Bagaimana cara menghitung modal akhir? Cari tahu di bawah ini!
Dalam mendirikan usaha apapun, kamu membutuhkan modal untuk keperluan operasional.
Modal sendiri dibagi ke dalam dua jenis, yaitu modal awal (initial modal) dan modal akhir (final modal).
Modal awal biasanya digunakan pada saat awal mula pendirian bisnis. Sementara itu, modal akhir merupakan jumlah modal awal yang ditambah dengan laba.
Perhitungan modal akhir ini penting untuk dilakukan karena dibutuhkan dalam membuat pembukuan keuangan usaha.
Oleh karena itu, kamu wajib tahu apa itu modal akhir dan cara menghitung modal akhir.
Selain dibutuhkan untuk keperluan pembukuan, perhitungan modal akhir juga bisa membantu kamu dalam melihat perkembangan bisnis.
Lantas, bagaimana cara menghitung final modal sebuah bisnis? Simak semua penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut.
Baca Juga: 21 Bisnis Modal Kecil Untung Besar, Tertarik Mencobanya?
Komponen dalam Perhitungan Modal Akhir
Sebelum mengetahui cara menghitung modal akhir, kamu perlu memahami komponen apa saja yang termasuk dalam perhitungan final capital.
Dalam menghitung modal, ada beberapa komponen yang turut dihitung. Apa saja? Berikut di antaranya:
1. Modal Awal
Sesuai dengan namanya, modal awal merupakan modal yang diperuntukkan pada awal mula bisnis didirikan.
Modal awal adalah keseluruhan modal yang digunakan untuk keperluan produksi sebelum perusahaan menjalankannya hingga berkelanjutan.
Dalam hal ini, modal awal terdiri atas gabungan dari modal kerja, modal investasi, dan modal operasional.
Bagi kamu yang belum tahu, modal kerja ialah biaya keseluruhan yang digunakan untuk pembelian bahan baku atau bahan mentah sebagai keperluan produksi.
Sementara itu, modal investasi adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk membeli alat utama produksi. Biasanya, modal investasi terdiri dari jumlah yang paling besar dari modal lainnya.
Meski demikian, modal investasi dalam nominal besar ini biasanya hanya dikeluarkan selama satu kali dan bisa bertahan hingga jangka panjang. Misalnya untuk membeli mesin produksi.
Sedangkan modal operasional merupakan biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan proses produksi. Bisasanya, modal operasional hanya dikeluarkan selama satu periode sekali.
Contohnya satu bulan sekali dan akan dikeluarkan secara berulang sesuai kapasitas atau tingginya jumlah produksi.
Nah, perhitungan modal awal ini bisa kamu lakukan dengan menjumlahkan semua komponen. Jadi, modal kerja ditambah modal investasi dan modal operasional.
2. Untung atau Rugi
Komponen lainnya yang termasuk dalam perhitungan final capital adalah untung atau rugi.
Untung atau yang juga disebut sebagai laba merupakan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan.
Untuk menghitung laba bisnis, kamu bisa mencari selisih antara pendapatan dan biaya. Apabila selisih berada di atas nol rupiah, itulah jumlah keuntungan bisnis yang berhasil kamu peroleh.
Sebaliknya, rugi adalah jumlah pengeluaran yang lebih besar dari nominal pemasukan.
Ketika hasil dari selisih pendapatan dan biaya berada di bawah nol rupiah, hasil selisih tersebut dianggap sebagai kerugian.
3. Prive
Prive termasuk dalam komponen modal akhir lainnya yang perlu kamu masukkan selama proses perhitungan.
Perlu diketahui bahwa prive adalah penarikan uang yang kamu lakukan sebagai pemilik usaha. Baik untuk keperluan usaha maupun kebutuhan pribadi.
Penarikan dana yang dilakukan oleh pemilik bisnis ini akan dicatatkan pada bagian modal yang dimiliki.
Itu artinya, perusahaan dapat memberikan sejumlah uang tunai kepada pemilik usaha atas sebagian modal yang dimiliki oleh sang pemilik perusahaan tersebut.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mendapat Modal Usaha Untuk Fresh Graduate
Cara Menghitung Modal Akhir
Sebagai catatan, perhitungan final modal biasanya dilakukan pada setiap akhir periode produksi. Hal ini dilakukan untuk memulai proses produksi yang baru.
Nah, dalam perhitungan modal akhir ini bisa dilakukan dengan menggunakan saldo laba atau pun saldo rugi.
Hal tersebut bergantung pada kinerja yang dicatatkan oleh sebuah perusahaan.
Perhitungan modal akhir menggunakan saldo laba dan saldo rugi tentu akan menciptakan berbagai perbedaan.
