Ingin konten promosimu tampak menarik di media sosial? Berikut ini ada tips membuat infografis.
Infografis bisa menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian calon pelanggan. Melalui infografis, kamu bisa menjelaskan produkmu secara menyeluruh tanpa harus menulis banyak deskripsi.
Untaian bagan dan gambar, serta penjelasan singkat pada infografis sudah cukup menjelaskan apa yang hendak kamu sampaikan.
Orang pun lebih mudah paham membaca infografis ketimbang membaca deskripsi panjang.
Baca Juga: 9 Tips Cerdas Tingkatkan Retensi Pelanggan untuk Bisnis E-Commerce
Apa Itu Inforgrafis?
Infografis, singkatan dari information dan graphics, adalah cara penyajian informasi yang menggabungkan teks dengan elemen visual seperti grafik, gambar, ilustrasi, atau tipografi.
Penggunaan infografis dalam konten tidak hanya meningkatkan daya tarik, tetapi juga memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan.
Ini disebabkan oleh fakta psikologis bahwa sekitar 90% otak manusia lebih cepat menyerap informasi visual daripada teks.
Infografis juga sering kali melibatkan penambahan data berupa angka yang dirancang dengan penggunaan warna desain yang tepat.
Hal ini tidak hanya meningkatkan akurasi presentasi data tetapi juga memberikan daya tarik visual, membuat konten lebih menarik dan memikat mata pembaca.
Baca Juga: Cara dan Tips Membuat Buket Uang yang Bisa Jadi Peluang Bisnis!
Tips Membuat Infografis
Apa itu infografis? Infografis adalah representasi visual grafis dari informasi, data, atau pengetahuan yang dimaksudkan untuk menyajikan informasi dengan cepat dan jelas.
Bagaimana cara membuat infografis yang menarik? Berikut ini sejumlah tips membuat infografis:
1. Tentukan Topik
Sebelum kita merinci langkah-langkah pembuatan infografis, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan topik infografis yang akan disajikan.
Pemilihan topik yang tepat memainkan peran krusial dalam kesuksesan infografis. Untuk menemukan topik yang sesuai, kamu dapat merujuk pada beberapa pertanyaan mendasar:
- Apa kebutuhan dan minat pembaca kamu?
- Apa masalah yang sedang dihadapi oleh target audiens?
- Solusi apa yang dapat kamu tawarkan kepada mereka?
- Untuk membantu dalam proses ini, kamu dapat menggunakan konsep piramida pertanyaan. Pertanyaan paling atas, yang disebut burning problem, menjadi fokus utama infografis yang akan dijelaskan.
- Selanjutnya, pertanyaan pendukung digunakan untuk memberikan informasi lebih mendalam, dan probing questions memberikan wawasan tambahan tentang topik secara keseluruhan.
Dengan merencanakan topik secara cermat, infografis dapat menjadi lebih relevan dan bermanfaat bagi pembaca, meningkatkan daya tarik serta efektivitas penyampaian pesan.
2. Pilih Target Audience
Seperti halnya dalam pembuatan konten berupa blog atau video, menentukan audiens yang menjadi target infografis sangat penting.
Kamu dapat menggunakan beberapa elemen untuk mengidentifikasi secara spesifik siapa audiens yang akan menjadi sasaran infografis, seperti gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan, dan faktor lainnya.
Setelah mengidentifikasi audiens, langkah selanjutnya adalah menggunakan elemen-elemen tersebut sebagai dasar konsep infografis.
Misalnya, jika kamu menargetkan audiens yang terutama adalah anak muda, desain infografis dapat dirancang untuk terlihat ringan namun tetap menarik.
Ini dapat mencakup penggunaan kombinasi warna cerah dan atraktif, pemilihan jenis font yang minimalis dan mudah dibaca, serta penambahan elemen visual seperti gambar dan grafik yang eye-catching.
Berikut adalah poin-poin penting dalam menentukan audiens dan merancang konsep infografis:
Identifikasi Elemen Audiens:
- Gender
- Usia
- Profesi
- Latar Belakang Pendidikan
Konsep Desain untuk Audiens Target:
- Desain yang ringan dan menarik untuk anak muda
- Kombinasi warna cerah dan atraktif
- Jenis font minimalis dan mudah dibaca
- Penggunaan gambar dan grafik yang eye-catching
Tools Desain Grafis Online:
- Canva, Snappa, Piktochart, atau tools sejenis
- Memungkinkan pembuatan desain tanpa memerlukan skill desain khusus
Dengan memperhatikan poin-poin di atas, infografis kamu dapat berhasil menarik perhatian audiens yang ditargetkan dengan desain yang sesuai dan konten yang relevan.
