Loco & Franco: Istilah Penting dalam Proses Serah Terima Barang

Share this Post

Table of Contents
shopee pilih lokal

Saat serah terima barang, istilah Loco dan Franco pasti sering digunakan untuk menjelaskan proses serah terima barang itu sendiri.

Dalam dunia bisnis, serah terima barang berkaitan erat dengan transaksi jual beli, baik itu produk atau jasa. Oleh karena itu, proses serah terima barang akan terus terjadi selama transaksi berlangsung.

Jika dibayangkan, proses serah terima barang merupakan proses sederhana. Namun pada saat pelaksanaannya, banyak aspek yang terlibat dan menjadikannya sangat kompleks.

Terutama jika transaksi yang terjadi berkaitan dengan pemindahan barang dalam jumlah besar dan banyak. Pada proses pemindahan ini, sedikit banyak akan mempengaruhi kualitas barang itu sendiri.

Kompleksitas dan risiko yang muncul dari proses serah terima barang tersebut harus dicegah dan dipikirkan solusinya.

Maka dari itu, diciptakanlah mekanisme yang terstruktur. Salah satu diantaranya adalah Loco dan Franco.

Lantas apa sebenarnya pengertian dari Loco dan Franco itu sendiri? Bagi kamu yang penasaran, kamu bisa simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan ini!

Baca Juga: Cara Menghitung Rumus Payback Period untuk Studi Kelayakan Bisnis

Apa Itu Loco?

Secara definisi Loco merupakan sebuah kondisi saat barang atau produk diserahkan dalam kondisi aslinya. Lokasi penyerahannya biasanya terjadi di gudang tempat penjualan.

Karena lokasi penyerahan barang atau produksi asli dilakukan di gudang, maka seluruh biaya pemindahan barang menjadi tanggung jawab pihak pembeli.

Penjual (dalam hal ini perusahaan) tidak menanggung biaya apapun dalam proses ini.

Biaya tersebut juga termasuk jika pembeli ingin mengubah kemasan produk. Beban biaya perubahan kemasan dan jasa pengemasan akan ditanggung oleh pembeli.

Proses pemilihan ekspedisi barang juga sepenuhnya hak dari pembeli, karena biaya dan ongkos kirim ditanggung oleh pembeli, termasuk juga segala risiko di dalamnya.

Loco sendiri berasal dari akar kata local (lokal). Dalam konteks serah terima atau transaksi barang, Loco juga dapat diartikan hanya menghitung nilai intrinsik dari suatu barang.

Nilai intrinsik yang dimaksud hanya mengacu pada harga asli barang, tanpa adanya biaya lain seperti biaya pengemasan, pengiriman, dan pengangkutan. Semuanya ditanggung oleh pembeli itu sendiri.

Dari penjelasan tersebut, kita bisa tahu bahwa kegiatan Loco sendiri sangat terbatas. Oleh karena itu, kegiatan ini hanya berlangsung untuk transaksi jual beli dalam negeri yang bersifat domestik.

Baca Juga: Mudah Kok, Ini 5 Cara Ekspor Barang ke Luar Negeri!

Pengertian Franco

Loco & Franco: Istilah Penting dalam Proses Serah Terima Barang
Foto: Pelabuhan Barang (Unsplash.com)

Sementara itu, Franco adalah lawan dari Loco itu sendiri. Franco merupakan kegiatan jual beli barang di mana biaya pengiriman ditanggung oleh penjual.

Jika dalam Loco pembeli yang mendatangi gudang barang dan menanggung semua biaya, dalam Franco penjual melakukan kegiatan bisnis hingga mengantarkan barang sampai ke tangan pembeli.

Maka dari itu, ada perbedaan antara proses Loco dan Franco. Dilansir dari Kaylan City Life, terdapat perbedaan signifikan antara biaya Loco dan Franco, dalam hal ini yaitu biaya pengiriman barang.

Dalam Franco, biaya pengiriman ditanggung oleh penjual, yang masuk dalam biaya produk harus ditanggung oleh pembeli.

Kesan yang muncul dari proses ini adalah pembeli sangat dimanja dengan pelayanan penuh oleh penjual.

Namun, di bagian akhir biasanya penjual akan mencantumkan surat penawaran barang sebagai keterangan tambahan dari proses distribusi atau pengiriman barang.

