Ada banyak sekali strategi pemasaran yang terbukti ampuh. Namun, tentu kamu perlu memahami perbedaan promosi online dan offline sebelum mencobanya.
Kegiatan promosi menjadi hal yang utama bagi bisnis. Bahkan, bisa dibilang sebagai ujung tombak sebuah usaha.
Sebaik apa pun produkmu, tetap akan sulit terjual tanpa adanya perkenalan ke pelanggan. Konsumen tidak akan tahu brand kamu ada.
Oleh sebab itu, promosi produk menjadi hal yang tidak boleh terlewatkan dalam strategi usaha.
Tahukah kamu kalau penawaran mulut ke mulut juga bagian dari promosi offline?
Lebih modern lagi, strategi promosi saat ini banyak dilakukan secara online. Misalnya dengan membuat iklan di media sosial.
Tentu saja, keduanya memiliki kelebihan masing-masing dan saling melengkapi.
Lantas, apa perbedaan promosi online dan offline? Bagaimana cara memilihnya?
Baca Juga: 4 Cara Membuat Instagram Ads Manager untuk Iklan Bisnis Kamu
Perbedaan Promosi Online dan Offline
Sebelum memahami perbedaan promosi online dan offline, tahukah kamu apa itu strategi promosi?
Menurut Study.com, promosi mengacu pada konsep pemasaran yang berfokus untuk menciptakan kesadaran akan suatu produk atau layanan. Biasanya, promosi bisa berbentuk iklan atau pun metode lainnya.
Tujuan utamanya adalah menjelaskan dan menunjukkan produk atau layanan yang diperlukan audiens. Sementara itu, strategi pemasaran mengacu pada metode yang digunakan untuk mencapai tujuan menjangkau konsumen.
Tujuan strategi promosi adalah menerapkan cara-cara untuk menjangkau pelanggan potensial dan memepengaruhi mereka untuk melakukan transaksi.
Teknik ini dapat mencakup lebih dari satu metode. Misalnya, promosi penjualan, iklan, dan hubungan masyarakat membentuk elemen promosi dalam bauran pemasaran.
Perbedaan promosi online dan offline dapat dilihat dari beberapa aspek. Apa saja perbedaannya?
1. Modal Promosi
Perbedaan promosi online dan offline yang pertama terletak pada modal yang dibutuhkan. Model promosi tradisional atau offline membutuhkan modal biaya yang lebih besar.
Hal ini karena untuk mencetak brosur saja kamu perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi bila kamu ingin memasang iklan atau baliho.
Sedangkan promosi online lebih efisien dalam hal penggunaan modal. Pada dasarnya, jenis promosi ini tidak membutuhkan biaya.
Kamu hanya perlu memanfaatkan media sosial yang ada. Untuk hasil yang maksimal, kamu bisa menggunakan iklan berbayar seperti Google Ads, Instagram Ads, FB Ads, dan lainnya.
Meskipun berbayar, biaya iklan di media sosial masih lebih murah dibandingkan memasang iklan di tv atau memasang baliho.
Biaya iklan di media sosial kebanyakan dihitung dengan sistem pay per click atau cost per click. Kamu juga bisa menentukan berapa biaya iklan yang kamu inginkan.
Baca Juga: Cara Cek Traffic Website Gratis, Yuk Analisis Kinerja Bisnismu!
2. Bentuk Promosi
Sudah jelas bahwa perbedaan promosi online dan offline terlihat dari bentuk promosinya. Sebagian media promosi offline tentunya memiliki wujud fisik sehingga bisa disentuh. Misalnya, media brosur, booklet, poster, dan banner.
Sebaliknya, media promosi online sepenuhnya tidak berwujud. Ini karena semua metodenya disajikan dalam bentuk digital dan cukup diakses menggunakan jaringan internet.
Keduanya tentu memiliki kelebihan masing-masing. Media offline bisa lebih berdampak karena memiliki wujud fisik yang dapat dilihat berkali-kali oleh audiens.
Sementara itu, media online juga memiliki kelebihan, yaitu kamu bisa menuangkan kreativitasmu sebanyak mungkin.
3. Jangkauan Pasar
Perbedaan lainnya bisa dilihat dari jangkauan pasar.
