Penawaran dan permintaan merupakan kegiatan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam ilmu eknomi, ada yang disebut sebagai hukum penawaran. Apa itu hukum penawaran?
Perlu kamu ketahui, penawaran merupakan sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu selama periode waktu tertentu.
Jadi, ada tiga hal utama dalam kegiatan penawaran, yakni jumlah komoditas yang ditawarkan oleh penjual, harga komoditas yang telah ditentukan, serta jangka waktu penjual yang bersedia menawarkan produk atau layanan.
Penawaran termasuk dalam indikator pertumbuhan ekonomi. Apabila penawaran dan permintaan di masyarakat seimbang, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonominya positif.
Mari simak artikel ini lebih lanjut mengenai hukum penawaran serta berbagai faktor yang dapat memengaruhi penawaran.
Baca Juga: 4 Faktor yang Mempengaruhi Kurva Permintaan dan Penawaran dalam Bisnis
Hukum Penawaran
Hukum penawaran merupakan kebalikan dari hukum permintaan. Hukum penawaran memiliki perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan.
Maka, bunyi hukum penawaran yang benar adalah “Apabila harga barang naik, maka jumlah penawaran akan meningkat. Sebaliknya, jika harga barang turun, maka penawaran ikut meningkat.”
Ini menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas penawaran barang.
Dalam konteks hukum penawaran, ketika penawaran terhadap suatu barang meningkat, harga barang yang ditawarkan cenderung semakin tinggi sesuai dengan aturan hukum penawaran.
Sebaliknya, ketika penawaran terhadap barang menurun, harga yang ditawarkan kemungkinan akan semakin rendah.
Perbandingan dengan hukum permintaan menunjukkan bahwa dalam hukum penawaran, adanya kebalikan aturan dengan hukum permintaan.
Saat permintaan terhadap suatu produk meningkat, harga yang rendah akan meningkatkan jumlah produk yang diminta.
Sebaliknya, ketika permintaan menurun, harga yang tinggi akan menyebabkan jumlah produk yang diminta menurun.
Jelas terlihat bahwa hukum penawaran dan permintaan memiliki aturan yang berlawanan, menciptakan dinamika kompleks dalam menentukan harga dan kuantitas suatu barang di pasar.
Dalam hukum penawaran ini, produsen bisa mencapai tujuan laba atau target profitnya dengan lebih mudah.
Sebab, harga barang yang tinggi bisa menghasilkan keuntungan usaha yang lebih besar. Semakin banyak barang berharga tinggi yang terjual, pendapatan usahanya pun kian maksimal.
Selain itu, harga barang yang tinggi biasanya menandakan bahwa permintaan pasar sedang tinggi, tetapi tingkat penawarannya cenderung rendah.
Jadi, penjual akan berusaha untuk menambahkan penawaran di pasar sehingga kebutuhan atau permintaan pelanggan dapat dipenuhi dengan baik.
Baca Juga: Kenali Sales Kanvas, Penjualan yang Fokus pada Kuantitas Penawaran
Faktor Penentu Hukum Penawaran
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi hukum penawaran, di antaranya:
1. Harga Produk
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi penawaran ialah harga produk itu sendiri.
Sama seperti yang tertuang dalam hukum tentang penawaran di atas. Jika harga produk cenderung rendah, penawaran di pasar akan cenderung sedikit.
Sementara itu, apabila harga produk tinggi, jumlah penawaran pun ikut meningkat.
Peningkatan maupun penurunan harga produk tidak hanya memengaruhi jumlah penawaran, tetapi juga bisa berdampak pada keuntungan usaha yang didapatkan oleh penjual.
2. Biaya Produksi
Faktor selanjutnya yang bisa memengaruhi tingkat penawaran di pasar adalah biaya produksi.
Ketika biaya produksi suatu barang tinggi, maka harga jual yang ditetapkan pada pelanggan bisa semakin besar.
Selain tingginya harga bahan baku, penggunaan teknologi canggih yang dibutuhkan untuk produksi juga bisa memengaruhi biaya produksi.
Hal lain yang bisa memengaruhi tingginya biaya produksi, yakni upah tenaga kerja, transportasi yang digunakan untuk keperluan produksi, hingga besarnya pajak yang akan dibayarkan.
Apabila ongkos produksinya besar, maka perusahaan biasanya mengurangi jumlah produksinya. Jadi, jumlah penawaran di pasar bisa semakin sedikit.
Perkiraan keuntungan usaha yang akan didapatkan juga akan semakin kecil. Bukan tidak mungkin juga dapat mengancam operasional usaha itu sendiri.
Baca Juga: Simak Fungsi Perencanaan Produksi agar Bisnismu Efisien!
3. Teknologi
Faktor yang dapat memengaruhi jumlah penawaran berikutnya adalah teknologi.
Mengutip Jurnal Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan jumlah penawaran.
Teknologi bisa memengaruhi jumlah penawaran dengan dua cara. Pertama, proses produksi barang bisa dilakukan semakin cepat. Kedua, biaya produksi menjadi lebih murah karena efektivitas tersebut.
