Apa Itu Transaksi Cross Border? Ini Dampaknya Bagi UMKM

Share this Post

Table of Contents
shopee pilih lokal

Cross border adalah bentuk jual-beli internasional yang melibatkan konsumen dari berbagai negara. Apa saja dampaknya bagi pelaku UMKM?

Transaksi jual-beli online kita tidak dapat dihindari. Hampir semua barang kebutuhan manusia sudah dapat didapatkan secara online. Dampak pandemi lalu juga berpengaruh pada peningkatan tren jual-beli online.

Sebab, masyarakat umumnya sudah cukup nyaman dengan sistem belanja online. Menurut data Sirclo, sebanyak 17,5% masyarakat telah berpindah dari berbelanja offline menjadi belanja online.

Peningkatan pelanggan yang berbelanja online juga cukup besar. Dari semula yang hanya 11%, meningkat menjadi 25% pada tahun 2021.

Menurut data Semrush, pergeseran perilaku berbelanja ini juga dipengaruhi oleh perkembangan e-commerce dan ditutupnya toko fisik selama pandemi.

Baca Juga: Apa Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital dalam Transaksi?

Hadirnya berbagai e-commerce memungkinkan bertemunya penjual dan pembeli dari berbagai wilayah bahkan negara. Hal ini telah melampaui batas geografis atau cross border.

Transaksi internasional ini tentu membuka pangsa pasar yang lebih luas. Apa saja dampaknya bagi pelaku UMKM?

Mengenal Transaksi Cross Border

cross border
Foto: Pembayaran Kartu Kredit (freepik.com)

Mengutip dari Bank of England, transaksi cross border atau lintas batas adalah transaksi keuangan dimana pembayar dan penerima berada di negara yang berbeda. Tak hanya dalam transaksi keuangan, pengiriman lintas batas juga jadi kegiatan turunan dari transaksi ini.

Penjual dan pembeli yang berbeda negara tentu akan mengirim pesanan pelanggan lintas negara. Ekspedisi yang digunakan tentunya adalah ekspedisi dengan layanan pengiriman internasional, baik lewat jalur udara maupun jalur laut.

Pembayaran lintas batas ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti transfer bank, kartu kredit, dan dompek elektronik. Kamu tentu sudah tak asing dengan PayPal bukan? Ini adalah salah satu metode pembayaran cross border.

Ada dua jenis utama transaksi lintas negara, yaitu:

  1. Transaksi grosir: biasanya terjadi antar lembaga, perusahaan, maupun antar pelaku usaha lainnya. Transaksi grosir ini bisa melibatkan pinjaman, valuta asing, perdagangan ekuitas, derivatif, dan sekuritas.
  2. Transaksi ritel: biasanya terjadi antara individu dan bisnis. Misalnya transaksi B2B, C2B, dan C2C.

Selama beberapa dekade terakhir, pembayaran lintas negara ini terus mengalami peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya mobilitas internasional barang dan jasa serta modal.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya transaksi cross border, yaitu:

  • Para pelaku usaha memperluas rantai pasokan hingga lintas negara.
  • Adanya aliran investasi global.
  • Perdagangan internasional dan e-commerce.
  • Pengiriman uang internasional.

Pertumbuhan pendapatan juga turut mendorong minat yang kompetitif dan melahirkan model bisnis baru dengan pangsa pasar internasional.

Baca Juga: 6 Manfaat Payment Processor, Buat Toko Onlinemu Lebih Optimal

Bagaimana Cara Kerja Transaksi Cross Border?

Apa Itu Transaksi Cross Border? Ini Dampaknya Bagi UMKM
Foto: Pembayaran Kartu Kredit (freepik.com)

Nilai mata uang tiap negara memiliki perbedaan, sistem pembayaran domestik tentu tak bisa terhubung dengan sistem negara lain. Oleh karena itu, saat melakukan transaksi antar negara mata uang tidak ditransfer secara fisik.

Lantas, bagaimana cara kerjanya? Bank internasional menyediakan rekening untuk mitra asing bersama dengan rekening mitra lainnya. Hal ini memungkinkan bank melakukan pembayaran dalam mata uang asing.

