Generasi sandwich merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kelompok orang dewasa di tengah tanggung jawab berbeda.
Mereka berada di antara tanggung jawab merawat orang tua yang lanjut usia dan kewajiban mendukung anak-anak mereka.
Fenomena ini semakin mencuat di era modern dengan peningkatan harapan hidup dan dinamika sosial yang berkembang.
Dengan demikian, generasi sandwich (sandwich generation) terjebak di tengah-tengah tekanan yang kompleks dari dua generasi yang membutuhkan perhatian dan dukungan mereka.
Perjuangan sandwich generation tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga mencakup tantangan emosional dan psikologis.
Mereka sering merasa tertekan dan dilema karena harus menyeimbangkan antara karier, pernikahan, dan kewajiban keluarga.
Ketika mereka berusaha memenuhi kebutuhan orang tua sambil memastikan kesejahteraan anak-anaknya, sandwich generation sering kali merasa terpisah di antara tuntutan yang bertentangan.
Lantas, siapa saja yang termasuk generasi sandwich dan bagaimana solusinya? Cari tahu artikel ini, yuk!
Baca Juga: Kena PHK? Ini 15 Ide Bisnis Modal 1 Juta Yang Bisa Dicoba!
Siapa Itu Generasi Sandwich?
Melansir dari Pew Research Center, sandwich generation mengacu pada orang dewasa yang sedang merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia.
Termasuk anak-anak mereka sendiri, baik dengan membesarkan anak di bawah 18 tahun atau mendukung anak menuju dewasa.
Dengan kata lain, generasi ini terjebak di antara tanggung jawab merawat orang tua yang lanjut usia serta mendukung anak-anak mereka yang masih bergantung.
Melansir dari American Psychological Association, orang-orang ini sering kewalahan dengan tanggung jawab merawat dua generasi, yang dapat menyebabkan peningkatan stres dan beban keuangan.
Mereka berada di tengah-tengah dua generasi yang membutuhkan perhatian dan dukungan mereka, sehingga sering kali mengalami tekanan yang kompleks dari kedua belah pihak.
Dengan harapan hidup yang meningkat dan perubahan dinamika sosial, fenomena generasi sandwich semakin menjadi sorotan dalam masyarakat modern.
Sandwich generation menghadapi berbagai tantangan yang melampaui aspek finansial. Mereka juga dihadapkan pada dilema emosional dan psikologis yang signifikan.
Proses merawat orang tua sekaligus anak-anak ini sering kali membuat mereka merasa tertekan dan terpisah di antara tuntutan yang bertentangan.
Dalam situasi ini, sandwich generation harus mengembangkan keterampilan adaptasi yang tinggi untuk menghadapi dinamika keluarga yang kompleks.
Baca Juga: Career Cushioning Jadi Solusi PHK, Ini 5 Cara Menyiapkannya
Penyebab Lahirnya Generasi Sandwich
Generasi sandwich lahir sebagai hasil dari beberapa faktor kompleks dalam perkembangan sosial, demografis, dan ekonomi.
1. Peningkatan Harapan Hidup
Perkembangan dalam bidang kesehatan dan peningkatan standar hidup global telah menyebabkan umur panjang bagi generasi sekarang.
Akibatnya, orang tua membutuhkan dukungan dan perawatan jangka panjang dari generasi yang lebih muda.
2. Perubahan Demografis
Tren seperti penundaan pernikahan dan memulai keluarga telah menyebabkan anak-anak menjadi lebih bergantung pada orang tua mereka di usia yang lebih tua.
Hal ini memperpanjang periode waktu di mana generasi muda harus memberikan dukungan kepada orang tua mereka sambil juga merawat anak-anak mereka.
3. Perubahan Struktur Keluarga
Peningkatan jumlah keluarga yang memiliki hanya satu orang tua tunggal atau lebih, meningkatkan tekanan pada anggota keluarga yang tersisa untuk memberikan dukungan yang lebih besar.
