Waroeng SS (Spesial Sambal) menjual aneka menu rumahan yang terkenal karena sambalnya yang juara. Siapakah tokoh di balik kesuksesannya?
Waroeng SS merupakan merek restoran yang menyajikan menu masakan khas nusantara.
Tempat makan ini begitu terkenal karena memiliki cita rasa lokal dan varian sambal yang mampu menggoyang lidah para penikmatnya.
Pasalnya, orang Indonesia pada dasarnya adalah pecinta kuliner pedas. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki olahan kuliner pedasnya sendiri.
Bahkan, menurut Tim Peneliti UGM, Indonesia memiliki 322 jenis sambal. Sebanyak 257 jenis sambal diantaranya digunakan untuk masakan. Beberapa jenis diantaranya tentu sudah pernah kamu cicipi.
Menariknya, memadukan sambal uleg rumahan dengan aneka menu nusantara mampu menciptakan kreasi kuliner yang begitu disukai. Hal inilah yang dilakukan oleh Waroeng SS.
Artinya, kamu bisa memanfaatkan peluang ini untuk menjual aneka olahan kuliner dengan cita rasa pedas. Kisah sukses Waroeng SS ini bisa jadi sumber inspirasimu!
Baca Juga: 7 Peluang Bisnis yang Tahan Resesi, Tak Butuh Modal Besar!
Sekilas Tentang Waroeng SS
Melansir dari laman resminya, Waroeng Spesial Sambal “SS” adalah sebuah merek resto yang menyajikan aneka sambal segar dan masakan khas Indonesia.
Waroeng SS didirikan tahun 2002 di Yogyakarta oleh Yoyok Hery Wahyono. Ia memang memiliki passion dalam dunia kuliner dan menguleg sambal menjadi penyemangat untuk terus berkiprah di bisnis kuliner pedas.
Usaha tersebut berdiri atas ‘ketidaksengajaan’ Yoyok atau akrab dipanggil Mister Huuh-Haah dalam mengatasi himpitan ekonomi yang dihadapi.
Ia bersama rekannya mendirikan Waroeng SS dalam bentuk warung tenda di pinggiran Jalan Kaliurang yang saat ini dikenal sebagai sentra kuliner mahasiswa karena berdekatan dengan beberapa kampus ternama.
Waroeng SS menyediakan 15 macam sambal dan aneka lauk yang dimasak ketika ada pesanan yang masuk. Konsumen pun dapat menyesuaikan tingkat kepedasan yang diinginkan.
Tingginya minat konsumen Indonesia terhadap kuliner pedas menstimulus lahirnya cabang-cabang lain di beberapa kota di Indonesia.
Berawal dari Yogyakarta, rumah makan ini mulai ekspansi ke Solo, Semarang, Tangerang, Purwokerto, Jakarta, dan masih banyak lagi.
Warung makan ini mengusung prinsip spiritual company dalam menjalankan bisnisnya. Secara konsisten, Waroeng Spesial Sambal menyisihkan sebagian omzetnya untuk membantu pihak yang yang membutuhkan.
Pada tahun 2019, warung makan ini resmi go international dengan membuka cabang di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Intip 7 Peluang Bisnis 2024 yang Lagi Happening!
Tokoh Hebat Dibalik Kesuksesan Waroeng SS
Laris dan terjangkau, dua kata ini nampaknya bisa menggambarkan kesuksesan warung makan milik Yoyok Hery Wahyono ini.
Hingga tahun 2020 saja, warungnya sudah memiliki 98 cabang di Indonesia dan 2 cabang di Malaysia.
Pemilik Waroeng Spesial Sambal, Yoyok Hery Wahyono terinspirasi membuka usahanya sendiri karena kegemarannya makan masakan serba pedas.
Berbekal hobi masak dan kecintaannya pada sambal, ia pun mendirikan warung makannya sendiri.
Pada bulan Agustus 2020, Yoyok dibandu oleh temannya nekat mendirikan warung kaki lima di seputaran kampus UGM Yogyakarta.
Dalam sebuah pernyataan, Yoyok memutuskan membuka warung kaki lima juga dengan tujuan untuk menghidupi dirinya sendiri di perantauan.
Sebelum terjun dalam dunia bisnis warung makan, Yoyok terlebih dahulu melakuka survei dan riset mengenai menu apa yang akan disajikan dalam warung makannya.
Ia juga mengamati usaha warung pecel lele yang adai d Jogja. Rupanya, warung yang mempunyai sambal terenaklah yang paling ramai pengunjung.
Atas dasar itu, Yoyok dan temannya memutuskan membuka warung kaki lima ini dan meracik sambalnya sendiri. Pada bulan pertamanya saja, Ia sudah bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp1,5 juta per hari.
Akan tetapi, pada tahun pertamanya, Waroeng SS masih belum memiliki sistem manajemen yang baik. Alhasil, uang yang didapatkan pun tak terkelola dengan maksimal.
Setelah menyadari dan memperbaiki kekurangan tersebut, barulah warung makan ini membuka cabang pertamanya di Jogja. Selama empat tahun pertama, Waroeng SS masih fokus melakukan ekspansi di Jogja.
Barulah pada kelima, warung makan ini memulai ekspansinya ke kota-kota lain di Jawa Tengah sampai Bali dan Sumatera.
Baca Juga: 7 Peluang Bisnis yang Tahan Resesi, Tak Butuh Modal Besar!
Manajemen Bisnis Waroeng SS
Dalam sebuah pernyataan, Yoyok menuturkan bahwa warung makannya dikelola oleh satu manajemen, bukan bisnis waralaba.
Dalam mengelola usahanya, Yoyok tak menentukan target angka seperti laba atau omzet. Target yang ditetapkan justru berkaitan dengan kualitas layanan dan cita rasa masakan.
“Tidak ada target laba atau omzet. Target yang kami atur, yang bisa memunculkan reward dan punishment adalah target dari kualitas proses yang dikerjakan.”
“Misalnya, target kebersihan rumah makan dan seberapa enak makanan yang kami buat. Target kami hari ini menyapu lantai hingga bersih, laris atau tidaknya makanan yang kita jual menurut kami bukan kewenangan manusia,” tuturnya.
Yoyok menyimpulkan bahwa sebuah warung makan diminati bukan karena lauknya enak atau pelayanan yang baik, namun karena sambalnya yang enak dan khas.
Yoyok memang hobi memasak makanan sendiri selama kuliah, termasuk membuat sambal. Sambal buatannya juga begitu disukai oleh teman-temannya.
Meskipun Ia tak memiliki pemahaman dan latar belakang soal bisnis, ia mampu menjalankan usahanya sambil terus belajar.
Ia benar-benar memulainya dari nol hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang ini.
Baca Juga: 3 Contoh Koperasi Serba Usaha dan Fungsinya
Itulah cerita dibalik kesuksesan Waroeng SS dan tokoh hebat dibaliknya. Apakah kamu tertarik mencoba usaha kuliner khas sambal ulegmu sendiri?