Dengan proses produksi yang lebih cepat, maka jumlah barang yang akan dihasilkan bisa lebih banyak.
Pada akhirnya, tingkat produktivitas suatu perusahaan bisa menjadi lebih baik. Mutu suatu barang juga akan lebih bagus.
Jumlah penawaran pun bisa lebih banyak dengan barang-barang yang diproduksi menggunakan teknologi tersebut.
4. Jumlah Pesaing
Hal lain yang dapat memengaruhi jumlah penawaran adalah jumlah pesaing atau kompetitor.
Ketika jumlah kompetitor di pasar semakin banyak, maka jumlah barang yang ditawarkan juga semakin besar.
Biasanya, hal ini terjadi ketika suatu perusahaan melihat penjual lain yang berhasil meraup keuntungan besar dari produk tertentu. Maka, mereka juga dapat memanfaatkan peluang yang sama.
Saat hal ini terjadi, harga jual suatu produk umumnya tak berbeda jauh. Harga jual produk satu dengan yang lain cenderung serupa sehingga pelanggan pun memiliki kebebasan untuk memilih.
Namun, fenomena tersebut bisa menciptakan tingkat persaingan yang lebih ketat. Perusahaan yang tidak bisa menentukan harga jual dengan bijak bisa saja tidak kompetitif dengan perusahaan serupa.
Meski begitu, adanya persaingan dapat memicu inovasi bisnis yang lebih tinggi. Setiap perusahaan mungkin berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berkualitas.
Baca Juga: Analisis Harga Pesaing untuk Menarik Lebih Banyak Pelanggan
5. Pajak
Besaran pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan juga bisa memengaruhi tingkat penawaran barang di pasar.
Ketika jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan terlalu besar, maka akan cukup sulit bagi produsen untuk menentukan harga jual yang terjangkau.
Akibatnya, harga barang cenderung tinggi yang membuat tingkat penawaran semakin menurun.
6. Harga Barang Subtitusi
Harga barang pengganti atau produk subtitusi juga bisa memengaruhi jumlah penawaran di pasar.
Ketika ada barang subtitusi yang memiliki harga jual lebih murah, tentu saja penawaran akan barang tersebut akan menurun.
Biasanya, hal ini merupakan alternatif yang disediakan oleh perusahaan ketika bahan baku dan biaya produksi sedang tinggi. Jadi, kebutuhan pelanggan bisa tetap terpenuhi dengan produk pengganti.
Sebagai contoh, karena gula impor harganya lebih murah dari harga gula lokal, maka permintaan gula lokal menurun.
Karena permintaan gula lokal di pasaran menurun, maka produsen gula terpaksa menurunkan produksi dan penawarannya di pasar.
Apabila hal tersebut terjadi, para perusahaan juga sebaiknya melakukan inovasi barang untuk meningkatkan fungsi dan kualitas.
Hal ini karena pelanggan tidak hanya memilih barang dari segi harga, tetapi juga mempertimbangkan kualitas dan fungsinya.
Baca Juga: Contoh Barang Substitusi untuk Penuhi Permintaan Pasar
7. Ketersediaan Sumber Daya
Faktor lainnya yang dapat memengaruhi jumlah penawaran di pasar, yakni ketersediaan sumber daya.
Dalam hal ini, sumber daya yang dimaksud ialah bahan baku dan juga tenaga kerja yang dibutuhkan selama proses produksi.
Ketika sumber daya mencukupi, jumlah barang yang diproduksi akan lebih banyak. Penawaran pun bisa lebih besar kepada pelanggan.
Sebaliknya, jumlah bahan baku dan tenaga kerja yang tidak memadai dapat membuat penawaran di pasar menjadi lebih terbatas.
8. Perkiraan Harga di Masa Depan
Faktor selanjutnya yang bisa menjadi penentu jumlah penawaran di pasar, yaitu perkiraan harga di masa yang akan datang.
Setiap perusahaan tentu akan melakukan analisis usahanya. Salah satunya, memprediksi harga jual produk.
Perkiraan harga jual produk di masa depan ini kemudian akan ditindaklanjuti dengan menyesuaikan stok dan penawaran barang kepada pelanggan.
Baca Juga: Catat, Ini Dia Cara Mencari Harga Penjualan yang Tepat
9. Faktor Non-ekonomi
Ada juga beberapa faktor non-ekonomi yang bisa memengaruhi jumlah penawaran di pasar.
Misalnya, urusan pribadi sang penjual, masalah di lingkungan sekitar, atau adanya bencana alam yang memengaruhi proses produksi.
Kondisi-kondisi yang tidak terduga seperti ini tentu bisa memengaruhi penawaran suatu barang.
10. Tujuan Perusahaan
Umumnya, suatu perusahaan memang didirikan dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimal.
Oleh karenanya, perusahaan akan memproduksi barang sebanyak mungkin agar keuntungannya optimal.
Namun, tujuan perusahaan ini mungkin saja tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Misalnya, perusahaan milik negara yang lebih mementingkan jumlah produksi dibandingkan keuntungan.
Selain itu, ada perusahaan yang cenderung meminimalkan risiko agar operasionalnya tetap aman sehingga masalah keuntungan bukan menjadi fokus utama.