3. Fokus pada Data
Inti dari infografis adalah menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami dan diproses. Artinya, ada data yang hendak disampaikan kepada khalayak.
Sebelum memutuskan desain apa yang tepat, sebaiknya pertimbangkan apakah desain tersebut dapat menunjang data dan kesimpulan yang hendak kamu sampaikan.
Jika kamu fokus pada data, kemudian membuat desainnya, infografismu akan jauh lebih dipahami.
4. Buatlah Sederhana
Tips membuat infografis selanjutnya adalah membuatnya secara sederhana. Jika kamu membuat infografis yang rumit dan sulit dipahami, kamu akan kehilangan esensi dari membuat infografis.
Mungkin infografis yang dibuat akan menarik secara visual, tetapi informasinya tak tersampaikan dengan baik. Pilihlah data yang paling penting yang hendak ditonjolkan, tak perlu menjejalkan semua data yang ada.
5. Minimalkan Deskripsi
Pikirkan cara visual untuk mewakili informasi yang coba disampaikan oleh infografismu. Representasi visual data dapat mencakup bagan dan grafik, serta menggunakan ikon atau ilustrasi untuk mewakili prinsip-prinsip tertentu.
Tidak perlu deskripsi panjang lebar mengenai apa yang diwakili oleh data. Lebih baik tunjukkan secara visual.
6. Pahami Audiens dan Tujuanmu
Tips membuat infografis selanjutnya adalah kamu harus memahami apa yang audiensmu butuhkan. Jika mereka ingin mendapatkan informasi dengan cepat dan tertarik pada data serta angka, maka infografis sangat cocok.
Kamu perlu juga memahami tujuanmu dalam membuat setiap infografis. Ada banyak data, tetapi tak semua dapat dijejalkan dalam satu infografis.
Kamu harus menentukan tujuan dari setiap infografis yang hendak disajikan. Jadi, kamu tahu data apa yang perlu disiapkan.
7. Jangan Terlalu Panjang
Selain membuat infografis yang sesederhana mungkin, buatlah secukup mungkin, jangan terlalu panjang. Audiensmu akan jengah membaca banyak data dalam satu waktu.
Jika ada data atau informasi yang cukup banyak dan kamu rasa perlu untuk diungkap semua, sajikanlah dalam beberapa infografis kecil.
8. Buatlah Judul yang Menarik
Satu lagi tips membuat infografis yang tak kalah pentingnya, yakni membuat judul yang menarik. Judul merupakan hal pertama yang dilihat audiens.
Judul harus deskriptif, tetapi singkat dan diketik dengan font yang menarik, sehingga audiens mau melihat gambar lainnya.
Baca Juga: Fanpage Adalah Laman Khusus Bisnis, Berikut Penjelasannya
Tujuan Membuat Infografis
Itulah sejumlah tips membuat infografis. Namun, hal yang paling penting ketimbang unsur data atau desainnya, yakni tujuan dari membuat infografis tersebut.
Jika kamu tahu cara membuat infografis untuk menggaet lebih banyak pelanggan untuk bisnismu, apakah tujuan tersebut sudah tercapai dengan berbagai fungsi yang dimiliki infografis? Hal ini perlu kamu pertimbangkan.
Adapun tujuan umum dibuatnya infografis adalah sebagai berikut:
- Memberikan gambaran singkat mengenai suatu topik.
- Menyederhanakan penjelasan yang kompleks.
- Menampilkan hasil penelitian atau data survei.
- Meringkas posting blog atau artikel yang panjang.
- Melakukan perbandingan.
- Meningkatkan kesadaran tentang suatu masalah atau penyebab.
Jika sejumlah tujuan umum di atas sudah dapat mewakili apa yang hendak kamu sampaikan kepada audiensmu, maka kamu sudah memahami apa tujuan dari membuat infografis.
Baca Juga: Jenis Segmentasi Pasar dan Manfaatnya bagi Bisnis
Contoh Infografis untuk Keperluan Bisnis
Kamu perlu memutuskan apakah infografis yang kamu buat akan menginformasikan pembaca atau mencoba membujuk mereka untuk membeli.
Ini merupakan dua tujuan yang sangat berbeda, sehingga kamu perlu pikirkan mana yang akan jadi fokus utama.
Kamu bisa saja berkonsentrasi pada informasi, kemudian meletakkan tagline kecil di akhir untuk meminta audiens mengeklik tautan situs e-commerce-mu. Meski begitu, tetap saja harus ada salah satu yang menjadi fokus utama.
