UMKM, termasuk di dalamnya usaha mikro adalah jenis usaha yang memegang peranan penting. Usaha mikro, kecil, dan menangah atau UMKM juga bukan istilah yang asing di telinga kita.
Sebutan UMKM merujuk pada bisnis-bisnis produktif yang paling mendominasi di Indonesia.
Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal, UMKM memiliki peran yang signifikan dalam berekonomian. UMKM memiliki kontribusi sebesar 61,97% (Rp8.500 triliun) terhadap PDB nasional.
UMKM juga menyerap 97% tenaga kerja pada 2020. Jumlah UMKM berbanding lurus dengan banyaknya lapangan kerja. Selain itu, UMKM juga menyerap kredit terbesar pada 2018, mencapai Rp1 triliun.
Pentingnya peran UMKM bagi perekonomian tentu menjadikannya sebagai penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Apalagi, UMKM juga termasuk usaha yang tahan pandemi. Bahkan, pandemi beberapa tahun membuat perubahan pada pola konsumsi masyarakat.
Hal ini mendorong terbukanya peluang usaha baru yang memasuki era transformasi digital. Jenis usaha mikro ini juga sangat banyak dan ada di sekitar kita.
Membeli produk-produk usaha mikro artinya berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian. Lantas, apa itu usaha mikro? Apa saja contoh usahanya?
Baca Juga: Tertarik dengan Bisnis Pertanian? Ini 8 Langkah Memulainya
Usaha Mikro Adalah Ekonomi Produktif
Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2008, usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.
Kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih hingga Rp50.000.000 yang tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha.
Setiap tahunnya, hasil penjualan usaha mikro adalah paling banyak Rp300.000.000.
Menurut Investopedia, usaha miko adalah bisnis kecil yang memiliki kurang dari 10 pegawai dan memiliki modal yang bersumber dari pinjaman bank atau dana pribadi.
Sebagian besar usaha mikro mengkhususkan diri untuk menyediakan barang atau jasa untuk daerahnya.
Usaha mikro adalah usaha kecil yang dibiayai oleh kredit mikro, pinjaman kecil yang tersedia untuk orang-orang yang tidak memiliki jaminan.
Usaha mikro berperan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan produk atau layanan untuk sekitarnya.
Usaha mikro juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, pendapatan, dan menciptakan lapangan kerja. Toko kelontong, pedagang kaki lima, konter pulsa, adalah sebagian kecil dari contoh usaha mikro.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Ikan Hias dari Rumah, Cepat Untung!
Ciri Usaha Mikro
Untuk mengenali lebih lanjut tentang usaha mikro, ada beberapa ciri yang membedakannya dengan usaha lain, yaitu:
- Profitabilitas rendah, sebab usaha mikro adalah usaha dengan skala bisnis yang kecil. Produk yang dijual umumnya adalah barang-barang umum atau berfokus pada satu jenis produk saja. Meskipun pendapatannya kecil, hal tersebut sejalan dengan biaya operasional yang juga rendah.
- Jumlah karyawan yang sedikit, sebab usaha mikro memiliki tidak lebih dari 10 karyawan. Bahkan, sebagian usaha mikro dijalankan oleh satu orang atau bersama dengan anggota keluarganya.
- Jangkauan pasar yang kecil, pada umumnya usaha mikro mengkhususkan diri untuk menyediakan barang atau layanan di komunitas tertentu. Misalnya, warung atau toko sembako yang ada di satu kampung atau RT.
- Usaha mikro biasanya memiliki status kepemilikan tunggal, artinya dimiliki oleh satu orang bukan dimiliki badan usaha. Oleh karena itu, pelaporan pajak dilakukan menggunakan pajak pribadi pemiliknya, bukan pajak perusahaan.
- Lokasi yang terbatas, artinya usaha mikro hanya memiliki satu toko tunggal di satu lokasi saja. Usaha mikro umumnya tidak memiliki cabang di tempat lain. Bahkan, sebagian usaha mikro ada yang dilakukan dari rumah.
Itulah beberapa ciri dari usaha mikro, dari penjelasannya tersebut pastinya kamu sudah bisa membayangkan bentuk usaha mikro, ya.
