Dalam bahasan kali ini, akan mengungkap deretan waktu promosi door to door atau pintu ke pintu. Apakah masih efektif di zaman serba modern ini?
Saat ini, kita mengenal era promosi modern yang sudah semakin canggih karena memanfaatkan tekonologi dan internet. Banyak cara promosi tradisional yang mulai ditinggalkan karena berbagai alasan.
Saat awal tahun 2000-an, internet dan teknologi masih belum familiar sehingg promosi door to door begitu terkenal.
Ada saja sales yang datang mengetuk pintu rumahmu sambil menawarkan produknya. Tak jarang, penjual ini juga sering dikerubuti oleh tetangga sekitar yang penasaran dengan produk yang dibawanya.
Produk yang paling sering dibawa dalam promosi door to door, seperti penggorengan, selang gas, maupun wajan anti lengket. Bukannya tanpa alasan, produk-produk tersebut memang barang harian yang pasti dibutuhkan oleh setiap keluarga.
Apakah promosi door to door ini masih ampuh? Simak fakta berikut, ya!
Baca Juga: 7 Cara Mempromosikan Produk Melalui Media Sosial
Mengenal Promosi Door to Door (D2D)
Menurut Lead Squared, promosi door to door atau pintu ke pintu adalah proses penjualan langsung.
Agen penjualan mengunjungi beberapa rumah di wilayah geografis tertentu dan mencoba meyakinkan target pasar untuk membeli produk atau layanan mereka.
Penjualan dari pintu ke pintu melibatkan penjual yang pergi ke rumah pelanggan potensial. Ia akan menyapa dan memulai percakapan dengan pemilik rumah dan mencoba menilai kebutuhannya.
Setelah itu, sales akan mencoba menyelaraskan produk atau layanannya dengan kebutuhan pelanggan dan menunjukkan manfaat menggunakan produk tersebut.
Pada akhirnya, penjual akan meminta pemilik rumah untuk membeli produk.
Menurut Revenue Grid, promosi D2D adalah metode penjualan langsung di mana sales akan mengunjungi calon pelanggan potensial di rumahnya dan meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk. Penjualan D2D memiliki beberapa tahap, yaitu:
- Prospecting, yaitu proses mencari lokasi pelanggan potensial.
- Kualifikasi, yaitu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan fitur produk atau layananmu.
- Pitching, yaitu tahap menyusun penawaran dan menjelaskan keunggulan produk secara rinci untuk membuktikan bahwa produkmu memang benar-benar dibutuhkan.
- Penutupan, yaitu tahap sales meminta calon pelanggan untuk membeli produk.
- Tindak lanjut, artinya menjalin komunikasi dengan pelanggan untuk memastikan bahwa pelanggan sudah puas terhadap produk.
Baca Juga: Contoh Konten Promosi untuk Toko Online Kamu
Fakta Promosi Door to Door
Setelah memahami definisinya, selanjutnya kita akan mengungkap fakta-fakta promosi D2D. Simak penjelasan berikut.
1. Tradisional, Namun Banyak Digunakan
Promosi D2D adalah bentuk promosi tertua dan paling tradisional. Cara promosi ini sudah ada sejak lama dan hingga kini praktiknya masih ada.
Pada masa sebelum internet mendominasi, cara promosi D2D sangat gencar dilakukan. Perusahaan menganggap promosi D2D dapat membangun emosi dengan pelanggan dan mempercepat closing (kesepakatan pembelian).
Tak berlebihan memang, sebab cara promosi ini memang menjadi cara yang ampuh untuk benar-benar mendekatkan merek dengan pelanggan. Meskipun sudah memasang iklan, beberapa merek tetap menjalankan cara promosi ini.
2. Pendekatan Emosional
Apa yang kamu rasakan ketika mendapat penjelasan rinci dari sebuah produk yang kamu idamkan?
