Evergreen content termasuk jenis konten yang penting untuk diterapkan dalam strategi pemasaran. Apakah kamu tahu apa yang disebut sebagai evergreen content?
Mengutip laman Digital Marketing Institute, evergreen content adalah konten yang dioptimalkan untuk mesin pencarian sehingga tetap relevan dan “segar” untuk pembaca dalam jangka waktu lama.
Jadi, konten ini akan tetap dicari oleh pembaca meski telah melewati tanggal publikasi. Konten evergreen juga dapat mempertahankan nilainya dalam jangka panjang. Selain itu, traffic dari konten jenis evergreen pun dapat terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Contoh konten evergreen, yakni artikel yang berisi langkah-langkah pembuatan infografis. Konten seperti ini pasti akan selalu dicari.
Sementara konten yang tidak evergreen, misalnya artikel trending, berita, statistik atau laporan numerik yang cenderung berubah, atau artikel yang berfokus pada tren saat ini.
Lebih lanjut, berikut penjelasan tentang evergreen content yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam strategi content marketing.
Baca Juga: 4 Contoh Content Pillar dan Fungsinya bagi Website Bisnis
Mengapa Evergreen Content Diperlukan?
Ada beberapa alasan yang dapat menjawab pertanyaan, mengapa evergreen content diperlukan dalam strategi pemasaran konten.
1. Peringkat yang Lebih Baik di Mesin Pencari
Siapa sangka, evergreen content ternyata dapat membuat situs web kamu memiliki peringkat yang lebih baik di mesin pencarian, lho.
Hal ini karena konten evergreen memiliki masa simpan yang lama dan traffic yang dihasilkan dapat meningkat seiring waktu.
Menurut laman Search Engine Journal, kamu bisa memaksimalkannya dengan membuat konten evergreen yang memiliki keyword tepat. Jadi, lakukanlah riset kata kunci untuk menemukan yang paling optimal.
2. Meningkatkan Prospek dalam Jangka Panjang
Dikutip dari laman SendPulse, evergreen content juga dapat meningkatkan prospek dalam jangka panjang bagi bisnis kamu.
Jadi, cobalah untuk membuat evergreen content yang relevan dengan kebutuhan target pasar kamu. Dengan begitu, kamu dapat menjangkau target audiens secara lebih mudah dan menarik lebih banyak prospek.
Selain itu, memberikan konten yang informatif bisa membantu kamu dalam memertahankan pembaca dan mendapatkan pelanggan setia.
3. Lebih Hemat Biaya Iklan
Alasan selanjutnya mengapa konten evergreen perlu dipertimbangkan dalam strategi pemasaran, yakni karena dinilai lebih hemat biaya iklan.
Dibandingkan dengan mempekerjakan karyawan untuk membuat iklan TV, radio, dan lainnya, membayar seorang penulis konten profesional jauh lebih murah biayanya.
Meski begitu, potensi pengembalian investasi yang akan didapatkan oleh brand jauh lebih besar.
Hal ini pun didukung oleh sebuah studi dari MGD Advertising, yang menemukan bahwa ada lebih dari 70% pengguna internet yang ingin belajar tentang produk melalui konten dibandingkan dengan iklan tradisional.
Baca Juga: 4 Tips Membuat Strategi Content Marketing untuk Optimalkan Toko Online
Tips Membuat Evergreen Content
Konten evergreen banyak dipilih karena tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Jadi, dapat digunakan sebagai strategi pemasaran dalam jangka panjang.
Bagi kamu yang ingin membuat evergreen content untuk keperluan marketing, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Pilih Keyword yang Tepat
Untuk membuat evergreen content, kamu perlu menemukan keyword yang evergreen juga. Misalnya, dengan menghindari kata kunci yang sensitif terhadap waktu dan berfokus pada kata kunci yang memiliki potensi traffic pencarian konsisten.
Dalam memilih keyword yang tepat, kamu dapat melakukan riset kata kunci. Caranya, bisa dengan membuat daftar keyword yang relevan dengan bisnis kamu.
Lalu, coba cari keyword tersebut menggunakan tools kata kunci untuk mencari tahu apakah telah sesuai untuk membuat konten evergreen.
Beberapa keyword tools yang dapat kamu gunakan, yakni Ahrefs, Moz, atau SEMrush.