Pemasaran offline pada dasarnya hanya dapat menjangkau audiens yang berada di lokasi tempat kamu menyebarkan media promosi.
Jika ingin memperluas jangkauan, kamu juga harus melakukan promosi di banyak tempat.
Sementara itu, jangkauan pasar promosi online tidak mengenal jarak dan batas geografis. Siapa pun dari seluruh dunia bisa melihat promosimu, selama terhubung dengan internet.
Namun untuk mencapainya, kamu perlu mempelajari berbagai teknik digital marketing dengan sempurna.
4. Waktu Promosi
Promosi offline sangat terikat dengan waktu. Audiens hanya akan menerima informasi ketika kamu melakukan promosi. Misalnya, kamu membagikan sampel produk gratis. Saat itu, audiens akan mengenal produkmu.
Namun begitu promosimu selesai, audiens mungkin saja lupa. Namun, cara offline ini dapat membangun emosi yang lebih kuat.
Sementara itu, promosi online memungkinkanmu memperkenalkan produk kapan dan dari mana saja cukup dengan satu kali posting.
Selama konten promosimu masih ada, dalam kurun waktu itu pula informasi produkmu akan terus tersebar luas.
Baca Juga: 22 Nama Toko yang Bermakna Sukses, Bisa Jadi Inspirasi!
5. Kemudahan Promosi
Promosi offline memberikan kepraktisan yang lebih baik. Sebab, kamu hanya perlu mencetak brosur dan menyebarkannya kepada audiens. Kamu hanya perlu mencetak banner dan memasangnya di lokasi terbaik.
Sementara itu, promosi online mewajibkanmu untuk menguasai fitur-fitur media sosial. Kamu harus menguasai pengelolaan media sosial yang baik, mengetahui teknik SEO, hingga belajar mengelola website.
6. Jenis Produk yang Ditawarkan
Perbedaan promosi online dan offline lainnya bisa kamu lihat dari jenis produk yang ditawarkan.
Dalam mempromosikan bisnis secara online, tentu saja kamu bisa menawarkan produk dalam bentuk digital. Baik itu dalam berupa foto maupun video.
Sementara saat promosi bisnis secara offline, kamu harus menghadirkan produk dalam bentuk fisik kepada target audiens. Dengan begitu, calon pelanggan bisa mengetahui spesifikasi produk secara lebih rinci.
Baca Juga: 10 Local Brand Bandung Terbaik, Ada yang Berawal dari UMKM!
Promosi Online VS Promosi Offline
Setelah memahami perbedaan promosi online dan offline, tentu kamu bisa menentukan strategi pemasaran yang paling tepat untuk bisnismu. Kedua teknik tersebut memiliki keunggulan masing-masing.
Kamu bisa memilih salah satunya atau menjalankan keduanya bersamaan. Berikut tips yang bisa kamu coba:
- Kenali produkmu. Cari tahu apakah bisnismu lebih baik ditampilkan secara online atau offline. Dalam satu bisnis, tidak selalu semua produk bisa dipromosikan dengan cara yang sama. Bisa jadi setiap produk memiliki teknik promosinya masing-masing.
- Kenali audiens. jika audiens kamu cukup luas, sebaiknya pertimbangkan promosi online. Ini karena menggunakan promosi offline akan memakan biaya yang besar dan waktu yang tidak sedikit.
- Analisis kompetitor. Coba perhatikan strategi promosi yang digunakan oleh kompetitormu. Kamu perlu mengimbanginya dengan strategi serupa. Namun, dikembangkan menjadi lebih efektif.
- Pertimbangkan diskon. Cobalah berikan diskon khusus. Hal ini disebabkan promosi yang menarik umumnya menjadi satu dengan diskon khusus.
- Lakukan uji coba. Untuk benar-benar memahami strategi promosi yang paling cocok, kamu bisa mengujinya sendiri. Kamu bisa menjalankan metode promosi offline dan online secara bersamaan. Kemudian, lihat dampaknya bagi bisnismu.
Baca Juga: Heboh Korupsi 271 T, Ini Daerah Penghasil Timah di Indonesia!
Nah, itulah perbedaan promosi online dan offline yang bisa kamu coba untuk bisnismu. Yuk, gunakan strategi promosi yang tepat untuk bisnis kamu agar bisa mendorong lebih banyak penjualan!
Sumber: