Sekarang ini banyak orang memulai bisnis sejak muda. Salah satu kelebihan berbisnis adalah turun-temurun alias menjadi bisnis keluarga.
Banyak perusahaan besar di Indonesia yang dimulai dari bisnis bersama keluarga. Dimulai dari bisnis kecil, sampai menjadi perusahaan besar yang mempekerjakan ribuan karyawan.
Orangtua yang memiliki usaha sendiri juga mulai mewariskan bisnis ke anak-anaknya. Bisnis keluarga harus diteruskan oleh anak muda, dengan alasan merekalah yang mengetahui perkembangan zaman.
Tak heran banyak usaha keluarga yang makin berkembang ketika beralih ke tangan anak-anaknya. Namun, ada juga yang tidak tertarik berbisnis, sehingga tidak berlanjut.
Ketika bisnis keluarga dibangun, harapannya tentu ingin diteruskan oleh anak cucu. Namun, tentu saja ada tantangan yang dihadapi.
Perlu strategi yang tepat agar bisnis keluarga dapat berlanjut dan diwariskan. Alih-alih diteruskan, jika strategi kurang tepat malah bisa menyebabkan gulung tikar.
Jika kamu tertarik untuk berbisnis dan punya cita-cita menjadikannya sebagai usaha keluarga, tak perlu khawatir.
Kamu hanya perlu menyusun strategi yang tepat agar usaha keluarga bisa berjalan tetap berjalan. Jika kamu bersungguh-sungguh, pasti ada jalan untuk melancarkan usaha.
Baca Juga: Berani Coba? Ini 11 Jenis Usaha Kuliner yang Paling Laku!
Bisnis Keluarga Adalah Bisnis yang Dikelola Anggota Keluarga
Kamu mungkin bertanya-tanya apa sih bisnis keluarga? Bagaimana praktik bisnis keluarga?
Bisnis keluarga adalah bisnis yang melibatkan anggota keluarga dalam pengelolaannya dan diwariskan secara turun-temurun.
Tidak sedikit orang yang menghindari bisnis ini. Alasannya, karena khawatir ada perpecahan di dalam keluarga.
Bisnis ini memang berpotensi menyebabkan perpecahan. Namun, kamu tidak perlu khawatir hal tersebut terjadi.
Percayalah bisnis akan lebih mudah berkembang jika bekerja sama dengan anggota keluarga. Apalagi urusan modal dan pembagian hasil atau keuntungan.
Berikut adalah alasan mengapa kamu perlu merintis bisnis keluarga:
1. Membangun Aset
Aset yang kamu bangun sekarang ini kelak diwariskan ke anak-anakmu. Sebagai awal mula, kamu bisa mengajak saudara kandungmu untuk merintis bisnis.
Aset yang kamu punya juga bisa berupa investasi. Tentunya investasi tersebut akan memberikan keuntungan di masa depan.
Bisnis keluarga bukan hanya membangun aset anak keturunanmu, tetapi juga anggota keluarga lain, seperti kakak atau adik yang terlibat.
2. Jam Kerja yang Fleksibel
Jika kamu punya usaha atau bisnis, artinya kamu punya jam kerja yang fleksibel. Akan tetapi tetap harus profesional dan terencana dengan baik.
Jika jam kerja tidak beraturan, bisnis juga tidak akan tersusun dengan baik. Fleksibel tetapi tetap disiplin adalah salah satu kunci agar bisnis keluarga tetap berjalan dengan baik.
Baca Juga: Pahami Arti Perseroan Terbatas dan 8 Alasan Kamu Butuh Bentuk Usaha Ini
3. Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
Bisnis juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Jika kamu merintis bisnis bersama keluarga, libatkan anggota keluarga lain yang belum bekerja.
Nah, tentunya ini akan membantu mereka punya penghasilan, secara otomatis kesejahteraan pun lebih baik.
Selain itu, kemampuan anggota keluarga juga bisa meningkat, lho. Misalnya jika ada yang semula tidak bisa berbisnis, dengan terlibat dalam bisnis keluarga, potensi mereka akan berkembang.
4. Mendapatkan Modal Lebih Cepat
Dalam berbisnis tentu dibutuhkan modal. Nah, bisnis keluarga ini modalnya bisa berasal dari patungan anggota keluarga.
Kendati demikian, kamu tetap harus profesional dan memberikan keuntungan atau bagi hasil sesuai dengan besaran modal yang ditanam.
Selain itu, kamu juga tetap harus membuat surat perjanjian kerja sama dan kesepakatan bersama dengan anggota keluarga yang terlibat.
Baca Juga: Ini 7 Peluang Join Usaha Tanpa Modal, Apa Saja itu?
Contoh Bisnis Keluarga yang Bisa Jadi Inspirasi
Sampai sekarang, usaha keluarga masih berkembang pesat di tengah arus ekonomi yang makin kompetitif.
