Apa itu COA? Istilah ini merupakan singkatan dari chart of accounts.
COA menunjukkan laporan keuangan terperinci yang dapat mudah dipahami. Jika tidak ada gambaran bagaimana COA itu bekerja dan digunakan dalam hal apa, coba bayangkan dirimu sebagai nasabah bank.
Pada suatu bank, bisa jadi kamu menggunakan lebih dari satu produk. Kamu punya produk tabungan, deposito, tabungan berjangka, hingga pinjaman berupa KPR atau kartu kredit.
Saat kamu membuka mobile banking, kamu mungkin bisa menemukan halaman ikhtisar yang menampilkan saldo pada setiap akun produk yang kamu gunakan.
Contoh lain, kamu adalah seorang investor yang memiliki aset saham, obligasi, dan reksa dana. Agar dapat menjadi seorang investor, kamu harus terdaftar di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) untuk mendapatkan SID atau single investor identification.
Kamu dapat mengakses akunmu di situs web KSEI dan mendapatkan ikhtisar penempatan investasimu di berbagai instrumen investasi.
Kamu bahkan mendapatkan laporan dari bank atau KSEI secara bulanan melalui email.
Kira-kira seperti ini gambaran COA. Perusahaan menggunakannya untuk membuat laporan keuangan agar mudah dibaca oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti klien atau penanam modal.
Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai apa itu COA, jenis-jenisnya, cara membuatnya, dan manfaatnya bagi bisnis.
Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat Laporan Keuangan yang Tak Kalah Penting
Apa Itu COA?
Mari kita ketahui apa itu COA. COA atau chart of accounts adalah indeks dari semua akun keuangan di buku besar perusahaan.
Sederhananya, COA adalah alat perusahaan yang menyediakan perinciaan yang dapat mudah dipahami.
Perincian tersebut melibatkan semua transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. COA pun dipecah menjadi subkategori.
COA digunakan oleh perusahaan untuk mengatur keuangan. Selain itu, untuk memberi wawasan yang lebih mendalam tentang kesehatan keuangan perusahaan kepada sejumlah pihak berkepentingan, seperti investor dan pemegang saham.
Pencatatan keuangan perlu dipisahkan menjadi beberapa bagian. Mulai dari memisahkan pencatatan pengeluaran, pendapatan, aset, dan liabilitas.
COA pun dibuat untuk memastikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan standar pelaporan. Daftar setiap akun yang dimiliki perusahaan biasanya ditampilkan dalam urutan akun yang muncul dalam laporan keuangan.
Artinya, akun-akun neraca, aset, liabilitas, dan ekuitas pemegang saham dicantumkan terlebih dahulu. Kemudian diikuti oleh akun-akun dalam laporan laba rugi atau pendapatan dan pengeluaran.
Pada perusahaan kecil, COA pada akun aset bisa disertai sejumlah sub-akun. Sub-akun tersebut, antara lain kas, rekening tabungan, saldo kas kecil, piutang, dana yang belum dideposit, aset inventaris, asuransi prabayar, kendaraan, dan bangunan.
Ada pun akun liabilitas meliputi kartu kredit perusahaan, kewajiban yang masih harus dibayar, penggajian, dan sebagainya.
Ekuitas pemegang saham dapat dipecah menjadi sejumlah akun, seperti saham biasa, saham preferen, dan pendapatan yang disimpan.
Untuk memudahkan pembaca laporan keuangan menemukan akun tertentu, setiap bagan akun atau COA biasanya berisi nama, deskripsi singkat, dan kode identifikasi.
Setiap bagan dalam daftar diberi nomor dengan deretan sejumlah angka.
Baca Juga: Cash Flow Adalah Ringkasan Transaksi Perusahaan
Jenis-Jenis COA
Setelah mengetahui apa itu COA, kini kamu perlu tahu jenis-jenisnya. Dalam COA, terdapat dua akun utama yang dibagi lagi menjadi sub-akun dan dimasukkan ke dalam kelompok tertentu.