Baca Juga: Hukum Penawaran dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya

Istilah Lain dalam Proses Serah Terima Barang

loco
Foto: Peti Kemas (Unsplash.com)

Di awal penjelasan, telah disampaikan bahwa ada banyak proses yang bisa dilakukan untuk serah terima barang. Loco dan Franco hanya salah satunya. Ada kegiatan lain yang bisa dilakukan dalam proses serah terima barang.

Berikut adalah istilah lain dalam serah terima barang, kamu bisa simak dengan baik agar dapat memahami perbedaannya dengan Loco dan Franco itu sendiri. Yuk, simak penjelasannya!

1. Free in Board

Mekanisme serah terima barang ini merujuk pada kegiatan pemindahan kepemilikan barang yang sudah diangkut ke dalam kapal.

Jika barang sudah diangkut ke dalam kapal, itu berarti barang telah sepenuhnya menjadi hak pembeli.

Maka biaya perpindahan barang yang muncul sejak dari dalam kapal hingga ke tangan pembeli akan ditanggung dan dibebankan kepada pembeli.

Tanggung jawab penjual selesai ketika barang telah naik dalam kapal, penjual hanya menanggung segala biaya pengiriman hingga barang naik dalam kapal.

Segala hal yang terjadi dalam mekanisme ini telah disepakati berdasarkan surat perjanjian.

Maka dari itu, pihak penjual akan mengeluarkan biaya pengemasan, proses pengangkutan, pengiriman barang ke pelabuhan, hingga biaya muat dan angkut barang ke dalam kapal.

Free on board atau yang dikenal dengan istilah FOB juga sering disebut sebagai gratis biaya pengiriman. Hal tersebut berdasarkan biaya yang ditanggung oleh penjual dari mulai pengemasan hingga masuk dalam kapal.

Biasanya mekanisme serah terima barang ini dilakukan untuk penjualan ke luar negeri yang menggunakan jasa pengiriman barang menggunakan kapal laut.

2. Cost and Freight

Cost and Freight atau yang dikenal dengan istilah C&F merupakan salah satu mekanisme serah terima barang. Status perpindahan barang terjadi ketika barang tiba di pelabuhan tempat pembeli.

Perhitungan dilakukan dengan menambah biaya FOB plus biaya pengangkutan melalui kapal laut, dari pelabuhan tempat penjual hingga pelabuhan tempat pembeli.

Pembeli akan menentukan pelabuhan tempat membongkar muatan, termasuk pembeli akan menentukan harga dasar barangnya.

Sehingga dalam mekanisme ini, penjual akan menanggung biaya pengiriman pengangkutan laut, biaya perpindahan barang, biaya muat barang, hingga biaya pengadaan dokumen kapal.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Buku Motivasi Terbaik Sepanjang Masa

3. Cost Insurance and Freight

Dari nama mekanisme serah terima barang ini, hampir mirip dengan C&F. Namun, dalam CIP perbedaannya terletak pada cakupan biaya yang lebih kompleks.

Menjadi kompleks karena biaya akan dimasukkan pada seluruh unsur biaya yang berhubungan dengan asuransi. Cara menghitung biaya CIP yaitu dengan menambahkan biaya C&F dengan biaya asuransi.

Asuransi dalam hal ini merupakan asuransi jasa pengiriman barang, asuransi produk, dan jenis asuransi lainnya yang berkaitan dengan pengiriman barang.

Seluruh biaya CIF akan menjadi beban pihak penjual, meskipun dalam beberapa hal pihak pembeli akan dikenakan biaya.

Dalam mekanisme serah terima barang ini, asuransi yang terjadi akan dibayar oleh pihak yang tercantum dalam surat bisnis.

Meskipun dalam prosesnya pihak pembeli akan membebankan kepada pihak penjual.

Jika hal tersebut terjadi, maka pihak penjual harus siap menanggung kerugian yang terjadi, mulai dari barang dikirim hingga barang diterima oleh pembeli.

Dalam mekanisme serah terima barang ini juga, harga dasar barang dan biaya kirim akan menjadi satu bagian dengan biaya asuransi itu sendiri.

Baca Juga: 7 Tips Jualan Baju Thrift yang Cepat Laku, Lagi Tren!

Itulah tadi pengertian dari Loco dan Franco beserta dengan istilah lain yang berkaitan dengan serah terima barang dalam proses transaksi.

Semoga penjelasan tersebut bisa menambah pemahaman kamu terkait proses bisnis yang terjadi dan memahami gambaran besarnya!

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X