Dikutip dari My Bussiness, bisnis keluarga yang masih berjalan, bukan hanya memiliki dasar yang kuat, tetapi juga mampu dijalankan dengan baik.
Memang harus diakui ada kekurangan menjalani bisnis ini, seperti rawan konflik, kepemimpinan yang otoriter, struktur kerja yang kurang jelas, dan lain-lain.
Namun, semua itu adalah tantangan yang harus dihadapi jika ingin mengembangkan bisnis bersama keluarga.
Contoh perusahaan besar di Indonesia yang dimulai dari bisnis keluarga, misalnya saja Indofood, Sampoerna, Bakrie Gorup, Djarum, dan lain-lain.
Kamu bisa memulai bisnis bersama keluarga dari yang kecil. Kira-kira apa saja yang bisa dijadikan bisnis bersama?
1. Bisnis Kuliner
Bisnis kuliner tidak pernah ada matinya. Sepanjang orang butuh makan, bisnis kuliner masih punya potensi.
Kamu bisa merintis bisnis ini dengan melibatkan anggota keluarga. Misalnya siapa yang berada di kasir, bagian pencatatan, bagian menu, cek dapur, dan lain-lain.
2. Bisnis Fashion
Sama seperti kuliner, bisnis fashion juga punya potensi besar sepanjang tahun. Selain anggota keluarga inti, kamu juga bisa melibatkan saudara dekat yang membutuhkan pekerjaan.
Bisnis fashion akan makin berkembang jika mengikuti tren yang ada. Itu sebabnya bisnis fashion tepat untuk dilakukan bersama keluarga.
Ada beberapa orang yang meneruskan bisnis fashion milik keluarga dan makin berkembang. Jika bisnis fashion dipegang oleh generasi yang tepat, akan menyesuaikan dengan tren.
Bisnis fashion membutuhkan beberapa ahli. Misal desainer, marketing, pembukuan atau akuntan, dan lain-lain.
Kamu bisa mengembangkan potensi anggota keluargamu di bidang-bidang yang dibutuhkan tersebut.
Baca Juga: 3 Pentingnya Lookbook Fashion untuk Meningkatkan Penjualan
3. Bisnis Event Organizer
Peluang lain yang bisa dijadikan bisnis keluarga adalah event organizer. Ini bisa diawali dari panitia pernikahan atau acara keluarga.
Kamu bisa mengembangkan potensi anggota keluarga. Misalnya ada yang jago desain, bisa menjadi desainer dekorasi atau poster event.
Ada anggota keluarga yang jago masak atau membuat kue, bisa mengembangkan potensi dengan membuka katering yang mendukung event organizer milik keluarga.
Anggota keluarga yang jago fotografi, musik, dan manajemen acara, juga bisa terlibat dalam bisnis ini.
4. Bisnis Pariwisata
Sektor lain yang bisa dijadikan bisnis keluarga adalah bisnis pariwisata. Apalagi jika kamu tinggal di daerah tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Bali, Bandung, atau kota-kota pariwisata lainnya.
Kamu bisa memulai dengan bisnis penginapan, rental kendaraan, pemandu wisata atau tour guide, membuka toko suvenir, oleh-oleh khas daerah, dan lain-lain.
Jika tidak memiliki tempat atau lokasi penginapan, mungkin kamu bisa menjadi perantara atau mencari rekanan yang punya penginapan.
Kamu bisa mengembangkan potensi keluarga di sektor pariwisata. Selain itu, bisnis keluarga ini juga bisa diwariskan ke anak cucu kelak.
Baca Juga: Ini 5 Peluang Emas Bisnis Pariwisata, Kamu Pilih Mana?
Dalam usaha keluarga, ada beberapa yang harus dilakukan. Misalnya manajemen yang jelas dan tegas. Kebanyakan orang cenderung tidak tegas terhadap keluarga sendiri.
Kamu harus profesional serta bisa membedakan antara urusan keluarga dan bisnis. Itu sebabnya, kamu tetap harus transparan dalam bidang keuangan dan ada perjanjian yang jelas untuk pembagian modal serta keuntungan.
Selain itu, kamu juga harus punya komitmen dan jangan hanya mengandalkan anggota keluarga yang lain.
Jika di antara keluarga tidak ada yang memiliki keahlian pada bidang tertentu, jangan ragu untuk mempekerjakan orang yang profesional di bidangnya.
Jika perlu, kamu bisa menyewa konsultan bisnis untuk menata bisnis yang kamu rintis bersama keluarga ini.
Nah, demikian ulasan singkat terkait apa itu bisnis keluarga dan contoh bisnis yang bisa diterapkan. Jika kamu tertarik, bisa mencobanya dan merintis bersama anggota keluarga terdekat.