Resesi, inflasi, hingga perubahan harga kini menjadi masalah ekonomi global. Di balik itu semua, ada satu lembaga yang punya pengaruh besar, yaitu The Fed.
Beberapa bulan ke belakang, ekonomi global nampaknya sedang tidak baik-baik saja. Ada bermacam gejolak politik dan fiskal yang mempengaruhi kondisi ekonomi dunia.
Mulai dari dampak perang Rusia-Ukraina, konflik Taiwan-Cina, kelangkaan gandum, bangkrutnya negara Sri Lanka, hingga ancaman resesi.
Perubahan harga-harga secara global juga kini sedang banyak terjadi. Mulai dari turunnya harga emas, naiknya harga minyak dunia dan batu bara, anjloknya pasar saham, hingga kelangkaan.
Menariknya, di balik semua isu ekonomi tersebut ada satu lembaga yang menjadi perhatian dunia. Pasalnya, gerak-geriknya memberikan dampak besar bagi ekonomi global.
Adalah The Fed, lembaga fiskal dan keuangan asal Amerika Serikat yang mampu mempengaruhi nilai dollar, harga emas, hingga menampar wall street dan berpotensi membuat lesu IHSG.
Sebenarnya, apa itu The Fed dan mengapa sangat berpengaruh bagi ekonomi global?
Baca Juga: Resesi Ekonomi, Ini Dia Penyebab dan Dampaknya
Apa Itu The Fed?
Melansir dari laman resminya, Federal Reserve System atau sering disebut The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat yang menjadi lembaga keuangan paling kuat di dunia.
Bank sentral tersebut didirikan untuk menyediakan sistem moneter dan keuangan yang aman, fleksibel, dan stabil. The Fed memiliki dewan yang terdiri dari tujuh anggota. Ada 12 Bank Federal Reserve yang mewakili negara bagian yang terpisah.
Bank sentral adalah otoritas moneter utama suatu negara. Bank sentral suatu negara biasanya memiliki beberapa tanggung jawab.
Bank sentral dapat menentukan jumlah uang beredar, mengawasi bank komersil, menyediakan layanan perbankan untuk pemerintah, meminjamkan dana kepada bank komersil saat masa krisis, dan mempromosikan perlindungan konsumen serta pengembangan masyarakat.
The Federal Reserve menjalankan lima fungsi utama, yaitu:
- Menetapkan kebijakan moneter untuk mempromosikan lapangan kerja, menstabilkan harga, dan mengatur suku bunga jangka panjang yang moderat bagi ekonomi AS;
- Mempromosikan stabilitas sistem keuangan dan berupaya meminimalkan dan menahan risiko sistemik melalui pemantauan dan keterlibatan aktif di AS dan luar negeri;
- Mempromosikan keamanan dan kesehatan masing-masing lembaga keuangan dan memantau dampaknya terhadap sistem keuangan secara keseluruhan;
- Mendorong keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan transaksi melalui layanan kepada industri perbankan dan pemerintah AS yang memfasilitasi transaksi dan pembayaran dolar AS; dan
- Mempromosikan perlindungan konsumen dan pengembangan masyarakat melalui pengawasan dan pemeriksaan yang berfokus pada konsumen, penelitian dan analisis isu dan tren konsumen, kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat, dan administrasi hukum.
The Fed disebut sebagai lembaga yang sangat independen, sebab kebijakan yang dibuat tidak harus memperoleh izin maupun persetujuan dari Presiden AS. Meski begitu, kinerja The Fed bakal dievaluasi secara berkala dalam sebuah kongres.
Baca Juga: Dampak Resesi Ekonomi Amerika Serikat Bagi Indonesia dan 6 Penyebabnya
Tujuan Dibentuknya The Fed
The Fed dibentuk oleh Kongres untuk menyediakan negara dengan sistem moneter dan keuangan yang lebih aman, lebih fleksibel, dan lebih stabil.
Federal Reserve dibentuk pada 23 Desember 1913, ketika Presiden Woodrow Wilson menandatangani Undang-Undang Federal Reserve. Saat ini, tanggung jawab Federal Reserve terbagi dalam empat bidang umum, yaitu:
- Melakukan kebijakan moneter dengan mempengaruhi kondisi uang dan kredit dalam perekonomian untuk mengejar harga yang stabil.
- Mengawasi dan mengatur bank dan lembaga keuangan penting lainnya untuk memastikan keamanan dan kesehatan sistem perbankan dan keuangan negara serta untuk melindungi hak-hak kredit konsumen.
- Menjaga stabilitas sistem keuangan yang mengandung risiko sistemik yang mungkin timbul di pasar keuangan.
- Menyediakan layanan keuangan tertentu kepada pemerintah AS, lembaga keuangan AS, dan lembaga resmi asing, dan memainkan peran utama dalam mengoperasikan dan mengawasi sistem pembayaran negara.
Baca Juga: Dampak Inflasi Akibat Harga BBM Naik, Begini Penjelasannya
Kebijakan The Fed yang Pengaruhi Ekonomi Global
Kebijakan moneter yang dimiliki The Fed meliputi jumlah uang yang beredar serta kredit di AS. Kebijakan tersebut bisa mempengaruhi kinerja perekonomian AS dan dunia.
1. Menaikkan Suku Bunga
Pada tahun 2022 ini, secara agresif The Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi di AS. Dengan meningkatkan suku bunga, maka tingkat pengeluaran dan investasi masyarakat akan berubah.
Ketika suku bunga lebih tinggi, jumlah uang beredar akan menyusut. Dengan begitu, diharapkan inflasi dapat ditekan. Nyatanya, kebijakan tersebut juga berpengaruh bagi ekonomi global.
Pasalnya, suku bunga yang terlalu tinggi bisa menyebabkan resesi. Akibatnya, nilai dollar bisa melemah dan membuat harga barang serta nilai ekspor Indonesia ke negara lain jadi menurun.
2. Mengurangi Neraca
Dikabarkan The Fed berencana mengurangi neraca pada tahun ini. Tindakan tersebut dikhawatirkan membuat kondisi ekonomi jadi makin berat untuk saham dan obligasi.
Para investor mulai mengurangi dananya di obligasi sebab pengurangan neraca bisa menaikkan suku bunga yang membebani harga aset.
Namun, kenaikan suku bunga di AS juga bisa mengundang investor untuk menyimpan dananya di AS. Kebijakan ini bisa berimbas pada ekonomi global, sebab bursa saham lokal bisa jadi semakin ditinggalkan karena investor beralih ke AS.
3. Menguatkan Nilai Dollar AS
Untuk mengatasi resesi, The Federal Reserve bisa mengambil kebijakan menaikkan suku bunga. Alhasil, nilai dollar AS juga akan menguat, sehingga banyak investor berbondong-bondong membeli dollar AS dan melepas aset emas mereka.
Semakin menguat nilai dollar, maka harga emas akan semakin melemah. Begitu pun sebaliknya. Ketika dollar melemah, biasanya harga emas akan menguat. Emas juga banyak dibeli oleh investor untuk melindungi kekayaannya ketika bank sentral mengalami defisit.
Sebaliknya, ketika nilai dollar AS melemah, maka nilai rupiah akan menguat. Mengingat mata uang dollar AS digunakan sebagai alat pembayaran internasional, maka segala kebijakan yang mengarah pada sistem keuangan bisa berdampak secara global.
Baca Juga: Faktor Penyebab Deflasi dan Dampaknya Bagi Bisnis
Itulah penjelasan tentang lembaga bank sentral The Fed yang pergerakannya dapat mempengaruhi ekonomi global.