Mungkin kamu sering mendengar tentang perbedaan pasar uang dan pasar modal, terutama jika kamu baru memulai perjalanan investasi.
Namun, apa sebenarnya pasar uang dan pasar modal? Bagaimana kedua pasar ini berperan dalam kegiatan investasi dan membantu kamu mencapai tujuan investasi kamu?
Jika kamu telah memutuskan untuk berinvestasi, pemahaman tentang perbedaan pasar uang dan pasar modal menjadi kunci untuk mengurangi risiko kesalahan dalam investasi kamu.
Pasar uang dan pasar modal merupakan dua entitas yang berbeda, meskipun keduanya berperan sebagai wadah investasi dan memiliki beberapa kesamaan.
Namun, penting untuk memahami perbedaan pasar uang dan pasar modal. Mari kita jelaskan pengertian dari pasar uang dan pasar modal terlebih dahulu.
Baca Juga: 5 Cara Mengajukan Pinjaman Koperasi Simpan Pinjam
Pengertian Pasar Modal dan Pasar Uang
Pasar uang dan pasar modal merupakan dua pilar utama dalam dunia investasi yang tersedia bagi para investor.
Pasar uang merujuk pada tempat di mana terjadi transaksi antara investor dan perusahaan penerima modal, yang dikenal sebagai emiten, dengan uang sebagai objek transaksi.
Dalam pasar uang, investor menyediakan sejumlah dana kepada emiten. Sebagai imbalannya, emiten berjanji untuk mengembalikan dana tersebut beserta bunga dalam jangka waktu tertentu.
Sementara itu, pasar modal adalah tempat di mana modal dipertukarkan, dimana investor menyediakan sejumlah dana kepada perusahaan emiten untuk digunakan dalam operasionalnya.
Sebagai imbalannya, investor akan menerima bagian kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham.
Dalam kedua pasar ini, investor memiliki kesempatan untuk mengalokasikan dana mereka sesuai dengan preferensi risiko dan tujuan investasi mereka.
Pasar uang lebih cenderung pada investasi jangka pendek dengan risiko yang lebih rendah, sementara pasar modal lebih cocok untuk investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi namun juga risiko yang lebih besar.
Dalam pasar uang, terdapat beberapa instrumen yang umumnya tersedia dalam bentuk surat berharga.
Berikut adalah daftar surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang:
- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Deposito
- Promissory Notes
- Treasury Bills
- Banker’s Acceptance
- Commercial Paper
- Call Money
Baca Juga: 3 Cara Memulai Bisnis Gadai Dan Jenis-Jenisnya
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Setelah menjelaskan definisi dan hubungan antara pasar uang dan pasar modal, sekarang kita akan membahas perbedaan pasar uang dan pasar modal dari berbagai aspek, termasuk:
1. Jangka Waktu
Perbedaan pasar uang dan pasar modal pertama terlihat dari segi jangka waktu investasi.
Investasi di pasar uang cenderung memiliki durasi yang lebih pendek, umumnya beberapa bulan hingga satu tahun (dalam beberapa kasus, bisa mencapai dua tahun, seperti pada Saving Bond Ritel pemerintah).
Di sisi lain, investasi di pasar modal memiliki jangka waktu yang lebih fleksibel, mulai dari beberapa bulan hingga puluhan tahun, sesuai dengan preferensi investor atau umur perusahaan emiten.
2. Instrumen
Perbedaan pasar uang dan pasar modal yang paling mencolok adalah dari segi instrumen atau produk investasinya.
Karena objek pertukarannya berbeda, maka instrumen investasi di pasar uang dan pasar modal juga memiliki perbedaan yang signifikan.
Instrumen pasar uang umumnya mencakup surat-surat utang, investasi di bidang real estate, dan deposito berjangka.
Di sisi lain, instrumen pasar modal lebih beragam, mulai dari saham hingga reksadana, yang menawarkan berbagai pilihan investasi yang lebih luas kepada investor.
3. Mekanisme Pasar
Perbedaan pasar uang dan pasar modal selanjutnya juga dapat dilihat dari cara kerja pasarnya. Mekanisme pasar modal cenderung lebih kompleks daripada pasar uang.
Sebelum mendapatkan pendanaan, perusahaan emiten biasanya harus terlebih dahulu berhubungan dengan lembaga penjamin efek.
Selanjutnya, proses penawaran saham biasanya melibatkan uji kelayakan sebelum saham dapat diperdagangkan di pasar modal.
Di sisi lain, mekanisme pasar uang lebih sederhana karena tidak melibatkan tahapan yang kompleks. Asalkan investor setuju dengan penawaran sertifikat emiten, transaksi dapat dilakukan secara langsung.
4. Tujuan Investasi
Sebenarnya, para investor di pasar modal memiliki motif investasi yang lebih bervariasi, mulai dari menjadi pemegang saham untuk mendapatkan dividen rutin, hingga menghasilkan keuntungan dari perdagangan saham.
Secara umum, tujuan investor di pasar modal adalah untuk meningkatkan kekayaan mereka secara berkelanjutan (generating wealth).
Di sisi lain, investor di pasar uang cenderung memiliki pendekatan yang lebih konservatif.