Siapa para mitra asing ini? para mitra bisa berupa lembaga keuangan atau bank milik negara. Rekening internasional ini akan dikreditkan di satu entitas, dan didebit dengan jumlah yang sama di entitas lain.

Sebagai contoh, Bank negara A mengirim pesan ke Bank negara B yang meminta mereka untuk melakukan pembayaran kepada pelanggan.

Bank B kemudian akan mengkredit rekening nasabah penerima pembayaran dengan uang yang dimiliki Bank A di Bank B.

Namun, tidak semua bank di dunia saling terhubung secara langsung. Untuk kasus ini, maka dibutuhkan perantara yang disebut bank koresponden. Bank koresponden ini menyediakan rekening yang dapat menghubungkan Bank A dan Bank B.

Baca Juga: SNAP, Sistem Pembayaran Baru yang Mempermudah Toko Online

QR Cross Border Sebagai Solusi Transaksi Antar Negara

Apa Itu Transaksi Cross Border? Ini Dampaknya Bagi UMKM
Foto: Pembayaran QR Code (freepik.com)

Baru-baru ini, Bank Indonesia telah melakukan uji coba QR cross border dengan Malaysia dan Thailand. Hal ini memungkinkan kedua negara melakukan dan menerima pembayaran barang dan jasa melaui kode QR.

Hadirnya fitur ini tentu memiliki peran penting meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan, investasi, dan menjaga stabilitas ekonomi. Metode transaksi ini juga dapat meningkatkan keberhasilan UMKM.

Sebab, konsumen mancanegara jadi lebih mudah untuk membeli produk lokal. Begitu halnya dalam sektor pariwisata, wisatawan mancanegara jadi bisa melakukan pembayaran dengan lebih mudah dan praktis.

Baca Juga: Ketahui 10 Komponen Pembukuan Usaha Ini agar Catatan Keuanganmu Rapi

Cross Border E-Commerce dan Dampaknya Bagi UMKM

Apa Itu Transaksi Cross Border? Ini Dampaknya Bagi UMKM
Foto: Pembayaran Kartu Debit (freepik.com)

Seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor penyebab meningkatnya transaksi lintas batas adalah hadirnya e-commerce.

Di Indonesia, Shopee adalah salah satu e-commerce terbesar yang memungkinkan terjadinya transaksi antar negara. Sebab, kamu sangat mungkin membeli dan menerima pesanan dari luar negeri.

Dalam hal ini, transaksi keuangan dan pengiriman barang diperantarai oleh Shopee. Selain di Indonesia, Shopee juga memiliki jangkauan pasar di Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, Korea, Taiwan, dan Amerika.

Cross border Shopee bisa dilakukan karena e-commerce ini memiliki server yang terhubung antar negara. Hal ini memungkinkan penjual dan pembeli antar negara dapat bertransaksi.

Ada beberapa keuntungan yang didapat oleh pelaku UMKM dengan transaksi ini, yaitu:

  1. Memungkinkan pelaku UMKM memasarkan produknya ke berbagai negara. Pangsa pasar akan jadi lebih luas, sehingga sangat mungkin menerima lebih banyak penjualan dan pendapatan.
  2. Meningkatkan daya saing produk lokal. Sebab, agar bisa laku di pasar internasional, pelaku UMKM akan terdorong untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya.
  3. Meningkatkan standar mutu dalam negeri. Dengan bersaingnya produk lokal di pasar internasional, otomatis para pelaku usaha akan berusaha meningkatkan mutu produknya.
  4. Mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih besar dan berdampak pada perekonomian nasional.
  5. Biaya operasional yang lebih murah. Sebagai contoh, ongkos kirim ke luar negeri yang ditawarkan Shopee lebih murah ketimbang pengiriman manual. Bahkan, seringkali mendapat promo gratis ongkos kirim.

Baca Juga: Apa Saja Jenis Usaha UMKM dan Perbedaannya? Cari Tahu!

Dampaknya bagi UMKM tentu membuka pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri.

Itulah penjelasan tentang transaksi cross border yang perlu kamu ketahui serta dampaknya bagi pelaku UMKM.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X