Baca Juga: Ini Macam-Macam Konten YouTube yang Cocok untuk Bisnismu
Usaha Mikro Penting bagi Perekonomian
Usaha mikro adalah usaha yang dimulai dengan mempekerjakan orang dalam jumlah sedikit.
Menurut Vedantu, usaha mikro dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya di daerah terbelakang secara ekonomi dan daerah berpenghasilan rendah.
Usaha mikro dimulai dengan modal yang kecil, contohnya toko kelontong. Usaha mikro adalah usaha yang membantu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Pemerintah cenderung mendorong pertumbuhan usaha mikro. Sebab, usaha mikro berperan membantu pertumbuhan ekonomi dan umumnya usaha mikro berjalan secara berkelanjutan.
Artinya, sangat besar peluang dari usaha mikro untuk beranjak menuju usaha menengah hingga menjadi bisnis besar.
Tantangan yang Dihadapi Usaha Mikro
Dikarenakan skala usahanya yang kecil dan status kepemilikannya secara pribadi, usaha mikro memiliki beberapa kendala. Berikut beberapa kendala usaha mikro:
- Modal yang terbas, sebab modal usaha mikro berasal dari dana pribadi atau pinjaman bank. Keterbatasan modal ini membuat pemiliki usaha mikro perlu upaya ekstra untuk mengembangkan bisnisnya.
- Masalah pemasaran, sebab usaha mikro tidak memiliki jabatan-jabatan fungsional. Sehingga semua fungsi dijalankan oleh sedikit orang, hal tersebut menjadikan fungsi pemasaran menjadi kurang maksimal.
- Pasokan bahan baku yang tidak menentu dan tidak adanya standar mutu bisa menjadikan kualitas produk tidak konsisten.
- Kurang dapat memanfaatkan teknologi, fasilitas usaha, dan strategi pemasaran yang modern.
Itulah beberapa kendala yang sering dihadapi usaha mikro. Lantas apa saja contoh usahanya?
Baca Juga: Intip Modal Usaha Dekorasi Lamaran, Apa Saja yang Dibutuhkan?
Contoh Usaha Mikro
Ada beberapa contoh usaha mikro yang sering ditemukan di sekitar kita. Apa saja contohnya?
1. Warung atau Toko Kelontong
Contoh usaha mikro yang pertama adalah toko kelontong. Keberadaan toko kelontong sangat mudah ditemui.
Usaha ini ada di setiap gang, setiap sudut jalan, bahkan di setiap RT. Toko kelontong menjual kebutuhan harian dan sembako.
2. Pangkas Rambut
Usaha pangkas rambut termasuk dalam usaha mikro. Jenis usaha jasa ini juga sangat banyak dan mudah ditemukan.
Mulai dari pangkas rambut rumahan hingga barbershop dan salon kecantikan. Usaha ini termasuk usaha yang tidak dipengaruhi oleh tren.
3. Konter Pulsa
Dalam era digital, keberadaan konter pulsa sangat dibutuhkan. Usaha satu ini bisa ditemukan di mana saja.
Umumnya, konter pulsa memiliki kios kecil di dekat perumahan, pasar, atau sekolah. Konter pulsa juga menjual aksesoris handphone lainnya.
Baca Juga: 8 Ide Bisnis Jual Beli Barang dari Luar Negeri, Ini Tipsnya!
4. Usaha Print dan Fotokopi
Jenis usaha yang satu ini sangat mudah ditemui di sekitar sekolah atau kampus. Biasanya, usaha print dan fotokopi menempati kios atau ruko.
Jenis usaha ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sebab penggunaan dokumen dan administrasi terus berjalan.
5. Usaha Kuliner
Contoh lainnya yang banyak ditemukan adalah usaha kuliner kecil. Contohnya penjual nasi uduk, warteg, rumah makan padang, mie ayam, atau ayam geprek.
Ada banyak sekali usaha kuliner mikro di sekitar kita dan hampir setiap hari selalu kita butuhkan.
Itulah penjelasan mengenai apa itu usaha mikro dan contohnya. Semoga informasi ini bisa menginspirasimu!