Arti JSON: Simak Jenis, Fungsi, dan Contoh Penggunaannya

Share this Post

json adalah
Table of Contents
shopee pilih lokal

Dalam dunia pemrograman, istilah JSON sering kali muncul.

JSON adalah sebuah format yang digunakan untuk merepresentasikan dan menyimpan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami oleh manusia.

JSON tidak hanya digunakan dalam pengembangan web, tetapi juga dalam pemrograman mobile dan bahkan dalam proyek-proyek yang menggunakan Arduino.

Dunia pemrograman sangat luas dan kompleks, sehingga sulit dipahami dalam waktu singkat. Pada dasarnya, semua harus dipelajari mulai dari teori dasar hingga pengaplikasian untuk menciptakan sebuah karya.

Untuk memahami lebih jelas apa itu JSON dan bagaimana cara kerjanya, mari simak penjelasan lengkap berikut ini!

Baca Juga: 7 Fungsi Google Search Console, Bantu Kelola Websitemu

Pengertian JSON

Arti JSON: Simak Jenis, Fungsi, dan Contoh Penggunaannya
Foto: Pengertian JSON (Pixabay.com)

JSON adalah sebuah format yang digunakan untuk proses pengiriman dan penyimpanan data (file). Karena strukturnya yang mudah dipahami, JSON menjadi pilihan banyak orang dibandingkan format lain.

Data dan informasi yang disimpan atau didistribusikan menggunakan JSON biasanya mudah dipahami oleh manusia, karena berbentuk teks dan berukuran lebih ringan. Hal ini membuat proses pengiriman data ke klien menjadi lebih cepat.

JSON merupakan alternatif dari format sebelumnya yang sering digunakan, yaitu XML (Extensible Markup Language).

Jika kamu belum familiar dengan XML, format ini memiliki fungsi serupa dengan JSON dan mampu mengirim data ke berbagai sistem.

Salah satu alasan lain mengapa JSON begitu populer adalah karena formatnya dapat digunakan dalam berbagai bahasa pemrograman.

Meskipun JSON adalah singkatan dari JavaScript Object Notation, format ini dapat diterapkan dalam bahasa pemrograman seperti Ruby, PHP, Perl, Python, hingga C++.

JSON hanya memiliki dua struktur sederhana yang membuatnya mudah dipahami. Struktur pertama adalah kumpulan pasangan nilai (key-value pairs), dan yang kedua adalah array dari nilai berurutan.

Kamu biasanya akan menemukan penerapan JSON dalam API (Application Programming Interface), yang memungkinkan aplikasi berfungsi sesuai dengan perintah pengguna.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Omnichannel Terbaik untuk Bisnis

Jenis-Jenis Value JSON

Arti JSON: Simak Jenis, Fungsi, dan Contoh Penggunaannya
Foto: Ilustrasi Penggunaan JSON (Pixabay.com)

Dalam JSON (JavaScript Object Notation), terdapat beberapa jenis nilai (value) yang dapat digunakan untuk menyimpan data. Berikut adalah jenis-jenis value JSON:

1. String

Nilai string terdiri dari urutan karakter Unicode yang berjumlah nol atau lebih, diapit oleh tanda kutip ganda.

Sebagai contoh:

{“namaLengkap”: “Romi Muzaki”}

Contoh ini menunjukkan bahwa “Romi” adalah sebuah string karena merupakan kumpulan karakter yang diapit oleh tanda kutip ganda.

2. Number

Number dalam JSON dapat berupa bilangan bulat (integer) atau bilangan pecahan (floating point).

Sebagai contoh:

{“umur”: 27}

Dalam contoh ini, nilai 27 adalah sebuah number yang merupakan bilangan bulat, digunakan untuk merepresentasikan umur seseorang.

JSON juga mendukung bilangan pecahan, seperti 20.5, yang dapat digunakan untuk menyimpan nilai numerik dengan desimal.

3. Array

Array adalah kumpulan nilai yang disusun dalam urutan tertentu. Nilai dalam array dapat berupa objek JSON, yang berarti menggunakan konsep pasangan key/value yang sama.

Sebagai contoh:

{ “buku”: [
{“judul”: “Belajar Pemrograman”, “penulis”: “Andi”},
{“judul”: “Panduan JavaScript”, “penulis”: “Budi”},
{“judul”: “Pemrograman Python”, “penulis”: “Citra”}

Informasi yang terdapat dalam tanda kurung siku membentuk array yang terdiri dari tiga objek. Setiap objek di dalam array ini memiliki key “judul” dan “penulis” dengan nilai yang berbeda-beda.

4. Object

Objek dalam JSON terdiri dari pasangan key (kunci) dan value (nilai) yang memiliki dua komponen:

  • Key adalah string, yaitu susunan karakter yang diapit oleh tanda kutip ganda.
  • Value adalah tipe data JSON yang valid, bisa berupa array, objek, string, boolean, angka, atau null.

Antara key dan value dipisahkan oleh tanda titik dua, dan setiap pasangan dipisahkan oleh koma. Kedua komponen diapit oleh tanda kutip ganda.

Sebagai contoh:

{ “produk”: {

“nama”: “Laptop”,

“harga”: 15000000,

“stok”: true } }

Di sini, “produk” adalah key, sedangkan semua yang ada di dalam kurung kurawal {} adalah objeknya. Objek tersebut memiliki tiga pasangan key-value:

  • “nama” dengan value “Laptop” (string),
  • “harga” dengan value 15000000 (angka),
  • “stok” dengan value true (boolean).

5. Null

Null adalah nilai yang digunakan untuk menunjukkan ketiadaan informasi atau bahwa nilai tersebut kosong.

Sebagai contoh:

{“alamatEmail”: null}

Dalam contoh ini, “alamatEmail” adalah key dengan nilai null, yang menandakan bahwa tidak ada alamat email yang tersedia atau disimpan.

6. Boolean

Boolean adalah tipe data yang hanya memiliki dua nilai: true (benar) atau false (salah).

Sebagai contoh:

{“berlanggananKoran”: true}

Dalam contoh ini, “berlanggananNewsletter” adalah key dengan nilai true, yang menunjukkan bahwa pengguna telah berlangganan koran. Jika nilainya false, maka itu menandakan bahwa pengguna tidak berlangganan koran.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Laptop 5 Jutaan Dengan Spesifikasi Mumpuni

Fungsi JSON

Fungsi JSON hampir sama dengan XML. Sebelum JSON diperkenalkan, XML sering digunakan dalam AJAX JavaScript (asynchronous JavaScript and XML) untuk penyimpanan dan transfer data.

Dengan menggabungkan keduanya, pengembang dapat membuat halaman web yang informasinya dapat diperbarui tanpa harus memuat ulang halaman tersebut. Ini telah menjadi praktik umum, terutama dengan meningkatnya popularitas aplikasi web.

JSON memiliki fungsi serupa dengan XML. Namun, JSON memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya lebih sering digunakan dibandingkan XML, di antaranya:

  • File yang lebih ringan: JSON memiliki sintaks yang lebih ringkas, sehingga file JSON biasanya lebih kecil dibandingkan file XML.
  • Struktur kode yang lebih sederhana: JSON memiliki format yang lebih sederhana dan mudah dipahami dibandingkan XML, membuatnya lebih mudah untuk ditulis dan dibaca.
  • Kode yang mudah dipahami oleh manusia: JSON menggunakan struktur yang mirip dengan objek JavaScript, sehingga lebih intuitif dan mudah dipahami oleh manusia.

Cara Menggunakan JSON

Arti JSON: Simak Jenis, Fungsi, dan Contoh Penggunaannya

Foto: Cara Menggunakan JSON (Pixabay.com)

Berikut ini, kami akan memberikan contoh JSON beserta penjelasan setiap elemennya untuk membantu kamu lebih memahami JSON.

{ “namaSekolah”: “SMA 1”,

“tahun”: 2023,

“alamatEmail”: null,

“terakreditasi”: true,

“kepalaSekolah”: {“namaDepan”: “Sri”, “namaBelakang”: “Susanti”},

“siswa”: [

{“namaDepan”: “Rhony”,

“namaBelakang”: “Gunawan”},

{“namaDepan”: “Nurul”, “namaBelakang”: “Hikmah”},

{“namaDepan”: “Anggi”, “namaBelakang”: “Putri”} ] }

Penjelasan setiap pasangan (pair) JSON di atas adalah sebagai berikut:

  • Baris pertama, “namaSekolah”: “SMA 1” adalah sebuah string.
  • Pasangan kedua, “tahun”: 2023 memiliki nilai numerik.
  • Pasangan ketiga, “alamatEmail”: null mewakili null atau tidak ada nilai.
  • Pasangan keempat, “terakreditasi”: true adalah ekspresi boolean.
  • Baris kelima, “kepalaSekolah”: {“namaDepan”: “Sri”, “namaBelakang”: “Susanti”} mewakili objek literal.
  • Terakhir, skrip dari baris keenam (“siswa”) dan seterusnya adalah array yang berisi objek-objek.

