Jenis, Fungsi, dan Cara Membuat Storyboard untuk Video Marketing

Share this Post

cara membuat storyboard
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Storyboard adalah hal penting yang perlu kamu persiapkan sebelum membuat konten video untuk keperluan pemasaran.

Melansir Hotmart, storyboard merupakan sketsa visual yang menggambarkan urutan sebuah cerita.

Hal ini terdiri dari serangkaian gambar mini yang terjadi dalam sebuah plot, dari awal hingga akhir. Storyboard juga berisi catatan tentang apa yang terjadi di setiap frame konten video.

Terkadang, hal ini juga disebut sebagai komik karena tampilannya cukup mirip.

Storyboard dapat dibuat dengan tangan secara manual ataupun menggunakan tools dalam bentuk perangkat lunak.

Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai apa itu storyboard atau yang juga disebuat dengan layout.

Baca Juga: 8 Manfaat Video Marketing untuk Bisnis, Bantu Tingkatkan Penjualan

Jenis-jenis Storyboard

jenis-jenis storyboard
Foto: Storyboard (Unsplash.com)

Dalam penggunaannya, ada beberapa versi layout, di antaranya:

  • Traditional Storyboard

Salah satu jenis layout yang umum digunakan selama proses pembuatan video adalah traditional storyboard.

Sesuai dengan namanya, layout tradisional melibatkan serangkaian sketsa pensil yang membantu penulis, produser, dan sutradara memvisualisasikan ide awal.

Sebelum mereka mulai memotret atau membuat animasi.

Biasanya, jenis layout ini banyak digunakan pada proses pembuatan konten di TV atau film.

Layout tradisional cukup fleksibel untuk direvisi. Baik untuk mengubah atau menghapusnya.

  • Thumbnail Storyboard

Jenis layout berikutnya adalah thumbnail. Layout ini biasanya digunakan oleh tim kecil yang sudah memiliki pemahaman tentang bagaimana menggambarkan ide secara visual.

Jadi hanya berupa gambar, tidak ada tambahan teks atau detail tertentu karena konsep visualnya sudah dimengerti oleh sebagian besar tim produksi.

Layout ini berukuran kecil sehingga proses pembuatannya cukup singkat. Biasanya, layout ini dibuat sebelum tim produksi membuat sketsa gambar dengan versi yang lebih detail.

  • Digital Storyboard

Digital storyboard dibuat dengan berbagai tools canggih yang umumnya digunakan dalam proses produksi video animasi.

Jenis layout ini dibuat menggunakan grafik persis yang akan ditampilkan dalam video.

Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses produksi dapat memiliki gambaran yang jelas tentang seperti apa hasil karya nantinya.

  • Animation Storyboard

Jenis storyboard animasi ini dibuat tidak hanya berisi konten visual, tetapi juga memungkinkan bagi kamu untuk menambahkan musik dan dialog di dalamnya.

Pada dasarnya, layout animasi berisi sketsa berbeda yang difilmkan untuk menunjukkan waktu yang diusulkan, kecepatan, serta urutan visual dari keseluruhan adegan.

Baca Juga: 5 Manfaat dan Cara Membuat Bumper Video di YouTube untuk Bisnis

Fungsi Storyboard

fungsi storyboard
Foto: Pembuatan Storyboard Video (Pixabay.com)
shopee pilih lokal

Berikut beberapa fungsi layout dalam proses produksi video marketing:

1. Bantu Visualisasikan Ide

Dengan layout, kamu bisa membuat visualisasi keseluruhan ide secara lebih baik. Jadi, semua ide yang ada di kepala bisa dituangkan lebih mudah.

Cerita untuk membuat video marketing bisa disusun dengan lebih sistematis sehingga eksekusinya juga akan lebih mudah.

Ini bisa menjadi referensi yang pas selama proses produksi.

Sebab, layout dapat membantu kamu untuk menguji berbagai ide, sudut kamera, hingga adegan yang akan dibuat.

Kamu pun bisa memiliki satu ide konkret sebelum mulai proses syuting video.

2. Menyusun Rencana dengan Lebih Baik

Manfaat layout selanjutnya, yaitu bisa membantu kamu dalam menyusun rencana produksi video dengan lebih baik.

Mengutip laman Wave.video, proses pembuatan video memakan cukup banyak waktu dan tenaga. Video membutuhkan berbagai detail kecil dan penting.

