Meski merupakan usaha di bidang kuliner, tetapi bisnis food court juga dapat dilakukan oleh kamu yang tidak bisa memasak, lho.
Konsep bisnis food court ialah menyediakan tempat dengan berbagai booth makanan di dalamnya.
Jadi, kamu tak harus bisa memasak karena bisa menyewakan booth kepada para pengusaha makanan.
Area makan food court dibuat secara terbuka sehingga pelanggan bisa bebas dalam memilih menu makanan dan menentukan tempat duduknya.
Bisnis food court biasanya terdapat dalam pusat perbelanjaan, area perkantoran, atau sekolah. Oleh karena itu, tempat seperti ini selalu ramai dikunjungi.
Tak hanya untuk menikmati hidangan, tetapi juga sering digunakan pelanggan sebagai sarana menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang.
Baca Juga: Food and Beverages, Industri Penyajian Makanan dan Minuman untuk Pelanggan
Cara Memulai Bisnis Food Court
Lantas, bagaimana cara memulai bisnis food court yang memiliki peluang keuntungan besar? Ini dia tipsnya:
1. Pilih Lokasi Strategis
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan untuk memulai usaha food court adalah menentukan lokasi.
Pilihlah lokasi yang strategis, mudah dijangkau, dan ramai pengunjung.
Itulah mengapa kebanyakan food court berada di pusat perbelanjaan, area perkantoran, dan sekolah.
Kamu juga bisa memilih lokasi food court di luar area-area tersebut. Asalkan mudah diakses, food court kamu pun akan banyak didatangi pelanggan.
Selain penentuan seberapa strategisnya lokasi, kamu juga perlu memastikan apakah tempat tersebut memadai untuk banyak orang.
Sebab, dibutuhkan lahan yang cukup untuk membuat gerai makanan, area dine-in pelanggan, serta tempat parkir.
2. Siapkan Booth untuk Penjual
Hal selanjutnya yang perlu kamu persiapkan dalam memulai bisnis food court, yakni menyiapkan gerai untuk para pengusaha makanan.
Buatlah desain booth yang tepat, dengan membuatnya mudah untuk dijangkau dan meningkatkan selera makan pelanggan.
Perhatikan juga kebutuhan dari sisi penjual makanan di area food court kamu. Misalnya, dengan menyediakan booth yang berukuran cukup.
Sebab, gerai tersebut akan digunakan untuk menyimpan dan mengolah makanan menjadi hidangan siap santap.
Selain itu, setiap gerai juga akan membutuhkan area kasir untuk melayani pelanggan saat membeli makanan.
Jangan lupa untuk memerhatikan ventilasi dan fasilitas lain, seperti air bersih dan listrik.
Baca Juga: Berani Coba? Ini 11 Jenis Usaha Kuliner yang Paling Laku!
3. Sediakan Meja dan Kursi untuk Pelanggan
Untuk memulai bisnis food court, kamu membutuhkan meja dan kursi karena area pelanggan bersifat terbuka.
Jadi, usahakan untuk menyediakan meja dan kursi dengan jumlah yang memadai.
Kemudian, letakkan meja dan kursi tersebut dengan desain yang tepat. Jangan terlalu berdekatan atau juga terlalu jauh.
Perhatikanlah kenyamanan pelanggan ketika kamu membuat tata letak meja dan kursi.
Selain itu, pastikan meja dan kursi yang digunakan memiliki kualitas baik sehingga kokoh serta memiliki umur pakai yang panjang.
4. Lengkapi dengan Fasilitas yang Memadai
Selain menyediakan meja dan kursi untuk area makan pelanggan, lengkapi juga food court dengan fasilitas pendukung lainnya.
Misalnya, toilet dan tempat ibadah. Kedua area ini sangat penting untuk pelanggan.
Apabila konsep food court kamu indoor, gunakanlah air conditioner agar area makan sejuk dan nyaman.
Selain itu, kamu bisa menyediakan WiFi agar pelanggan lebih betah berlama-lama di food court.
Sementara jika food court yang kamu buat outdoor, pastikan tempatnya sejuk, serta terlindungi dari panas dan hujan.
Sediakan juga area bermain anak-anak agar lebih diminati. Sebab, food court tak hanya menjadi tempat favorit bagi anak muda, tetapi juga para orang tua.
Baca Juga: Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan, Yuk Catat!
5. Buat Sistem yang Tepat
Ketika kamu ingin memulai bisnis food court, tetapkan dahulu sistem yang tepat agar operasional berjalan lancar.
Dalam hal ini, kamu perlu menentukan harga sewa gerai yang harus dibayar oleh para pengusaha makanan sehingga mereka dapat berjualan.
