Yuk, implementasikan contoh analisis SWOT usaha makanan berikut ini sebelum mulai berbisnis!
Menjalani bisnis kuliner memang menguntungkan karena setiap orang membutuhkan makanan sehingga memiliki target pasar yang sangat luas.
Perlu kamu ketahui bahwa membangun sebuah bisnis dari nol bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, kamu perlu membuat berbagai persiapan, salah satunya dengan analisis SWOT.
Melansir laman Culinary Business Strategy, SWOT adalah akronim yang merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang/kesempatan), dan Threats (ancaman).
Analisis SWOT tersebut dapat membantumu dalam mengenal bisnis kuliner yang akan kamu jalani secara mendalam.
Pasalnya, memasarkan makanan atau minuman baru untuk memulai bisnis kuliner bukanlah satu-satunya jawaban dalam membuka usaha.
Kamu perlu melakukan analisa yang baik untuk mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan dalam membangun usaha di bidang kuliner, salah satunya melalui analisis SWOT.
Dengan begitu, kamu akan lebih paham di mana letak kekuatan dan kelemahan bisnismu sehingga lebih siap untuk membuka usaha makanan.
Baca Juga: 20 Ide Jualan Makanan Online Paling Laris, Coba Yuk!
Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan
Sebelum membuka bisnis di bidang kuliner, penting bagi kamu untuk menganalisis apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, hingga ancaman usahamu.
Berikut ini contoh analisis SWOT usaha makanan yang dapat kamu implementasikan agar bisnis kulinermu mampu bertahan dan terus berkembang di pasar.
1. Strengths (Kekuatan)
Contoh analisis SWOT usaha makanan yang pertama adalah strengths atau kekuatan. Coba cari tahu apa yang menjadi kekuatan dalam bisnis kamu.
Ada berbagai poin bisnis yang bisa menjadi unsur kekuatan usaha makanan kamu. Misalnya, harga yang lebih terjangkau dibanding kompetitor, menu makanan yang unik dan berbeda dari toko lain, tempat makan yang nyaman, hingga pelayanan pada pelanggan.
Dengan kekuatan ini, usaha makanan kamu akan banyak diminati oleh pelanggan. Mereka pun tak akan sungkan untuk kembali membeli makanan atau minuman yang kamu jual.
Oleh sebab itu, selalu berikan yang terbaik untuk pelanggan, ya.
Baca Juga: 6 Ide Bisnis Snack Kekinian yang Bisa Kamu “Curi”
2. Weaknesses (Kelemahan)
Unsur SWOT berikutnya adalah weakness atau kelemahan. Coba cari tahu hal-hal apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan dari usaha makananmu.
Contoh analisis SWOT usaha makanan dalam hal weakness, yakni harga makanan atau minuman yang terlalu mahal, waktu tunggu pesanan yang lama, atau kebersihan makanan dan tempat makan.
Kelemahan bisnis kuliner kamu juga bisa disebabkan oleh kurangnya pelatihan karyawan sehingga mereka tidak memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan.
Weakness usaha makanan lain yang bisa memengaruhi penjualan, yakni bahan baku yang kurang memadai sehingga pelanggan tidak dapat memesan menu tertentu.
Jadi, perbaikilah persediaan bahan agar tak mengecewakan pelanggan.
Sadarilah kekurangan-kekurangan tersebut dan segera lakukan perbaikan. Karena biasanya, pengalaman negatif yang dirasakan oleh pelanggan bisa membuat kamu kehilangan sumber pendapatan.
Mereka bisa saja tidak akan melakukan pembelian ulang dan beralih kepada kompetitor.
Selain memerhatikan kualitas makanan dan minuman yang dijual, serta kondisi tempat makan, kamu juga perlu membekali karyawan agar memahami bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
3. Opportunities (Peluang/kesempatan)
Analisis SWOT dalam bisnis yang selanjutnya adalah opportunities atau yang disebut juga dengan peluang dan kesempatan.
Dalam hal ini, kamu perlu mengetahui peluang atau kesempatan apa yang ada agar kamu dapat mencapai keuntungan usaha maksimal.
Contoh analisis SWOT usaha makanan dalam hal opportunities yang dapat kamu implementasikan, yakni menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman. Jadi, cobalah untuk memanfaatkan tren dan terapkan dalam penyajian menu makanan kamu.
Kamu juga dapat mencari peluang untuk meningkatkan penjualan dengan cara beralih ke digital. Cobalah untuk memasarkan makanan atau minuman kamu menggunakan platform e-commerce atau layanan pesan antar online.