Jadi, membuat layout memang memiliki peran yang penting dalam proses produksi video ini.

Tanpa layout, kamu dan tim konten mungkin akan sedikit kewalahan dalam membuat video.

Dengan membuat layout yang terperinci, maka proses pembuatannya akan lebih mudah. Hasil produksinya pun akan lebih memuaskan.

Baca Juga: Cara Membuat Channel YouTube untuk Bisnis, Catat ya!

3. Identifikasi Potensi Masalah Sejak Awal

Layout produksi video ini akan berisi berbagai detail yang dibutuhkan kamu dan tim konten.

Hal ini bisa membantu kamu dalam mengidentifikasi masalah dan kelemahan yang mungkin tidak disadari saat melakukan produksi atau pasca produksi.

Misalnya, jika ada kekurangan pada properti produksi, efek visual, atau tambahan peralatan selama proses produksi.

Jika hal tersebut terjadi, kamu akan memerlukan lebih banyak waktu, tenaga, dan biaya untuk memperbaikinya.

Namun dengan bantuan layout, kamu bisa meminimalisir kesalahan seperti ini sejak awal sebelum proses produksi dilakukan.

4. Menghemat Waktu dan Biaya

Dengan membuat layout, kamu bisa menghemat waktu dan biaya produksi video marketing. Mengapa demikian?

Hal ini karena layout bisa membantu kamu dalam membuat perencanaan produksi yang efisien.

Kamu dapat meminimalisir kesalahan produksi sehingga prosesnya jauh lebih cepat. Pengurangan risiko kesalahan pada proses produksi juga memungkinkan kamu untuk lebih hemat biaya.

Jadi, kamu dapat mengurangi pekerjaan yang tidak diperlukan dan langsung fokus pada proses produksi yang dibutuhkan.

5. Memudahkan Koordinasi Tim

Layout dapat dibuat dalam berbagai jenis yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan tim produksi.

Misalnya, layout tradisional, animasi, atau digital. Semua jenis layout ini bisa disimpan atau dibagikan secara lebih mudah kepada tim produksi.

Jadi, kamu dapat melakukan koordinasi secara lebih efektif sebelum proses produksi.

Dengan adanya layout, kerja sama antara sutradara, produser, penulis cerita, kameramen, hingga penata cahaya bisa dilakukan secara lebih mudah dan cepat.

Baca Juga: 5 Strategi SEO YouTube yang Ampuh Menambah Viewer

Cara Membuat Storyboard

cara membuat storyboard
Foto: Clapper Board (Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Setelah mengetahui jenis dan fungsinya, kamu mungkin tertarik untuk membuat layout sehingga bisa mempermudah proses produksi konten pemasaran.

Oleh karena itu, kamu membutuhkan cara membuat layout yang tepat. Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan dalam pembuatan storyboard:

1. Tentukan Tujuan dan Cari Ide

Langkah pertama dalam pembuatan layout, yaitu menentukan tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan video.

Misalnya, membuat video untuk meningkatkan penjualan produk, memperkuat citra merek, atau lainnya.

Kemudian, pikirkanlah berbagai ide yang sesuai dengan tujuan tersebut. Kamu bisa menciptakan ide apa pun, maka maksimalkanlah kreativitasmu.

Kamu pun bisa meminta orang lain yang ada dalam tim utnuk melakukan brainstorming.

2. Buat Timeline

Sebelum membuat layout, kamu perlu menentukan timeline terlebih dahulu. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan urutan setiap adegan yang akan tampil pada video.

Pastikan untuk menambahkan setiap adegannya secara berurutan. Mulai dari pembuka, pernyataan masalah, solusi, hingga call to action untuk mempersuasi audiens.

3. Tentukan Scene Utama

Langkah selanjutnya dalam pembuatan layout ialah menentukan scene atau adegan utama.

Dalam hal ini, kamu bisa fokus pada poin-poin yang akan disampaikan pada video.

Misalnya, menampilkan fitur produk atau keunggulan yang ditawarkan sebagai pembeda dari pesaing.

Intinya, tetapkanlah adegan utama untuk menarik perhatian target audiens sehingga mereka mau melakukan tindakan tertentu.

Baca Juga: 8 Contoh Konten Promosi untuk Toko Online Kamu

4. Tambahkan Detail pada Setiap Scene

Berikutnya, tambahkanlah detail pada setiap scene yang akan dibuat.

Misalnya, menyorot bagian animasi yang menarik, menggunakan pendekatan pada calon pelanggan secara sederhana, dan detail lainnya.