Baca Juga: Pengertian Domain Authority Website Dan Cara Mengukurnya

Kelebihan dan Kekurangan JSON

Arti JSON: Simak Jenis, Fungsi, dan Contoh Penggunaannya
Foto: Kelebihan dan Kekurangan JSON (Pixabay.com)

Meskipun JSON memiliki banyak kelebihan yang membuatnya sangat disukai oleh para programmer, termasuk pemula dalam dunia pemrograman, ada beberapa kekurangan dalam penerapannya.

Kelebihan JSON

  1. Format Ringkas dan Mudah Dibaca

JSON memiliki sintaks yang sederhana dan jelas, sehingga mudah dipahami dan ditulis oleh manusia. Misalnya, JSON menggunakan tanda kurung kurawal {} untuk objek dan tanda kurung siku [] untuk array, membuat strukturnya mudah dikenali.

  1. Ukuran File Lebih Kecil

JSON lebih ringkas dibandingkan format lain seperti XML. Ini berarti data yang dikirimkan lebih ringan dan cepat diproses, yang sangat bermanfaat dalam aplikasi web dan mobile yang membutuhkan kinerja optimal.

  1. Kompatibilitas dengan Banyak Bahasa Pemrograman

JSON dapat digunakan di berbagai bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, Ruby, PHP, dan banyak lagi. Hal ini membuatnya fleksibel dan mudah diintegrasikan dalam berbagai proyek pengembangan.

  1. Penggunaan yang Luas dalam API dan Web Services

JSON sering digunakan dalam API (Application Programming Interface) dan web services untuk pertukaran data antara server dan klien. Ini mempermudah pengembang dalam mengintegrasikan berbagai layanan dan aplikasi.

  1. Efisien untuk Serialisasi dan Deserialisasi Data

JSON sangat efisien dalam proses serialisasi (mengubah objek menjadi string JSON) dan deserialisasi (mengubah string JSON menjadi objek). Hal ini mempercepat proses pemrosesan data dalam aplikasi.

Kekurangan JSON

  1. Kurangnya Dukungan untuk Tipe Data yang Kompleks

JSON hanya mendukung tipe data dasar seperti string, number, boolean, array, dan objek. Ini membuatnya kurang cocok untuk data yang lebih kompleks atau tipe data khusus seperti tanggal (date).

  1. Tidak Mendukung Komentar

JSON tidak mendukung penulisan komentar dalam datanya. Ini bisa menjadi kendala ketika pengembang ingin menambahkan penjelasan atau catatan dalam file JSON untuk dokumentasi.

  1. Keamanan

JSON rentan terhadap serangan injection jika tidak diolah dengan benar. Pengembang harus berhati-hati dalam memvalidasi dan membersihkan data JSON untuk mencegah serangan seperti JSON injection.

  1. Masalah dengan Data Biner

JSON tidak dirancang untuk menangani data biner secara langsung. Jika Anda perlu mengirimkan data biner, seperti file atau gambar, Anda harus mengonversinya ke format teks (misalnya, Base64), yang dapat meningkatkan ukuran data secara signifikan.

  1. Tidak Efisien untuk Data yang Terlalu Besar

Meskipun JSON efisien untuk data kecil hingga sedang, untuk data yang sangat besar, JSON bisa menjadi tidak efisien karena peningkatan ukuran file dan waktu pemrosesan yang lebih lama. Dalam kasus seperti ini, format biner seperti Protocol Buffers atau Avro mungkin lebih efektif.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan JSON, kamu dapat memutuskan kapan dan bagaimana menggunakan JSON secara efektif dalam proyek.

Baca Juga: 4 Fungsi Ping Google Dan Cara Kerjanya Untuk Cek Jaringan

Sekarang sudah tahu kan, apa itu JSON dan bagaimana penggunaannya dalam pemrograman.

Setelah ini, cobalah menerapkannya pada proyek yang sedang kamu kerjakan, terutama jika kamu sedang mengembangkan program dan membutuhkan format yang lebih ringan dan mudah dipahami.

Ini sangat cocok bagi mereka yang baru mempelajari teknik dasar pemrograman.

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X