan jenis standar yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam setiap industri berbeda dalam persaingan global.
Beberapa jenis-jenisnya ini wajib kamu pahami, terutama bagi kamu yang memiliki produk bisnis dan mendaftarkan produknya untuk distandarisasi.
Di Indonesia sendiri, beberapa jenis-jenis standarisasi yang sudah digunakan yaitu:
1. ISO 9001
Jenis pertama merupakan standar untuk industri manufaktur. Standarisasi ini membantu untuk menginspirasi prusahaan untuk menemukan cara efektif dalam menyelesaikan masalah kualitas produksi.
Standar ini membantu sebuah bisnsi untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan dan meningkatkan sistem yang memenuhi kebutuhan pelanggan tertulis. Misalnya, standar keamanan, efesien produksi, spesifikasi dimensi, dan fungsional.
Terdaftar dalam standar ini memberikan kecenderungan mengurangi kesalahan serta dapa mengurangi pemborosan.
Perusahaan yang menggunakan standar ini dapat meningkatkan kepuasaan dan mengurangi biaya dan memungkinkan persaingan.
2. ISO/IEC 17025
Standar jenis ini dapat digunakan oleh perusahaan yang memiliki persyarat sebagai lembaga pengujian seperti misal laboratorium.
ISO/IEC 17025 membuat laboratorium dapat menunjukan kegiatan yang dilakukan sangat kompeten dan menghasilkan sesuatu yang valid. Dengan begitu, hal ini pada meningkatkan kepercayaan pada pekerja dan peneliti di dalamnya.
Selain ini, standar ini juga dapat membantu membantu memfasilitasi kerjasama antara laboratorium dan badan-badan lain serta dapat menyalurkan hasil yang ditemukan untuk lebih luas lagi.
Selain itu, laporan pengujian dan sertifikat yang dikeluarkan dapat diterima dari satu negara ke negara lain tanpa harus melakukan pengujian lebih lanjut.
Baca Juga: 9 Perbedaan Distributor dan Agen, Sudah Tahu?
3. ISO 28000
Standar ini merupakan standar internasional yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Keamanan untuk rantai pasok atau supply chain.
Standar ini menentukan aspek-aspek yang dapat membantu sebuah organisasi menilai ancaman dan mengelola ancaman tersebut saat muncul dalam sistem supply chain.
Dengan standar ini, organisasi dapat menentukan apa langkah-langkah keamanan yang tepat dan langkah yang dapat melindungi properti atau aset organisasi dari berbagai ancaman.
4. ISO 50001
Standari ini merupakan standar internasional yang menetapkan persyaratan bagi organisasi untuk mengembangkan, memberikan implementasi serta meningkatkan Sistem Manajemen Energi.
Standar ini juga memungkinkan organisasi untuk mengikuti kerangka kerja yang spesifik yang dapat membantu sebuah organisasi mencapai peningkatan berkelanjutan dalam hal kinerja energi, efisiensi, penggunaan dan konsumsi.
Dengan begitu, perusahaan memiliki kerangka kerja yang dapat menetapkan pengukuran, dokumen dan laporan yang memungkinkan organisasi untuk memantau kemajuan proses dan memantai karyawan agar lebih baik lagi.
5. ISO 14001
Standar ini merupakan standar internasional yang diakui secara luas untuk menetapkan persyaratan organisasi yang berniat meningkatkan kinerja lingkungan dan meningkatkan efisinsi operasional.
Kerangka kerja standar ini dapat membantu organisasi mengelola proses jangka pendek dan jangka panjang melalui menggunaan Sumber Daya yang efisien dan dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencari Supplier? Simak 8 Tipsnya
6. ISO 22000
Standar internasional ini menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini dibentuk tahun 2005 dan berlaku untuk semua organisasi yang terlibat dalam rantai makanan yang tujuannya untuk memastikan keamanan pangan.
Standar ini juga menjelaskan kerangka kerja untuk menyelaraskan bagian dari rantai pasokan makanan dari produsen ke konsumen serta membantu untuk mengurangi bahaya pangan dan mengendalikan risiko atau mencegah kontaminasi.
7. ISO/IEC 27001
Standar ini menetapkakan spesifikasi untuk sistem manajemen keamanan informasi.
Pendekatan yang digunakan dapat membantu organisasi mengelola keamanan informasi dengan menangani manusia, proses dan teknologi.
Standar ini merupakan kerangka kerja yang membantu organisasi membangun, menerapkan, mengoperasikan, memantau, memelihara, meninjau dan meningkatkan terus sistem manajemen keamanan informasi.
8. ISO TS 16949
Standar terakhir ISO TS 16949 adalah persyaratan sistem kualitas umum yang dikembangkan industri otomotif AS, Jerman, Prancis dan Italia.
Standar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan memastikan integritas pasokan ke dalam industri.
Persyaratan ini berlaku untuk organisasi apapun yang memproduksi komponen, rakitan dan suku cadang industri otomotif.
Baca Juga: 9 Indikator Kepuasan Kerja dan Cara Meningkatkannya
Itulah pengertian ISO serta jenis dan manfaatnya untuk bisnis. Semoga penjelasan di atas membantu kamu memahami standarisasi dalam bisnis untuk mempertahankan kualitas dari produk itu sendiri.