Turunnya harga emas dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh beberapa faktor. Apakah masih menjanjikan untuk investasi?
Emas adalah salah satu produk investasi yang dianggap paling menjanjikan, sebab nilai emas biasanya cenderung stabil. Selain itu, emas juga merupakan logam mulia yang dapat diuangkan dengan cepat.
Bagi banyak orang, berinvestasi dalam bentuk emas adalah cara teraman untuk menyimpan uang. Jika dibandingkan dengan saham atau kripto, emas memang lebih memiliki prestise dan tentunya berwujud.
Selain itu, emas juga dapat diinvestasikan dalam bentuk non fisik, yaitu berupa tabungan emas. Nantinya, kamu bisa menukar tabungan dalam bentuk emas batangan atau perhiasan.
Namun, harga emas terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini tentu bertentangan dengan kecenderungan nilai emas yang biasanya stabil.
Apa penyebab turunnya harga logam mulia ini? Apakah masih menjanjikan untuk investasi?
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi, Berikut Faktanya
Harga Emas Makin Merana
Dalam beberapa bulan ke belakang, terjadi penurunan harga yang cukup signifikan dari logam mulia yang satu ini.
Pada bulan Juni lalu, harga jual emas Antam anjlok ke level Rp979 ribu per gram. Harga ini turun Rp10 ribu dari harga sebelumnya Rp989 ribu per gram pada awal Juni.
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) turun Rp13 ribu per gram dari semula Rp872 ribu menjadi Rp859 ribu pada waktu yang sama.
Harga emas kian merana pada Senin (22/08), emas Antam 24 karat berada di level Rp971 ribu per gram.
Untuk harga satuannya, emas terkecil ukuran 0.5 gram berada di angka Rp535.500.- Sementara itu harga emas 10 gram dijual sebesar Rp9.205.000.- Sedangkan untuk ukuran emas yang terbesar, yakni 1.000 gram (1 kg) dijual dengan harga Rp911.600.000.-
Dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam bergerak di rentang Rp971.000.-/gram – Rp988.000.-/gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 957.000.-/gram – Rp 998.000.-/gram.
Harga buyback juga turun drastis jika dibandingkan harga pada bulan Juni. Pada bulan Agustus, harga buyback berada di level Rp837.000.-/gram.
Tak berhenti sampai situ, berdasarkan update terakhir pada 14 September kemarin, lagi-lagi harga emas kembali merosot.
Kini, harga emas Antam 24 karat dijual senilai Rp942.000 per gram. Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam terpantau bergerak di rentang Rp 942.000/gram – Rp 950.000/gram.
Sementara itu, harga buyback emas Antam juga ikut mengalami penurunan di level Rp814.000 per gram. Berikut rincian harga logam mulia emas terbaru:
- Emas batangan 0,5 gram Rp521.000
- Emas batangan 1 gram Rp942.000
- Emas batangan 2 gram Rp1.824.000
- Emas batangan 3 gram Rp2.711.000
- Emas batangan 5 gram Rp4.485.000
- Emas batangan 10 gram Rp8.915.000
- Emas batangan 25 gram Rp22.162.000
- Emas batangan 50 gram Rp44.245.000
- Emas batangan 100 gram Rp88.412.000
- Emas batangan 250 gram Rp220.765.000
- Emas batangan 500 gram Rp441.320.000
- Emas batangan 1000 gram Rp882.600.000
Demikian update harga emas terbaru per tanggal 14 September lalu yang lagi-lagi mengalami penurunan harga.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Bisnis Trading atau Investasi?
Penyebab Naik Turunnya Harga Emas
Anjloknya harga emas beberapa bulan terakhir diduga disebabkan oleh penguatan indeks dollar AS yang melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) berpotensi menaikkan suku bunga sebagai respon atas ancaman resesi Amerika Serikat.
Kebijakan tersebut dapat berpengaruh menguatkan nilai dollar AS, sehingga banyak investor berbondong-bondong membeli dollar AS dan melepas aset emas mereka. Semakin menguat nilai dollar, maka harga emas akan semakin melemah. Begitu pun sebaliknya.
