Ada banyak sekali pilihan aset yang bisa kamu simpan atau investasikan untuk masa depan. Salah satunya aset digital.
Bagi kamu yang belum tahu, aset digital adalah segala sesuatu yang dibuat dan disimpan secara digital, dapat diidentifikasi dan ditemukan, dan memiliki atau memberikan nilai.
Belakangan ini, digital assets banyak dipilih sebagai instrumen invetasi karena bisa menghasilkan keuntungan besar dalam jangka waktu yang cepat.
Meskipun begitu, kamu perlu memelajari dan memahami seluk-beluknya dengan seksama sebelum memutuskan untuk memiliki aset digital sebagai pilihan investasi.
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang aset digital dalam artikel di bawah ini!
Baca Juga: Tips dan Contoh Iklan Bisnis Perusahaan yang Bisa Kamu Tiru
Jenis-jenis Aset Digital
Berikut ini beberapa aset digital yang cukup populer untuk dijadikan investasi karena dinilai bisa menghasilkan keuntungan besar dalam jangka waktu tertentu.
1. Cryptocurrency
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan aset digital yang satu ini. Ya, cryptocurrency termasuk dalam digital assets yang bisa kamu pilih untuk investasi.
Dikutip dari laman Openware, ini adalah jenis aset digital paling populer di pasaran saat ini.
Ada banyak cryptocurrency di pasar, yang paling populer adalah Bitcoin, Ethereum, Tether, Dogecoin, dan Binance Coin.
Cryptocurrency memanfaatkan fondasi kriptografi dari blockchain untuk menyimpan nilai, menyediakan sarana pertukaran, dan berfungsi sebagai unit akun. Kripto sering disebut sebagai uang digital sehingga dapat dibeli, dijual, dan ditukar di bursa.
Namun, mata uang digital kripto bukanlah uang yang dapat dijamin oleh bank sentral manapun di dunia sehingga tidak bisa digunakan untuk membayar hutang sesuai dengan hukum berlaku.
2. NFT
Aset digital lainnya yang banyak dipilih investor saat ini adalah NFT atau Non-Fungible Tokens.
NFT sedang populer dimanfaatkan untuk hal-hal, seperti karya seni dan rekaman media, sebagai cara bagi pengguna untuk memiliki aset unik.
Bisa juga digunakan sebagai bukti kepemilikan aset virtual.
NFT menyatakan bahwa pemegangnya memiliki aset digital pokok dan dapat menjual, memperdagangkan, atau menebusnya.
Dengan begitu, pemilik NFT bisa membuktikan identitas mereka dan memiliki akses ke ruang virtual atau fisik.
3. Asset-Backed Tokens
Jenis digital assets selanjutnya yaitu asset-backed tokens. Ini merupakan media perdagangan aset tradisional, aset fisik, seperti emas dan minyak di antara pengguna di blockchain.
Tokenisasi aset ini dapat membantu masalah likuiditas aset dan membuatnya lebih tersedia untuk investor dan pengguna yang lebih luas.
4. Tokenized Commercial Real Estate
Mirip dengan asset-backed tokens, tokenized commercial real estate juga dapat dijadikan token sebagai aset digital.
Proses tokenisasi real estate seperti ini dapat membuka peluang kepemilikan bagi lebih banyak investor melalui peningkatan likuiditas, transparansi yang lebih besar untuk bukti kepemilikan, dan penyederhanaan transaksi.
Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Aman Saat Resesi, Bisa Dicoba Nih!
Manfaat Investasi Aset Digital
Sama seperti instrument investasi lainnya, aset digital juga bisa memberikan kamu keuntungan di masa depan. Ini dia manfaat memiliki digital assets sebagai pilihan investasi:
1. Nilai Pengembalian Investasi yang Menjanjikan
Investasi aset digital saat ini cukup populer dan banyak dipilih oleh investor karena menjanjikan ROI yang menguntungkan.
Selain itu, kamu bisa mencoba investasi digital dengan jumlah minimal. Lain halnya dengan investasi di dunia nyata, yang biasanya mematok biaya tertentu dalam jumlah cukup besar.
Siapa pun yang memiliki akses internet juga dapat melakukan transaksi di pasar digital. Jadi, investasi ini sangatlah fleksibel.
Sementara di dunia nyata, ada beberapa batasan yang berlaku.
Misalnya saat berinvestasi di pasar saham, terkadang ada batasan pendapatan yang menghalangi investor rata-rata untuk mengambil bagian.