Mereka memilih instrumen pasar uang untuk tujuan menjaga kekayaan mereka (maintaining wealth), dengan tingkat pengembalian yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca Juga: Apa Itu Uang Giral? Berikut Bentuk, Jenis, Dan Kelebihannya
5. Segi Risiko
Perbedaan pasar uang dan pasar modal selanjutnya adalah dari segi tingkat risiko. Karena profitabilitasnya yang lebih stabil, pasar uang cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.
Oleh karena itu, pasar uang menjadi pilihan investasi yang lebih cocok bagi investor dengan profil risiko rendah (risk averse).
Di sisi lain, pasar modal memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena profitabilitasnya sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar dan kondisi ekonomi yang berubah-ubah.
Oleh karena itu, pasar modal lebih cocok bagi investor yang siap menanggung risiko yang lebih tinggi dan memiliki toleransi risiko yang lebih besar.
6. Otoritas Tertinggi
Perbedaan pasar uang dan pasar modal juga terlihat dari otoritas pengambil keputusan tertinggi.
Meskipun keduanya berada di bawah pengawasan OJK dan terdaftar di BEI, pasar uang dan pasar modal memiliki lembaga pengambil keputusan yang berbeda.
Otoritas tertinggi dalam pasar uang adalah Bank Indonesia (BI), sedangkan dalam pasar modal, otoritas tertinggi adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).
7. Segi Likuiditas
Investasi di pasar uang menawarkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di pasar modal.
Ini karena instrumen pasar uang seperti obligasi atau sertifikat berharga dapat dengan mudah diuangkan pada waktu yang telah ditentukan.
Ketika seorang investor membeli obligasi atau sertifikat berharga dari penerbit, mereka memiliki hak untuk menerima pembayaran kembali dari penerbit pada tanggal jatuh tempo, biasanya dengan tambahan bunga yang telah disepakati.
Di sisi lain, investasi di pasar modal, seperti saham, memiliki likuiditas yang lebih rendah karena prosesnya lebih kompleks.
Setelah membeli saham, seorang investor menerima lembaran saham sebagai bukti kepemilikan mereka atas perusahaan tersebut.
Namun, saham tidak dapat diuangkan dengan mudah seperti obligasi. Sebaliknya, investor harus menjual saham mereka kepada investor lain jika mereka ingin mengambil kembali dana mereka.
Tidak ada opsi untuk mengembalikan saham kepada perusahaan dan meminta pengembalian dana, seperti yang bisa dilakukan dalam investasi pasar uang.
Oleh karena itu, meskipun investasi di pasar modal dapat memberikan hasil yang lebih tinggi, tingkat likuiditas yang lebih rendah ini perlu dipertimbangkan oleh investor.
Baca Juga: Perbedaan Uang Elektronik Dan Dompet Digital Dalam Transaksi
Keunggulan Investasi Pasar Uang dan Pasar Modal
Sebagai instrumen investasi, baik pasar uang maupun pasar modal menjanjikan potensi keuntungan yang dapat meningkatkan situasi keuangan kamu sebagai investor.
Sebelum memulai, penting bagi kamu untuk memahami manfaat investasi di kedua pasar tersebut agar dapat memilih dengan bijak investasi yang sesuai dengan profil dan tujuan keuangan kamu.
Keuntungan dari Investasi di Pasar Uang
- Stabilitas Nilai Aset: Saat kamu memulai investasi, stabilitas nilai aset menjadi hal penting. Pasar uang menawarkan pergerakan nilai aset yang cenderung stabil, membuatnya cocok bagi pemula. Dengan rata-rata peningkatan nilai aset sekitar 5% setiap tahun, ini memberikan kepastian terkait potensi keuntungan finansial.
- Likuiditas Tinggi: Investasi pasar uang menawarkan tingkat likuiditas yang tinggi karena berfokus pada penanaman modal jangka pendek. Kamu dapat dengan mudah mencairkan investasi kamu sesuai kebutuhan, memberikan fleksibilitas yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan.
- Akses Mudah: Berbeda dengan pasar modal yang membutuhkan kunjungan fisik ke bursa saham atau perantara keuangan, investasi pasar uang dapat dimulai dari mana saja. Melalui bank atau platform digital, kamu dapat dengan mudah melakukan transaksi investasi tanpa meninggalkan rumah.
Keuntungan dari Investasi di Pasar Modal
- Penggunaan sebagai Jaminan: Kepemilikan aset dari pasar modal dapat digunakan sebagai jaminan dalam pengajuan utang. Agunan saham, misalnya, dapat digunakan secara sah untuk mendukung kebutuhan keuangan dengan menggunakan nilai investasi sebagai penjamin.
- Potensi Keuntungan Tinggi: Investasi di pasar modal menawarkan potensi keuntungan finansial yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar uang. Selain dari kenaikan nilai modal (capital gain), kamu juga berpeluang untuk menerima dividen dari investasi kamu.
- Beragamnya Pilihan Instrumen: Pasar modal menawarkan beragam instrumen investasi, memberikan fleksibilitas dalam memilih sesuai preferensi dan tujuan keuangan kamu. Dengan banyaknya opsi, kamu dapat menyesuaikan portofolio investasi dengan kepribadian dan strategi investasi kamu.
Baca Juga: Jenis-Jenis Visual Marketing Tepat untuk Pasarkan Bisnismu
Itulah penjelasan mengenai perbedaan pasar uang dan pasar modal. Dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dari perbedaan pasar uang dan pasar modal, apakah kamu telah membuat keputusan mengenai pasar mana yang ingin kamu investasikan?