Logo keranjang online shop biasanya ada di dalam situs web atau marketplace untuk memudahkan pelanggan dalam membuat pesanan.
Dengan mengeklik logo keranjang online shop, pelanggan dapat memasukkan produk yang akan mereka beli.
Selain itu, keranjang belanja online shop juga dapat digunakan pelanggan untuk menyimpan produk incaran.
Nah, ketika sewaktu-waktu mereka ingin membeli, hanya perlu melakukan check out dari keranjang belanja tanpa perlu menjelajah toko online lagi. Jadi, ini bisa menghemat waktu.
Baca Juga: 7 Contoh Desain Toko Online yang Bisa Jadi Inspirasi
Logo Keranjang Online Shop untuk Menarik Pelanggan
Biasanya, logo keranjang online shop diletakkan di tempat-tempat strategis dalam platform belanja online.
Misalnya, di bagian kanan atas sehingga pelanggan bisa menemukannya dengan lebih mudah dan cepat.
Tentu saja, bentuk logo keranjang online shop memiliki desain berupa keranjang belanja.
Untuk warnanya, kamu bisa menyesuaikan logo keranjang online shop dengan tampilan situs web toko online. Jadi, terlihat senada dan lebih rapi.
Lebih bagus lagi, jika logo keranjang online shop kamu menggunakan warna-warna psikologi yang dapat menarik minat pelanggan untuk membeli.
Ada banyak warna psikologi yang bisa kamu gunakan untuk membuat logo keranjang online shop.
Contohnya, warna merah dan orange yang dapat meningkatkan detak jantung sehingga menciptakan pelanggan impulsif, warna biru yang bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan, atau warna hijau yang memberi suasana tenang.
Jangan lupa untuk membuat desain logo keranjang online shop yang sesuai dengan jenis bisnis kamu.
Meski pemilihan warna penting, pastikan juga desain logo keranjang online shop selaras dengan tampilan toko online kamu, ya.
Baca Juga: 5 Alasan Belanja Online Lebih Disukai Oleh Konsumen
Tips Agar Pelanggan Input Produk di Keranjang Belanja
Setelah mencari tahu tampilan logo keranjang online shop yang tepat, kamu juga perlu menerapkan tips berikut agar pelanggan mau menambahkan produk dan melakukan checkout.
Meskipun memasukan produk ke dalam fitur keranjang belanja online shop atau add to cart sangat mudah untuk dilakukan.
Namun, fakta menunjukan bahwa beberapa pembeli online membiarkan keranjang belanja mereka begitu saja tanpa melakukan checkout dan pembayaran.
Bahkan pada saat menjelang weekend, sebanyak 79% pengunjung online akan mengabaikan keranjang belanja online shop mereka dan tidak melakukan pembayaran pada keesokan harinya.
Hal ini tentu saja merugikan kamu sebagai pemilik toko online.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, lakukan cara di bawah ini agar pelanggan mau melakukan input produk di keranjang belanja online shop kamu:
1. Coba Posisikan Diri Sebagai Pembeli
Sebagai pemilik toko online, kamu tentunya merasa bahwa sistem pada toko online kamu sudah begitu sempurna dan mudah untuk digunakan.
Namun, kembali pada posisi pembeli, tidak semua dari mereka memahami teknologi dan sistem toko online milik kamu.
Maka tidak ada salahnya untuk mencoba memposisikan diri kamu sebagi pembeli.
Cobalah untuk membeli barang pada toko sendiri, ketahui langkah-langkah yang terasa begitu membosankan ketika melakukan proses pembelian.
Kamu bisa mencoba untuk membeli pada berbagai toko online. Bandingkan satu-persatu sistem dan proses pembelian pada toko online lainnya dengan milik kamu.
Kemudian, perbaiki sistem pembelian di toko online kamu, pastikan langkah-langkahnya menjadi lebih sederhana sehingga pembeli lebih nyaman ketika berbelanja.
Baca Juga: 4 Jenis Aplikasi Jualan Online yang Cocok untuk UMKM
2. Buat Sistem Checkout yang Lebih Sederhana
Sebisa mungkin kamu harus menghindari sistem checkout yang rumit pada situs web jualan onlinemu.
Beberapa toko online bahkan membuat kesalahan fatal dengan meminta begitu banyak informasi yang harus diisi oleh pembeli ketika mereka akan melakukan proses pembelian.
Hal ini tentu saja akan membuat mereka kabur dan memilih untuk membeli pada toko online lainnya yang lebih sederhana.
