Sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar, Indofood dimiliki oleh salah satu orang terkaya di Indonesia. Berikut perjalanan bisnisnya!
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan mie instan dan produk makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu anak usaha dari Salim Group.
Sebagai perusahaan FMCG, Indofood tentu menguasai pangsa pasar yang besar.
Perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG) adalah industri yang paling banyak saat ini, paling terkenal, dan sangat dibutuhkan. Industri ini menyediakan sebagian besar barang kebutuhan masyarakat.
Industri FMCG menyuplai produk keperluan sehari-hari yang dijual dengan cepat, dalam jumlah banyak, dan cenderung murah. Produk-produknya tidak akan tahan lama, artinya akan cepat habis digunakan oleh konsumen.
Mengutip dari dari Corporate Finance Institute, FMCG atau disebut juga Consumer Package Goods (CPG) mengacu pada produk yang sangat diminati, dijual dengan harga terjangkau, dan cepat terjual.
Barang-barang semacam itu dianggap “bergerak cepat” karena dapat terjual habis dengan cepat, baik dari toko kelontong maupun supermarket karena digunakan secara teratur setiap harinya oleh konsumen.
Sebagian besar produk yang dijual di warung dan minimarket adalah produk FMCG. Sebab, kedua toko tersebut memang menjual barang kebutuhan harian konsumen.
Menariknya, sebagian diantaranya merupakan produk Indofood.
Baca Juga: Ini 4 Strategi Defensive Marketing untuk Pertahankan Posisi Perusahaan di Pasar
Profil PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) adalah produsen, pemasar dan distributor produk makanan.
Perusahaan FMCG ini bergerak dalam berbagai sektor, termasuk produsen mie, susu, tepung, pasta, bumbu makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta makanan ringan.
Indofood memasarkan produknya dengan berbagai nama brand seperti Indomie, Supermi, Indomilk, Enaak, Tiga Sapi Happy, Freiss, Govit, Promina, Chitato Lite, Maxicorn, Fruitamin, Orchid Butter, Club, Milkuat, Segitiga Biru, dan lain-lain.
Perusahaan ini juga menyediakan minuman non-alkohol seperti air kemasan, minuman rasa buah, dan teh kemasan siap minum.
Kegiatan bisnis lainnya meliputi pengemasan, pembibitan benih kelapa sawit, budidaya, branding dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening.
Perusahaan Indofood beroperasi di Indonesia, Asia, Timur Tengah dan Afrika. Indofood berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.
Menariknya, Indofood juga pernah berafiliasi dengan PepsiCo Inc dan ikut memasarkan produk minuman bersoda Pepsi, Lays, Cheetos, dan Doritos.
Namun, kerjasama tersebut telah berakhir sehingga Indofood tidak lagi memiliki lisensi merek dan tidak dapat lagi menjual produk-produk tersebut di Indonesia.
Melansir dari laman resminya, Indofood merupakan sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan.
Indofood dikenal sebagai perusahaan besar dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, Indofood mendapat manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri atas empat kelompok usaha strategis yang saling melengkapi, yakni:
- Produsen Konsumen Bermerek (CBP): Indofood didukung oleh banyak merek produknya. Grup CBP memproduksi beragam produk konsumen bermerek seperti mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.
- Bogasari: kegiatan utama Grup Bogasari adalah memproduksi tepung terigu dan pasta dengan dukungan unit usaha perkapalan dan kemasan.
- Agribisnis: Grup Agribisnis memiliki kegiatan utama meliputi aktivitas penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih, pembudidayaan, dan pengolahan kelapa sawit. Termasuk memproduksi minyak goreng, margarin, dan shortening. Grup Agribisnis ini juga melakukan pembudidayaan tebu, karet dan tananam lain sebagai bagian dari kegiatan bisnis yang terdiversifikasi.
- Distribusi: Indofood memiliki jaringan yang luas di Indonesia. Grup bisnis ini bertugas mendistribusikan sebagian besar produk Indofood dan anak usahanya, serta berbagai produk milik pihak ketiga.
Selain itu, Indofood juga memiliki sejumlah visi, misi, dan nilai perusahaan. Visi Indofood adalah menjadi perusahaan Food Solutions dengan misi sebagai berikut:
- Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
- Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
- Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan
- Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan
Ada pun nilai perusahaan yang dimiliki, yakni:
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup, Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas, Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan,” mengutip dari laman resminya.
Baca Juga: Tips dan Contoh Iklan Bisnis Perusahaan yang Bisa Kamu Tiru
Sejarah Indofood
Cerita industri mi instan di Indonesia diawali dengan berdirinya PT Lima Satu Sankyu pada bulan April 1968. Kemudian pada tahun 1977, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia.