Berikut penjelasan selengkapnya yang perlu kamu pahami:
1. Saldo Laba
Apabila perusahaan kamu berhasil mendapatkan keuntungan atau laba, cara menghitung final capital yang dapat dilakukan ialah menggunakan rumus di bawah ini:
Modal Akhir = Modal Awal + (Laba – Prive)
Hasil perhitungan dengan saldo laba biasanya akan lebih besar atau bertambah daripada modal awal.
2. Saldo Rugi
Sementara itu, jika perusahaan kamu mengalami kerugian berikut rumus perhitungan final capital yang dapat digunakan:
Modal Akhir = Modal Awal + (Rugi + Prive)
Sebaliknya, hasil perhitungan dengan saldo rugi biasanya akan kurang dari jumlah modal awal yang digunakan oleh perusahaan.
Hasil perhitungan modal biasanya menghasilkan dua kemungkinan, apakah perusahaan berhasil memeroleh laba atau justru rugi.
Apabila perusahaan sukses mendapatkan keuntungan, modal usaha untuk periode berikutnya pun akan mengalami peningkatan.
Jika perusahaan mengalami kerugian, modal awal untuk periode selanjutnya akan berkurang.
Ketika hal ini terjadi, perusahaan pun membutuhkan suntikan dana tambahan agar proses produksi semakin baik.
Untuk memeroleh modal tambahan ini, perusahaan mungkin bisa mengajukan pinjaman atau mencari investor.
Hal tersebut dilakukan agar perusahaan tetap bisa menjalankan operasionalnya. Jadi, kegiatan perusahaan dapat terus berjalan sebagaimana mestinya dan arus kas bisnis tidak terganggu.
Baca Juga: Seed Funding atau Modal Awal Startup, Berikut 9 Jenisnya
Manfaat Perhitungan Modal Akhir
Tentunya, melakukan perhitungan final capital tidak dilakukan tanpa alasan. Sebab, perhitungan modal akhir memiliki manfaat bagi perusahaan.
Ini dia beberapa manfaat dilakukannya perhitungan modal akhir bagi bisnis kamu:
1. Memantau Operasional Bisnis
Salah satu tujuan melakukan perhitungan modal bisnis ialah untuk membantu kamu dalam memantau operasional perusahaan.
Dengan mengetahui hasil perhitungan modal, kamu bisa tahu apakah perusahaan telah menjalankan operasionalnya sebaik mungkin.
Ketika operasional bisnis dilakukan dengan efisien, perusahaan biasanya akan menghasilkan keuntungan.
Sebaliknya, operasional bisnis yang kurang baik, mungkin saja menimbulkan kerugian.
Jika hal ini terjadi, kamu perlu melakukan analisis bisnis untuk melakukan perbaikan sehingga hasil ke depannya lebih optimal.
2. Memprediksi Kelanjutan Bisnis
Manfaat lain dari perhitungan modal adalah memprediksi kelanjutan bisnis. Hasil menghitung modal bisa membantu kamu dalam memprediksi kelanjutan bisnis.
Misalnya ketika perusahaan tidak memiliki cukup modal, bisnis kamu mungkin perlu mencari pinjaman.
Jadi, perusahaan bisa tetap menjalankan operasionalnya dan dapat menghasilkan keuntungan bisnis. Bantuan modal ini juga akan membantu perusahaan untuk terus bertahan di industri.
3. Membuat Laporan Keuangan yang Akurat
Perhitungan modal akhir juga bisa membantu kamu dalam membuat pembukuan atau laporan keuangan dengan lebih akurat.
Setiap perusahaan tentunya membutuhkan laporan keuangan untuk keperluan evaluasi bisnis.
Dalam laporannya, ada banyak aspek yang dibahas termasuk perhitungan modal.
Semakin lengkap dan akurat laporan yang dibuat, akan semakin mudah pula bagi bisnis untuk melakukan analisis.
Baca Juga: Mau Jadi Jutawan? Coba 15 Ide Bisnis Modal 250 Ribu yuk!
Itu dia penjelasan lengkap seputar final capital yang perlu kamu pahami.
Kini, perhitungan modal akhir sudah bisa dilakukan dengan lebih mudah, lho. Salah satunya bisa dengan menggunakan tools perhitungan otomatis.
Kamu bisa coba memanfaatkan tools tersebut dengan memilih yang paling sesuai berdasarkan kebutuhan bisnis.
Sumber:
- https://fastercapital.com/topics/the-different-types-of-final-funding-for-startups.html
- https://masomomsingi.co.ke/initial-capital-and-final-capital-of-a-business/