Bilyet giro adalah satu dari beberapa bukti transaksi yang umum dalam perbankan. Seperti apa contoh bilyet giro?
Istilah bilyet giro mungkin masih terdengar asing. Namun sebenarnya, banyak orang yang sudah menggunakan cara pembayaran ini dalam transaksi perbankan.
Bukti pembayaran ini dinilai lebih aman dalam melakukan transaksi.
Sederhananya, contoh bilyet giro adalah bentuk transaksi keuangan paling sederhana.
Saat ini, kamu dapat mentransfer sejumlah uang melalui mesin ATM atau m-banking secara otomatis. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan bilyet giro.
Pada dasarnya, bilyet giro berfungsi untuk melakukan pemindahan dana atau transfer sejumlah uang ke penerima atau rekening lain.
Bedanya, pemindahan dana ini dilakukan dengan mengisi surat tertulis yang selanjutnya diserahkan kepada bank melalui teller.
Biasanya, transfer dana menggunakan bukti transaksi ini masih banyak dilakukan oleh orang-orang yang tempat tinggalnya jauh dari anjungan ATM dan tidak memiliki aplikasi m-banking.
Oleh karena itu, proses transfer dana masih harus dilakukan secara manual. Lantas, apa itu pengertiannya dan bagaimana mekanismenya?
Baca Juga: 3 Manfaat dan Cara Menggunakan PayPal untuk Bisnis
Pengertian dan Contoh Bilyet Giro
Menurut Bank Indonesia, bilyet giro adalah surat perintah dari penarik kepada bank tertarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening penerima.
Dalam penggunaannya, bilyet giro menganut empat prinsip umum, yaitu:
- Sebagai sarana perintah pemindahbukuan.
- Tidak dapat dipindahtangankan.
- Diterbitkan dalam mata uang Rupiah.
- Ditulis dalam Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu Payment Gateway? Ini Manfaat dan Cara Kerjanya
Dalam penulisannya, ada beberapa syarat formal yang harus dipenuhi oleh bilyet giro agar dapat digunakan secara sah, yaitu:
- Terdapat nama “Bilyet Giro” dan nomor.
- Terdapat nama Bank Tertarik.
- Adanya perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah dana atas beban Rekening Giro Penarik.
- Nama dan nomor rekening penerima.
- Nama Bank Penerima.
- Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf secara lengkap. Jumlah dana yang dipindahbukukan dinyatakan dalam mata uang Rupiah.
- Tanggal penarikan dana.
- Tanggal efektif.
- Nama jelas penarik dana sesuai dengan yang tercatat di Bank Penarik.
- Tanda tangan penarik dana.
Pemenuhan syarat formal harus menggunakan bahasa Indonesia dan dapat ditambahkan padanan katanya dalam bahasa Inggris.
Pemenuhan syarat formal pertama sampai ketiga dilakukan oleh Bank Tertarik pada saat pencetakan. Syarat berikutnya dilakukan oleh Penarik pada saat penerbitan bilyet giro.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online Terbaik dan Praktis
Format Bilyet Giro
Setelah mengetahui syarat dan contoh bilyet giro, kamu juga perlu mengetahui format dan bagian-bagian bilyet giro.
Berikut keterangannya, yaitu:
- Penarik: Pemilik rekening giro yang menerbitkan bilyet giro.
- Bank tertarik: Bank yang diperintahkan oleh penarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana dengan menggunakan bilyet giro.
- Penerima: Pemilik rekening yang disebutkan namanya dalam bilyet giro untuk menerima sejumlah dana.
- Bank penerima: Bank yang menatausahakan rekening penerima.
- Tanggal penarikan: Tanggal yang tercantum pada bilyet giro dan merupakan tanggal diterbitkannya bilyet giro.
- Tanggal efektif: Tanggal yang tercantum pada bilyet giro dan merupakan tanggal mulai berlakunya perintah pemindahbukuan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Kesalahan Penulisan?
Apabila kamu salah mengisi bilyet giro, kamu bisa melakukan koreksi bilyet giro dengan memenuhi ketentuan berikut:
- Dalam hal terdapat kesalahan penulisan dalam bilyet giro, penarik harus melakukan koreksi.
- Setiap koreksi harus ditandatangani oleh penarik di tempat kosong yang terdekat dengan tulisan yang dikoreksi.