Perusahaan mie itu kemudian berganti nama lagi menjadi PT Supermie Indonesia, sesuai dengan merek mie instan andalannya yaitu Supermie.
Lalu, pada tahun 1970, pasar mie instan mulai diramaikan lagi dengan berdirinya PT Sanmaru Food Manufacturing, anak perusahaan Jangkar Jati Group yang memproduksi mie instan Indomie.
Persaingan industri mie instan di dalam negeri menjadi semakin memanas pasca PT Indofood yang tergabung dalam perusahaan Salim Group bergabung dengan perusahaan Jangkar Jati Group pada tahun 1984.
Kedua perusahaan tersebut kemudian mendirikan PT Indofood Interna Corporation. Pada tahun 1986, PT Indofood Interna Corporation melalui anak usahanya, PT Lambang Insan Makmur mengambil alih PT Supermie Indonesia.
Empat tahun berselang, tepatnya pada 14 Agustus 1990, berdiri satu lagi perusahaan mie instan bernama PT Panganjaya Intikusuma.
Dua tahun berikutnya, saham perusahaan ini diambil alih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa sebesar 51%.
Pada tahun yang sama, Salim Group mengambil alih seluruh saham Jangkar Jari Group. Indofood juga ikut mencabut produknya dari jaringan distributor PT Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco.
Alhasil, industri mie instan di Indonesia dikuasai oleh PT Indofood dengan merek produk Indomie, Sarimie, dan Supermie.
Pada tahun 1994, Indofood berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
Setahun berikutnya, Indofood mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari. Pada tahun 1997, Indofood kembali memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.
Indofood juga mengembangkan bisnisnya dengan mengakuisisi perusahaan perkapalan PT Pelayaran Tahta Bahtera.
Pada tahun 2007, Indofood mencatatkan saham Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”) di Singapore Stock Exchange (SGX).
Grup Agribisnis itu kemudian memperluas perkebunannya dengan mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, sebuah perusahaan perkebunan yang sahamnya tercatat di BEI.
Setahun berikutnya, Grup Agribisnis tersebut memulai kegiatan usaha gula dengan mengakuisisi PT Lajuperdana Indah.
Grup Consumer Branded Products (CBP) juga ikut memasuki kegiatan usaha dairy dengan mengakuisisi PT Indolakto, salah satu produsen produk dairy terkemuka di Indonesia.
Pada tahun 2013, Grup Agribisnis memperluas kegiatan usaha gulanya ke Brasil dan Filipina melalui penyertaan saham di Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações dan Roxas Holdings Inc.
Setahun berikutnya, Grup CBP mulai memasuki bidang usaha air minum dalam kemasan (AMDK) dengan mengakuisisi aset AMDK, termasuk merek Club.
Pada tahun 2018, Grup CBP kembali mengakuisisi seluruh kepemilikan saham pada anak perusahaannya di bidang minuman dan produk kuliner serta memperluas pendistribusian produk kegiatan usaha paper diaper.
Selain itu, Grup CBP juga memperluas pasa mie instan hingga ke Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Itulah mengapa kamu bisa menemukan produk Indomie di beberapa negara di dunia.
Baca Juga: Meta Platform: Perusahaan Induk Facebook dan Instagram
Produk-Produk Indofood
Seperti dijelaskan sebelumnya, lini bisnis Indofood dibagi ke dalam empat ketagori utama, yakni CBP, Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi.
Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Consumer Branded Product (CBP)
Ada beberapa produk yang diproduksi dan dipasarkan oleh Grup CBP, salah satu yang terbesar adalah mie instan.
Divisi Mi Instan merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dan menjadi pemimpin pasar di Indonesia, Arab Saudi, Mesir, Nigeria, Uni Emirat Arab dan Turki.
Divisi Mi Instan ini mengoperasikan 31 pabrik di Indonesia, Malaysia, Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Divisi ini mampu menghasilkan kapasitas produksi sebesar 34 miliar bungkus setiap tahunnya.
Selanjutnya ada Divisi Dairy yang dijalankan oleh PT Indolakto, anak perusahaan ICBP dan merupakan salah satu produsen terkemuka di Indonesia untuk produk susu ultra-high temperature (UHT), susu steril dalam botol, krimer kental manis (sweetened condensed creamer atau SCC), hingga es krim dan mentega.
Grup CBP juga memproduksi dan mendistribusikan berbagai merek makanan ringan seperti Chitato, Chiki, dan Jetz. Produk lain yang dihasilkan termasuk penyedap makanan dan minuman kemasan.
2. Bogasari
Selanjutnya, ada Grup Bogasari yang memproduksi berbagai macam tepung terigu untuk merek-merek terkemuka. Hal ini termasuk merek Segitiga Biru, Kunci Biru, dan Cakra Kembar.