4. Perubahan Gaya Hidup Modern
Urbanisasi dan mobilitas kerja sering kali memisahkan generasi keluarga, membuat sulit bagi mereka untuk memberikan dukungan yang langsung satu sama lain.
Jarak geografis dan keterbatasan waktu juga bisa menjadi faktor penghambat dalam memberikan dukungan yang memadai.
5. Aspek Ekonomi
Biaya kesehatan yang terus meningkat, termasuk biaya perawatan lanjut usia, menempatkan beban finansial tambahan pada sandwich generation.
Kesulitan ekonomi juga dapat menyulitkan mereka untuk memberikan dukungan yang memadai kepada kedua belah pihak keluarga.
Baca Juga: 7 Tips Membuka Usaha Setelah Terkena PHK
Solusi Finansial Generasi Sandwich
Ada beberapa solusi keuangan yang dapat dicoba oleh sandwich generation dalam menghadapi tuntutan hidup yang berat, yakni:
1. Perencanaan Keuangan yang Matang
Generasi sandwich dapat mengatasi masalah finansial dengan membuat rencana keuangan yang matang.
Hal ini meliputi pembuatan anggaran, menabung untuk kebutuhan mendesak, dan mengalokasikan dana untuk biaya perawatan orang tua serta pendidikan anak-anak.
2. Beli Asuransi
Membeli asuransi kesehatan dan asuransi perawatan jangka panjang dapat membantu melindungi sandwich generation dari beban finansial yang tidak terduga yang terkait dengan penyakit serius atau perawatan lanjut usia.
3. Siapkan Dana Darurat
Menyiapkan dana darurat yang cukup penting untuk mengatasi kebutuhan mendesak yang tidak terduga, seperti biaya medis mendadak atau kehilangan pekerjaan.
Dana darurat dapat memberikan ketenangan pikiran dan membantu mengurangi tekanan finansial.
4. Konsultasi dengan Penasihat Keuangan
Sandwich generation dapat memanfaatkan bantuan dari penasihat keuangan untuk merencanakan strategi keuangan yang sesuai dengan situasi mereka.
Penasihat keuangan dapat membantu dalam mengelola investasi, perencanaan pensiun, dan strategi pengurangan pajak.
5. Manfaatkan Program Dukungan Pemerintah
Banyak negara memiliki program dukungan pemerintah untuk membantu orang tua dan keluarga yang merawat anggota keluarga lanjut usia.
Sandwich generation harus mengidentifikasi program-program ini dan memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk mengurangi beban finansial mereka.
6. Komunikasi Terbuka dalam Keluarga
Penting bagi generasi sandwich untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anggota keluarga lainnya tentang kebutuhan finansial dan harapan bersama.
Dengan berkolaborasi dan bersama-sama merencanakan, mereka dapat menemukan solusi yang lebih baik untuk mengelola beban finansial secara efektif.
7. Coba Usaha Sampingan
Sandwich generation dapat mempertimbangkan untuk menjalankan usaha sampingan sebagai sumber pendapatan tambahan.
Usaha sampingan dapat beragam, mulai dari bisnis online, konsultasi, hingga menjalankan usaha kecil di sektor yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka.
Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mengurangi tekanan finansial yang mungkin mereka alami.
Meskipun membutuhkan waktu dan usaha tambahan, usaha sampingan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah finansial dan meningkatkan stabilitas keuangan sandwich generation.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Setelah PHK, Nggak Butuh Modal Besar!
Demikian penjelasan seputar sandwich generation dan solusi finansial yang dapat dicoba.
Dengan pengaturan keuangan yang matang, kita bisa menghadapi berbagai tuntutan dengan lebih siap.
Sumber:
- https://www.apa.org/topics/families/sandwich-generation
- https://www.pewresearch.org/social-trends/2013/01/30/the-sandwich-generation/