Salah satu indikator apakah suatu kata kunci termasuk dalam kategori evergreen, yakni dapat kamu lihat dari jumlah penelusurannya. Setidaknya, keyword yang kamu pilih menghasilkan setidaknya 1.000 penelusuran setiap bulan.
Dengan bantuan keyword tools tersebut, kamu juga dapat mencari “Parent Topics” untuk setiap kata kunci yang dipilih untuk mengetahui apakah ada kata kunci terkait yang lebih populer.
2. Terapkan Teknik SEO
Dalam membuat konten evergreen, sebaiknya kamu juga menerapkan teknik SEO agar kinerjanya lebih optimal pada mesin pencarian.
Melansir laman Forbes, berikut beberapa teknik SEO yang dapat kamu gunakan selama membuat konten evergreen:
Tulis kata kunci yang ditargetkan pada judul dan subjudul H2.
Tambahkan internal link dan eksternal link.
Sebisa mungkin hindari bahasa teknis, jadi gunakanlah bahasa sederhana yang lebih mudah untuk dimengerti pembaca.
Jawab pertanyaan yang dicari pembaca secara langsung dan jelas di bagian atas artikel.
Tambahkan teks alternatif ke setiap gambar yang digunakan pada artikel.
Baca Juga: Ketahui 7 Perbedaan Content Writer dan Copywriter Ini!
3. Gunakan Visual yang Sesuai
Dalam membuat konten evergreen, kamu juga perlu menambahkan visual yang sesuai dengan isi artikel.
Namun, pastikan foto atau jenis visualisasi yang kamu gunakan tepat dan representatif, ya. Kedengarannya, hal ini mungkin mudah untuk dilakukan, tetapi nyatanya cukup challenging, lho.
Ada banyak sekali sumber yang dapat kamu gunakan dalam mencari visual untuk keperluan pembuatan artikel. Misalnya situs web stok foto, seperti Pexels, Unsplash, Freepik, dan masih banyak lagi.
Jika memungkinkan, kamu juga boleh menggunakan visual hasil buatanmu sendiri dalam bentuk desain grafik.
Penggunaan visual tambahan pada konten evergreen kamu tergantung pada isinya. Apabila konten kamu berisi tutorial, visual yang digunakan harus berbeda di setiap langkah-langkahnya.
Sementara pada postingan blog sederhana, setidaknya kamu memerlukan satu visual profesional yang relevan.
4. Perbarui Konten Secara Berkala
Ketika kamu telah berhasil membuat konten evergreen dan mempublikasikannya di blog, cobalah untuk tetap mengeceknya secara berkala.
Lakukanlah perbaruan konten bila diperlukan. Jadi, konten kamu bisa tetap evergreen di tengah perubahan zaman.
Periksa kembali ejaan dan bahasa yang digunakan. Apakah masih relevan dengan kondisi saat ini? Jika ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, lakukanlah.
Tidak hanya itu, periksa juga internal maupun eksternal link yang kamu tambahkan pada artikel evergreen.
Dengan melakukan update dan menghapus isi konten yang tidak lagi relevan, kamu dapat menarik pembaca baru. Jumlah traffic yang dihasilkan juga mungkin akan jauh lebih besar.
Baca Juga: Ini 4 Skill yang Dibutuhkan oleh Content Creator
5. Bagikan Konten di Media Sosial
Setelah selesai membuat konten evergreen dengan beberapa tips di atas, jangan lupa untuk membagikannya di media sosial.
Karena jenis konten yang satu ini tak lekang oleh waktu, makakonten evergreen bisa kamu bagikan secara berulang kali di media sosial.
Kamu bisa membagikan konten evergreen dengan jumlah traffic yang tinggi setiap tahunnya di media sosial untuk memicu minat baru dan menumbuhkan kembali kesadaran akan konten tersebut.
Dengan begitu, kamu bisa menjangkau target audiens secara lebih mudah. Jumlah traffic dari kontena yang dibagikan juga akan lebih tinggi.
Pada akhirnya, kamu dapat menghasilkan lebih banyak prospek sehingga keuntungan bisnis yang diperoleh menjadi lebih besar.
Itu dia penjelasan mengenai evergreen content yang perlu kamu ketahui. Yuk, terapkan dalam strategi pemasaran bisnismu!