Agar dapat mengikuti zaman, bagaimana jika kamu memulai bisnis warteg modern?
Warteg alias Warung Tegal identik dengan warung makan yang menyediakan masakan rumahan dengan harga ramah di kantong.
Tak mau kalah bersaing dengan tempat makan lain, warteg pun bersolek dengan tampilan ala kafe atau restoran kekinian. Bisnis warteg modern pun punya peluang untuk dikembangkan.
Tegal adalah sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Warteg menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, bahkan sampai ke mancanegara.
Menu masakan dan harga murah jadi alasan utama para pekerja atau mahasiswa yang ingin hidup hemat.
Dahulu, warteg terkesan kumuh dan identik dengan buruh kasar sebagai pelanggannya. Namun sekarang, warteg pun tak mau kalah saing.
Mereka bersolek dengan mempercantik tampilan warung ala kafe kekinian.
Tak ada istilah panas alias gerah di warteg, sebab banyak yang sudah dilengkapi penyejuk ruangan alias AC.
Menu yang disediakan pun sama dengan warteg konvensional. Misalnya saja sayur sop, tempe orek, telur dadar, ayam goreng, mie goreng, ikan balado, dan lain-lain.
Tentu saja harga menyesuaikan tempat, tetapi tidak perlu khawatir, warteg modern masih lebih murah dibandingkan resto kekinian.
Ini peluang emas buat kamu yang ingin terjun di bisnis kuliner atau restoran kekinian.
Apalagi jika kamu membuka bisnis warteg modern ini di lingkungan perkantoran atau dekat dengan perumahan.
Warteg modern dengan penampilan bintang lima, rasa rumahan, dan harga kaki lima, bisa jadi pilihan.
Baca Juga: 10 Skill yang Dibutuhkan Business Development dan Tugasnya
Prospek Bisnis Warteg Modern
Siapa bilang warteg tak punya prospek bisnis? Jika kamu mengelolanya dengan cara kekinian, maka bisa berkembang jadi bisnis warteg modern.
Pekerja kantoran tentu menginginkan warung atau tempat makan yang harganya terjangkau, bersih, dan menunya adalah masakan rumahan.
Jika kamu bisa menata warteg dengan gaya kekinian, mengapa tidak? Bisnis warteg modern punya pasar yang tetap, yaitu pekerja kantoran, keluarga, dan mahasiswa.
Mereka memilih membeli sayuran matang dengan alasan tidak sempat memasak. Pekerja kantoran di Jakarta, misalnya, mereka berangkat pagi dari rumah menuju tempat kerja.
Tentu memerlukan waktu untuk memasak dan mempersiapkan diri ke kantor. Nah, membeli masakan matang di warteg adalah pilihan tepat.
Pekerja yang masih tinggal sendiri alias indekos juga lebih memilih membeli masakan di warteg.
Mahasiswa bisa dibilang pelanggan tetap warteg. Terutama bagi mereka yang uang sakunya pas-pasan.
Kamu bisa membidik mahasiswa menengah ke atas dengan warteg ala kafe, dengan interior yang Instagrammable, tetapi menu rumahan dan ramah di kantong.
Dalam sehari, anggap saja ada 35 orang datang dan makan di wartegmu.
Rata-rata satu orang membayar Rp20.000, maka omzet sehari bisa mencapai Rp700.000. Nominal tersebut bisa lebih jika ada pesanan nasi kotak atau nasi bungkus.
Bisnis kuliner adalah tipe bisnis yang tidak akan ada matinya, sebab makan selalu dibutuhkan oleh orang sepanjang hidup.
Bisnis warteg modern tidak hanya tergantung pada pelanggan yang makan di tempat. Sekarang ini ada layanan ojek online atau kurir untuk memesan makanan di warteg.
Baca Juga: 14 Aplikasi Order Online Praktis, Sudah Coba?
Cara Memulai Bisnis Warteg Modern
Bisnis warteg modern adalah pilihan yang tepat untuk bisnis kuliner jadul yang dibalut kekinian.
Mengutip Entrepreneur, industri makanan selalu berubah. Sepertinya sulit bagi pengusaha kuliner untuk mengikutinya.
Makanan enak saja tidak cukup, pelanggan butuh suasana yang nyaman. Apalagi sejak pandemi COVID-19, makan di luar ruangan jadi pilihan.
Pelanggan lebih suka makan outdoor alias di luar ruangan. Pelanggan juga ingin makan di tempat yang nyaman dan Instagrammable, alias bisa untuk foto-foto.
Ketika ingin memulai bisnis warteg modern, kamu harus fokus siapa yang menjadi target pasarmu.
Tidak ada gerai makanan yang punya target pasar universal alias umum. Kamu mungkin tidak bisa menjangkau semua kalangan, tetapi fokuslah ke target pasarmu.