Untuk menentukan biaya sewa, kamu bisa membaginya berdasarkan lokasi gerai di area food court. Bisa juga dengan ketersediaan fasilitas di dalamnya.
Misalnya, gerai berisi kompor dan kulkas akan dikenai biaya yang lebih besar dibandingkan dengan gerai yang tidak ada fasilitas tersebut.
Yang paling mudahnya, biaya sewa dapat ditentukan berdasarkan waktu, seperti bulanan atau tahunan.
Selain menggunakan sistem sewa, kamu juga bisa menerapkan sistem bagi hasil dari penjualan pemilik gerai makanan.
Contohnya, bagi hasil sebanyak 10-20% dari pendapatan setiap gerai makanan yang ada di food court milikmu.
Namun, sistem bagi hasil ini biasanya tidak pasti. Ketika pendapatan gerai sedang tinggi, maka pendapatan yang kamu peroleh akan besar.
Sebaliknya, saat gerai sedang sepi dan pendapatnya sedikit, bagi hasil yang kamu terima pun akan kecil.
6. Utamakan Kenyamanan Pelanggan
Hal lainnya yang juga penting untuk diperhatikan dalam menjalankan bisnis food court adalah kenyamanan pelanggan.
Selain menyediakan fasilitas yang memadai, kamu juga perlu mempekerjakan karyawan profesional.
Misalnya, untuk membantu mengurus kebersihan di area food court. Bisa juga mempekerjakan karyawan keamanan untuk menjaga lahan parkir dan di sekitar lokasi.
Kamu juga bisa membuat pelanggan lebih nyaman dengan memutar musik di area food court.
Jika ada anggaran lebih, kamu bisa mengadakan live music di area food court. Jadi, pelanggan bisa menikmati hidangan mereka sambil menyaksikan hiburan.
Namun, pastikan untuk mengatur volume musik yang kamu putar di area food court. Jika musiknya terlalu keras, kenyamanan pelanggan akan terganggu karena sulit mengobrol.
Baca Juga: 7 Manfaat Menghitung Food Cost dalam Bisnis Kuliner
7. Gunakan Sistem Pembayaran Digital
Seperti yang kamu ketahui, tren e-wallet di masyarakat saat ini sangatlah besar. Banyak orang yang telah beralih cashless dalam transaksi sehari-hari.
Oleh sebab itu, coba gunakan sistem pembayaran digital di area food court milikmu. Jadi, pelanggan yang terbiasa transaksi non-tunai akan merasa terbantu.
Transaksi digital seperti ini tidak hanya membuat pelanggan lebih nyaman, tetapi juga lebih aman. Sebab, setiap transaksi sudah tercatat dalam sistem secara otomatis.
Bagi penjual, hal ini juga sangat menguntungkan. Kini, mereka tak lagi repot menyediakan uang tunai sebagai kembalian.
Sebab, pelanggan bisa langsung membayar makanan dan minuman mereka sesuai nominal melalui pembayaran digital.
Namun, pastikan kamu menggunakan sistem pembayaran yang tepercaya.
Sediakan juga mesin kasir (point of sales), mesin QR, dan EDC untuk menunjang pembayaran digital tersebut.
8. Sediakan Sistem Pesan Makanan Online
Agar bisnis food court kamu sukses memeroleh pendapatan yang besar, sediakan juga sistem pesan makanan online.
Jadi, pelanggan yang tidak bisa berkunjung langsung ke area food court tetap bisa menikmati makanan yang dijual di sana.
Hal ini akan sangat menguntungkan penjual karena mereka bisa meningkatkan penjualan.
Untuk melakukannya, bekerja samalah dengan perusahaan penyedia layanan pesan antar (delivery).
Saat ini, sudah ada banyak sekali platform atau aplikasi pesan antar makanan online yang bisa kamu pilih.
Namun, pastikan kamu sudah membuat sistem pemesanan online yang teratur. Jangan sampai adanya layanan delivery mengganggu operasional di gerai.
Baca Juga: Daftar Usaha Makanan Kekinian yang Bisa Kamu Coba
Apa Saja Keuntungan Bisnis Food Court?
Foto: Suasana Food Court (pexels.com)
Food court adalah suatu konsep pusat perbelanjaan atau pusat bisnis di mana berbagai pedagang kuliner menyediakan makanan dan minuman dalam satu lokasi Bersama.
1. Lokasi Strategis dapat Menarik Banyak Pelanggan
Lokasi memainkan peran penting dalam bisnis, terutama di pusat makanan atau food court. Tempat-tempat seperti food court biasanya ditempatkan di lokasi yang strategis, seperti pusat perbelanjaan, pusat bisnis, atau area dengan lalu lintas tinggi di pusat jajanan.