Secara tidak langsung, tujuan perusahaan yang berbeda-beda seperti ini dapat memengaruhi penawaran suatu barang.
11. Kebijakan Pemerintah
Tindakan pemerintah seperti pemberian subsidi dan regulasi bisnis memiliki dampak signifikan terhadap biaya produksi dan kemampuan produsen untuk menawarkan produknya di pasar.
Peraturan-peraturan tersebut tidak hanya memengaruhi aspek finansial, tetapi juga dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat penawaran dalam suatu industri.
Selain itu, regulasi pemerintah bisa berperan dalam membatasi atau justru mendorong penawaran produk di sektor tertentu, menciptakan kerangka kerja yang memengaruhi strategi bisnis dan pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Baca Juga: Pahami 7 Manfaat SOP Ini agar Kamu Dapat Menerapkannya untuk Perusahaanmu
Fungsi Penawaran
Setelah memelajari hukum penawaran, kamu juga perlu memahami fungsi penawaran.
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi penawaran secara umum ditulis sebagai: Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T)
Berikut keterangannya:
- Qs = jumlah barang yang ditawarkan
- Pq = harga barang itu sendiri
- Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
- O = tujuan-tujuan perusahaan
- T = tingkat teknologi yang digunakan
Dikutip dari Jurnal Universitas Brawijaya, fungsi penawaran ini dapat untuk menganalisis pengaruh semua faktor penawaran tersebut secara bersama-sama sekaligus.
Namun, prosesnya jauh lebih rumit sehingga biasanya, dilakukan analisis secara parsial, yaitu analisis satu demi satu dengan menganggap faktor-faktor lain ceteris paribus (suatu asumsi dasar dalam ilmu ekonomi yang berarti faktor-faktor lain dianggap tetap).
Baca Juga: Apa Fungsi Quality Control Bagi Perusahaan? Ini Penjelasannya
Jenis-jenis Penawaran
Dalam konteks bisnis, penawaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, masing-masing dengan karakteristik dan implikasi yang berbeda. Berikut penjelasannya:
1. Penawaran Marginal
Penawaran marginal terjadi saat seorang produsen memutuskan untuk menawarkan produknya dengan mempertimbangkan harga pasar yang berlaku.
Dalam situasi ini, produsen tetap meraup laba, meskipun kemungkinan labanya tidak sebesar produsen dengan jenis penawaran lainnya. Pilihan ini sering diambil untuk tetap bersaing di pasar yang kompetitif.
2. Penawaran Sub Marginal
Penawaran sub marginal terjadi ketika seorang produsen memasarkan produknya dengan harga di bawah harga pasar yang umum.
Faktor yang dapat menyebabkan penawaran ini antara lain memperoleh harga grosir yang lebih murah atau dengan sengaja mengambil keputusan untuk memperoleh laba yang lebih kecil.
Meskipun mungkin menghasilkan margin keuntungan yang lebih rendah, strategi ini bisa dilakukan untuk memenangkan persaingan atau menarik lebih banyak konsumen.
3. Penawaran Super Marginal
Penawaran super marginal terjadi ketika seorang produsen memiliki kekuasaan untuk menawarkan produknya dengan harga di atas harga pasar yang umum.
Meskipun pada awalnya mungkin sulit untuk meyakinkan konsumen untuk membayar lebih, produsen dalam posisi ini mungkin memanfaatkan keunggulan tertentu.
Hal ini bisa melibatkan memiliki stok terakhir barang yang dibutuhkan atau menjadi satu-satunya produsen di suatu daerah dengan permintaan tinggi.
Setiap jenis penawaran memiliki strategi dan pertimbangan bisnisnya sendiri, tergantung pada kondisi pasar, tujuan perusahaan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi industri tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Pajak Natura? Ini Dasar Hukum dan Manfaatnya
Definisi Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran, yang merupakan konsep dalam hukum penawaran, merujuk pada tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.
Koefisien elastisitas penawaran, yang dihitung dengan membandingkan persentase perubahan harga dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan, memberikan gambaran seberapa responsifnya penawaran terhadap perubahan harga.
Sebagai contoh, apabila harga suatu barang naik sebesar 10%, dan jumlah barang yang ditawarkan meningkat sebesar 20%, maka koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung sebagai 20% / 10% = 2.
Angka 2 menunjukkan bahwa penawaran bersifat elastis, di mana perubahan harga memiliki dampak yang lebih besar terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Penting untuk dicatat bahwa dalam konteks hukum penawaran, jumlah barang yang ditawarkan dalam jangka pendek dapat berbeda dengan jumlah yang diproduksi.
Produsen cenderung menyimpan sebagian produknya sebagai stok untuk dijual di masa mendatang. Meskipun begitu, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap setara dengan jumlah barang yang diproduksi.
Hukum penawaran ini mencerminkan dinamika kompleks antara produsen dan konsumen serta strategi manajemen persediaan dalam pasar.
Baca Juga: Hukum Jual Beli Online Menurut Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai hukum penawaran yang perlu kamu pahami. Semoga bermanfaat!