Padahal menurut Bank Bazaar, harga emas cenderung naik karena investor lebih suka memiliki emas dibanding uang kertas. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, uang kertas lebih disukai karena kinerja yang positif.
Namun, pada tahun-tahun berikutnya kinerja emas justru menjadi lebih baik. Kebanyakan orang yang khawatir dengan adanya inflasi memilih menginvestasikan uangnya dalam bentuk emas.
Emas dipandang sebagai aset yang aman di tengah gejolak ekonomi. Ketika dollar melemah, biasanya justru emas akan menguat.
Emas juga banyak dibeli oleh investor untuk melindungi kekayaannya ketika bank sentral mengalami defisit. Selain itu, ada juga beberapa faktor yang memengaruhi perubahan harga emas, yaitu:
1. Nilai dollar AS
Harga emas umumnya berbanding terbalik dengan nilai dollar AS. Sebab, logam emas berdenominasi dengan dollar.
Dollar AS yang lebih kuat cenderung menjaga harga emas lebih rendah dan terkendali. Sebaliknya, nilai dollar AS yang melemah bisa mendorong kenaikan harga emas.
2. Naiknya Permintaan Global
Tingginya permintaan emas bisa membuat harga emas naik. Hal ini merupakan teori dasar dari penawaran dan permintaan.
Emas tak hanya digunakan sebagai perhiasan, namun juga untuk perangkat medis dan kebutuhan industri lainnya.
3. Melindungi Kekayaan
Selama ketidakpastian ekonomi misalnya saat terjadi resesi atau inflasi, lebih banyak orang beralih ke investasi emas.
Emas mendapat julukan sebagai “safe haven” bagi investor, sebab emas terhindari dari devaluasi mata uang.beberapa pertambangan emas di dunia menghasilkan emas untuk dijual ke tempat lain. Harga emas bisa meningkat ketika biaya produksi tambang emas juga meningkat.
4. Permintaan Investasi
Tingginya permintaan akan investasi emas juga turut mendorong naiknya harga emas. Hal ini juga konsep dasar dari permintaan dan penawaran, namun dalam lingkup investasi.
5. Produksi Emas
Beberapa pertambangan emas di dunia menghasilkan emas untuk dijual ke tempat lain. Harga emas bisa meningkat ketika biaya produksi tambang emas juga meningkat.
Baca Juga: Sukuk Adalah Investasi Syariah yang Patut untuk Dicoba
Apakah Investasi Emas Masih Menjanjikan?
Meski harga emas kian suram, nyatanya emas masih banyak diburu karena bisa menjadi aset investasi. Harga emas yang cenderung stabil jika dibandingkan produk investasi lain membuat logam mulia ini lebih disukai untuk investasi.
Biasanya, orang-orang menyimpan emas murni atau fine gold selama mungkin dengan harapan bisa menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi.
Selain berinvestasi emas dalam wujud fisik, saat ini kamu juga bisa berinvestasi dengan membuka tabungan emas.
Selain itu, dibandingkan kendaraan dan properti, emas adalah barang mewah yang bisa mewakili status ekonomi. Emas adalah emas, berapa pun kadar emasnya dan berapa pun beratnya, emas akan selalu menjadi barang mewah.
Banyak orang berpikir bahwa menunda membeli emas hanya akan membuat harganya semakin mahal.
Bahkan, tak sedikit pasangan yang membeli cincin kawin berbulan-bulan lebih dulu dari acara pernikahannya. Ada juga orang-orang yang membeli emas dengan harapan bisa dijual kembali nantinya.
Jika kamu bermaksud membeli emas sebagai investasi jangka panjang, sekarang adalah momentum yang tepat. Sebab, salah satu tips investasi adalah membeli aset ketika harganya sedang turun.
Mengingat harga emas selalu berpotensi mengalami kenaikan, maka menjadikan logam mulia ini sebagai aset jangka panjang nampaknya tak akan mengecewakan. Jadi, apakah kamu masih berminat berinvestasi emas?
Baca Juga: Apa Itu IPO? Ini Penjelasan Lengkap dan Tips Investasinya!
Itulah penjelasan tentang penyebab naik turunnya harga logam mulia emas yang perlu kamu ketahui jika ingin berinvestasi.