Tentu kamu akan semakin yakin untuk segera membelinya. Begitu pun dalam konsep D2D. Sebenarnya, produk yang ditawarkan pun biasa saja.
Contohnya produk wajan anti lengket, bukankah semua wajan anti lengket mempunyai kegunaan yang sama?
Lalu, apa yang membuat sebuah merk wajan disukai oleh pelanggan? Tentunya, ini karena rasa percaya yang dibangun lewat emosi.
Sales D2D bisa menjelaskan keunggulan produk dengan intonasi, gaya, dan ekspresi yang meyakinkan sehingga bisa menarik emosi calon pelanggan.
3. Melibatkan Banyak Orang
Promosi D2D tentunya membutuhkan tenaga lapangan atau sales yang tidak sedikit. Agen penjualan tersebut akan dibagi berdasarkan wilayah tertentu untuk datang dan menawarkan produknya.
Oleh karena itu, akan banyak sales yang terlibat dalam menjual barang secara D2D. Biasanya, tenaga lapangan ini akan mendapat pemasuk dari beberapa sumber.
Misalnya, berupa gaji tetap, komisi penjualan, maupun mencapai target penjualan tertentu.
Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Sales Promotion, Layak Dicoba?
4. Membawa Sampel Produk
Apa yang membedakan promosi door to door dengan promosi lain?
Setidaknya ada dua perbedaan. Promosi door to door dilakukan secara langsung dan dengan membawa sampel produk ke mana pun.
Memperkenalkan produk dalam promosi door to door tentu tak cukup jika tidak menghadirkan produknya. Itulah sebabnya jenis penjualan ini biasanya diselingi juga dengan kegiatan lain.
Contohnya, perusahaan alat masak sepeti wajan anti lengket mungkin saja mengadakan demo masak dengan mengajak ibu-ibu di satu RT untuk menunjukkan kelebihan produknya. Selain itu, sampel produk ini juga bisa dibagikan gratis, contohnya produk makanan.
5. Sering Mendapat Penolakan
Sales promosi door to door akan datang dan mengetuk pintu rumahmu.
Jika waktunya tidak tepat, kamu mungkin merasa terganggu dan enggan membukakan pintu. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan pasti dihadapi oleh setiap sales promosi rumah ke rumah tersebut.
Hal tersebut menjadi kendala sekaligus tantangan tersendiri. Sebab, calon pelanggan yang membukakan pintu saja belum tentu mau membeli produk. Tantangan lainnya adalah cuaca. Sales promosi D2D mungkin saja terjebak hujan saat sedang memasarkan produk
Belum lagi kemungkinan tersasar karena lokasi yang masih baru dan belum dikenali. Itu semua adalah tantangan yang pasti ditemui.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Contoh Kata-Kata Promosi Jual HP di Online Shop!
Apakah Promosi D2D Efektif?
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan bertanya pada dirimu sendiri. Produk apa yang kamu jual? Siapa target pasarmu? Bagaimana bisnis serupa bekerja?
Jika kamu menjual produk keripik, promosi door to door nampaknya kurang tepat.
Mengapa? Sebab calon pelanggan pasti akan meminta untuk mencicipi produk. Tentu tak masalah jika akhirnya mereka membeli. Namun, bagaimana bila hanya mencoba, tidak jadi membeli?
Produk-produk digital juga tidak perlu lagi menggunakan promosi D2D, begitupun dengan produk yang segmen pasarnya adalah anak muda. Cukup gunakan media sosial semaksimal mungkin.
Baca Juga: 8 Contoh Promosi Produk untuk Memikat Calon Pembeli
Beda cerita jika kamu menjual perabotan rumah tangga yang pasti dibutuhkan semua keluarga, menjualnya dari pintu ke pintu akan lebih efektif.
Sebab, calon pelanggan bisa melihat langsung produk yang dijual. Kamu juga bisa sekaligus menceritakan kelebihan produk dengan menarik.
Nah, itulah penjelasan tentang promosi door to door, tertarik mencobanya?