Keputusan ini memberikan keuntungan karena dapat menarik pelanggan yang sedang berbelanja atau bekerja di sekitar area tersebut. Dengan berada di tempat yang ramai di pusat jajanan, peluang untuk menarik pelanggan potensial menjadi lebih besar, membantu bisnis food court untuk tumbuh dan berkembang.
2. Pilihan Kuliner Bervariatif
Salah satu hal menarik dari bisnis food court adalah beragamnya pilihan kuliner yang disajikan. Mulai dari hidangan lokal autentik hingga makanan internasional, pujasera menyuguhkan ragam kuliner di pusat jajanan.
Pedagang yang bergabung dalam pujasera memiliki kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas kuliner mereka, menciptakan pengalaman gastronomi yang unik bagi pelanggan.
Dengan menyajikan berbagai macam makanan dalam satu lokasi pusat jajanan, peluang untuk menarik perhatian berbagai kalangan pelanggan semakin terbuka lebar.
3. Pengelolaan Lebih Efisien
Food court biasanya dikelola oleh satu entitas pengelola di pusat jajanan, yang bertanggung jawab atas operasional dan pemeliharaan fasilitas secara umum.
Hal ini berarti para pedagang tidak perlu khawatir tentang berbagai tugas administratif yang seringkali harus diatasi oleh pemilik bisnis lainnya.
Dengan demikian, para pedagang dalam pujasera dapat lebih fokus pada menyajikan hidangan berkualitas tinggi kepada pelanggan di pusat jajanan. Efisiensi dalam pengelolaan ini memberikan manfaat lebih besar bagi usaha mereka di pusat jajanan.
4. Biaya Operasional Rendah
Beroperasi di food court atau pujasera memberikan manfaat dari segi biaya operasional di pusat jajanan. Jika dibandingkan dengan membuka restoran besar, biaya sewa dan peralatan untuk food court atau pujasera biasanya lebih murah.
Fasilitas bersama seperti tempat duduk dan peralatan dapur juga dapat mengurangi biaya investasi awal di pusat jajanan. Dengan biaya operasional yang lebih murah, kemungkinan mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam jangka waktu lama semakin besar.
5. Peluang Kolaborasi dengan UMKM
Food court atau pujasera menciptakan lingkungan yang mendorong pedagang kuliner di pusat jajanan untuk bekerja sama. Hal ini bisa menghasilkan inovasi kuliner menarik, seperti kombinasi rasa yang unik atau kreasi makanan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Kolaborasi ini tidak hanya menarik perhatian pelanggan di pusat jajanan, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan bisnis. Interaksi dengan pedagang lain dan pengetahuan kuliner yang lebih luas menjadi nilai tambah yang sangat berharga dalam bisnis food court atau pujasera.
Baca Juga: Cara dan Tips Membuat Buket Uang yang Bisa Jadi Peluang Bisnis!
Tantangan Bisnis Food Court
Foto: Orang Sedang Makan di Food Court (pexels.com)
1. Inovasi Produk
Bisnis pusat jajanan ini memiliki persaingan yang cukup ketat. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan kreativitas dalam menyajikan menu atau mendesain food court agar bisa bersaing dengan pesaing lainnya.
2. Pemasaran
Pemasaran menjadi langkah krusial dan sekaligus tantangan dalam mengelola pusat jajanan serba ada ini. Tanpa teknik dan strategi yang efektif, pertumbuhan usaha ini akan menjadi sulit.
3. Pilihan Menu
Salah satu tantangan awal adalah menawarkan pilihan menu yang baik saat membuka bisnis ini. Pastikan desain food court simpel dan jumlah menu tidak terlalu banyak untuk menjaga kualitas rasa.
Jika terlalu banyak menu, bisa sulit untuk mengontrol kualitas rasanya. Selain itu, terlalu banyak menu juga dapat membuat pelayanan menjadi lebih lambat karena harus membuat berbagai variasi makanan.
4. Desain Menu
Selain fokus pada pilihan menu, penting juga memperhatikan tampilan menu. Pastikan menu terlihat sederhana agar mudah dipahami oleh pembeli. Untuk memudahkan pemesanan, kelompokkan menu berdasarkan kategori seperti makanan utama, camilan, minuman, dll.
Juga, tambahkan kategori “best seller” untuk membantu pembeli yang bingung memilih. Tambahkan gambar dan teks agar menu lebih menarik dan mudah dimengerti.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Nilai Jual Produk Agar Bisnis Bisa Bersaing
Itu dia tips memulai bisnis food court. Apakah kamu tertarik untuk terjun ke dunia bisnis kuliner yang satu ini?