Personalized marketing adalah metode pemasaran yang melakukan personalisasi terhadap para pelanggan atau calon pembeli.
Selain sebuah metode, personalized marketing juga bagian dari alat pemasaran, yaitu marketing automation.
Pemasaran yang dipersonalisasi kini menjadi tuntutan banyak orang. Orang-orang sudah mulai jenuh dengan teknik pemasaran tradisional yang menyamaratakan semua pelanggan atau calon pembeli.
Mereka menuntut produk atau jasa yang dapat menjawab langsung kebutuhan spesifik mereka. Setiap pelanggan dan calon pembeli memiliki kasus khusus dan dibutuhkan perhatian khusus dalam mengatasi permasalahan mereka.
Di sinilah, pentingnya personalized marketing. Setiap pelanggan atau calon pembeli diperhatikan kebutuhan khususnya. Mereka pun merasa lebih dimanusiakan ketimbang dianggap sebagai “angka” penjualan.
Baca Juga: Apa Itu Paid Promote? Berikut Tips dan Manfaatnya dalam Bisnis
Definisi dan Konsep Personalized Marketing
Mengutip Marketing Schools, personalized marketing adalah bentuk akhir dari pemasaran bertarget atau targeted marketing. Metode ini menciptakan pesan yang disesuaikan untuk masing-masing konsumen secara individu.
Personalized marketing juga merupakan bagian dari proses otomatisasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak atau software komputer untuk menyusun pesan individu dan membangun rekomendasi yang bersifat customer-centric.
Selain promosi yang disesuaikan dengan minat pembeli, personalized marketing juga dapat diterapkan pada produk itu sendiri.
Ada sistem konfigurasi yang memungkinkan pelanggan memilih spesifikasi individual untuk produk yang mereka minati.
Kemajuan teknologi internet memungkinkanmu mengidentifikasi lokasi fisik pengunjung ketika mengakses situs e-commerce. Termasuk dapat menyimpan catatan transaksi dan menggunakan cookie untuk melacak minat belanja pengunjung.
Dengan data ini, sebuah situs web dapat mempersonalisasi pengalaman pengunjung dengan menunjukkan halaman yang disesuaikan kepada mereka.
Mulai dari menampilkan preferensi bahasa, produk, hingga penawaran yang kemungkinan besar akan mereka minati.
Personalized marketing berbeda dengan pemasaran massal atau mass marketing, yang mengirim pesan ke kelompok besar pelanggan.
Berbeda pula dengan pemasaran bertarget atau targeted marketing, yang berfokus pada segmen konsumen tertentu. Personalized marketing lebih fokus pada satu audiens.
Jadi, secara teoritis personalized marketing harus efektif dilakukan pada setiap pelanggan. Namun dalam praktiknya, kemampuan untuk mempersonalisasi bergantung pada informasi yang tersedia tentang pelanggan.
Oleh karena itu, pesonalized marketing paling efektif dilakukan pada konsumen yang nyaman berbagi informasi.
Baca Juga: 6 Cara Rumus Safety Stock untuk Manajemen Persediaan
Keuntungan Personalized Marketing
Ada banyak keuntungan menggunakan personalized marketing dalam bisnismu. Kamu dapat mengembangkan strategi yang lebih akurat, lebih banyak engagement, dan tentunya lebih banyak penjualan.
Ini dia sejumlah manfaat dan keuntungan dari menerapkan personalized marketing. Kamu bisa menyesuaikannya dengan strategi pemasaranmu.
1. Iklan yang Lebih Akurat
Bagi audiens, iklan terkadang dapat mengganggu, apalagi jika penempatannya tidak tepat. Ketimbang membangun brand awareness dan keinginan untuk membeli, produkmu malah dibenci oleh audiens.
Hal ini dapat terjadi karena rendahnya tingkat penargetan dalam campaign. Dengan personalized marketing, pendekatannya jauh lebih akurat dan menemukan pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat pula.
Dengan memasang iklan yang lebih akurat, tingkat engagement jadi lebih tinggi. Kamu dapat menangkap prospek spesifik untuk marketing funnel dan menghasilkan konversi yang lebih cepat.
Selain melakukan konversi, kamu dapat membangun loyalitas. Pelanggan tahu bahwa perusahaanmu memberikan apa yang mereka butuhkan dan ini nilai plus bagimu.
2. Tingkat Engagement Meningkat
Keuntungan lain dari personalized marketing adalah meningkatnya tingkat engagement terhadap merek. Pelanggan merasa diperhatikan dan diperlakukan sebagai pribadi, bukan salah satu dari sekian banyak prospek.