Dua akun utama tersebut, yakni akun neraca dan akun laporan laba rugi.
Akun neraca menjadi tempat untuk mencatat setidaknya tiga akun. Ketiga akun tersebut, yakni akun aset, akun liabilitas, dan akun ekuitas.
Adapun pada akun laporan laba rugi, terdapat catatan sejumlah transaksi.
Akun tersebut menyimpan informasi terkait pendapatan operasional, biaya operasional, pendapatan dan keuntungan non-operasional, serta biaya dan kerugian non-operasional.
Makin besar ukuran suatu perusahaan, makin kompleks pula bagan akunnya.
Misalnya, ketika sebuah perusahaan memiliki lebih dari 15 divisi dalam strukturnya, setiap divisi akan memperhitungkan akun pengeluaran dan pendapatannya sendiri.
Baca Juga: 8 Aplikasi Accounting Gratis untuk Pebisnis Pemula
Panduan Membuat COA
Setelah tahu apa itu COA, kamu juga perlu tahu panduan membuat COA. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam membuat COA.
Sejumlah hal ini dapat membantumu membuat bagan yang akurat. Kamu pun dapat menyajikan laporan keuangan yang komprehensif.
1. Ukuran
Kamu harus tahu bagaimana struktur bisnismu. Apakah bisnismu termasuk bisnis perdagangan tunggal, kemitraan, atau korporasi.
Setelah tahu strukturnya, atur bagan sedemikian rupa, sehingga kamu memiliki cukup catatan untuk mendokumentasikan segala transaksi keuangan.
Pastikan pula bisnismu tidak memiliki akun tambahan, karena ini akan menghabiskan waktu dan mengurangi keakuratan saat menyiapkan laporan keuangan.
2. Penomoran
Penting untuk melakukan penomoran, karena dapat membantumu memilih akun apa pun berdasarkan nomornya.
Misalnya rekening kas diberi nomor 1001, dan nomor belakang berbeda untuk akun lain pada kelompok yang sama.
Metode ini dapat membantu akuntan mengidentifikasi perincian rekening kas dan menghemat banyak waktu.
3. Perubahan
Prinsip konsistensi perlu dipertahankan dalam menjalankan suatu metode akuntansi. Kamu harus menerapkan metode tersebut secara konsisten, bahkan pada periode akuntansi yang akan datang.
Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak mengubah struktur COA. Perubahan akan membuatmu kesulitan memantau atau membandingkan catatan akuntasi sebelumnya.
Namun, seiring pertumbuhan perusahaan, kamu pun perlu memperluas akun pada masa mendatang. Hal ini tentunya akan ada aspek-aspek baru yang memengaruhi keuangan perusahaanmu.
Baca Juga: 8 Manfaat Laporan Penjualan, Penting Bagi Bisnis!
Manfaat COA untuk Bisnis
Kini kamu sudah memahami apa itu COA dan penerapannya. Lalu apa manfaatnya bagi bisnismu?
Sebelum menerapkannya, kamu perlu mengetahui sejumlah manfaat COA bagi bisnis. Berikut ini uraiannya:
- Banyak catatan atau data keuangan akan lebih mudah dikelola, dibuat perbandingannya, dan dianalisis. Kemudian, hasil laporannya dapat digunakan oleh pihak pengambil keputusan sebagai bahan pertimbangan.
- COA membantu memperbaiki berbagai data atau catatan lain yang berubah karena kesalahan pengguna atau terjadinya transaksi tambahan.
- Mempermudah berbagai hasil dari catatan atau data yang diperoleh perusahaan. Prosesnya pun akan lebih terkontrol.
- Mempermudah penyusunan laporan keuangan.
- Mempermudah pembacaan laporan, sehingga pihak terkait dapat mengambil keputusan tepat dan cermat.
Demikian penjelasan mengenai apa itu COA. Semoga informasi ini bermanfaat!
Sumber:
- https://www.investopedia.com/terms/c/chart-accounts.asp
- https://www.xero.com/id/glossary/chart-of-accounts/