Usahakan untuk membuat audiens mudah mengetahui pesan yang disampaikan pada video.

5. Menulis Skrip atau Naskah Video

Kamu juga harus menambahkan naskah pada video marketing. Jadi, persiapkanlah skrip atau naskah video sebaik mungkin.

Naskah ini bisa ditampilkan dalam bentuk dialog, dubbing, atau kombinasi dari keduanya. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan maksimalkan kreativitasmu.

Buatlah skrip atau naskah untuk masing-masing adegan. Nakah ini harus memuat semua kata yang ingin diucapkan dan ditampilkan pada video.

Gunakanlah kata-kata yang mudah dipahami, dengan tata bahasa yang sesuai. Jadi, audiens tidak bingung dengan kalimat yang terdapat dalam video kamu.

6. Memilih Tools untuk Membuat Storyboard

Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan, yaitu memilih tools untuk membuat storyboard.

Dikutip dari laman The Daily Egg, ada beberapa tools yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat layout video marketing, di antaranya:

  • Perangkat lunak presentasi, seperti Microsoft PowerPoint atau Google Slides
  • Perangkat lunak desain grafis, seperti Adobe Illustrator dan Adobe InDesign
  • Perangkat lunak iPad, seperti Adobe Photoshop Sketch
  • Perangkat lunak storyboard, seperti Amazon Storyteller atau Storyboard That
  • Template storyboard, seperti Storyboarder, Canva, Plot, Boords, atau Storyboard Pro

Baca Juga: 7 Cara Membuat Konten Menarik untuk Bisnis Online

7. Buat Sketsa

Langkah berikutnya dalam pembuatan layout ialah menentukan sketsa dari setiap adegan yang akan dibuat.

Pada tahap ini, kamu bisa membuat gambar dari setiap karakter hingga latar belakang video yang kan diproduksi.

Untuk membuat sketsa ini, kamu tidak perlu mahir menggambar.

Pasalnya, sudah ada banyak tools yang bisa membantu kamu dalam membuat sketsa karakter dengan berbagai ekspresi dan gaya.

Kamu bisa membuat sketsa sederhana atau sketsa lengkap dengan berbagai objek di dalamnya.

8. Tambahkan Catatan di Setiap Scene

Jika sketsa sudah siap untuk membantu proses produksi video marketing kamu, jangan lupa untuk menambahkan beberapa catatan yang diperlukan pada setiap scene.

Misalnya, menginformasikan sudut pengambilan gambar yang pas, tatanan pencahayaan yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

Hal ini diperlukan agar orang yang memproduksi konten bisa menghasilkan video yang diinginkan. Jadi, video yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan awal.

Detail catatan seperti ini juga penting untuk meminimalisir kesalahan dan revisi video sehingga lebih hemat waktu dan biaya.

9. Lakukan Tinjauan Menyeluruh

Setelah semua tahap layout selesai, jangan lupa untuk melakukan peninjauan secara menyeluruh sebelum kamu melakukan produksi video.

Dengan melakukan review, kamu bisa menilai apakah susunan layout sudah sesuai dengan hasil akhir yang diinginkan.

Bila perlu, lakukan beberapa tes. Dengan mencoba improvisasi pada proses produksi.

Bisa juga mencoba hal-hal baru sehingga dapat menghasilkan ide-ide yang tidak terduga.

Dari ide-ide tersebut, kamu dapat menentukan manakah ide yang paling tepat untuk menghasilkan video marketing yang paling sesuai.

Kamu pun bisa menemukan berbagai potensi kesalahan pada proses review ini. Jadi, proses produksinya akan lebih maksimal.

Jangan takut melakukan peninjauan secara menyeluruh. Wajar apabila ada beberapa perbedaan antara visualiasasi ide dengan produksi yang dilakukan.

Baca Juga: Kenali Iklan Elektronik, Bisa Jangkau Audience Lebih Luas!

10. Minta Feedback

Setelah membuat layout, jangan lupa meminta feedback pada setiap tim yang bekerja untuk keperluan produksi video marketingmu.

Mintalah kritik dan saran dari setiap individu yang terlibat dalam proses produksi. Jadikan hal tersebut untuk memperbaiki storyboard sehingga hasil akhirnya lebih maksimal.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai storyboard. Jangan lupa untuk membuatnya sebelum memproduksi konten video marketing kamu, ya.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X