Personalisasi menjadi tuntutan konsumen saat ini. Kejenuhan dengan kampanye tradisional, menghasilkan harapan akan pendekatan yang lebih pribadi.
Jika kamu dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang sesuai dengan kasus unik mereka, tentunya akan meningkatkan engagement dan konsumen memiliki pendapat baik tentang perusahaanmu.
Baca Juga: Performance Marketing, Pemasaran yang Tunjukkan Kinerja Campaign
3. Optimasi ROI
Satu hal yang perlu kamu perhatikan ketika merencanakan strategi pemasaran, yaitu return on investment atau ROI.
Kamu harus memastikan investasimu pada pemasaran membawa hasil yang sepadan, bahkan profit yang lebih tinggi.
Mengoptimalkan pengembalian investasi merupakan hal yang dicari oleh setiap tim pemasaran. Adapun personalized marketing adalah cara yang bagus untuk meningkatkan hasil tersebut.
Berinvestasi untuk menangkap satu prospek pada satu waktu, membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit dan peluang keberhasilannya jauh lebih tinggi.
Hal ini karena prinsip personalized marketing yang mendekati setiap konsumen dengan informasi yang akurat mengenai mereka.
4. Meningkatkan Penjualan
Satu lagi keuntungan personalized marketing adalah lebih banyak penjualan. Penjualan seringnya menjadi salah satu target utama dari strategi marketing.
Untuk melakukan penjualan, tidak cukup hanya memiliki harga terbaik dan beriklan untuk menjangkan banyak orang. Penting untuk menjangkau siapa yang ingin membeli dan siapa yang mencari apa yang kamu jual.
Jika kamu menawarkan produk atau jasa yang sesuai harapan calon pembeli, besar kemungkinan proses ini akan berakhir dengan penjualan.
Baca Juga: Gimmick Marketing, Teknik Pemasaran Berpotensi Viral!
Cara Penerapan Personalized Marketing dalam Bisnis
Kini, kamu sudah tahu apa itu personalized marketing dan berbagai keuntungannya. Kamu tinggal perlu mengetahui bagaimana cara penerapannya dalam bisnis.
Berikut ini ada beberapa cara penerapan personalized marketing yang banyak digunakan. Selain itu, banyak pula menghasilkan kesuksesan.
1. Email yang Ditargetkan
Melakukan pemasaran melalui email mungkin hal yang biasa. Namun dengan menerapkan personalisasi, kamu dapat mengirim email yang isinya disesuaikan dengan kebutuhan penerimanya.
Kunci untuk meningkatkan relevansi konten email, yaitu dengan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang audiensmu. Salah satu cara untuk mengumpulkan informasi ini, yaitu melalui formulir pendaftaran.
Ketika seseorang mendaftar, mereka akan mengisi kuesioner dengan perincian tentang diri mereka sendiri. Mulai dari tanggal lahir hingga minat tertentu.
2. Rekomendasi Produk
Ini adalah taktik yang cukup umum, tetapi pada umumnya berhasil meningkatkan penjualan.
Jenis pemasaran ini menggunakan sejumlah data untuk menentukan jenis produk, layanan, atau penawaran apa yang paling mungkin diminati audiens. Kemudian kamu menyesuaikan rekomendasi yang pas.
Misalnya, kamu menjual buku pada situs e-commerce. Seorang pelanggan memiliki minat pada buku-buku komik dan sudah terlihat dari histori pembeliannya juga.
Akan sangat aneh jika kamu memberikan rekomendasi buku sejarah atau buku nonfiksi jenis lainnya kepada pelanggan tersebut.
Berikanlah rekomendasi sesuai minatnya, sehingga ada peluang ia akan melakukan pembelian lagi.
Baca Juga: Apa Itu Viral Marketing? Berikut 7 Tips Penerapannya
3. Pemasaran Media Sosial
Berinteraksi dengan pelanggan dan calon pembeli di seluruh jaringan media sosial, dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas merek.
Media sosial menjadi saluran alternatif untuk berkomunikasi dengan pelanggan, bahkan komunikasi bisa jauh lebih intens di media sosial ketimbang di saluran lain.
Dengan mengirimkan pesan media sosial yang sangat personal dan relevan melalui otomatisasi, kamu dapat mengumpulkan tanggapan dan data pelanggan. Pada gilirannya, berbagai tanggapan dan data ini dapat meningkatkan komunikasi dan mendorong penjualan.
Demikian penjelasan mengenai personalized marketing. Semoga informasi ini bermanfaat.