Dengan begitu, pelanggan akan jauh lebih mudah dalam menjangkau makanan dan minuman yang kamu jual.
Menawarkan layanan pengiriman dan take-out atau menyiapkan drive-through untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan yang sedang berada di perjalanan merupakan peluang potensial lainnya dalam mengembangkan usaha kuliner.
Peluang apa pun yang kamu temukan melalui analisis SWOT dapat dimasukkan ke dalam strategi pemasaran usaha makananmu untuk meningkatkan strenghts (kekuatan) sehingga lebih unggul dari pesaing.
Baca Juga: 10 Ide Jualan Makanan Online Untuk Berbisnis, Menarik!
4. Threats (Ancaman)
Unsur lainnya dalam analisis SWOT ialah threats atau ancaman.
Maksudnya, faktor eksternal apa yang bisa mengancam usaha makananmu sehingga keuntungan mengalami penurunan dan pelanggan beralih pada kompetitor.
Misalnya, adanya perubahan tren di pasar yang menyebabkan para pelanggan lebih memilih untuk mengonsumsi makanan sehat.
Untuk mengatasinya, kamu mungkin bisa menyediakan menu terpisah antara makanan organik dengan makanan lainnya.
Bentuk ancaman lain yang bisa mengurangi visibilitas hingga pendapatan usaha makanan kamu, yakni meningkatnya harga bahan baku, naiknya biaya sewa tempat, atau semakin mahalnya kemasan makanan dan minuman.
Oleh karena itu, kamu perlu benar-benar memahami jenis ancaman apa saja yang bisa hadir di kemudian hari dan merugikan usaha makananmu.
Sebisa mungkin, coba untuk menemukan solusi dari setiap potensi ancaman tersebut. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir atau bahkan lebih siap dalam menghadapinya.
Baca Juga: Ketahui 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha dan Tips Memilihnya
Pentingnya Analisis SWOT Usaha Makanan
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah alat yang sangat penting bagi usaha kuliner untuk mengidentifikasi posisi mereka di pasar.
Pertama, dengan menganalisis kekuatan (strengths) mereka, bisnis kuliner dapat mengetahui apa yang membuat mereka unik dan berbeda dari pesaing.
Ini bisa berupa keahlian khusus dalam masakan tertentu, pelayanan yang luar biasa, atau lokasi strategis.
Dengan pemahaman yang kuat tentang kekuatan mereka, mereka dapat memanfaatkannya untuk menarik pelanggan dan memperkuat citra merek.
Kedua, dengan mengidentifikasi kelemahan (weaknesses) mereka, bisnis kuliner dapat mengidentifikasi area di mana mereka perlu memperbaiki atau meningkatkan kinerja mereka.
Mungkin mereka memiliki masalah dengan kualitas makanan atau layanan pelanggan yang perlu diperbaiki.
Dengan mengakui kelemahan mereka, mereka dapat mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kompetitivitas mereka di pasar.
Ketiga, analisis SWOT membantu bisnis kuliner untuk mengidentifikasi peluang (opportunities) dan ancaman (threats) di lingkungan eksternal mereka.
Ini bisa berupa tren pasar yang sedang berkembang, perubahan dalam preferensi konsumen, atau kehadiran pesaing baru.
Dengan memahami peluang yang tersedia, bisnis kuliner dapat mengembangkan strategi untuk memanfaatkannya.
Smentara dengan mengenali ancaman potensial, mereka dapat menyiapkan diri dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi bisnis mereka.
Dengan demikian, analisis SWOT memberikan kerangka kerja yang kuat bagi usaha kuliner untuk merencanakan strategi mereka dan mencapai keberhasilan jangka panjang.
Baca Juga: 7 Cara Investasi Dollar yang Menguntungkan, Catat!
Itu dia contoh analisis SWOT usaha makanan yang dapat kamu implementasikkan sebelum membuka bisnis di bidang kuliner.
Semoga tips di atas dapat membantumu dalam menjalani usaha makanan, ya.
Sumber:
- https://www.culinarybusinessstrategy.com/swot-analysis-example-for-restaurants/
- https://www.mindtools.com/amtbj63/swot-analysis#:~:text=SWOT%20stands%20for%20Strengths%2C%20Weaknesses%2C%20Opportunities%2C%20and%20Threats%2C,successful%20strategy%20for%20the%20future.