Pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin pesat. Bahkan, kini sudah ada 2 startup decacorn Indonesia. Siapa saja mereka?
Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis rintisan atau startup semakin pesat. Beberapa di antaranya bahkan ada yang menjelma menjadi unicorn hingga decacorn.
Perbedaan startup unicorn dan decacorn perlu kamu ketahui untuk memahami pola bisnisnya, apalagi kini Indonesia telah mempunyai startup dengan dua status tersebut.
Selain unicorn, ada istilah bisnis lain seperti decacorn yang menggambar kondisi sebuah perusahaan. Istilah-istilah tersebut belakangan ini cukup banyak dibahas.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentunya semua orang ingin bisnisnya bekembang pesat dan semakin besar. Tentunya, perlu adanya upaya-upaya untuk memajukan sebuah bisnis untuk bisa mencapai level unicorn, decacorn, bahkan lebih tinggi lagi.
Di Indonesia sendiri, kini sudah ada beberapa startup unicorn yang sangat terkenal. Namun, di atasnya terdapat level startup decacorn yang valuasi bisnisnya lebih fantastis. Kerennya, sudah ada dua startup decacorn Indonesia. Siapa saja mereka?
Baca Juga: Waspada, 5 Risiko Bisnis Online dan Cara Mengatasinya!
Mengenal Startup Decacorn Indonesia
Sebelum memahami lebih jauh, tahukah kamu apa itu startup? Istilah yang satu sedang happening beberapa tahun terakhir dan banyak digunakan.
Menurut Forbes, startup adalah perusahaan muda atau rintisan yang didirikan untuk mengembangkan produk atau layanan yang unik, memperkenalkannya ke pasar, dan mendistribusikannya kepada konsumen.
Startup berbasis pada inovasi bertujuan untuk memperbaiki kekurangan produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru. Perusahaan rintisan ini memiliki perbedaan dengan perusahaan umum yang sudah lama berdiri.
Startup hadir untuk menghasilkan ide-ide baru. Misalnya, jika sebuah perusahaan muda bergerak dalam industri makanan, model bisnis itu tidak akan menduplikasi makanan lain yang sudah ada.
Namun, startup akan menciptakan peralatan dan kemasan makanan baru yang lebih praktis dan efisien. Perusahaan rintisan juga akan menyediakan cara-cara baru yang lebih mudah untuk memesan makanan.
Perbedaan lain yang sangat terlihat yaitu startup mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat. Perusahaan muda akan terus meningkatkan kualitas produk dan melakukan pendekatan kepada target pasar.
Pada akhirnya, jenis perusahaan ini adalah bisnis yang akan menghasilkan keuntungan dengan pesat.
Jadi, startup ada perusahaan rintisan yang sedang dan terus mengembangkan produk, layanan, dan melakukan ekspansi kepada target pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Koperasi di Indonesia, Sudah Tahu?
Perbedaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn
Setelah mengetahui tentang seluk beluk startup, selanjutnya kamu perlu membedakan antara unicorn, decacorn, dan hectocorn. Ketiganya menggambarkan valuasi yang berbeda dari sebuah perusahaan.
Startup unicorn adalah startup swasta yang modal venturanya mencapai 1 miliar dolar Amerika Serikat atau di atasnya. Istilah unicorn ini diperkenalkan oleh pendiri Cowboy Ventures.
Istilah selanjutnya adalah decacorn. Jenis startup ini mengacu pada perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih dari 10 milliar dolar AS.
Istilah terakhir adalah hectocorn. Jenis perusahaan rintisan ini bisa dibilang adalah super unicorn dengan nilai valuasi yang sangat besar. Total nilainya mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS.
Saat ini, Indonesia memiliki beberapa startup unicorn, seperti BukaLapak, OVO, Traveloka, Ajaib, dan Kopi Kenangan.
Meskipun belum memiliki startup hectocorn, kini sudah ada startup decacorn Indonesia, yaitu GoTo dan J&T Express. Bagaimana perjalanan kedua bisnis tersebut?