2. Menciptakan Passive Income
Dengan pengembalian investasi yang cukup menjanjikan, kamu pun bisa menggunakan aset digital sebagai sumber pendapatan tambahan.
Cukup berinvestasi secara online, kamu bisa menghasilkan keuntungan tanpa perlu bersusah payah untuk bekerja.
Meski begitu, dibutuhkan strategi investasi yang efektif sehingga kamu bisa mendapat keuntungan sesuai keinginan.
3. Keamanan Terjamin
Ruang digital yang kamu gunakan untuk berinvestasi ini biasanya cenderung lebih aman.
Investasi digital yang dilakukan secara online biasanya dilengkapi dengan teknologi blockchain, sehingga kamu memiliki kemampuan untuk menyimpan aset secara online atau offline dengan lebih aman.
Jadi, investasi digital ini sangatlah aman apabila investor menggunakannya dengan benar.
4. Mudah Diakses Kapan Saja
Mengingat semua transaksinya dilakukan secara online, kamu pun memiliki kebebasan untuk mengakses aset digital ini.
Kamu bisa memiliki tempat terpusat secara online sehingga dapat menyimpan dan memantau kepemilikan aset kapan saja dan di mana pun.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Bisnis Trading atau Investasi?
Risiko Investasi Aset Digital
Meski menawarkan berbagai keuntungan, akan tetapi kamu tetap perlu berhati-hati dalam memilih aset digital untuk investasi.
Sebab, ada beberapa risiko yang mungkin ditimbulkan, seperti:
1. Memiliki Risiko Tinggi
Tingkat pengembalian investasi tinggi yang dijanjikan dalam kepemilikan aset digital juga ternyata memiliki risiko tinggi.
Sebab, nilai aset digital yang kamu miliki bisa saja mengalami kenaikan dan penurunan harga tidak terbatas.
Jadi, keuntungan yang kamu peroleh hari ini mungkin tidak akan bertahan lama. Kamu bisa saja mengalami kerugian karena harga di pasar yang cepat berfluktuasi.
Apalagi biasanya, aset-aset digital akan bergantung pada tren. Ketika aset sedang booming, nilainya akan terus naik. Sementara itu, aset yang kurang diperhatikan lagi bisa mengalami penurunan drastis.
2. Tidak Ada Badan Otoritas yang Melindungi
Perlu kamu ketahui bahwa investasi aset secara digital ini belum memiliki badan otoritas yang melindungi.
Hal ini karena semua transaksinya dilakukan secara online dalam sistem otomatis. Jadi, tidak ada otoritas manusia yang mengurus perdagangan aset secara digital.
Lain halnya dengan investasi di dunia nyata yang sudah terjamin oleh badan otoritas tertentu sehingga para investor akan lebih aman selama bertransaksi.
Baca Juga: Begini 3 Cara Cek Perusahaan yang Terdaftar di OJK, Investor Catat!
3. Tidak Ada Fundamental untuk Dianalisis
Kelemahan lain dari jual-beli aset secara digital yaitu tidak adanya fundamental untuk dianalisis saat bertransaksi.
Misalnya ketika kamu memasuki pasar mata uang kripto, tidak ada fundamental yang dapat digunakan untuk analisis transaksi.
Sebab, peran mata uang digital ini tidak sama dengan mata uang asli yang bisa dianalisis berdasarkan kondisi ekonomi, suku bunga acuan, dan data makroekonomi lainnya.
4. Risiko Pencurian
Banyak yang menganggap bahwa aset-aset digital lebih aman karena telah dilindungi oleh teknologi canggih.
Sayangnya, risiko pencurian juga tidak dapat sepenuhnya dihindari. Misalnya ketika kamu melakukan investasi NFT, platform yang digunakan untuk transaksi bisa saja diretas dan investor di dalamnya dapat dirugikan.
Apalagi, tidak ada aturan maupun badan hukum yang menaunginya. Potensi kerugian yang dialami investor pun tidak bisa diusut tuntas.
Bahkan karena sifat digitalnya, investasi aset seperti ini akan lebih sulit dilacak oleh lembaga hukum sehingga ruang lingkupnya dianggap sebagai pasar gelap.
Baca Juga: Apa Itu Pasar Sekunder? Para Investor Wajib Tahu
Itu dia penjelasan seputar digital assets, sekaligus jenis-jenis, manfaat, dan kemungkinan risiko yang dapat ditimbulkan.
Apakah kamu tertarik untuk memilih aset digital ini sebagai instrumen investasi?