Misalnya, pekerja kantoran yang ingin makan murah di tempat yang nyaman. Bagaimana cara memulai bisnis warteg modern? Berikut ulasan singkatnya.
1. Pilih Lokasi Strategis
Langkah pertama, yaitu kamu perlu memilih lokasi strategis. Misalnya, lingkungan perkantoran, sekolah, tempat tinggal, pusat layanan umum, dan lain-lain.
Kamu tidak harus membuka warung baru, kamu bisa bekerja sama dengan warteg konvensional dan mengubah tampilannya menjadi kekinian. Tentunya dengan sistem bagi hasil yang adil.
2. Mengubah Tampilan
Selanjutnya, kamu harus mengubah tampilan atau interior warteg. Misalnya, mengecat ulang dengan warna yang menyegarkan. Kamu juga bisa menambahkan ornamen atau hiasan dinding yang keren.
Untuk tempat duduk, juga bisa dibuat ala kafe. Tempat duduk memutar ala warteg juga boleh kamu pertahankan, agar ciri khasnya tidak hilang.
Selain itu, kamu juga harus memperhatikan fasilitas. Misalnya pendingin ruangan, toilet bersih, musala, tempat cuci tangan, dan Wi-Fi.
Baca Juga: 10 Skill yang Dibutuhkan Business Development dan Tugasnya
3. Upgrade Menu
Sesuai dengan namanya, warteg menunya tentu tidak jauh dari menu ala rumahan. Sebagai pembeda, bisnis warteg modern bisa juga dilengkapi dengan menu kekinian.
Jangan lupa gunakan bahan-bahan yang segar untuk masakan yang ada di wartegmu untuk menjaga kualitas masakan. Kamu bisa menyediakan menyediakan menu-menu paling digemari oleh pelanggan.
Setiap harinya, kamu bisa mengganti menu agar pelanggan tidak bosan dan terkesan menu tidak berganti.
Soalnya, warteg konvensional sering kali mengubah menu kemarin menjadi menu “baru”.
Carilah pemasok bahan-bahan segar dan bisa menjadi sajian terbaik untuk melengkapi bisnis warteg modern yang kamu rintis.
4. Marketing Andal
Selanjutnya, kamu harus punya pemasaran yang andal. Promosikan warteg modernmu di media sosial, seperti Instagram atau Facebook. Buat konten-konten menarik yang bikin orang penasaran.
Kamu juga bisa bekerja sama dengan food blogger atau pemilik akun Instagram kuliner untuk mempromosikan warteg modernmu.
Jangan lupa bekerja sama dengan kurir makanan online agar pelanggan lebih mudah jika ingin membeli makanan di wartegmu.
Baca Juga: Perhitungan Bisnis Warung Indomie, Modal Cuma Rp800 Ribu?
Modal dan Keuntungan Bisnis Warteg Modern
Modal yang diperlukan untuk bisnis warteg modern tentu lebih besar ketimbang warteg konvensional.
Kamu bisa bekerja sama dengan pemilik warteg konvensional yang sudah memiliki tempat.
Akan tetapi jika kamu punya modal lebih, boleh juga memulai bisnis warteg modern dari awal. Berikut ini estimasi modal dan keuntungan yang bakal kamu dapatkan.
- Sewa tempat per tahun: Rp35.000.000
- Membeli perabotan: Rp15.000.000
- Biaya peralatan makan dan lain-lain: Rp10.000.000
Jadi, total modal awal yang diperlukan untuk membangun warteg modern adalah sekitar Rp60.000.000.
Jumlah ini belum termasuk biaya operasional bulanan, seperti membeli bahan makanan dan minuman, gaji karyawan, packing pesanan online, dan sebagainya.
Anggaplah kamu mengeluarkan Rp30 juta per bulan untuk biaya operasional.
Adapun setiap harinya kamu melayani 100 pelanggan dengan rata-rata pembelian Rp20.000. Dalam sebulan, kamu meraup omzet Rp60 juta, yang artinya dalam setahun bisa mencapai Rp720 juta.
Untuk mensimulasikan berapa keuntungan yang kamu dapat, kamu harus menghitung berapa pengeluaranmu dalam setahun.
Biaya sewa setahun sebesar Rp35 juta ditambah biaya operasional setahun sebesar Rp360 juta, totalnya Rp395 juta.
Omzet setahun dikurangi biaya operasional setahun, kamu akan mendapat angka Rp325 juta. Angka itulah yang menjadi total keuntunganmu dalam setahun.
Meski ini hanya sebuah simulasi, tetapi setidaknya kamu sudah bisa mendapat gambaran berapa keuntungan yang bisa kamu dapat dari bisnis warteg modern.
Baca Juga: Daftar Bisnis Franchise Modal 1 Juta yang Cepat Laku!
Nah, demikian ulasan singkat tentang bisnis warteg modern yang punya prospek bagus. Kamu tertarik untuk mencobanya?