Baca Juga: Ingin Sukses Berbisnis? Miliki 10 Sifat Entrepreneur Ini
Apa Kaitan Startup dengan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn?
Istilah startup sering dikaitkan dengan sebutan unicorn, decacorn, dan hectocorn. Lantas apa kaitannya?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, startup merupakan perusahaan rintisan. Perusahaan tersebut tentunya memiliki modal usaha yang digunakan untuk kegiatan bisnisnya.
Besar kecilnya modal atau valuasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan rintisan, dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan inilah yang dikenal dengan istilah unicorn, decacorn, dan hectocorn.
Jadi, ketiga istilah tersebut menggambarkan besar kecilnya nilai valuasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan muda. Valuasi tersebut bisa berasal dari berbagai sumber, contohnya modal ventura, investor, pinjaman, atau crowdfunding.
Baca Juga: Jangan Salah, Ini 10 Perusahaan Sekuritas yang Terdaftar OJK
Perjalanan Bisnis Startup Decacorn Indonesia
Tentunya, menjadi berita yang membanggakan, mendengar adanya dua startup Indonesia yang telah menyandang gelar decacorn. Bagaimana perjalanan bisnis keduanya?
1. GoTo (Gojek dan Tokopedia)
Startup decacorn Indonesia yang pertama adalah GoTo. Startup ini adalah hasil merger dari perusahaan Gojek dan Tokopedia. Seperti diketahui sebelumnya, Gojek dan Tokopedia merupakan dua startup unicorn yang ada di Indonesia.
Penggabungan kedua startup tersebut tentu melahirkan entitas bisnis baru dengan valuasi yang fantastis. Bahkan, pasca “kawin”, GoTo dikabarkan masuk dalam daftar startup dengan valuasi terbesar di dunia.
Menariknya, kini saham GoTo juga sudah melantai di bursa efek alias IPO (International Public Offering). Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, IPO GoTo merupakan IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk tahun 2022.
GoTo juga menjadi perusahaan teknologi dengan valuasi decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa ASEAN. Dibalik kesuksesannya, sekitar satu dekade lalu kedua startup tersebut berawal dari sebuat bisnis kecil dengan pasar yang terbatas.
Tokopedia berdiri tahun 2009 sebagai sebuah platform e-commerce. Sementara itu, Gojek mulai beroperasi tahun 2010 sebagai layanan call center untuk memesan ojak yang saat itu baru memiliki 20 driver.
Baca Juga: Kenali Perusahaan Go Public dari Arti, Manfaat, dan Syaratnya
2. J&T Express
Startup decacorn Indonesia yang kedua sekaligus yang terbaru adalah J&T Express. Perusahaan ekspedisi ini adalah perusahaan multinasional yang bermarkas di Jakarta.
Didirikan pada 20 Agustus 2015, J&T berhasil mendapatkan banyak pasar dan bahkan melampaui perusahaan ekspedisi yang sudah ada sebelumnya.
Terbukti, J&T berhasil meraih status sebagai perusahaan Unicorn dengan valuasi bisnis hingga ratusan triliun. Pada akhir tahun 2021, J&T dikabarkan memiliki nilai valuasi perusahaan hingga sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp283,78 triliun.
Dengan begitu, artinya J&T Express sudah menyandang gelar decacorn menemani Gojek dan Tokopedia (GoTo).
J&T memiliki beberapa keunggulan, yaitu jangkauan luas se-Indonesia dan sistem tracking yang tepat waktu. Kedua keunggulan utama ini menjadikan J&T banyak diminati oleh masyarakat.
Meski umur perusahaan ini masih terbilang muda yakni enam tahun, perusahaan yang didirikan oleh Tony Chen yang juga merupakan pendiri perusahaan handphone dengan brand Oppo tersebut kini telah memiliki ribuan kantor cabang dan agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sekarang, sudah tahu yang mana saja startup decacorn Indonesia? Siapa tahu bisnismu selanjutnya.