Bogasari juga menjadi produsen pasta terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Produk pasta Bogasari yang dipasarkan dengan merek La Fonte yang begitu terkenal karena kualitas rasanya.
Produknya juga diekspor ke beberapa negara termasuk Filipina, Korea, dan Jepang.
Baca Juga: Pentingnya Brand Value untuk Menakar Nilai Perusahaan
3. Agribisnis
Kegiatan utama Grup Agribisnis meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan, pemuliaan bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit, hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.
Grup Agribisnis juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya sebagai bagian dari kegiatan operasional yang terdiversifikasi.
Divisi Perkebunan juga mengelola lebih dari 300 ribu hektar perkebunan di Indonesia dan juga mengoperasikan pabrik kelapa sawit.
Tak hanya sawit, divisi ini juga memproduksi karet remah, karet lembaran, pengolahan gula, pabrik kakao, dan pabrik teh.
Selain perkebunan, ada juga Divisi Minyak & Lemak Nabati yang mengoperasikan fasilitas penyulingan CPO di Indonesia. Termasuk produksi minyak goreng, margarin, dan shortening bermerek.
Beberapa merek yang dipasarkannya yaitu Bimoli, Delima, Happy, Palmia, Royal Palmia, dan Amanda. Produk-produknya juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri Grup Indofood lainnya.
4. Distribusi
Grup Indofood memiliki jaringan distribusi paling luas di Indonesia. Indofood mendistribusikan sebagian produk untuk konsumennya dan anak-anak perusahaannya, serta untuk pihak ketiga.
Tak hanya di dalam negeri, dengan mengakuisisi Pinehill Company Limited, Indofood juga mendistribusikan produk mie instan ke Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara.
Baca Juga: Pentingnya Employer Branding Bagi Perusahaan, Sudah Menerapkannya?
Belajar Marketing Dari Indofood
Sebagai perusahaan besar yang memiliki banyak anak perusahaan dan merek dagang, Indofood merupakan contoh sukses dari implementasi umbrella marketing dan corporate branding.
Melansir dari marketingtutor.net, umbrella branding disebut sebagai praktik pemasaran yang melibatkan penjualan beberapa produk terkait yang berada di satu brand yang sama.
Umbrella branding juga dikenal sebagai family branding, yakni melibatkan penciptaan strategi pemasaran yang baik untuk satu merek yang sama. Praktis, umbrella branding bisa menjadi praktik pemasaran yang cukup menantang bagi bisnis.
Pasalnya, bisnis akan diminta untuk berkoordinasi secara efektif dalam setiap merek atau produk yang dimilikinya. Namun, ketika praktik ini diterapkan dengan baik, hasilnya dapat menuai keuntungan besar.
Teknik pemasaran ini dapat menjadi strategi yang sangat berharga bagi perusahaan yang ingin melayani pelanggan dengan berbagai cara yang berbeda, sambil tetap mempertahankan identitas yang kuat dengan brand-nya.
Strategi ini menggunakan satu nama, logo, dan identitas merek secara keseluruhan untuk menghubungkan berbagai produk terkait untuk kebutuhan yang berbeda.
Contohnya adalah Indofood. Cobalah tengok isi kulkas atau dapurmu, tentu kamu akan menemukan beberapa produk dari Indofood.
Mulai dari penyedap makanan, minuman, hingga minyak goreng anak usaha Indofood tentu sudah tersedia di hampir setiap rumah.
Artinya, perusahaan ini sukses memasarkan berbagai produk yang saling terkait dengan satu nama, merek, dan logo yang sama.
Indofood juga sukses menerapkan corporate branding dengan sangat baik. Menurut Indeed, cara yang efektif untuk membedakan diri dari perusahaan lain adalah dengan menciptakan identitas merek yang lebih dikenal dan berhubungan dengan audiens.
Dengan membangun strategi branding perusahaan, kamu dapat membangun koneksi dengan pelanggan dan membangun bisnis sebagai perusahaan terpercaya di industri yang kamu dalami.
Pada akhirnya, pelanggan akan mengakui perusahaanmu dan semua produk yang kamu miliki sebagai pemimpin pasar dalam industri yang kamu selami.
Seperti halnya perusahaan Indofood tadi, perusahaan ini sukses mengklaim dirinya sebagai salah satu yang terbaik dalam sektor Total Food Solutions.
Baca Juga: 5 Contoh Desain Produk Indomie Untuk Tingkatkan Promosi
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang sejarah hingga lini produk Indofood, salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia.
Sumber:
- https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/other/fast-moving-consumer-goods-fmcg/
- https://www.globaldata.com/company-profile/pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
- https://www.marketingtutor.net/what-is-umbrella-branding/
- https://www.indeed.com/career-advice/career-development/corporate-branding