Cara Menghitung Zakat Profesi dan Contoh Kasusnya

Share this Post

cara menghitung zakat profesi
Table of Contents
shopee pilih lokal

Tahukah kamu? Bersedekah punya banyak keutamaan dan kebaikan, lho. Ketahui cara menghitung zakat profesi dengan mudah dan akurat.

Zakat profesi yang juga dikenal sebagai zakat penghasilan, merupakan kewajiban bagi umat Islam yang memiliki penghasilan tetap atau melakukan aktivitas ekonomi tertentu.

Konsep zakat ini mendasarkan diri pada prinsip pembersihan harta dan pengaturan distribusi kekayaan dalam masyarakat Muslim.

Zakat profesi tidak hanya memegang peran penting dalam aspek spiritual, tetapi juga memiliki dampak dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Dalam praktiknya, zakat profesi dikenakan pada penghasilan yang telah mencapai nisab, yakni batas minimum harta yang harus dimiliki sebelum wajib membayar zakat.

Muslim yang memiliki pekerjaan atau usaha diwajibkan untuk menghitung dan membayar zakat profesi setiap tahunnya.

Dengan demikian, zakat profesi bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga sebuah mekanisme redistribusi kekayaan yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada yang membutuhkan dalam masyarakat.

Pengelolaan zakat profesi juga menjadi perhatian penting dalam konteks ekonomi Islam.

Dengan mengalokasikan sebagian dari pendapatan mereka untuk kegiatan amal dan kemanusiaan, umat Islam tidak hanya menjaga keseimbangan ekonomi, tetapi juga memperkuat solidaritas.

Baca Juga: 7 Tips Hemat Saat Ramadhan, Lebaran Dijamin Aman!

Makna Zakat Profesi

Cara Menghitung Zakat Profesi dan Contoh Kasusnya
Foto: Cara Menghitung Zakat Profesi (Freepik.com)

Zakat profesi adalah salah satu jenis zakat yang wajib dibayarkan oleh individu Muslim yang memiliki penghasilan tetap atau melakukan aktivitas ekonomi tertentu.

Konsep zakat profesi didasarkan pada prinsip pembersihan harta dan distribusi kekayaan dalam Islam.

Zakat profesi juga dikenal sebagai zakat penghasilan karena dikenakan pada pendapatan yang telah mencapai nisab, yaitu batas minimum harta yang harus dimiliki sebelum wajib membayar zakat.

Zakat ini memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 267, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.”

Selain itu, surat At-Taubah ayah 103 juga menyinggung soal zakat, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam praktiknya, zakat profesi melibatkan perhitungan zakat yang dilakukan berdasarkan pendapatan tahunan seseorang setelah dikurangi dengan kebutuhan dasar dan utang piutang.

Zakat profesi tidak hanya memiliki dimensi ibadah, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan dalam masyarakat Islam.

Melalui pembayaran zakat profesi, umat Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama mereka, tetapi juga membantu dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Baca Juga: 9 Etika Bisnis Ala Rasulullah Yang Patut Diteladani

Cara Menghitung Zakat Profesi

Cara Menghitung Zakat Profesi dan Contoh Kasusnya
Foto: Cara Menghitung Zakat Profesi (Freepik.com)

Nisab dalam konteks zakat profesi merujuk pada nilai minimum atau ambang batas kekayaan yang harus dimiliki seseorang sebelum wajib membayar zakat.

Nisab ini berfungsi sebagai patokan untuk menentukan apakah seseorang memiliki kewajiban untuk membayar zakat profesi atau tidak.

Untuk zakat profesi, nisab biasanya dinyatakan dalam bentuk harta atau kekayaan dalam bentuk uang, emas, atau perak.

Misalnya, jika nisab untuk zakat profesi adalah setara dengan jumlah emas atau perak tertentu, maka seseorang harus memiliki kekayaan di atas nilai tersebut agar diwajibkan membayar zakat profesi.

Melansir dari laman Baznas, seseorang diwajibkan membayar zakat penghasilan ketika pendapatannya telah mencapai nisab zakat pendapatan, yang setara dengan 85 gram emas per tahun, dengan kadar 2,5%.

Artinya, individu tersebut harus menyalurkan zakat profesi sebesar 2,5% dari total pendapatan yang diterimanya.

Jika dalam satu bulan pendapatan belum mencapai nisab, maka total pendapatan selama satu tahun diakumulasikan dan dihitung.

Zakat kemudian dibayarkan saat pendapatan bersih sudah mencapai atau melebihi nisab yang ditetapkan.

Sebagai contoh, harga emas terbaru adalah Rp900.000 per gram, maka nisab zakat penghasilan dalam setahun sebesar Rp76.500.000 (85 gram emas).

Ahmad memiliki pendapatan sebesar Rp7.000.000 per bulan atau Rp84.000.000 per tahun. Dalam kasus ini, Ahmad wajib membayar zakat penghasilan karena sudah mencapai nisab.

Dalam praktiknya, zakat profesi dapat dibayarkan setiap bulan jika nilai pendapatan bersih kamu per bulannya setara atau lebih besar dari nilai seperduabelas dari 85 gram emas.

Baca Juga: Cara Menghitung Zakat Usaha Bagi Bisnis

Keutamaan Membayar Zakat Profesi

Cara Menghitung Zakat Profesi dan Contoh Kasusnya
Foto: Cara Menghitung Zakat Profesi (Freepik.com)

Membayar zakat profesi memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting dalam ajaran Islam.

Pertama, membayar zakat profesi merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang telah mencapai nisabnya. Kewajiban ini merupakan bagian dari ibadah yang memperkuat ketaatan dan hubungan individu dengan Allah SWT.

Kedua, zakat profesi memiliki nilai spiritual yang tinggi karena merupakan wujud kepedulian dan kebersamaan dalam membantu sesama yang kurang mampu.

Dengan membayar zakat profesi, seseorang berkontribusi dalam memperkuat solidaritas sosial dan memperbaiki kondisi masyarakat secara keseluruhan.

Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dalam Islam yang mendorong distribusi kekayaan secara merata.

Selain itu, membayar zakat profesi juga memiliki manfaat pribadi bagi individu yang melakukannya.

Dengan membersihkan harta dari sifat kikir dan keserakahan, seseorang dapat memperoleh keberkahan dan berkah dari Allah SWT.

Membayar zakat profesi juga dapat menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang terkait dengan harta dan penghasilan yang dimiliki.

Dengan demikian, membayar zakat profesi bukan hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga merupakan sebuah amalan baik yang memiliki dampak spiritual dan sosial yang besar.

Baca Juga: Kamu Terlalu Boros? Ini 6 Cara Mengatasi Perilaku Konsumtif

Melalui pembayaran zakat profesi, umat Muslim dapat menjaga keseimbangan ekonomi, memperkuat solidaritas sosial, serta mendapatkan keberkahan dan berkah dari Allah SWT.

Demikian penjelasan seputar cara menghitung zakat profesi dan keutamannya. Sudahkah kamu menunaikan zakat profesi?

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X