Membuat halaman checkout dengan tampilan yang bersih dan simpel serta navigasi yang mudah akan membantu menjaga mood pembeli untuk tetap berbelanja pada toko online kamu.
Kurangi isian form dan biodata pembeli yang memang tidak terlalu kamu butuhkan. Hindari pula pilihan drop down menu yang terlalu panjang pada form tanggal lahir dan alamat.
Jangan lupa tambahkan opsi apakah alamat pengiriman sama dengan alamat pembeli, hal ini untuk menghindari pengulangan dalam menulis alamat.
Dengan sistem checkout yang lebih simple, pelanggan bisa melakukan pemesanan produk dengan lebih mudah dan cepat.
3. Beri Kejutan Diskon dengan Memasukkan Kode Promo
Pada dasarnya, diskon hanyalah sebuah permainan yang perlu kamu lakukan untuk meningkatkan minat pembeli online dalam berbelanja.
Kamu tidak perlu takut merugi dengan adanya diskon. Cukup naikkan harga jual barang sekian persen kemudian berikan diskon dengan persenan yang sama.
Intinya, kamu hanya merubah cara pandang pembeli agar tertarik walaupun pada kenyataannya barang tersebut tidak menjadi lebih murah atau lebih mahal.
Dalam homepage toko online, kamu bisa menambahkan banner besar mengenai kode voucher potongan harga. Kamu bisa memberi kejutan diskon pada halaman checkout pembayaran.
Cukup tambahkan keterangan pada bagian bawah tabel keranjang belanja, contohnya seperti “masukan kode voucher xyz untuk mendapatkan potongan 15%, hanya berlaku hingga akhir Juli”.
Dengan begitu, pembeli yang sedang melakukan pembelian akan merasa senang dan terkejut dengan potongan harga yang diberikan.
Mereka akan cepat-cepat melakukan pembayaran karena kode voucher tersebut terbatas hingga akhir bulan Juli.
Baca Juga: 8 Tips Membuat Kalimat Promosi untuk Jualan Online
4. Checkout As a Guest Bisa Menjadi Pilihan Bagi Pembeli yang Malas Mendaftar
Ketika kamu berada pada posisi pembeli, apa yang akan dilakukan jika untuk membeli suatu barang secara online diwajibkan mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi form pendaftaran yang panjang?
Jawabannya hanya dua, kamu tetap sabar melakukan pendaftaran atau kamu pergi untuk mencari toko online lain yang tidak rumit.
Sebagian pembeli online memang enggan untuk menghabiskan waktu untuk sekedar mendaftar sebagi user baru pada toko online.
Fokus mereka hanyalah bagaimana caranya mendapatkan barang yang mereka inginkan secara cepat dan aman.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa menambahkan pilihan baru yaitu checkout as a guest atau tamu.
Jadi pada halaman checkout, pembeli akan dihadapkan dengan 3 pilihan yaitu login, sign up, dan checkout as a guest.
Dengan begitu, pembeli tidak akan merasa dipaksa untuk mendaftar sebagi user baru.
Dan jangan lupa, pada halaman login sertakan pula pilihan lupa password untuk mereka para user lama yang tidak dapat mengingat password-nya.
Semakin mudah sistem pemesanan yang kamu terapkan, akan semakin nyaman juga bagi pelanggan saat melakukan pembelian.
5. Menambahkan Informasi Pada Halaman Metode Pengiriman dan Pembayaran
Setelah keranjang belanja terpenuhi oleh produk yang akan dibeli, selanjutnya pembeli online akan dibawa menuju halaman metode pengiriman dan pembayaran.
Buat halaman tersebut serapih mungkin dengan menyertakan beberapa informasi dan opsi-opsi yang diperlukan oleh mereka.
Misalnya, memberikan contoh penulisan alamat yang benar, penjelasan singkat mengenai waktu pengiriman, dan juga metode pembayaran, baik melalui bank, bayar di tempat atau cara lainnya.
Atau jika memang memungkinkan, kamu bisa menambahkan pilihan ongkos kirim gratis pada metode pengirimannya.
Baca Juga: 9 Tipe Online Shopper dan Tips Memikatnya
Itu dia contoh logo keranjang online shop yang bisa menarik pelanggan untuk melakukan pembelian.
Jangan lupa untuk menerapkan tips di atas agar pelanggan tidak membatalkan keranjang belanja mereka di toko online kamu.
Sumber:
- https://sitetuners.com/blog/4-ways-to-get-customers-to-put-more-in-their-shopping-carts/
- https://www.outerboxdesign.com/web-design-articles/ecommerce-best-practices-shopping-carts