Nah, berikut ini ada sejumlah contoh bentuk infografis yang kira-kira cocok digunakan untuk keperluan bisnis.
Ketika mendesain infografis untuk bisnis, penting untuk memilih layout yang sesuai agar audiens terbujuk untuk membeli produk atau layananmu.
1. Flowchart
Sebuah flowchart atau diagram alur biasanya menunjukkan proses pengambilan keputusan untuk satu pertanyaan dengan beberapa titik akhir. Diagram ini dimulai dengan satu pertanyaan yang bisa berakhir dengan jawaban berbeda.
Membuat alur pertanyaan memang cukup kompleks. Namun, jenis infografis ini sangat menarik karena memberikan jawaban yang dipersonalisasi untuk setiap audiens.
2. Perbandingan
Infografis ini membandingkan setidaknya dua hal yang berbeda secara berdampingan. Ada sejumlah aspek yang menjadi patokan, lalu bandingkan mana yang dapat memenuhi persyaratan aspek tersebut.
Tipe infografis ini sangat cocok jika kamu hendak melakukan perbandingan antara produkmu dengan produk kompetitor. Kemudian kamu menonjolkan kelebihan produkmu dibanding milik kompetitor.
Bisa pula kamu menawarkan beberapa jenis paket langganan pada bisnismu. Kemudian, kamu menggunakan diagram perbandingan untuk memperlihatkan benefit apa saja yang bisa didapat dari paket langganan tersebut.
3. Linimasa
Pada infografis yang bersifat kronologis ini, kamu dapat menunjukkan perkembangan produkmu dari masa ke masa. Bisa juga menunjukkan perjalanan bisnismu dari masa ke masa.
4. Roundup
Dengan infografis roundup, kamu bisa mengumpulkan beberapa produk serupa dan memberikan profil mendalam untuk masing-masing produk. Infografis tipe ini cocok bagi reseller atau penjual dropship yang menjual produk dari berbagai merek.
Dengan infografis ini, pembelimu tidak perlu melakukan riset produk lagi. Hal ini karena kamu sudah menyajikan informasi yang mereka butuhkan dalam satu kali baca.
5. How-to
Pada infografis how-to atau panduan melakukan suatu hal, kamu dapat menggunakan tampilan yang lebih fleksibel. Misalnya kamu menjual produk mainan rakitan, kamu bisa membuat infografis bagaimana caranya merakit mainan.
Saat menjelaskan cara merakit mainan, tidak ada format desain tertentu yang harus digunakan. Hal terpenting, tahapan caranya tertata dari awal sampai akhir dan menyertakan ilustrasi yang sesuai dengan temanya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Untuk Membuat Poster di Laptop
Rekomendasi Platform untuk Membuat Infografis
Jika kamu ingin membuat infografis tanpa memiliki keterampilan desain, berikut adalah beberapa platform terbaik yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Canva
Canva merupakan platform dengan fitur multifungsi yang dapat digunakan untuk membuat desain infografis berkualitas tanpa memerlukan keterampilan desain khusus. Keuntungannya, Canva dapat diakses secara gratis dan menyediakan beragam template gratis, termasuk untuk poster, banner, post IG, hingga infografis.
2. Piktochart
Piktochart menawarkan ratusan template dengan berbagai konsep yang mudah digunakan. Pengguna juga dapat membuat template sendiri dengan menggunakan fitur drag and drop. Perlu diingat bahwa untuk mendapatkan akses tanpa batas, kamu perlu melakukan upgrade ke versi Premium.
3. Venggage
Venggage adalah platform lain yang menyediakan beragam template infografis dengan berbagai konsep. Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan desain yang telah dipilih dengan tambahan komponen lain. Namun, perlu diperhatikan bahwa untuk pengguna yang bukan mahasiswa, diperlukan pembayaran sekitar 270k per bulan.
4. Infogram
Bagi yang menyukai infografis dengan fokus pada statistik dan angka, Infogram sangat direkomendasikan. Platform ini membantu memvisualisasikan data kompleks menjadi lebih sederhana sehingga para audiens dapat lebih mudah memahami informasinya.
5. Visme
Visme, platform desain grafis multi-faset khusus pemasaran, memungkinkan pengguna membuat animasi, presentasi, mock-up, infografis, dan banner. Selain menyediakan beragam jenis template siap pakai (gratis dan berbayar), kamu juga dapat menambahkan efek animasi pada desain kamu.
Baca Juga: Bagaimana Cara Jual Foto di iStock? Ini Dia Tipsnya
Itulah sejumlah tips membuat infografis yang dapat kamu terapkan pada konten bisnismu. Semoga bermanfaat!