- Koreksi kesalahan penulisan dalam bilyet giro oleh penarik dilakukan paling banyak 3 kali. Koreksi hanya dapat dilakukan pada nama penerima, nomor rekening penerima, nama bank penerima, jumlah dana yang dipindahbukukan dalam angka, jumlah dana yang dipindahbukukan dalam huruf, tanggal penarikan, tanggal efektif, nama jelas penarik.
- Tanda tangan dan stempel perusahaan tidak dapat dikoreksi.
Baca Juga: Hukum Penawaran dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya
Bukti Transaksi Lain Selain Bilyet Giro
Setelah memahami contoh bilyet giro, tentu kamu sudah dapat memahami fungsinya sebagai bukti transaksi pemindahan dana yang sah.
Selain itu, ada beberapa bukti transaksi lain yang juga perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Invoice
Menurut Reviso, invoice adalah dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli yang menunjukkan jumlah dan biaya produk atau layanan yang disediakan oleh penjual.
Invoice menentukan apa yang harus dibayar pembeli kepada penjual sesuai dengan ketentuan pembayaran penjual.
Invoice secara historis adalah dokumen kertas yang dikirimkan kepada pembeli, tetapi penjual dapat meminta pembayaran secara online dengan invoice elektronik.
2. Kwitansi
Kwitansi adalah bukti transaksi yang didapatkan ketika menerima sejumlah uang. Kwitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima, kemudian diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran.
3. Nota Debet
Nota debet adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan kepada nasabahnya untuk memberitahu mereka tentang penarikan atau pengurangan dana dari rekening mereka.
Ini biasanya terjadi ketika terjadi transaksi yang mengakibatkan pengurangan dana dari saldo rekening, seperti biaya layanan, pembelian produk atau layanan, atau penarikan tunai.
4. Cek
Cek adalah instrumen pembayaran yang digunakan untuk melakukan transaksi keuangan.
Ini merupakan dokumen yang diberikan oleh pemegang rekening bank kepada penerima pembayaran, memberikan instruksi kepada bank untuk mentransfer dana dari rekening pemegang kepada penerima cek.
Biasanya, cek mencakup informasi seperti nama pemegang rekening, nomor rekening, tanggal, jumlah yang harus dibayarkan dalam angka dan huruf, serta tanda tangan pemegang rekening.
Ketika cek diterima oleh penerima, dia dapat mencairkan cek tersebut di banknya sendiri atau memasukkannya ke dalam akunnya untuk mendapatkan dana yang diwakili oleh cek tersebut.
5. Rekening Koran
Rekening koran adalah laporan yang dikeluarkan oleh bank kepada nasabahnya secara berkala, biasanya bulanan.
Dokumen ini untuk menyajikan ringkasan aktivitas keuangan yang terjadi dalam rekening tersebut selama periode waktu tertentu.
Rekening koran mencakup detail transaksi seperti setoran, penarikan, transfer dana, bunga yang diperoleh, biaya layanan, dan saldo akhir.
Tujuan utama dari rekening koran adalah memberikan nasabah informasi yang jelas dan terperinci mengenai aktivitas keuangan mereka dalam rekening bank.
Sehingga mereka dapat memantau pengeluaran, memverifikasi transaksi, dan memastikan keseimbangan akun.
6. Slip Setoran Bank
Slip setoran bank adalah formulir atau dokumen yang digunakan oleh nasabah atau pemegang rekening bank untuk melakukan setoran tunai atau cek ke dalam akun bank mereka.
Slip ini biasanya diberikan oleh bank kepada nasabahnya dan mencakup informasi seperti nama pemegang rekening, nomor rekening, jumlah setoran dalam bentuk uang tunai atau cek, serta tanggal setoran.
7. Nota Kotan
Nota kontan adalah instrumen keuangan yang mewakili pembayaran tunai secara langsung atau dalam waktu yang sangat singkat, biasanya dalam hitungan hari atau bahkan segera pada saat transaksi dilakukan.
Nota kontan sering digunakan dalam transaksi bisnis untuk memfasilitasi pembayaran cepat antara dua pihak.
Baca Juga: Apa Arti CoD dan 4 Kelebihannya untuk Bisnis E-commerce?
Itulah pejelasan lengkap tentang contoh bilyet giro dan bukti transaksi lain yang perlu kamu ketahui.
Setelah mengetahui contoh bilyet giro, tentunya kamu jadi semakin paham, ya!